Listrik Tenaga Surya Adalah Pembangkit Listrik Yang Mengubah Energi?

Listrik Tenaga Surya Adalah Pembangkit Listrik Yang Mengubah Energi

Matahari adalah sumber energi cahaya yang dapat dimanfaatkan langsung atau dapat juga kita ubah menjadi bentuk energi lain, seperti energi panas dan energi listrik. Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi panas dengan menggunakan teknologi “surya termal”, alat perubahnya disebut “kolektor surya/panas” sedangkan untuk mengubah cahaya matahari menjadi listrik, digunakan teknologi “photovoltaic”, nama alatnya adalah “sel surya” atau lebih dikenal dengan istilah “modul surya”. Cahaya matahari ini memiliki partikel-partikel energi yang disebut “foton”. Saat cahaya matahari mengenai sel surya, energi foton ini akan membangkitkan elektron-elektron yang ada dalam material sel surya tersebut sehingga menghasilkan tegangan (voltase) listrik. Itulah mengapa disebut “photovoltaic”, karena berasal dari kata “photo = foton = cahaya” dan voltaic = voltase = tegangan listrik” yang artinya ; cahaya menjadi listrik. Jadi, walaupun pagi/sore, mendung atau hujan, selama masih ada cahaya matahari (tidak gelap) maka sel surya tetap akan dapat menghasilkan listrik, meski jumlahnya lebih sedikit dibandingkan saat siang terik atau kondisi cerah.

Jumlah energi cahaya matahari yang dapat diubah menjadi listrik sangat tergantung pada alat konversinya, yaitu modul surya. Modul surya terbuat dari berbagai material elektronik berupa semikonduktor yang mempunyai kemampuan menyerap cahaya matahari dan membangkitkan muatan listrik (pasangan electron-hole) yang terdapat didalam material sel surya tersebut. Kemampuan jenis panel surya yang ada di pasaran saat ini, dapat menyerap dan mengubah cahaya matahari menjadi listrik rata-rata sebanyak 16-20% cahaya matahari. Artinya, tidak semua cahaya matahari dapat diubah menjadi listrik karena keterbatasan alami material sel surya yang hanya mampu menyerap radiasi cahaya matahari pada panjang gelombang (spektrum) tertentu. Sedangkan cahaya matahari sendiri memiliki rentang panjang gelombang (spektrum) yang sangat besar. Energi cahaya matahari yang diterima suatu permukaan di bumi adalah sekitar 1.000W/m2. Artinya, setiap lokasi seluas 1 m2 berpotensi menghasilkan energi listrik tenaga surya sebanyak 160-200W.

Pembangkit listrik tenaga surya atau biasa disebut sistem fotovoltaik (PV) merupakan pembangkit energi listrik yang mengkonversi energi sinar matahari menjadi listrik dengan menggunakan suatu piranti semikonduktor yang disebut sel surya. Sel surya adalah suatu piranti elektronik berbasis material semikonduktor yang berfungsi menyerap energi foton dari radiasi matahari untuk membangkitkan pembawa muatan listrik (electron-hole) di dalam material tersebut. Muatan listrik ini kemudian dipisahkan ke masing-masing kontak elektroda untuk kemudian dialirkan ke beban listrik. Tegangan yang dihasilkan sebuah sel surya berupa tegangan arus searah sebesar lebih kurang 0,5V. Agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, sel surya disusun secara seri atau paralel atau gabungan seri dan paralel kemudian dienkapsulasi dan dirakit dengan menggunakan komponen tambahan seperti bingkai, penyangga,kaca penutup, kabel, baut dan sebagainya sehingga membentuk modul surya. Beberapa rangkaian modul surya kemudian digabungkan untuk menghasilkan tegangan dan daya yang dibutuhkan. Suatu instalasi sistem pembangkit listrik tenaga surya biasanya terdiri dari beberapa modul surya. Listrik yang dihasilkan dari PLTS dapat dimanfaatkan secara langsung untuk beban rumah tangga dan peralatan elektronik lainnya (skala residensial/komersial) ataupun disuplai ke jaringan listrik yang tersedia (skala utilitas). Sistem PLTS umumnya membutuhkan inverter untuk mengkonversi arus listrik DC yang dihasilkan modul PV menjadi listrik AC.

