Hal-Hal Yang Harus diperhatikan Saat Melakukan Pengecharge-an Baterai: – 1. Selama proses pengisian baterai berlangsung Selama proses pengisian baterai berlangsung, maka akan timbul reaksi kimia pada baterai sehingga baterai menghasilkan gas hidrogen, perlu diketahui bahwa Gas ini akan mudah sekali meledak,oleh karena itu jauhkanlah baterai dari percikkan api.2.
- Setelah selesai melakukan proses pengisian Setalah selesai melakukan proses pengecasan, jangan melepas kabel pengisi dari charger baterai dari terminal baterai sebelum charger baterai sebelum dimatikan.3.
- Pada saat proses pengisian baterai Temperatur elektrolit jangan sampai melebihi temperatur 45 derajat Celcius, Jika temperaturnya melebihi maka kurangi arus pengisiannya atau matikan charger baterai tersebut.
Pengisian cepat baterai dapat dilakukan jika diperlukan pengisian baterai dalam waktu yang cepat atau singkat. Meskipun diperbolehkan, akan tetapi pengisian cepat ini kurang direkomendasikan kecuali kondisi darurat, karena baterai yang terlalu sering dilakukan pengisian cepat akan membuat baterai cepat rusak.
Bersihkan terlebih dahulu terminal baterai dari kotoran, debu dan korosi. Lepas semua tutup baterai agar gas hidrogen hasil reaksi kimia pada saat proses pengecasan bisa bebas keluar. Periksa terlebih dahulu kapasitas elektrolit di dalam baterai, bila ketinggian permukaan elektrolit kurang dari batas lower level maka tambahan air suling ke dalam baterai sehingga permukaan elektrolit berada di batas upperl level. Bila pengisian dilakukan pada saat baterai terpasang pada kendaraan maka lepas kabel dari terminal positif dan negatifnya,lebih dianjurkan baterai dilepas dari kendaraan. Tentukan arus pengisian dan lama pengisian yang diizinkan.
Contents
Apa yang akan terjadi ketika baterai mengalami overcharging?
Waspada Bahaya Aki Mobil Overcharge, Perhatikan Komponen Ini Nih – Semua Halaman – GridOto.com Ryan/GridOto.com alternator GridOto.com- yang bisa dibilang baterai ini berperan penting di sistem mobil.
- Aki mobil berfungsi untuk memasok tegangan listrik ke semua komponen di dalam mobil, termasuk juga pengapian.
- Tegangan listrik aki ini juga akan terus diisi lagi oleh komponen bernama,
- Namun, ada kalanya aki akan mengalami,
Ryan/GridOto.com Aki mobil terpasang
- ( Baca Juga : )
- Overcharge ini yakni kondisi bahwa aki mendapatkan tegangan listrik berlebihan dari alternator.
- Kapasitas dan kapasitas ampere yang diterima aki akan berlebihan.
- Kondisi ini akan sangat berbahaya bagi aki itu sendiri.
“Biasanya itu mengindikasikan alternator mengalami masalah, jadi tegangan yang diterima diatas angka yang sudah ditentukan,” ucap Didi Ahadi selaku Technical Service Toyota-Astra Motor kepada GridOto.com. Karena bersumber dari alternator, maka ada baiknya alternator dilakukan pengecekan ulang. ilustrasi alternator
- ( Baca Juga : )
- Kerusakan alternator bisa jadi karena terjadinya korsleting di sistem alternator atau cut off atau IC regulator bermasalah.
- Alternator yang sudah mengalami kerusakan cara paling mudahnya bisa dilihat di panel dasboard berlogo aki.
- “Untuk mobil sekarang bila ada malfungsi atau kelainan di sistem kelistikan terutama aki atau alternator bisa dilihat dari berkedipnya logo aki di panel meter,” tambahnya.
- Selain itu, dari fisik aki pun bisa sangat terlihat.
- Aki yang mengalami overcharge secara fisik akan menggelembung.
- Hal ini karena setiap sel baterai pada bagian pelat positiff akan mendapatkan tekanan yang diakibatkan oleh suhu yang tinggi selama terjadinya proses overcharging.
- Overcharge yang didiamkan terus menerus akan membuat aki mobil cepat soak.
: Waspada Bahaya Aki Mobil Overcharge, Perhatikan Komponen Ini Nih – Semua Halaman – GridOto.com
Bagaimana prinsip kerja sistem pengisian?
