Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi. Dalam hal ini tenaga kerja yang mampu bekerja dengan baik dan maksimal akan dapat memproduksi barang yang diinginkan dengan cepat dan tepat serta berdaya guna tinggi terhadap produksi tersebut.
Contents
Mengapa tenaga kerja menjadi faktor yang penting dalam suatu proses produksi?
Karena tenaga kerja adalah salah satu bentuk sumber daya yang dapat membantu produsen dalam menghasilkan produk. jika tidak diimbangi dengn sumber daya manusia, maka produksi tidak berjalan dengan baik.
Mengapa tenaga kerja sangat penting dalam perekonomian di Indonesia?
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi. Jika kualitasnya tenaga kerjanya semakin baik, maka hasil produksinya juga bisa meningkat. Nantinya hasil produksi tersebut bisa dijual ke masyarakat ataupun diekspor ke luar negeri dan pendapatan negara akan semakin meningkat.
Mengapa setiap perusahaan dalam memproduksi barang harus mempertimbangkan macam dan jenis produknya?
Jawaban: Setiap perusahaan di dalam memproduksi barangnya perlu mempertimbangkan macam dan jenis produknya karena jenis produk menentukan bahan baku yang digunakan dan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan.
Cara apa saja yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dalam teori produksi?
Teori Produksi tentang Produktivitas – Teori produksi kali ini membahas bagaimana kemampuan sebuah perusahaan memproduksi barang dan/atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen. Perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan jumlah barang dan/ atau jasa yang diproduksi sehingga dapat melayani semakin banyak konsumen.
- Secara umum, perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya dengan menggunakan tiga cara, yakni metode ekstensif, intensif, dan,
- Metode ekstensif adalah cara meningkatkan produktivitas dengan menambah faktor produksi.
- Contoh metode ekstensif ini adalah menambah jumlah tenaga kerja, pabrik, lahan pertanian, dan lainnya.
Tentunya dengan penambahan faktor produksi tersebut biaya produksi juga bertambah. Metode intensif digunakan untuk meningkatkan produktivitas dengan cara menambah produktivitas faktor produksi. Misalnya untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja diadakan pelatihan khusus, atau pembaharuan teknologi di perusahaan.
Bagaimana cara kerja sebagai operator produksi?
Operator produksi adalah seseorang yang bekerja di pabrik, yang bertugas menyusun barang baku, menggunakan mesin, kemudian memproduksinya untuk dijual ke pasaran. Tugas operator produksi bisa berbeda tergantung bidang perusahaan.
Jelaskan apakah peran dan fungsi bagian produksi di sebuah perusahaan?
Memahami Arti Fungsi Produksi December 23, 2015 Sebelum membahas tentang fungsi produksi,perlu diketahui beberapa bagian yang mendukung fungsi produksi tersebut, Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi.
Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi.
Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan. Tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi.
Di samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen.
Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu. Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi dapat dirumuskan dalam empat hal yaitu : 1.
Tepat Jumlah 2. Tepat Mutu 3. Tepat Waktu 4. Tepat Ongkos/Harga Jumlah produk yang dihasilkan haruslah direncanakan dengan baik agar tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja akan mengakibatkan bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini akanmengakibatkan disamping barang tersebut akan mengalami kerusakan dalam penyimpanannya, maka penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam dalam barang jadi itu berhenti dan menjadi kurang efektif.
Dengan pedoman pada empat hal tersebut maka bagian produksi akan dapat mencapai sasarannya dengan baik. Keempat hal tersebut dapat dikenal dengan mudah sebagai “empat tepat”. Adapun tugas tersebut secara garis besarnya dapat kita bagi menjadi beberapa macam yaitu : 1.
Perenganaan Produk 2. Perencanaan Luas Produksi 3. Perencanaan Lokasi Pabrik 4. Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik 5. Perencanaan Bahan Baku 6. Pengaturan Tenaga Kerja 7. Pengawasan Kwalitas PERENCANAAN PRODUK Proses produksi akan menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang yaitu benda yang berwujud akan tetapi dapat pula berupa benda yang tak berujud yang sering disebut jasa.