Berikut ini adalah komponen-komponen yang digunakan dalam sistem PLTS :

1. Modul surya Modul surya merupakan komponen utama PLTS yang berfungsi mengubah cahaya matahari menjadi listrik. Teknologi modul PV untuk saat ini ada dua macam, yaitu teknologi berbasis silikon kristalin dan thin film. Modul PV yang banyak di pasaran saat ini adalah berbasis sel surya silikon kristalin yang dibedakan atas dua jenis, yaitu silikon monokristalin dan silikon polikristalin. Sel surya silikon monokristalin memiliki satu keping kristal silikon dan merupakan jenis sel surya dengan efisiensi paling tinggi, namun cukup mahal dalam proses pembuatannya. Tipe ini juga sangat rapuh dan harus dipasangkan pada rangka atau penyangga yang kuat. Sel surya tipe polikristalin mempunyai beberapa kristal silikon. Efisiensi tipe ini lebih rendah dikarenakan pemakaian material yang lebih murah dan sifat reflektif dari kristal-kristal penyusunnya sehingga mengurangi penyerapan sinar matahari. Tetapi dari sisi biaya, tipe ini lebih murah dari monokristalin. Sel surya thin film dikembangkan sebagai upaya menurunkan harga sel surya berbasis silikon. Jenis ini menggunakan teknologi deposisi untuk menghasilkan material lapisan tipis (thin film) yang dapat berperilaku sebagai sel surya. Beberapa jenis modul PV thin film yang sudah komersial antara lain sel surya a-Si, CdTe dan CIGS. Dibandingkan dengan jenis silikon kristalin, teknologi modul PV thin film memiliki keunggulan antara lain; 1) Bahan baku bervariasi, tidak tergantung pada satu jenis material saja yaitu silikon, 2) konsumsi bahan baku jauh lebih sedikit, 3) Proses pabrikasi lebih sederhana, 4) Aplikasi lebih variatif karena dapat dibuat pada bahan yang elastis / fleksibel, 5) Efisiensi sel surya masih dapat ditingkatkan dengan berbagai alternatif bahan baku, struktur lapisan (multi junction), proses pembuatan (deposisi). Namun efisiensi modul PV thin film yang ada di pasaran saat ini khususnya a-Si masih cukup rendah sehingga membutuhkan luasan lahan yang jauh lebih besar dibanding jenis silikon mono/polikristalin. Sedangkan untuk jenis modul CIGS/CdTe, secara efisiensi sudah dapat bersaing dengan jenis sel surya silikon kristalin namun ketersediaan bahan baku yang mahal dan terbatas khususnya Indium dan Telurium menyebabkan jenis sel surya ini belum dapat bersaing secara komersial dengan sel surya silikon kristalin.

2. Struktur Penyangga Modul surya harus dipasang pada arah dan kemiringan tertentu agar penyinaran tahunan matahari dapat diterima secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan struktur penyangga agar arah / orientasi modul PV yang dapat terjaga dan stabil. Arah dan Kemiringan Modul PV Daya yang dihasilkan oleh sistem PLTS berbanding lurus dengan besarnya intensitas matahari yang diterima modul surya. Semakin besar intensitas matahari yang diterima oleh panel maka semakin besar daya yang dapat dihasilkan oleh PV tersebut. Besarnya intensitas matahari yang diterima oleh panel surya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti letak astronomi lokasi pemasangan panel, gerak semu harian dan tahunan matahari serta cuaca. Untuk memaksimalkan intensitas matahari yang diterima oleh modul surya maka dibutuhkan sudut kemiringan yang paling tepat untuk menerima radiasi matahari yang paling tinggi. Sudut yang mempengaruhi pemasangan modul surya pada instalasi PLTS ada 2 macam, yaitu;

You might be interested:  Sebuah Lampu Dinyalakan Dengan Beberapa Baterai Yang?

Sudut kemiringan panel surya terhadap bidang horisontal. Sudut yang diukur searah dengan acuan arah utara/selatan yang disebut dengan sudut azimut.

Sudut kemiringan optimum biasanya dipasang sesuai dengan posisi garis lintang sedangkan sudut azimut tergantung posisi lokasi. Jika berada di bagian selatan khatulistiwa maka modul surya dipasang menghadap utara dengan sudut azimut 00 dan jika berada di bagian utara khatulistiwa maka sudut azimut adalah 1800 menghadap selatan. Perhitungan sudut azimut yang lebih detil dan akurat membutuhkan studi dan analisis khusus dengan mempertimbangkan arah pergerakan matahari atau posisi horison lokasi. Sebuah sistem penyangga modul surya dapat dipergunakan untuk mengatur orientasi arah utara atau selatan dan elevasi sudut kemiringan dari sistem penyangga modul surya untuk memaksimalkan kinerja energi dari modul surya tersebut. Biasanya terbuat dari stainless steel atau aluminium. Struktur penyangga modul surya dirancang untuk aplikasi pemasangan secara universal yaitu bingkai penyangga miring yang dipasang diatas tanah atau atap bangunan gedung.