Sistem Pengisian Mobil – Pengertian, Cara Kerja dan Rangkaian Advertisement Mengapa lampu mobil bisa menyala terus ? karena dispulai oleh arus listrik. Tapi, dari mana sumber arus listrik mobil ? Apakah dari baterai ? ternyata bukan. Baterai atau aki merupakan komponen penyimpan arus listrik. img by bosch-presse.de Sistem pengisian adalah skema penghasil energi listrik yang disalurkan ke semua sistem kelistrikan kendaraan sebagai sumber arus serta melakukan pengisian terhadap daya baterai. Sistem pengisian akan menghasilkan energi listrik selama mesin dihidupkan.
Menyuplai kebutuhan listrik mobil ketika mesin hidup Mengisi daya baterai yang terkuras saat proses starting
Sistem pengisian bekerja dengan mengubah energi gerak (putaran mesin) menjadi energi listrik. Ini mirip dengan generator yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Untuk melakukan perubahan energi tersebut, sistem pengisian menggunakan komponen bernama altenator.
- Altenator adalah komponen mirip seperti generator AC yang dapat melakukan perubahan energi gerak ke energi listrik menggunakan prinsip elektromagnetik.
- Prinsip elektromagnetik ini mengacu pada hukum Faraday yang berbunyi ; Ketika sebuah medan magnet berputar secara terus menerus memotong kumparan maka akan membangkitkan beda potensial pada kumparan tersebut.
Dari hukum diatas bisa disimpulkan arus listrik akan mengalir pada kumparan yang berpotongan dengan medan magnet. Seperti yang kita singgung diatas, komponen utama sistem pengisian ada pada altenator. Didalam altenator sendiri terdapat dua komponen utama yakni
Rotor coil, merupakan kumparan berputar yang menghasilkan medan magnet. Stator coil, merupakan kumparan diam yang terletak disekitar rotot berfungsi untuk menangkap medan magnet yang berpotongan.
Cara kerjanya, rotor akan berputar didalam stator. Karena rotor ini memiliki medan magnet, maka putaran rotor akan menimbulkan perpotongan garis gaya magnet yang memicu terjadinya aliran listrik pada stator. Siapa yang menggerakan rotor ? Crankshaft mesin menjadi sumber tenaga dari rotor.
Pada altenator, rotor akan terhubung dengan sebuah pulley, dan pulley ini akan dihubungkan ke crankshaft mengunakan V belt. Besar kecilnya aliran listrik (tegangan) ini berbanding lurus dengan RPM rotor. Artinya, apabila mesin bekerja pada RPM tinggi maka perpotongan antara rotor dan stator akan semakin cepat, sehingga meningkatkan tegangan yang dihasilkan.
Sementara itu, kelistrikan mesin dibatasi hanya 12 Volt. Oleh sebab itu, arus dari altenator tidak secara langsung dihubungkan ke beban kelistrikan mobil. 1. Pertama arus akan disearahkan Karena kelistrikan mobil menggunakan arus DC, maka arus dari altenator yang memiliki arus AC harus disearahkan terlebih dahulu. Rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus AC menjadi DC. Cara kerja rectifier ini adalah dengan memanfaatkan dioda untuk memblok aliran listrik kesalah satu arah.
- Sehingga arus hanya mengalir satu arah (DC).2.
- Tegangan listrik dari altenator akan diregulasi Ini dia komponen yang mencegah terjadinya overvoltage pada kelistrikan mobil.
- Regulator adalah komponen yang bisa menahan tegangan listrik dari altenator agar tidak berlebihan.
- Tegangan maksimal pengisian listrik umumnya ada di angka 14 Volt.
Cara kerjanya, ketika RPM mesin naik hingga sekitar 2.000 RPM, maka akan ada penambahan tegangan pengisian. Regulator akan mengurangi medan magnet pada rotor. Sehingga peningkatan tegangan output pengisian tidak terlalu signifikan sekitar 13 – 14 Volt saja.
- Namun apabila RPM mesin tinggi, tegangan pengisian yang dihasilkan bisa melebihi 15 V sehingga regulator akan menghentikan kemagnetan pada rotor hingga RPM mesin turun.
- Bagaimana bisa regulator mengatur kemagnetan pada rotor ? Ini ada pada internal regulator, ada yang menggunakan kontak point (regulator konvensional) dan ada pula yang menggunakan IC regulator.
