Bagaimana Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia Menghadapi Mea?

Selasa, 28 Oktober 2014 – 12:51:44 WIB Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) Diposting oleh : Ida Pujiani, SE. Kategori: Bag. Kemahasiswaan – Dibaca: 1282347 kali Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) / AEC (Asean Economic Community) 2015 adalah proyek yang telah lama disiapkan seluruh anggota ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN dan membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat.

Dengan diberlakukannya MEA pada akhir 2015, negara anggota ASEAN akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara. Dalam hal ini, yang perlu dilakukan oleh Indonesia adalah bagaimana Indonesia sebagai bagian dari komunitas ASEAN berusaha untuk mempersiapkan kualitas diri dan memanfaatkan peluang MEA 2015, serta harus meningkatkan kapabilitas untuk dapat bersaing dengan Negara anggota ASEAN lainnya sehingga ketakutan akan kalah saing di negeri sendiri akibat terimplementasinya MEA 2015 tidak terjadi.

Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA dalam upaya persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN. Dalam cetak biru MEA, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah.

  1. Sektor tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yaitu industri agro, otomotif, elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil.
  2. Emudian sisanya berasal dari lima sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan teknologi informasi.
  3. Sektor-sektor tersebut pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja.

Sejauh ini, langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana strategis pemerintah untuk menghadapi MEA / AEC, antara lain : 1. Penguatan Daya Saing Ekonomi Pada 27 Mei 2011, Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Sejak MP3EI diluncurkan sampai akhir Desember 2011 telah dilaksanakan Groundbreaking sebanyak 94 proyek investasi sektor riil dan pembangunan infrastruktur.2.

Program ACI (Aku Cinta Indonesia) ACI (Aku Cinta Indonesia) merupakan salah satu gerakan ‘ Nation Branding ‘ bagian dari pengembangan ekonomi kreatif yang termasuk dalam Inpres No.6 Tahun 2009 yang berisikan Program Ekonomi Kreatif bagi 27 Kementrian Negara dan Pemda.

Gerakan ini sendiri masih berjalan sampai sekarang dalam bentuk kampanye nasional yang terus berjalan dalam berbagai produk dalam negeri seperti busana, aksesoris, entertainment, pariwisata dan lain sebagainya. (dalam Kemendag RI : 2009:17).3. Penguatan Sektor UMKM Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin mengadakan mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran Koperasi dan UKM Festival’ pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM.

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UKM yang ada di Indonesia dan juga sebagai stimulan bagi masyarakat untuk lebih kreatif lagi dalam mengembangkan usaha kecil serta menengah. Selain itu, persiapan Indonesia dari sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk menghadapi MEA 2015 adalah pembentukan Komite Nasional Persiapan MEA 2015, yang berfungsi merumuskan langkah antisipasi serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan KUKM mengenai pemberlakuan MEA pada akhir 2015.

Adapun langkah-langkah antisipasi yang telah disusun Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu pelaku KUKM menyongsong era pasar bebas ASEAN itu, antara lain peningkatan wawasan pelaku KUKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, penciptaan iklim usaha yang kondusif.

Namun, salah satu faktor hambatan utama bagi sektor Koperasi dan UKM untuk bersaing dalam era pasar bebas adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku KUKM yang secara umum masih rendah. Oleh karena itu, pihak Kementrian Koperasi dan UKM melakukan pembinaan dan pemberdayaan KUKM yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan standar produk, agar mampu meningkatkan kinerja KUKM untuk menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi.

  1. Pihak Kementerian Perindustrian juga tengah melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan terhadap sektor industri kecil menengah (IKM) yang merupakan bagian dari sektor UMKM.
  2. Penguatan IKM berperan penting dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja dan menghasilkan barang atau jasa untuk dieskpor.

Selain itu, koordinasi dan konsolidasi antar lembaga dan kementerian pun terus ditingkatkan sehingga faktor penghambat dapat dieliminir.4. Perbaikan Infrastruktur Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010 telah berhasil dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan, perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, komunikasi dan informatika, serta ketenagalistrikan :

  1. Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi
  2. Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK
  3. Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi Listrik.

