Organisasi Militer dan Semimiliter Masa Pendudukan Jepang » » Organisasi Militer dan Semimiliter Masa Pendudukan Jepang Pada zaman Jepang banyak organisasi atau perkumpulan yang berdiri diprakarsai oleh Jepang Banyak organisasi pergerakan yang dibentuk pada zaman Jepang, sama seperti organisasi-organisasi pergerakan pada umumnya, yaitu organisasi yang bersifat semimiliter dan militer.
Organisasi-organisasi tersebut dibentuk untuk membantu perang Jepang. Banyak di antara para tokoh Indonesia yang mencoba memanfaatkan masa pendudukan Jepang untuk melanjutkan perjuangan menuju kemerdekaan. Mereka mengambil sikap dan strategi bekerja sama dengan Jepang. Beberapa organisasi baik militer maupun semimiliter bentukan pemerintah Jepang antara lain sebagai berikut.
Pengerahan Tenaga Pemuda Dalam rangka pengerahan tenaga pemuda Indonesia, Jepang menanamkan paham-paham seperti seishin (semangat) dan Bushido (Jiwa Satria). Selain itu dikembangkan pula jiwa disiplin dan menghilangkan rasa rendah diri. Latihan-latihan yang diadakan Jepang, antara lain BPAR (Barisan Pemuda Asia Raya).
Barisan Pemuda Asia Raya tingkat pusat diresmikan pada tanggal 11 Juni 1942 dengan pimpinan dr. Slamet Sudibyo dan S.A. Saleh. Sebenarnya, BPAR bagian dari Gerakan Tiga A. Selain BPAR, Jepang juga membentuk wadah latihan yang disebut San A Seinen Kutensho di bawah Gerakan Tiga A, yang diprakarsai oleh H.Shimuzu dan Wakabayashi.
Latihan-latihan dalam San A Seinen Kutensho bersifat khusus, yakni ditujukan kepada para pemuda yang sudah pernah aktif di dalam organisasi, misalnya kepanduan. Meskipun telah dibentuk San A Seinen Kutensho, perkumpulan kepanduan juga masih diadakan, misalnya “Perkemahan Kepanduan Indonesia” (Perkindo) yang diadakan di Jakarta.
- Gerakan kepanduan merupakan wadah yang cukup baik untuk membina kader yang penuh semangat dan disiplin.
- Perkumpulan ini pernah dikunjungi oleh Gunseikan dan tokoh Empat Serangkai dari Putera.
- Organisasi Semimiliter Pembentukan organisasi semi militer maupun militer, sebenarnya adalah upaya Jepang untuk menarik simpati dan dukungan rakyat Indonesia, hal ini karena Jepang terdesak akan kehadiran Sekutu di Inonesia dan kekalahan Jepang dibeberapa tempat di Asia dan Pasifik.
Tenaga Heiho banyak dikirim ke negara-negara yang telah dikuasai Jepang dengan tujuan mempertahankanya dari serangan sekutu. Beberapa organisasi bentukan pemerintah Jepang antara lain sebagai berikut.A. Seinendan Seinendan merupakan organisasi pemuda yang dibentuk pada tanggal 29 April 1943, tepat pada hari ulang tahun Kaisar Jepang.
Seinendan merupakan organisasi kepemudaan yang bersifat semimiliter. Organisasi tersebut langsung berada di bawah pimpinan gunseikan. Tujuan pembentukan organisasi tersebut adalah untuk mendidik dan melatih pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Namun, sebenarnya maksud tersembunyi pembentukan organisasi tersebut adalah untuk mendapatkan tenaga cadangan sebanyak-banyaknya yang diperlukan bagi kemenangan perang Jepang.
Pada awalnya, Seinendan beranggotakan pemuda-pemuda Asia yang berusaia antara 15-25 tahun. Namun, usia anggotanya kemudian diubah menjadi 14-22 tahun. Pada awalnya anggota Seinendan sebanyak 3.500 orang yang berasal dari seluruh Jawa. Jumlah tersebut berkembang menjadi 500.000 orang pemuda pada akhir masa pendudukan Jepang.B.