Setelah arus listrik pengisian melewati regulator, maka selanjutnya listrik ini bisa langsung disalurkan ke baterai dan ke sistem kelistrikan mobil. Total ada sekitar 6 komponen pada sistem pengapian yang terdiri dari :
Kunci kontak untuk mengaktifkan medan magnet pada rotor coil Altenator untuk mengubah energi Rectifier untuk menyearahkan arus listrik Regulator sebagai pengatur tegangan pengisian Aki/baterai sebagai penyimpan listrik Wiring sebagai pengalir arus listrik pada sistem pengisian
Demikian artikel mengenai skema rangkaian sistem pengapian semoga bisa menambah wawasan kita semua. : Sistem Pengisian Mobil – Pengertian, Cara Kerja dan Rangkaian
Apa fungsi utama dari sistem pengisian jelaskan cara kerjanya?
Fungsi Sistem Pengisian Mobil yang Tak Boleh Dilewatkan – Baca Juga : Jangan Asal Murah, Wajib Kroscek Sebelum Beli Pelek Bekas! Pengertian dari sistem pengisian mobil adalah proses yang terjadi dari penghasil energi listrik ke sistem kelistrikan kendaraan.
Nantinya akan bekerja sebagai sumber arus dan melakukan pengisian pada daya baterai yang habis. Pengisian bisa menghasilkan energi ketika mesin kendaraan dihidupkan. Hal ini disebabkan oleh sistem yang memanfaatkan putaran mesin menjadi sumber tenaganya. Listrik yang diciptakan nantinya akan digunakan untuk menghidupkan beberapa bagian pada mobil.
Misalnya saja untuk menghidupkan klakson, lampu, dan kelistrikan lainnya pada mesin. Secara umum terdapat dua fungsi dari sistem pengisian. Pertama adalah untuk mengisi daya baterai yang sudah habis saat proses starting kendaraan. Baca Juga : Ini Tanda Kalau Sokbreker Motor Harus Segera Diganti Fungsi yang kedua adalah untuk memberikan suplai listrik ketika mobil hidup.
Kendaraan yang melaju membutuhkan banyak sumber listrik agar bisa dikendarai dengan nyaman dan aman. Bayangkan saja jika Anda mengendarai kendaraan tanpa lampu di malam hari. Listrik juga berperan besar agar starter mobil bisa bekerja. Jika suplai listrik terhambat atau daya dari baterai dalam mobil sudah habis, maka kendaraan tidak akan bisa digunakan.
Oleh karena itu menjaga agar daya listrik tetap ada sangatlah penting.
Saat melepas battery kabel manakah yang harus dilepas terlebih dahulu?
Saat mencopot komponen penyimpan arus listrik ini didahulukan melepas kabel yang ada di pole kutub negatif. ‘Setelah kabel yang ada di kutub negatif terlepas barulah kabel di pole kutub positif baru dilepas,’ ujar Didi kepada Kompas.com belum lama ini.
Apa saja kemungkinan penyebab pengisian baterai berlebihan?
Pahami Gejala Aki Overcharge, Biar Enggak Pusing 7 Keliling! – GridOto.com ilustrasi aki mobil GridOto.com- juga membutuhkan pengisian untuk mendapatkan kembali tenaga listrik yang dibutuhkan sistem kelistrikan pada mobil.
- Namun, sering kali gagalnya sistem pengisian yang berakibat aki mengalami,
- Overcharge di sini merupakan kondisi aki terlalu berlebihan mendapatkan listrik.
- Pada aki mobil pada umumnya, voltase yang dibutuhkan harus di bawah 14 volt.
- Bila lebih dari itu ada indikasi overcharge.
Kabel aki mobil
- ( Baca Juga : )
- Salah satu penyebab overcharge bisa diakibatkan dari yang sudah mulai rusak.
- Alternator di sini berfungsi untuk mensuplai tegangan listrik ke aki mobil.
- “Aki yang mengalami ovecharge bisa dilihat dari beberapa tanda-tanda, salah satunya adanya jamur berwarna putih di terminal kepala aki positif (+),” ucap Didi yang menjabat sebagai Technical Service Toyota-Astra Motor (TAM) kepada GridOto.com
: Pahami Gejala Aki Overcharge, Biar Enggak Pusing 7 Keliling! – GridOto.com
Apa penyebab aki di cas panas?