5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan. Selain itu, dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendidikan secara memadai, termasuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat.

Data Kemdikbud tahun 2011 menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 173.344 ruang kelas jenjang SD dan SMP dalam kondisi rusak berat. (dalam Bappenas RI Buku I, 2011:36).6. Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan Dalam rangka mendorong Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, telah ditetapkan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 dan menengah 2012-2014 sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk pelaksanaan aksi setiap tahunnya.

Upaya penindakan terhadap Tindak Pidana Korupsi (TPK) ditingkatkan melalui koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK kepada Kejaksaan dan Kepolisian. Sementara itu, sebagian pendapat menyatakan bahwa Indonesia Belum Siap akan MEA 2015. Salah satunya, Direktur Eksekutif Core Indonesia (Hendri Saparini) menilai persiapan yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 masih belum optimal.

  • Pemerintah baru melakukan sosialisasi tentang “Apa Itu MEA” belum pada sosialisasi apa yang harus dilakukan untuk memenangi MEA.
  • Sosialisasi “Apa itu MEA” yang telah dilakukan pemerintah pun ternyata masih belum 100% karena sosialisasi baru dilaksanakan di 205 kabupaten dari jumlah 410 kabupaten yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
You might be interested:  Sebutkan Sifat Yang Harus Dimiliki Oleh Bahan Bakar Solar?

Hendri menjelaskan besarnya komitmen pemerintah terhadap kesepakatan MEA ternyata bertolak belakang dengan kesiapan dunia usaha. Menurutnya dari hasil in-depth interview Core dengan para pengusaha ternyata para pelaku usaha bahkan banyak yang belum mengerti adanya kesepakatan MEA.

Dia mengatakan salah satu strategi yang dipersiapkan pemerintah menjelang MEA adalah Indonesia harus menyusun strategi industri, perdagangan dan investasi secara terintegrasi karena dengan adanya implementasi MEA beban defisit neraca perdagangan akan semakin besar maka dari itu membuat strategi industri harus menjadi prioritas pemerintah.

Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukan oleh para stake holder yang ada di Indonesia dalam rangka menghadapi sistem liberalisasi yang diterapkan oleh ASEAN, terutama dalam kerangka integrasi ekonomi memang dirasakan masih kurang optimal.

Namun hal tersebut memang dilandaskan isu-isu dalam negeri yang membutuhkan penanganan yang lebih intensif. Diperlukan kedisiplinan dari pihak pemerintah, terutama yang berkaitan dengan wacana persiapan menghadapi realisasi AEC ditahun 2015, yaitu dengan peningkatan pengawasan terhadap perkembangan implementasi sistem yang terdapat dalam Blue Print AEC.

Sumber : http://www.antaranews.com/berita/436319/kesiapan-koperasi-ukm-indonesia-menatap-era-mea-2015, Investor Daily. Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.2009, ” Menuju ASEAN Economic Community 2015 “, Jakarta. KPPN/Bappenas.2012.” Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013″.

  • STIE STMY JUARA GERAK JALAN SE JABAR DAN BANTEN
  • Hikmah di Balik Shalat Tahajud dan Dhuha
  • Mau Sukses? Harus Mampu Menyelesaikan Masalah
  • Harus Mampu Menjaga Lisan
  • 2 Rahasia menjadi orang Sukses

Bagaimana cara meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi MEA jawab?

Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas tenaga kerjanya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan seputar ketenagakerjaan, sehingga tidak hanya berbekal pengetahuan dan keterampilan saja tetapi sikap yang baik juga perlu dipersiapkan untuk menunjang pekerjaan menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, cara meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi MEA adalah dengan pelatihan-pelatihan seputar ketenagakerjaan. – Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas tenaga kerjanya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan seputar ketenagakerjaan, sehingga tidak hanya berbekal pengetahuan dan keterampilan saja tetapi sikap yang baik juga perlu dipersiapkan untuk menunjang pekerjaan menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, cara meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi MEA adalah dengan pelatihan-pelatihan seputar ketenagakerjaan.