- Eibodan Keibodan juga merupakan organisasi pemuda yang dibentuk bersamaan dengan pembentukan Seinendan.
- Berbeda dengan Seinendan, dalam pembentukan Keibodan tersebut tampak bahwa pemerintah pendudukan Jepang berusaha agar tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis.
- Bahkan kaum nasionalis pada tingkat bawah pun tidak mempunyai hubungan dengan Keibodan, karena badan ini langsung ditempatkan di bawah pengawasan polisi.
Selain Jawa, kedua badan tersebut juga dibentuk di Sumatra dan daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan angkatan laut. Di Sumatra, Keibodan dikenal dengan nama Bogodan. Di Kalimantan terdapat badan serupa yang disebut Borneo Konan Hokokudan.C. Himpunan Wanita (Fujinkai) Selain golongan pemuda, juga dilakukan pengorganisasian kaum wanita.
Pada bulan Agustus 1943 dibentuk Fujinkai (himpunan wanita). Usia minimum dari anggota Fujinkai adalah 15 tahun. Wanita-wanita tersebut juga diberikan latihan-latihan militer. Tenaga wanita dengan keanggotaan batas umur 15 tahun ini digunakan digaris belakang untuk membantu dan merawat korban perang, namun banyak juga yang dilibatkan dalam penanaman pohon jarak untuk diambil minyaknya.D.
Barisan Pelopor (Suishintai) Barisan Pelopor dibentuk pada tanggal 1 November 1944. Organisasi semimiliter ini dibentuk sebagai hasil keputusan sidang ketiga dari Chuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat. Barisan Pelopor dipimpin oleh Ir. Soekarno. Sedangkan wakilnya yaitu R.P.
- Suroso, Otto Iskandardinata dan dr.
- Buntaran Martoatmojo.
- Tokoh nasionalis yang duduk dalam Barisan Pelopor berusaha memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk menanamkan semangat nasionalisme di kalangan para pemuda.
- Para pemuda dikerahkan untuk mendengarkan pidato para tokoh nasionalis.
- Di dalam pidatonya, para tokoh nasionalis selalu menyelipkan kata-kata untuk membangkitkan semangat cinta tanah air di kalangan para pemuda.E.
Hizbullah Rencana Jepang untuk membentuk pasukan khusus Islam mendapat sambutan positif dari tokoh-tokoh Masyumi, sekalipun motivasinya berbeda. Begitu pula para pemuda Islam lainnya,mereka menyambut dengan penuh antusias. Bagi Masyumi pasukan itu digunakan untuk persiapan menuju cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Berkaitan dengan hal itu maka para pemimpin Masyumi mengusulkan kepada Jepang untuk membentuk pasukan sukarelawan yang khusus terdiri atas pemuda-pemuda Islam. Pada tanggal 15 Desember 1944 berdiri pasukan sukarelawan pemuda Islam yang dinamakan Hizbullah (Tentara Allah) yang dalam istilah Jepangnya disebut Kaikyo Seinen Teishinti.
Tugas pokok Hizbullah adalah sebagai tentara cadangan dengan tugas: melatih diri, jasmani maupun rohani dengan segiat-giatnya, membantu tentara Dai Nippon, menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh, dan menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang.
- Sebagai pemuda Islam, dengan tugas: menyiarkan agama Islam, memimpin umat Islam agar taat menjalankan agama, dan membela agama dan umat Islam Indonesia.
- Etua pengurus pusat Hizbullah adalah KH.
- Zainul Arifin, dan wakilnya adalah Moh. Roem.
- Anggota pengurusnya antara lain, Prawoto Mangunsasmito, Kiai Zarkasi, dan Anwar Cokroaminoto.