3. Inverter Inverter adalah suatu alat yang berfungsi mengkonversi arus dan tegangan listrik DC yang dihasilkan PLTS menjadi arus dan tegangan listrik AC sehingga beban-beban yang pada umumnya memerlukan suplai listrik AC dapat disuplai oleh PLTS. Pemilihan jenis inverter tergantung pada kebutuhan beban serta aplikasi. Kapasitas inverter ditentukan berdasarkan kapasitas daya yang dibutuhkan, untuk efesiensi kerja inverter yang maksimal diusahakan kapasitas inverter mendekati kapasitas daya yang dilayani, Namun untuk sistem PLTS, perbandingan kapasitas daya sistem PV (Pdc) terhadap inverter (Pac) biasanya berkisar antara 0.9-1,3.

4. Sistem baterai (jika dibutuhkan), berfungsi menyimpan energi surya 5. Sistem pengkabelan 6. DC Combiner, digunakan untuk menghubungkan/mengumpulkan arus dan tegangan dari rangkaian modul surya 7. Panel Distribusi, berfungsi untuk mendistribusikan beban-beban listrik dari pembangkit ke pelanggan.8. Sistem Proteksi, untuk melindungi peralatan dan personil apabila terjadi tegangan/arus berlebih.9. Proteksi penangkal petir, untuk melindungi sambaran petir terhadap sistem PLTS 10.Sistem pentanahan/ pembumian (grounding)

Berdasarkan topologi jaringan pembangkit, sistem PLTS dibedakan atas;

1. PLTS on grid – yaitu sistem PLTS yang tersambung/interkoneksi ke jaringan PLN.2. PLTS off grid – yaitu sistem PLTS yang bekerja sendiri atau tidak tersambung dengan jaringan PLN.3. PLTS hybrid – Yaitu PLTS yang tersambung/interkoneksi dengan sumber pembangkit lain untuk mensuplai beban yang sama. – Jenis sistem ini bisa on grid/off grid.

Berdasarkan lokasi pemasangan modul, sistem PLTS dibedakan atas ;

1. PLTS atap, dipasang di atas atap gedung/bangunan.2. PLTS ground mounting, dipasang di atas tanah.3. PLTS terapung, dipasang diatas permukaan air.

Jenis sistem PLTS berdasarkan topologi beban ;

1. PLTS Terpusat, yaitu sistem PLTS yang melayani sekelompok beban yang berbeda, seperti listrik desa/komunal.2. PLTS Tersebar, yaitu sistem PLTS yang melayani satu beban tertentu di satu titik lokasi, contohnya ; solar home system (SHS), LTSHE, PJUTS, Pompa air tenaga surya (Solar water pump).

PLTS atap adalah jenis PLTS on grid yang dipasang di atap gedung/bangunan dan tersambung dengan jaringan PLN eksisting. Tujuan / manfaat pemasangan PLTS atap adalah untuk mengurangi tagihan listrik bulanan PLN dengan memanfaatkan sumber energi surya yang ramah lingkungan. Sistem PLTS atap dapat meng-ekspor/menjual listrik ke PLN dengan skema “net-metering”.

Net metering adalah suatu skema layanan PLN untuk jual-beli listrik dari sistem PLTS yang terhubung ke jaringan PLN dimana, pelanggan PLN yang menggunakan PLTS dapat mengekspor kelebihan produksi PLTS dan/ataupun mengimpor listrik dari jaringan PLN. Pada skema ini, pelanggan PLN harus menggunakan alat pembaca meteran listrik 2 arah atau disebut kWh-meter EXIM (Export-Impor) dengan sistem pembayaran tagihan pasca-bayar. Transaksi jual-beli listrik pada skema net metering ini tidak dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk kredit kWh, dimana produksi listrik PLTS yang diekspor (dikirim) ke jaringan PLN dihitung sebagai kwh ekspor dan dapat digunakan (dikonsumsi) kembali oleh pelanggan/pengguna sebagai kwh impor. Jika kWh ekspor lebih besar dibanding kWh impor, maka selisih kWh tersebut akan di-kredit-kan dan dapat digunakan untuk mengurangi tagihan bulan berikutnya. Namun listrik yang dihasilkan PLTS akan lebih ekonomis apabila dikonsumsi langsung daripada diekspor ke PLN, karena harga listrik kwh ekspor hanya sebesar 65% dari kWh impor. Oleh sebab itu penggunaan PLTS membutuhkan perencanaan dan pola konsumsi listrik yang optimal agar lebih efisien dan ekonomis.