Apa saja yang menjadi permasalahan tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi MEA?

Sebutkan tiga permasalahan mendasar bagi tenaga kerja di Indonesia dalam menghadapi MEA! Jawaban: Tiga permasalahan mendasar bagi tenaga kerja di Indonesia adalah kesempatan kerja yang masih terbatas, masalah rendahnya tingkat kualitas tenaga kerja, dan tidak terserapnya tenaga kerja yang berimbas pada tingginya pengangguran. Hal in tentunya akan menjadi masalah yang berkepanjangan jika dengan adanya bonus demografi, pemerintah tidak melakukan hal yang berdampak pada peningkatan kualitas tenaga kerja.

Pelajari Lebih Lanjut tentang MEA #BelajarBersamaBrainly

what it is the most important part of the year and a half years of the year and a half years of the Is the answer correct, is this beautiful sister? if true then i say thank you wassalam

: Sebutkan tiga permasalahan mendasar bagi tenaga kerja di Indonesia dalam menghadapi MEA!

You might be interested:  Tuliskan Reaksi Redoks Yang Terjadi Pada Aki Dan Baterai?

Upaya upaya apa sajakah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja?

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja yaitu: 1) Rekruitment dan Pelatihan Tenaga Kerja, 2) pengadaan sarana dan prasarana kantor, 3) Penyimpanan Sarana dan Prasarana Kantor, 4) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, 5) Inventarisasi Sarana dan Prasarana Kantor, dan 6) Laporan Sarana dan

Mengapa MEA dapat meningkatkan persaingan antar tenaga kerja di kawasan ASEAN?

Jawaban: karena MAE(Masyarakat Ekonomi ASEAN ) dapat meningkatkan ekonomi dalam perdagangan di ASEAN.

Apa yang perlu disiapkan tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing dalam menghadapi?

Hal yang perlu disiapkan oleh tenaga kerja Indonesia agar mampu berpartisipasi dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah meningkatkan daya saing dan meningkatkan kualitas diri. Meningkatkan daya saing dan meningkatkan kualitas diri ini bisa dilakukan dengan cara:

Memperluas dan meningkatkan ilmu pengetahuan;Menguasai penggunaan teknologi; danMenguasai bahasa asing.

Apa yang perlu dipersiapkan oleh tenaga kerja Indonesia agar mampu ikut berpartisipasi?

Bagaimana Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia Menghadapi Mea Foto oleh Kamaji Ogino dari Pexels Kunci jawaban materi kelas 6 SD tema 5, apa yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha dalam menghadapi MEA. Bobo.id – Saat ini kita sudah sampai pada pelajaran tematik kelas 6 SD tema 5, subtema 3, halaman 122. Setelah teman-teman memahami jenis usaha yang dilakukan oleh Ibu Made Yuliani, apakah teman-teman bertanya-tanya bagaimana Ibu Made Yuliani memasarkan produknya sampai ke luar negeri? Hal itu ternyata disebabkan oleh pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

  • MEA tentunya akan memengaruhi arus barang dan jasa, termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh Ibu Made Yuliani.
  • Lalu, apakah MEA itu? Bagaimana MEA memengaruhi kehidupan kita? Apa manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya? Agar lebih tahu, teman-teman bisa membaca penjelasan singkat tentang MEA berikut ini.

Setelah itu, kita bisa mengerjakan beberapa soal dan mendapatkan kunci jawabannya. Baca Juga: Pengertian Jajanan Sehat dan Contohnya, Materi Kelas 3 SD Tema 4 Apakah MEA itu? MEA singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Para pemimpin Asean sepakat memberlakukan pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 agar daya saing Asean meningkat dan untuk menarik investasi asing.