Pendaftaran anggota Hizbullah melalui Syumubu (kantor Agama). Para anggota Hizbullah ini kemudian dilatih secara kemiliteran dan dipusatkan di Cibarusa, Bogor, Jawa Barat. Pada tanggal 28 Februari 1945. Para pelatihnya berasal dari komandan-komandan Peta dan di bawah pengawasan perwira Jepang, Kapten Yanagawa Moichiro (pemeluk Islam, yang kemudian menikah dengan seorang putri dari Tasik).
- Para anggota Hizbullah menyadari bahwa tanah Jawa adalah pusat pemerintahan tanah air Indonesia maka harus dipertahankan.
- Apabila Jawa yang merupakan garis terdepan diserang musuh, Hizbullah akan mempertahankan dengan penuh semangat.
- Semangat ini tentu pada hakikatnya bukan karena untuk membantu Jepang, tetapi demi tanah air Indonesia.
Jika Barisan Pelopor disebut sebagai organisasi semimiliter di bawah naungan Jawa Hokokai, maka Hizbullah merupakan organisasi semimiliter berada di bawah naungan Masyumi. Organisasi Militer Walaupun organisasi militer seperti Heiho dan PETA pada awalnya dibentuk oleh Jepang, namun pada perkembangan selanjutnya organisasi militer ini bermanfaat sebagai modal perjuangan dalam usaha-usaha mencapai kemerdekaan, bahkan setelah Indonesia merdeka ada beberapa tokoh PETA yang menjadi tokoh pejuang atau pemimpin Indonesia, misalnya Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Jendral Ahmad Yani, Jenderal A.H.
- Nasution, Jenderal Soeharto (mantan Presiden RI).A.
- Heiho Heiho (Pasukan Pembantu) adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut.
- Heiho dibentuk pada 24 April 1943 dengan anggota laki-laki usia 18-25 tahun dan memiliki pendidikan paling rendah sekolah dasar.
Heiho pada awalnya dimaksudkan untuk membantu pekerjaan kasar militer seperti membangun kubu dan parit pertahanan, menjaga tahanan, dll. Dalam perkembangannya, seiring semakin sengitnya pertempuran, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di medan perang, bahkan hingga ke Morotai dan Burma.
- Heiho dibubarkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia setelah Jepang menyerah pada Belanda dan sebagian anggotanya dialihkan menjadi anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR).B.
- Peta Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Ke-16, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela.
Pelatihan pasukan Peta dipusatkan di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu Resentai. Peta adalah organisasi militer, sehingga para anggota Peta juga mendapatkan latihan kemiliteran. Latihan tugas intelijen dipimpin oleh Yanagawa.
- Latihan ini kemudian berkembang secara sistematis dan terprogram.
- Penyelenggaraannya berada di dalam Seinen Dojo (Panti Latihan Pemuda) yang terletak di Tangerang.
- Peta sudah mengenal adanya pangkat yang berbeda-beda dalam organisasi, misalnya daidanco (komandan batalion), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan peleton), bundanco (komandan regu), dan giyuhei (prajurit sukarela).
Menurut struktur organisasi kemiliteran, Peta tidak secara resmi ditempatkan pada struktur organisasi tentara Jepang, hal ini memang berbeda dengan Heiho. Peta dimaksudkan sebagai pasukan gerilya yang membantu melawan apabila sewaktu-waktu terjadi serangan dari pihak musuh.
Pembahasan – Pada zaman Jepang banyak organisasi didirikan, baik organisasi semimiliter maupun militer. Tujuan pembentukan organisasi tersebut bertujuan untuk membantu perang Jepang. Namun, tak sedikit tokoh Indonesia yang juga memanfaatkan kondisi untuk bekerja sama dengan Jepang.
Kerja sama tersebut dijalin dengan tujuan melanjutkan perjuangan menuju Kemerdekaan. Pengerahan Tenaga Pemuda Indonesia memiliki jumlah pemuda yang sangat banyak, terutama pemuda di daerah pedesaan. Jepang memanfaatkan kondisi ini, menurut Jepang pemuda pedesaan Indonesia belum terpengaruh pikiran Barat.