Barang atau benda yang berujud misalnya meja kursi, alat tulis, sepeda, sepeda motor, mobil dan sebagainya. Sedangkan produk yang berupa jasa misalnya jasa kecantikan, jasa kesehatan, jasa keuangan, jasa penanggungan risiko, jasa pendidikan dan sebagainya.
- Baik barang maupun jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan harus direncanakan dengan baik agar produk yang diciptakan itu nanti dapat bermutu tinggi., ongkos produksi murah, dan cocok dengan selera konsumen pemakainya.
- Produk yang dapat memenuhi syarat tersebut di atas akan menjadi andalan pengusaha agar mampu untuk meningkatkan perkembangan usahanya.
Produk yang tidak memenuhi syarat itu justru akan menjadi beban perusahaan menjadi semakin tinggi sehingga akan menggangu pertumbuhan usahanya. Oleh karena itu maka pengusaha haruslah memikirkan mengenai MUTU PRODUK yang akan diproduksinya. Mutu suatu produk akan tergantu dari berbagai aspek terutama desainya.
- Dengan perencanaan terhadap desain produk yang baik maka dapat kita harapkan bahwa produk kita akan dapat diterima oleh konsumen dan dengan demikian akan dapat menopang perkembangannya.
- Untuk merencanakan disain atau mutu produk kita perlu mengetahui bahwa produk itu terdiri dari berbagai atribut.
- Misalnya produk yang berupa “KARPET” misalnya.
Produk karpet terdiri dari tiga atribut utama yaitu : – Kehalusan setuhannya – Ketebalan bulunya – Keserasian warnanya PERENCANAAN LUAS PRODUKSI Perencanaan luas produksi merupakan masalah penentuan terhadap berapa banyak jumlah volume produksi yang harus dihasilkannya dalam periode atau tahun tertentu.
- Masalah ini sering disebut sebagai penentuan target produksi.
- Berapa target produksi untuk tahun yang akan dating merupakan persoalan yang harus di terapkan oleh manajer produksi.
- Dengan target itulah maka rencana ataupun program-program produksi seperti pengadaan bahan, tenaga kerja, bahan pembantu, peralatan-peralatan yang diperlukan beserta prosesnya pun akan dapat direncanakan dengan lebih cermat.
Untuk keperluan itulah maka luas produksi perlu ditentukan terlebih dahulu. Untuk menentukan luas atau target produksi itu maka tentu saja akan banyak faktor yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi dan menentukan besar kecilnya target produksi kita.
- Adapun faktor – faktor penentu produksi tersebut adalah sebagai berikut : 1.
- Bahan baku yang tersedia 2.
- Tersedianya tenaga kerja (ahli) yang diperlukan 3.
- Dana yang diperlukan untuk pembiayaan 4.
- Besarnya potensi pasar yang terbuka Suatu model yang dapat kita pergunakan untuk menganalisa ini adalah apa yang sering disebut sebagai analisa “Titik Pulang Pokok” atau “Titik Impas” atau “Break Even Point” yang sering disebut “BEP”.
Analisa BEP ini akan menggambarkan kondisi perongkosan produksi serta hasil yang diperoleh dari produksi itu. Dalam hal ini kita harus membedakan perongkosan produksi itu menjadi ongkos tetap dan ongkos variable. Ongkos tetap adalah ongkos yang tidak berubah besarnya meskipun volume produksi bertambah.
- Ongkos ini akan tetap saja besarnya meskipun volume produksi diturunkan maupun dinaikkan.
- Biaya jenis ini adalah biaya yang pada umumnya ditentukan atas dasar waktu atau periode.
- Biaya variable adalah biaya yang besarnya selalu mengikuti dan tergantung dari besar kecilnya volume produksi.
- Setiap volume produksi bertambah maka biaya itu pun akan ikut bertambah pula besarnya.