Penanaman modal asing di wilayah ASEAN sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pembentukan MEA nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. Bagaimana MEA mempengaruhi kita? MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.

Dengan diterapkannya MEA, peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia akan semakin terbuka. Begitu pula sebaliknya, tenaga kerja Indonesia juga mempunyai peluang yang lebih besar untuk bekerja di negara-negara anggota ASEAN lainnya.

Hal ini menandakan bahwa kualitas produk dan sumber daya manusia Indonesia harus terus ditingkatkan agar mampu ikut berpartisipasi bersama tenaga kerja asing. Apa keuntungan MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya? Riset terbaru dari Organisasi Perburuhan Dunia atau ILO menyebutkan pembukaan pasar tenaga kerja mendatangkan manfaat yang besar.

Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, Hal ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia Tenggara. ILO memperkirakan bahwa permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41% atau sekitar 14 juta di tahun 2015.

  • Sementara, permintaan akan tenaga kerja kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta, sementara tenaga kerja level rendah meningkat 24% atau 12 juta.
  • Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD/MI Tema Wirausaha, Bagaimana Cara Mengisi Formulir Pendaftaran Anggota Persatuan Bulu Tangkis Junior ‘Gesit’? Berdasarkan teks di atas, jawablah pertanyaan berikut.1.

Apa yang kamu ketahui tentang MEA? Jawaban: MEA singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Para pemimpin Asean sepakat memberlakukan pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 agar daya saing Asean meningkat dan untuk menarik investasi asing.2.

  1. Apa yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha dalam menghadapi MEA? Jelaskan.
  2. Jawaban: Yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha dalam menghadapi MEA adalah dengan meningkatkan kualitas produk yang bisa dibutuhkan dan mempunyai daya tari di kawasan ASEAN.3.
  3. Apa yang perlu disiapkan oleh tenaga kerja Indonesia agar mampu ikut berpartisipasi di MEA? Jawaban: Yang perlu disiapkan oleh tenaga kerja Indonesia adalah mempersiapkan diri sebagai tenaga kerja yang mempunyai kualitas sumber daya manusia yang bisa bersaing.4.

Sebagai pelajar, apa yang harus kamu lakukan mulai saat ini agar nanti ketika sudah menyelesaikan pendidikan mampu ikut berpartisipasi di MEA? Jawaban: Sebagai seornag pelajar yang harus dilakukan mulai saat ini adalah menyelesaikan pendidikan dengan baik, meningkatkan kemampuan diri, dna meningkatkan kerja keras agar bisa ikut berpartisipasi di MEA.

Baca Juga: Kewajiban dan Hak saat Bermain Bersama, Materi Kelas 3 SD tema 4 5. Apa manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya? Jawaban: Manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya adalah bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas dan menyerap lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk warga negara di kawasan ASEAN.

Nah, itulah jawabannya. Jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah. (Sumber: Buku Siswa Kelas 6 SD Tema 5, Wirausaha Edisi Revisi 2018) Tonton video ini, yuk! – Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

You might be interested:  Jenis Baterai Handphone Yang Tahan Lama?

Mengapa tenaga kerja Indonesia tak mampu menyaingi tenaga kerja asing?

Bagaimana Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia Menghadapi Mea Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan upaya untuk membentuk pasar bebas antar negara di Asia Tenggara, contohnya penghapusan bea masuk barang dan jasa. MEA akan berdampak terhadap arus lalu lintas produk antar negara di ASEAN, termasuk tenaga kerja. Bagaimana Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia Menghadapi Mea Dengan kata lain, tenaga kerja terampil dari negara-negara lain di ASEAN akan memasuki pasar kerja Indonesia. Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia akan menjadi ancaman apabila tenaga kerja Indonesia tidak memiliki kemampuan yang sebanding untuk bekerja di negara lain.

  • Miris memang apabila kita menilik penelitian yang dilakukan Institute for Management Development (IMD) yang menunjukkan bahwa daya saing tenaga kerja Indonesia ternyata masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.
  • Sementara secara global, Indonesia berada di peringkat 47 dari 63 negara.