Jepang menanamkan paham seperti seishin (semangat) dan Bushido (jiwa satria) untuk mengerahkan para pemuda. Tujuan utamanya yaitu untuk membantu memperkuat posisi Jepang dalam menghadapi perang. Jepang menjadikan p emuda Indonesia sebagai sasaran utama propaganda melalui Gerakan Tiga A serta semboyan Jepang, Indonesia sama saja, Jepang saudara tua.
Jepang menanamkan paham jiwa disiplin dan menghilangkan rasa rendah diri, Paham-paham tersebut direalisasikan dalam bentuk latihan-latihan seperti B PAR (Barisan Pemuda Asia Raya), BPAR diresmikan tanggal 11 Juni 1942 di bawah pimpinan dr. Slamet Sudibyo dan S.A. Saleh. Wadah latihan lainnya yaitu San A Seinen Kutensho.
Latihan ini bersifat khusus ditujukan untuk pemuda yang pernah aktif dalam organisasi. San A Seinen Kutensho berada di bawah naungan Gerakan Tiga A. Latihan kepanduan lain yang juga diprakarsai Jepang yaitu Perkemahan Kepanduan Indonesia (Perkindo). Organisasi semimiliter bentukan Jepang lainnya seperti:
- Seinendan. Tujuannya untuk mendidik dan melatih pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
- Keibodan, Organisasi yang dibentuk bersamaan degan Seinendan.
- Himpunan Wanita (Fujinkai). Tujuannya untuk membantu dan merawat korban perang, dan dilibatkan dalam penanaman pohon jarak untuk diambil minyaknya.
- Barisan Pelopor (Suishintai).
- Hizbullah.
Organisasi militer bentukan Jepang lainnya seperti:
- Heiho. Prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi meiliter Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut.
- Peta. Peta dimaksudkan sebagai pasukan gerilya yang membantu melawan apabila sewaktu-waktu terjadi serangan dari pihak musuh. Tugas Peta membela dan mempertahankan tanah air Indonesia dari Sekutu.
Contents
Apa saja organisasi pemuda yang berhasil berdiri pada masa pergerakan nasional?
Sejarah Organisasi Gerakan Pemuda: Latar Belakang, Tokoh dan Tujuannya ” Sejarah Organisasi Gerakan Pemuda ” merupakan tema yang akan kita bahas pada artikel kali ini, sub tema meliputi latar belakang berdirinya organisasi pemuda, organisasi-organisasi pemuda yang berhasil didirikan, tokoh pendiri dan tujuan organisasi pemuda.
Perlu anda ketahui, Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang berdiri pada masa pergerakan nasional di Indonesia. Organisasi Budi Utomo kemudian menjadi pelopor berdirinya organisasi-organisasi lain, beberapa Organisasi Gerakan Pemuda pun bermunculan di Indonesia. Organisasi pemuda merupakan sekumpulan organisasi yang berhasil didirikan oleh para pemuda, anggota organisasi pemuda biasanya berasal dari kalangan siswa menengah atas.
Beberapa organisasi pemuda yang berhasil berdiri pada masa pergerakan nasional meliputi : Trikoro Dharmo, Jong Sumatranen Bond, Perhimpunan-perhimpunan Pelajar Indonesia, Pemuda Indonesia dan Indonesia Muda. Berikut ini penjelasan mengenai organisasi-organisasi pemuda yang sudah disebutkan diatas beserta latar belakang, tokoh pelopor dan tujuannya.
Organisasi Pemuda dari Sumatra |
Latar belakang berdirinya beberapa organisasi pemuda disebabkan peran pemuda di Organisasi Budi Utomo kurang diakui lebih tepatnya diambil alih oleh golongan tua yang terdiri dari para pegawai negeri dan kaum priyai. Seperti yang kita ketahui, organisasi Budi Utomo pada awalnya memang didirikan oleh kumpulan para pelajar, namun pada perkembangan selanjutnya organisasi ini dikuasai oleh para pegawai negeri dan kaum priyai.