Sebaliknya bila kita mengurangi biaya itupun akan berkurang pula. Yang akan selalu merupakan biaya variable ini adalah biaya bahan baku. Biaya bahan baku tentu saja akan selalu mengikuti jumlah yang diproduksi. Hanya saja dalam hal ini variabilitasnya bisa berbda-beda.
Ada biaya variable yang progresif, degresif serta proposional. Progresif berarti kenaikannya cepat, degresif berarti kenaikannya semakin menurun sedangkan proposional berart kenaikannya selalu sama. Biaya variable progresif akan menunjukkan garis melengkung ke atas, degresif akan lengkung ke bawah sedangkan proposional akanmerupakan garis lurus.
Dalam hal ini biaya variable kita naggap proposional. Keterangan : V = Total Biaya Variabel v = Biaya Variabel per unit q = Jumlah produksi kedua biaya variable diatas akan membentuk menjadi biaya total yang harus ditanggung oleh pengusaha. Penjumlahan dari kedua ongkos itu akan menghasilkan biaya total atau “Total Cost”.
- Apabila grafik Total Biaya kita gabungkan secara bersama-sama dengan grafik total hasil maka akan terlihat keadaan perongkosan serta hasil segara bersama-sama sekaligus.
- Dari penggabungan tersebut maka akan dapat diketahui perpotongan antar garis total ongkos dengan total hasil.
- Dalam titik itu karena hasil yang diperoleh hanya dapat menutup biaya-biayanya maka titik itulah yang disebut sebagai titik impas atau titik pulang pokok atau BEP.
Proses berikutnya dalam penentuan luas produksi adalah kita hubungkan dengan besarnya kapasitas mesin yang tersedia, bahan baku yang tersedia, serta permintaan yang diproyeksi untuk tahun yang diproduksi kita. Sumber: http://bayumuhammad.blogspot.co.id/
© 2021 All rights reserved. PT Proxsis Manajemen Internasional : Memahami Arti Fungsi Produksi
Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktor produksi tenaga kerja dan berikan contohnya?
Jelaskan dan berikan contoh faktor produksi tenaga kerja Faktor produksi tenaga kerja adalah produsen membutuhkan tenaga kerja untuk membantu berjalannya proses produksi. Faktor produsi tenaga kerja ini terdiri dari :
Tenaga kerja terdidik ( skilled labour ) adalah tenaga kerja yang menerapkan ilmu dari pendidikan formal yang telah ia tempuh. Contohnya adalah : guru, dokter, hakim, konsultan, psikolog, dan sebagainya. Tenaga kerja terlatih ( trained labour ) adalah tenaga kerja yang menerapkan ketrampilan yang telah ia peroleh dari serangkaian pendidikan nonformal yang ia dapatkan. Contoh: sopir, pegawai bengkel (montir), pilot, penjahit, nahkoda, petani dan tentara. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih adalah tenaga kerja yang bekerja hanya berdasarkan pengalaman yang ia dapatkan keseharian. Contoh: tukang sapu, tukang sampah, pemilah sampah (pemulung), dan kuli bangunan.
Bagaimana peran tenaga kerja?
Peran tenaga kerja dalam kegiatan produksi adalah membantu jalannya proses pembuatan barang atau jasa. Tenaga kerja yang ahli akan dapat menghasilkan barang dan jasa yang bagus, berkualitas, serta mampu menarik perhatian masyarakat. Selain itu, tenaga kerja juga berperan sebagai pengatur dan pengolah produk.
Apakah tujuan dari kegiatan produksi tersebut?
Tujuan Kegiatan Produksi – Ada beberapa tujuan kegiatan produksi yang perlu Anda ketahui di antaranya:
Menambah kuantitas barang atau jasa. Memenuhi kebutuhan konsumen. Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi. Meningkatkan keuntungan. Mengganti barang yang telah rusak atau sudah tidak bisa digunakan lagi.
Baca Juga: Ingin Bisnis Berkembang Cepat? Pahami 3 Contoh Analisis SWOT di Sini