Para Ilmuwan Yang Melakukan Penelitian Tentang Tata Surya?

Para Ilmuwan Yang Melakukan Penelitian Tentang Tata Surya
Daftar isi

  • 1 Anaximander (610-546 S.
  • 2 M)
  • 3 Aristharkus (abad ke-3 SM)
  • 4 Aristoteles (384-322 SM)
  • 5 James Bradley (1693-1762)
  • 6 Tycho Brahe (1546-1601)
  • 7 Nicolaus Copernicus (1473-1543)
  • 8 John Ludwig Emil Dreyer (1852-1926)

Meer items

Siapa yang pertama kali menemukan tata surya?

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Galileo Galilei
Potret Galileo Galilei oleh Giusto Sustermans
Lahir 15 Februari 1564 Pisa, Toscana – Italia
Meninggal 8 Januari 1642 (umur 77) Arcetri, Toscana – Italia
Tempat tinggal Kadipaten Agung Toscana
Almamater Universitas Pisa
Dikenal atas Kinematika Teleskop Tata surya
Karier ilmiah
Bidang Astronomi, Fisika dan Matematika
Institusi Universitas Padua

Galileo Galilei (15 Februari 1564 – 8 Januari 1642) adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah, Ia disebut sebagai “bapak astronomi observasional”, “bapak ilmu fisika modern”, “bapak metode ilmiah”, dan “bapak ilmu pengetahuan”.

Salah satu penemuannya yang masih diterapkan dalam percobaan fisika ialah transformasi Galileo yang khusus digunakan pada persoalan kecepatan yang nilainya sangat kecil bila dibandingkan dengan laju cahaya, Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai pengamatan astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua ( dinamika ).

Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari dan matahari sebagai sistem tata surya. Akibat pandangannya yang disebut itu ia dianggap melenceng dari keyakinan yang selama ini dianut oleh masyarakat maupun gereja saat itu, dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633,

  • Pemikirannya tentang matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta,
  • Ia dihukum dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya.
  • Baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.

Menurut Stephen Hawking, Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern. Hasil usahanya bisa dikatakan sebagai terobosan besar dari Aristoteles, Konfliknya dengan Gereja Katolik Roma ( Peristiwa Galileo ) adalah sebuah contoh awal konflik antara otoritas agama dengan kebebasan berpikir (terutama dalam sains ) pada masyarakat Barat,

Apakah ada planet baru di tata surya?

4. EPIC 201238110.02 – Epic 201238110.02 merupakan planet baru selanjutnya yang ditemukan oleh NASA dan diklaim mirip dengan planet bumi. Jarak planet tersebut diperkirakan sekitar 522 tahun cahaya dari Bumi. Tidak hanya itu saja planet 522 tahun cahaya dari Bumi.

Apa nama planet terbesar yang ada di tata surya?

Jupiter, Planet Terbesar dalam Tata Surya yang Mirip Matahari Jakarta – adalah planet terbesar di tata surya kita. Memiliki diameter 142.984 km, planet ini juga disebut dengan ‘bintang gagal’. Mengapa demikian? Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang mengatakan, ada asumsi dasar yang membuat sebagian kelompok meyakini Jupiter sebagai bintang yang gagal.

Siapa yang memberi nama planet?

Mitologi dan pemberian nama – Dewa-dewa Olympus yang menjadi sumber nama planet di Tata Surya Nama-nama planet di dunia Barat berasal dari praktik pemberian nama Romawi, yang justru berasal dari kebiasaan bangsa Yunani dan Babilonia. Di Yunani kuno, dua benda bersinar raksasa, Matahari dan Bulan, disebut Helios dan Selene ; planet terjauh (Saturnus) disebut Phainon, sang penerang; diikuti oleh Phaethon (Jupiter), “cerah”; planet merah (Mars) dikenal dengan sebutan Pyroeis, “berapi-api”; planet paling terang (Venus) disebut Phosphoros, pembawa cahaya;dan planet terakhir (Merkurius) disebut Stilbon, berseri-seri.

Bangsa Yunani juga membuat setiap planet suci bagi salah satu dewanya, Dua Belas Dewa Olimpus : Helios dan Selene adalah nama planet dan dewa; Phainon dipersembahkan untuk Cronus, Titan yang merupakan ayah para dewa Olimpus; Phaethon dipersembahkan untuk Zeus, putra Cronus yang menggulingkannya dari takhta raja; Pyroeis dipersembahkan untuk Ares, putra Zeus dan dewa perang; Phosphoros dipimpin oleh Afrodit, dewi cinta; dan Hermes, perantara para dewa dan dewa ilmu dan akal, memimpin Stilbon.