Akibat golongan muda yang semakin tersingkir, para pemuda kemudian berinisiatif membuat perkumpulan / organisasi sendiri. Berikut ini beberapa organisasi pemuda yang berhasil berdiri pada masa pergerakan nasional Indonesia.1. Trikoro Dharmo Organisasi ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh para pemuda setelah Budi Utomo dikuasai oleh para priyai.
Organisasi Trikoro Dharmo berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta,, setelah 3 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1918 organisasi ini namanya diubah menjadi Jong Java. Tokoh organisasi gerakan pemuda Jong Java meliputi : Sunardi, R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman dan Agus Salim.
Tujuan organisasi gerakan pemuda Jong Java yaitu mencapai kejayaan dengan memperkuat persatuan antara berbagai pemuda dari Jawa, Madura, Sunda, Lombok dan Bali. Usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu dengan menambah pengetahuan umum bagi para anggotanya, menjalin tali silaturahmi antar pelajar sekolah menengah, sekolah kejuruan atau sekolah guru, kemudian lebih menguatkan perasaan untuk membangkitkan budaya dan bahasa.
Pada awalnya organisasi ini tidak bergerak dalam bidang politik, tetapi setelah masuknya Agus Salim bidang politik mulai dijajaki. Akhirnya menimbulkan beberapa pro dan kontra, ada yang setuju dan tidak setuju mengenai pergeseran jalan ke bidang politik.
Akibat pro kontra tersebut, kemudian yang setuju bergerak dalam politik memisahkan diri untuk membuat perkumpulan baru yang bernama Jong Islamieten Bond. Baca Juga : 2. Jong Sumatranen Bond Organisasi pergerakan pemuda yang kedua adalah organisasi Sumatranen Bond atau disebut juga sebagai persatuan para pemuda Sumatera.
Organisasi pemuda ini didirikan di Jakarta pada tahun 1917. Tokoh pelopor organisasi pergerakan pemuda ini adalah Muh. Yamin dan Mohammad Hatta. Sementara itu, tujuan organisasi pergerakan pemuda ini yaitu memperkuat dan memperkukuh hubungan para pelajar yang berasal dari Sumatera, selain itu tujuan lainnya adalah mendidik para pemuda Sumatra agar bisa menjadi pemimpin bangsa serta mengembangkan dan mempelajari budaya asalnya.3.
- Organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia Perkumpulan pemuda ini didirikan pada bulan September 1926 oleh para pelajar yang berasal dari Jakarta dan Bandung.
- Tokoh yang mempelopori berdirinya perkumpulan ini yaitu meliputi : Sugondo, Abdullah Sigit, Reksodipuro, Suwiryo, Sumanang dan AK.
- Abdul Gani.
Tujuan berdirinya organisasi pergerakan pemuda ini adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia atau menjadikan Indonesia menjadi negara yang merdeka bebas dari penjajahan.4. Organisasi Pemuda Indonesia Share ke teman kamu: Tags :
Mengapa Jepang memanfaatkan potensi tenaga pemuda sebagai sasaran utama propaganda Jepang?
PENGERAHAN TENAGA PEMUDA – Menurut Jepang, pemuda di Indonesia saaat itu belum terpengaruh dunia luar (pengaruh faham Barat). Pemuda Indonesia secara fisik memiliki kekuatan, sifat berani dan memiliki semangat. Disamping itu, jumlahnya juga cukup besar dan memiliki peranan penting terhadap Indonesia.
Dari pertimbangan tersebut, maka Jepang memutuskan memanfaatkan potensi tenaga pemuda sebagai sasaran utama propaganda Jepang. Jepang mengeluarkan propaganda yang dikenal dengan Gerakan 3A yang cukup menarik perhatian pemuda di Indonesia. Pernyataan akan kesamaan nasib menjadi senjata untuk memikat para pemuda Indonesia untuk bergabung dengan organisasi – organisasi kepemudaan Jepang.