Semakin menurunnya daya saing yang terus terjadi, menjadi suatu pertanyaan apakah Indonesia sudah siap atau tidak dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Khususnya menyangkut isu daya saing tenaga kerja Indonesia yang masih rendah produktivitasnya.

  • Data dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyatakan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia berada dalam kuadran kritis.
  • Sejumlah persoalan masih dihadapi Indonesia seperti rendahnya pendidikan pekerja serta ketidaksesuaian (mismatch) antara pendidikan dengan pekerjaan yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2019 pendidikan pekerja Indonesia didominasi oleh lulusan SD ke bawah sebanyak 52,40 juta pekerja, jumlah pengangguran yang semakin besar, dan keterampilan dan kompetensi sumber daya manusia masih belum optimal.

Hal ini semakin dilemahkan dengan belum maksimalnya pemerataan sertifikasi profesi tenaga kerja. Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional 2015, ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan latar pendidikan masih cukup tinggi yakni sebesar 60,52%. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Tenaga Kerja Benny Soetrisno juga berpendapat bahwa perlu dilakukan perluasan kesempatan kerja dikarenakan saat ini jumlah pencari kerja lebih besar dari peluang yang ada.

  • Daya saing dan produktivitas tenaga kerja di Indonesia menjadi relatif rendah.
  • Salah satu penyebab utamanya adalah tingkat pendidikan tenaga kerja yang masih rendah.
  • Ini membuat tenaga kerja Indonesia masih berpenghasilan rendah dan tak mampu bersaing dengan negara tetangga.
  • Di saat yang sama pemerintah juga sedang giat memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) agar bisa bergerak dari negara berpenghasilan menengah (middle income countries) menjadi negara berpenghasilan tinggi (high income countries).

Salah satu solusinya dengan meningkatkan kualitas SDM. Demi mengatasi daya saing tenaga kerja Indonesia yang masih tertinggal, pemerintah mengupayakan berbagai program seperti pelatihan vokasi, pemagangan berbasis kompetensi di perusahaan, dan sertifikasi kompetensi.

Mengapa Indonesia harus bekerja sama dengan negara lain terutama negara tetangga ASEAN?

Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia.

Upaya apa saja yang dilakukan negara-negara asean dalam meningkatkan kualitas pendidikan?

Hallo kak Yantiyana, saya bantu jawab ya. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama 10 (sepuluh) negara di Asia Tenggara. ASEAN bekerja sama dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan.

Bentuk kerja sama ASEAN di bidang pendidikan adalah Penawaran beasiswa pendidikan, ASEAN Council of Teachers (ACT) sebagai bentuk pertemuan guru-guru dari berbagai negara anggota ASEAN, mengadakan olimpiade regional Asia Tenggara, program ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day, di mana memberikan beasiswa kepada negara-negara anggita ASEAN untuk menjalani pendidikan di Eropa khususnya pendidikan tinggi.

Namun seiring perkembangan jaman, peningkatan mutu pendidikan sangat dibutuhkan untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN yang terus berkembang. Peningakatan mutu pendidikan dilakukan dengan penerimaan pendidik yang berkompeten dan profesional, kesejahteraan pendidik, dan standarisasi pendidikan, menyediakan fasilitas pendidikan sesuai perkembangan jaman yang modern, dan pembangunan akses untuk setiap sekolah.

Jadi, upaya meningkatkan pendidikan di negara-negara anggota ASEAN adalah : – Penerimaan pendidik yang berkompeten dan profesional, kesejahteraan pendidik, dan standarisasi pendidikan – Menyediakan fasilitas pendidikan sesuai perkembangan jaman yang modern – Pembangunan aksesibilitas yang mudah untuk setiap sekolah, seperti jalan sehingga memudahkan transportasi untuk ke sekolah, karena masih terdapat sekolah di daerah tertinggal yang memiliki akses yang sulit.

Semoga bermanfaat.