Selain overcharge akibat komponen IC regulator pada alternator mengalami masalah, aki mobil yang panas juga dapat terjadi akibat kondisi pada aki yang mengalami short circuit (korsleting), kotor, rusak, atau beberapa elemen aki tidak dapat menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh alternator.
Hal apa saja yang menyebabkan overcharge?
Kiprok Bermasalah – Penyebab aki motor overcharge berikutnya adalah karena kiprok yang bermasalah. Nah, kiprok atau regulator sendiri merupakan komponen pada motor yang berguna untuk menstabilkan tegangan listrik ke aki. Apabila listrik yang mengalir ke aki sangat besar, maka bisa menyebabkan overcharge dan semakin lama aki bisa menggelembung.
Baca Juga: Cara Engine Brake Motor Kopling, Pengertian dan Keefektifannya Begitu juga apabila listrik yang mengalir sangat kecil, maka juga bisa menyebabkan aki tak mampu memperoleh pengisian daya. Tidak hanya itu, melainkan kiprok juga berguna untuk mengubah arus AC dari spul kemudian menjadi arus DC.
Mungkin dari beberapa penjelasan mengenai penyebab aki motor overcharge yang sudah kita bahas itu bisa untuk Anda pahami. Nah, sebagai pengguna kendaraan bermotor sangat penting bagi Anda selalu merawatnya agar tetap optimal selama berkendara. Termasuk pada bagian aki yang memang sangat penting untuk Anda perhatikan demi kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Apa fungsi dari baterai pada sistem pengisian?
Ketika sistem pengisian diisi dengan alternator, baterai akan menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh alternator tersebut untuk nantinya digunakan ketika mobil dinyalakan. Baterai akan menyalurkan tenaga listrik ke seluruh komponen mesin mobil yang membutuhkan arus listrik.
Apa yang akan terjadi jika sistem pengisian tidak di rawat?
Jika sistem pengisian tidak dirawat dengan baik akan muncul beberapa akibat, seperti: 1. Pengisian baterai kurang sempurna, energi listrik yang disimpan baterai kurang dan mesin tidak dapat distarter.2. Baterai tidak dapat menyimpan energi listrik.3. Usai pemakaian baterai lebih pendek.
Berapa kuat arus yang digunakan untuk pengisian lambat?
Cara Melakukan Pengisian Cepat dan Lambat Accu / Aki / Baterai Baterai atau accu atau juga sering disebut dengan aki merupakan komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara di dalamnya. Arus listrik di dalam baterai ini nantinya digunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik di kendaraan, misalnya untuk starter, menyalakan lampu dan lain sebagainya.
Agar kinerja baterai dapat maksimal maka kapasitas baterai harus selalu terisi. Pemakaian baterai secara terus-menerus dapat mengurangi kapasitas arus yang tersimpan di dalam baterai. Arus di dalam baterai ini akan diisi kembali oleh alternator di sistem pengisian ketika mesin hidup, akan tetapi jika terdapat kerusakan pada sistem pengisian rusak maka baterai tidak akan diisi.
Baterai dapat diisi menggunakan battery charger. Pengisian baterai dapat dilakukan secara cepat maupun secara lambat. Ketika melakukan pengisian, hal yang harus diperhatikan antara lain :
- Selama melakukan pengisian baterai, maka akan timbul reaksi kimia pada baterai yang menghasilkan gas hidrogen. Gas hidrogen ini akan mudah sekali meledak sehingga jauhkanlah baterai dari percikkan api.
- Setelah melakukan pengisian, jangan melepas kabel pengisi terlebih dahulu dari terminal baterai, tapi matikan dahulu charger baterai sebelum melepas kabel pengisian.
- Temperaur elektrolit jangan sampai melebihi temperatur 45 0 C. Bila temperatur elektrolit melebihi maka kurangi arus pengisian atau matikan charger baterai.
Pengisian cepat Pengisian cepat dilakukan jika diperlukan pengisian baterai dalam waktu yang cepat atau singkat. Saat melakukan pengisian cepat ini menggunakan arus yang besar sehingga jika terlalu sering melakukan pengisian cepat akan membuat baterai cepat rusak.
- Cara melakukan pengisian cepat : 1.
- Bersihkan terminal baterai dari kotoran, debu dan korosi.