Sebelum mendirikan organisasi militer dan semi militer, Jepang memberikan pendidikan kepada pemuda di Indonesia guna meningkatkan kedisiplinan, semangat juang dan jiwa kesatria para pemuda dengan memberikan pendidikan umum (sekolah dasar dan menengah) dan pendidikan khusus (pelatihan oleh Jepang).
- BPAR (Barisan Pemuda Asia Raya)
- San A Seinen Kutenso di bawah Gerakan 3A
Apakah pemuda di Indonesia terpengaruh dunia luar?
PENGERAHAN TENAGA PEMUDA – Menurut Jepang, pemuda di Indonesia saaat itu belum terpengaruh dunia luar (pengaruh faham Barat). Pemuda Indonesia secara fisik memiliki kekuatan, sifat berani dan memiliki semangat. Disamping itu, jumlahnya juga cukup besar dan memiliki peranan penting terhadap Indonesia.
Dari pertimbangan tersebut, maka Jepang memutuskan memanfaatkan potensi tenaga pemuda sebagai sasaran utama propaganda Jepang. Jepang mengeluarkan propaganda yang dikenal dengan Gerakan 3A yang cukup menarik perhatian pemuda di Indonesia. Pernyataan akan kesamaan nasib menjadi senjata untuk memikat para pemuda Indonesia untuk bergabung dengan organisasi – organisasi kepemudaan Jepang.
Sebelum mendirikan organisasi militer dan semi militer, Jepang memberikan pendidikan kepada pemuda di Indonesia guna meningkatkan kedisiplinan, semangat juang dan jiwa kesatria para pemuda dengan memberikan pendidikan umum (sekolah dasar dan menengah) dan pendidikan khusus (pelatihan oleh Jepang).
- BPAR (Barisan Pemuda Asia Raya)
- San A Seinen Kutenso di bawah Gerakan 3A
Apa yang dimaksud dengan Sumpah Pemuda?
Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober, Tujuan, dan Para Tokohnya Jakarta – Hari diperingati setiap 28 Oktober. Dikatakan dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional tulisan Fajriudin Muttaqin bahwa Sumpah Pemuda merupakan titik kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat lokal adalah sia-sia.
- Momen ini adalah babak baru perjuangan bangsa Indonesia yang mulanya bersifat kedaerahan atau primordial menjadi bersifat nasional.
- Bangsa Indonesia mulai bangkit pada tahun 1908 yang ditandai dengan lahirnya organisasi Budi Utomo.
- Inisiator Budi Utomo Adalah Dr.
- Wahidin Sudirohusodo.
- Berdirinya Budi Utomo kemudian memicu berbagai organisasi pemuda seperti Tri Koro Darmo atau Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Betawi, Jong Ambon, dan lainnya.
Sederet organisasi inilah yang selanjutnya mendorong kelahiran Sumpah Pemuda. Sementara, kelompok pemuda yang paling santer menggaungkan persatuan bangsa adalah Perhimpunan Indonesia (PI). Singkat sejarah, pada pertengahan 1920-an, para pemuda mulai mendiskusikan kemungkinan gabungan untuk persatuan Indonesia.
Ongres Pemuda juga berawal dari berbagai organisasi yang merumuskannya. Kongres Pemuda diadakan dua kali. Kongres Pemuda I diadakan di tahun 1926. Pada pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan tentang kegiatan pemuda di segi sosial, ekonomi, dan budaya. Kemudian, baru pada Kongres Pemuda II inilah dihasilkan,
Atas inisiatif Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), kongres diadakan dalam tiga kali rapat dan di tiga gedung berbeda. Kongres Pemuda II dikenal juga sebagai Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 atau Sumpah Pemuda dan dipimpin oleh Soegondo dari Persatuan Pemuda Indonesia (PPI).