Hampir semua jenis atap dapat dipasang PLTS. Yang perlu diperhatikan adalah kekuatan atap dan struktur rangka atap harus dapat menahan beban modul surya yang mencapai 22-25 kg per modul.

a. Mencari informasi awal → melalui aplikasi e-SMART PV (1 hari) b. Menghubungi/konsultansi dengan calon kontraktor/pengembang PLTS bersertifikasi, misal : BLU P3tek KEBTKE (2-3 hari) c. Kesepakatan kerjasama / kontrak kerja dengan kontraktor yang dipilih (1 hari) d. Permohonan ijin dari pelanggan ke PLN, bisa dibantu oleh kontraktor (1 hari) e. PLN melakukan evaluasi dan verifikasi form permohonan (15 hari)

You might be interested:  What Is The Price For Solar Panels?

– Jika tidak disetujui;

1. Kembali ke poin d.

2. Lengkapi kekurangan syarat (15 hari)

– Jika disetujui, lanjut ke poin f

f. Mulai pembangunan dan pemasangan PLTS atap (1-4 minggu, tergantung kapasitas) g. Pengujian dan komisioning (3-5 hari) h. Pemasangan meter kWh ekspor-impor (15 hari) i. Selesai

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih modul surya yang berkualitas antara lain;

1. Spesifikasi teknis modul surya

– Temperatur operasi minimal pada rentang -10 s/d 50 derajat Celcius – Memiliki sistem proteksi sesuai standar – Memastikan laju degradasi tidak lebih dari 0.5%/tahun

2. Adanya standar jaminan kualitas dari pabrikan 3. Memilih merk/pabrikan/manufaktur dengan rekam jejak dan pengalaman yang bagus 4. Mengikuti standar teknis dan keamanan internasional dan nasional yang relevan, seperti ; IEC 61215, IEC 61646, EN/IEC 61730, IEC 60364-4-41, IEC 61701, IEC 61853, dan IEC 62804.5.

Contoh ; Modul A dengan kapasitas 300 W seharga Rp 2.700.00,- dibandingkan dengan modul B berkapasitas 330 W seharga Rp 2.900.000,-, sebaiknya pilih modul B

Sistem PLTS atap dapat beroperasi sampai 20-30 tahun sesuai umur modul surya yang digunakan. Selama masa tersebut, membutuhkan penggantian inverter sebanyak 1 kali.

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik apakah kelemahan dari PLTS?

Jawaban yang benar untuk pertanyaan tersebut adalah E. Tenaga surya adalah energi yang diperoleh dengan mengubah energi panas matahari melalui peralatan tertentu menjadi energi dalam bentuk lain seperti energi listrik. Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi,

Panel surya terbuat dari bahan mahal, bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa mahal. Dengan demikian, kelemahan pembangkit listrik tenaga surya adalah teknologi yang digunakan mahal. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah E. – Jawaban yang benar untuk pertanyaan tersebut adalah E.

Tenaga surya adalah energi yang diperoleh dengan mengubah energi panas matahari melalui peralatan tertentu menjadi energi dalam bentuk lain seperti energi listrik. Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi, Panel surya terbuat dari bahan mahal, bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa mahal.

Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik Tenaga Matahari?

Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) adalah peralatan pembangkit listrik yang mengubah daya matahari menjadi listrik. PLTS sering juga disbut Solar Cell, atau Solar Photovoltaik, atau Solar Energi. PLTS memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan listrik.

Apakah pembangkit listrik tenaga surya itu adalah brainly?

Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Surya –

  1. PLTS Mampu Menghasilkan Energi Listrik PLTS memiliki banyak sekali manfaat untuk membantu kehidupan manusia yang dapat menyediakan energi listrik yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. PLTS mampu mengolah foton matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Listrik ini yang kemudian bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyalakan peralatan elektronik dan sebagainya.
  2. PLTS Sangat Ramah Lingkungan PLTS juga ramah lingkungan sehingga ekosistem bumi bisa lebih terjaga. Dengan menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari energi alternatif sinar matahari, bumi akan terhindar dari polusi udara. Sumber energinya berupa cahaya matahari sehingga tidak pernah habis. Berbeda dengan listrik PLN konvensional yang membutuhkan bahan bakar sehingga menyebabkan polusi udara.
  3. PLTS Dapat Mengurangi Biaya Penggunaan Listrik Harian Manfaat yang paling dapat dirasakan adalah pembangkit listrik tenaga surya dapat mengurangi biaya penggunaan listrik harian. Energi listrik yang dihasilkan dari energi surya akan bisa digunakan sebelum menggunakan energi listrik PLN sehingga tagihan listrik PLN ini bisa Anda hemat.
  4. Penggunaan Listrik Dapat di Monitoring Jika menggunakan PLN, Anda tidak mengetahui seberapa besar penggunaan listrik yang Anda gunakan, maka dengan menggunakan PLTS kini semua produksi listrik dan daya yang dikeluarkan dapat Anda monitor setiap harinya melalui aplikasi canggih yang dirancang oleh tim SUN Energy. Dengan aplikasi ini, Anda dapat memantau produksi listrik yang dihasilkan PLTS Anda. Melalui aplikasi tersebut, Anda juga bisa melihat penurunan tagihan listrik yang harus Anda bayarkan setiap bulannya.

Selain pembangkit listrik tenaga surya yang dipasang di dataran, terdapat juga PLTS atap dimana PLTS tersebut dipasang di atas atap, dari sanalah dikenal sebagai PLTS Atap. Untuk industri, perumahan dan gedung komersial, PLTS atap ini lebih direkomendasikan dibandingkan dengan PLTS lainnya.

Atap menjadi lokasi yang strategis untuk mendapatkan banyak sinar matahari. Sinar matahari tersebut kemudian ditangkap oleh panel surya yang terpasang di atap bangunan atau rumah Anda. Untuk jenis PLTS atap yang Anda gunakan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Pilihannya pun sangat beragam. Misalnya saja, jenis panel yang disediakan oleh SUN Energy ini ada 1 kWp, 2 kWp, 4 kWp dan juga 6 kWp.

Selain itu, SUN Energy juga melayani pemasangan sistem tenaga surya untuk skala yang lebih besar, sehingga jenis panel produk yang ditawarkan sangat beragam. Menggunakan PLTS atap juga jauh lebih ramah lingkungan, sehingga efek pemanasan global bisa berkurang.1 kWp energi surya dapat mengurangi emisi CO 2 sebanyak 9 ton per tahunnya.

  1. Untuk industri, pabrik dan juga gedung komersial, PLTS atap yang diaplikasikan semakin besar sehingga emisi gas karbondioksida juga berkurang semakin banyak.
  2. Misalnya saja, dengan penggunaan daya 200 kWp, emisi CO2 yang dikurangi ini sebesar 1,8 ribu ton.
  3. Belum lagi jumlah bahan bakar seperti batubara yang terbakar untuk pemakaian sumber listrik konvensional ini bisa berkurang.
You might be interested:  Cara Mengatasi Baterai Laptop Yang Not Charging?

PLTS atap tidak membutuhkan bahan bakar seperti listrik PLN sehingga tidak menyebabkan polusi udara. Di masa depan, industri dan pabrik harus lebih ramah lingkungan sehingga kualitas lingkungan tetap terjaga dengan baik. Untuk fungsi dan hasil yang maksimal, Anda harus memasang pembangkit listrik tenaga surya dengan baik dan benar.

  1. Anda juga harus memperhatikan lokasi pemasangan PLTS atap tersebut.
  2. PLTS yang dipasang di atap paling efektif dalam menyerap sinar matahari.
  3. Anda harus memilih komponen PLTS atap yang berkualitas dan memiliki kinerja yang bagus sehingga tidak mudah rusak meski digunakan dalam jangka waktu yang lama.
  4. Perizinan proyek juga harus dikantongi terutama jika skalanya pemasangan panel surya untuk kebutuhan besar agar tidak dianggap ilegal.

Akan lebih bagus lagi jika Anda menggunakan jasa dari perusahaan pengembang sistem tenaga surya terpercaya di Indonesia yang menyediakan berbagai macam layanan mulai dari perizinan sampai dengan pemasangan.

Apa yang dimaksud dengan tenaga surya serta berikan contohnya?

Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari, Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan,

Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas.

Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dispersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami. Pada tahun 2011, Badan Energi Internasional menyatakan bahwa “perkembangan teknologi energi surya yang terjangkau, tidak habis, dan bersih akan memberikan keuntungan jangka panjang yang besar.

Perkembangan ini akan meningkatkan keamanan energi negara-negara melalui pemanfaatan sumber energi yang sudah ada, tidak habis, dan tidak tergantung pada impor, meningkatkan kesinambungan, mengurangi polusi, mengurangi biaya mitigasi perubahan iklim, dan menjaga harga bahan bakar fosil tetap rendah dari sebelumnya.

Keuntungan-keuntungan ini berlaku global. Oleh sebab itu, biaya insentif tambahan untuk pengembangan awal selayaknya dianggap sebagai investasi untuk pembelajaran; inventasi ini harus digunakan secara bijak dan perlu dibagi bersama.”

Apa kekurangan dari PLTB?

Kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Angin – Meski memiliki keuntungan dibanding pembangkit listrik lain, namun faktanya PLTB juga memiliki kelemahan, yaitu:

  1. Meskipun merupakan sumber energi terbarukan, tetapi angin bersifat tidak mudah diprediksi. Hal ini sama seperti tenaga surya, walaupun tak terbatas namun kurang begitu bisa diandalkan pada saat-saat tertentu.
  2. Pembangunan pembangkit listrik ini memerlukan biaya pembangunan cukup besar. Selain itu, pembangunannya juga harus jauh dari sumber beban serta memerlukan transmisi berbiaya tinggi.
  3. Selain biaya pembangunan yang tinggi, perawatannya PLTB relatif lebih mahal. Selain cost maintenance turbin angin mahal, usia pakai turbin juga tergolong singkat.
  4. PLTB memberikan ancaman bagi kehidupan di alam liar. Misalnya burung yang terbang bebas bisa saja terluka maupun terbunuh apabila terbang ke arah turbin angin tersebut.
  5. Pembangunan pembangkit listrik tenaga angin membutuhkan jumlah turbin cukup banyak. Kebutuhan tersebut harus sebanding dengan pembangkit bertenaga fosil. Turbin angin yang banyak inilah yang membuat area pembangunannya memerlukan lokasi luas.

: Pembangkit Listrik Tenaga Angin – Pengertian, Sejarah, Komponen, Keunggulan & Kelemahan

Apa keunggulan dan kelemahan dari panel surya?

Pembangkit listrik tenaga matahari merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi alternatif, yaitu cahaya matahari atau energi matahari. Pembangkit listrik tenaga matahari memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pembangkit listrik tenaga matahari: Tidak menghasilkan polusi dan ramah lingkungan Sel surya tidak menghasilkan asap pembakaran yang berdampak pada kerusakan lingkungan.

  • Mengurangi dampak globalisasi Membantu menghemat penggunaan energi yang berasal dari fosil, sehingga mampu mengurangi dampak globalisasi.
  • Merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui Meskipun digunakan terus menerus, energi matahari tidak akan habis.
  • Ekurangan pembangkit listrik tenaga matahari Biaya yang dibutuhkan untuk panel surya sangat mahal Panas matahari hanya ada saat musim panas.

Jadi, kelebihan pembangkit listrik tenaga matahari adalah tidak merusak lingkungan, merngurangi dampak globalisasi, dan tidak akan habis meski digunakan terus menerus. Kekurangannya adalah biaya yang dibutuhkan untuk panel surya mahal dan panas matahari hanya ada di musim tertentu.

Tidak menghasilkan polusi dan ramah lingkungan Sel surya tidak menghasilkan asap pembakaran yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Mengurangi dampak globalisasi Membantu menghemat penggunaan energi yang berasal dari fosil, sehingga mampu mengurangi dampak globalisasi. Merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui Meskipun digunakan terus menerus, energi matahari tidak akan habis.

Kekurangan pembangkit listrik tenaga matahari

Biaya yang dibutuhkan untuk panel surya sangat mahal Panas matahari hanya ada saat musim panas.

Jadi, kelebihan pembangkit listrik tenaga matahari adalah tidak merusak lingkungan, merngurangi dampak globalisasi, dan tidak akan habis meski digunakan terus menerus. Kekurangannya adalah biaya yang dibutuhkan untuk panel surya mahal dan panas matahari hanya ada di musim tertentu.