- Bila perlu amplas bagian terminal tersebut.2.
- Lepas semua tutup baterai.3.
- Periksa jumlah elektrolit di dalam baterai, bila ketinggian permukaan elektrolit kurang dari batas lower level maka tambahan air suling ke dalam baterai sehingga permukaan elektrolit berada di batas upperl level.4.
Bila pengisian cepat dilakukan pada saat baterai terpasang pada kendaraan maka lepas kabel dari terminal positif dan negatifnya agar tidak merusak komponen-komponen kelistrikan lainnya.5. Tentukan arus pengisian dan lama pengisian yang diizinkan. Menentukan arus pengisian Tentukan kondisi pengeluaran dari berat jenis baterai dengan membandingkan dengan grafik di bawah ini :
- kemudian hitunglah arus pengisian dengan menggunakan rumus berikut ini :
- Arus pengisian yang benar = kondisi pengeluaran (AH) : (1 + lamanya pengisian (H))
- Penting !
- Kita menggunakan kondisi pengeluaran dari baterai ini dan bukan dari kondisi pengisian, karena hal ini memberitahukan berapa jauh baterai tersebut kosong sehingga dapat dihitung berapa lama dan berapa arus yang dibutuhkan agar baterai dapat terisi penuh kembali.
- Contoh :
- Kapasitas baterai 40 AH
- Berat jenis hasil pengukuran pada suhu 20 0 C adalah 1,18
- Dari data tersebut maka di dapatkan pengeluaran baterai sebesar 40 % sehingga diperlukan pengisian 16 AH (40% dari kapasitas baterai sebesar 40 AH).
- Bila pengisian akan dilakukan selama 30 menit atau setengah jam maka besar arus pengisian yang digunakan adalah :
- Arus pengisian yang benar = kondisi pengeluaran (AH) : (1 + lamanya pengisian (H))
- Arus pengisian yang benar = 16 AH : (1 + 0,5 H) =10 A
- Catatan : untuk melindungi baterai maka arus pengisian maksimum yang digunakan tidak boleh melebihi setengah kapasitas dari baterai, misalnya kapasitas baterai adalah 40 AH maka arus pengisian maksimum tidak boleh melebihi 20 A atau harus kurang dari 20 A.
6. Setelah selesai melakukan pengisian cepat maka ukurlah berat jenis elektrolit baterai, untuk memastikan bahwa berat jenis elektrolit baterai sesuai dengan standar.7. Pasang kembali tutup baterai dan bersihkan kotak baterai. Pengisian lambat Dalam melakukan pengisian cepat akan sangat sulit diperoleh pengisian baterai secara penuh, agar baterai benar-benar dapat diisi penuh maka dianjurkan melakukan pengisian baterai secara lambat, prosedur pengisian baterai secara lambat sama dengan prosedur pengisian baterai secara cepat, kecuali beberapa hal berikut ini : 1.
- Contoh :
- Kapsitas baterai adalah 40 AH maka dapat diperoleh arus pengisian baterai maksimum adalah :
- Arus pengisian baterai maksimum = 40 x 1/10 = 4 A
- Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian lambat dapat dihitung dengan rumus :
- Lamanya pengisian : kondisi kapasitas baterai pengeluaran (AH) : Arus pengisian (A) x (1,2 sampai 1,5).
- Contoh :
- Kapasitas baterai adalah 40 AH
- Berat jenis elektrolit baterai adalah 1,16
- Kondisi pengeluaran baterai sekitar kurang lebih 50% menurut grafik pada kondisi pengeluaran baterai di atas.
- Karena itu baterai akan membutuhkan pengisian sebesar 40 AH x 50% = 20 AH
- Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian lambat yaitu :
- Lamanya pengisian : kondisi kapasitas baterai pengeluaran (AH) : Arus pengisian (A) x (1,2 sampai 1,5) = 20 AH : 4 A x (1,2 sampai 1,5) = 6 sampai 7,5 H
2. Posisikan saklar pengisian baterai pada posisi pengisian lambat.3. Setel besar arus pengisian yang akan digunakan.4. Ketika baterai hampir tersisi penuh maka pengeluaran gas hydrogen akan menjadi lebih banyak. Bila tidak ada lagi kenaikkan berat jenis atau tegangan selama lebih dari satu jam maka baterai tersebut sudah terisi penuh.