Praktik bangsa Yunani yang memberikan nama-nama planet sesuai nama dewanya hampir seutuhnya berasal dari kebiasaan bangsa Babilonia. Bangsa Babilonia mengambil nama Phosphoros dari nama dewi cintanya, Ishtar ; Pyroeis dari dewa perang, Nergal, Stilbon dari dewa kebijaksanaan Nabu, dan Phaethon dari dewa pemimpin, Marduk,

  • Ada banyak kesamaan antara aturan penamaan Yunani dan Babilonia, padahal mereka berbeda zaman.
  • Terjemahannya pun tidak sempurna.
  • Misalnya, Nergal-nya Babilonia adalah dewa perang dan bangsa Yunani menyamakannya dengan Ares.
  • Namun tidak seperti Ares, Nergal adalah dewa penyakit dan akhirat.
  • Saat ini, banyak orang di dunia Barat mengenal planet dengan nama-nama yang diambil dari dewa-dewa Olympus.
You might be interested:  Which Solar Panels Are The Best?

Jika bangsa Yunani modern masih memakai nama kuno untuk menyebut planet, sejumlah bahasa Eropa justru memakai nama Romawi (Latin) karena pengaruh Kekaisaran Romawi dan Gereja Katolik, Bangsa Romawi, seperti Yunani, adalah orang Indo-Eropa yang saling berbagi mitologi dengan nama-nama yang berbeda, namun tidak punya tradisi narasi seperti yang dipersembahkan budaya sastra Yunani untuk dewa-dewanya,

Pada periode akhir Republik Romawi, para penulis meminjam banyak sekali narasi Yunani dan menerapkannya ke mitologi mereka sampai keduanya tidak bisa dibedakan. Saat bangsa Romawi mempelajari astronomi Yunani, mereka memberi nama planet sesuai nama dewa-dewanya sendiri: Mercurius (untuk Hermes), Venus (Afrodit), Mars (Ares), Iuppiter (Zeus), dan Saturnus (Cronus).

Ketika planet-planet selanjutnya ditemukan pada abad ke-18 dan 19, praktik pemberian namanya berlanjut untuk Neptūnus ( Poseidon ). Uranus unik karena diambil dari nama dewa Yunani alih-alih versi Romawinya, Sejumlah orang Romawi, sesuai kepercayaan yang mungkin berasal dari Mesopotamia tetapi berkembang di Mesir Yunani, percaya bahwa tujuh dewa yang menjadi sumber nama planet tersebut menjaga Bumi secara bergilir.

  1. Urutan giliran tersebut dari jauh ke dekat adalah Saturnus, Jupiter, Mars, Matahari, Venus, Merkurius, Bulan.
  2. Hasilnya, hari pertama dimulai oleh Saturnus (jam ke-1), hari kedua oleh Matahari (jam ke-25), diikuti Bulan (jam ke-49), Mars, Merkurius, Jupiter, dan Venus.
  3. Arena setiap hari diberi nama sesuai dewa yang mengawalinya, begitu pula dengan urutan nama hari dalam kalender Romawi yang masih dipakai di sejumlah bahasa modern setelah siklus Nundinal ditolak.

Dalam bahasa Inggris, Saturday, Sunday, dan Monday adalah terjemahan langsung dari nama-nama Romawi ini. Nama hari yang lain berasal dari dari Tiw, (Tuesday) Wóden (Wednesday), Thunor (Thursday), dan Fríge (Friday), dewa Anglo-Saxon yang sama seperti Mars, Merkurius, Jupiter, dan Venus.

Bumi ( Earth ) adalah satu-satunya planet yang namanya dalam bahasa Inggris tidak diambil dari mitologi Yunani-Romawi. Karena Bumi sendiri baru diakui sebagai planet pada abad ke-17, tidak ada tradisi memberinya nama sesuai nama dewa. Kata Earth berasal dari bahasa Anglo-Saxon erda yang berarti daratan atau tanah dan pertama dipakai untuk menyebut Bumi sekitar tahun 1300.

Sebagaimana bahasa Jermanik lainnya, kata ini berasal dari bahasa Proto-Jerman ertho, “daratan”, dan terlihat kesamaannya pada kata earth dalam bahasa Inggris, Erde dalam bahasa Jerman, aarde dalam bahasa Belanda, dan jord dalam bahasa Skandinavia. Banyak bahasa Roman yang memakai kata Roman lama terra (atau variasinya).

Ata tersebut dipakai dengan makna “daratan kering”, bukannya “laut”. Bahasa-bahasa non-Roman memakai katanya sendiri. Bangsa Yunani tetap memakai nama asli mereka, Γή (Ge), Budaya non-Eropa memakai sistem penamaan planet yang berbeda. India memakai sistem berdasarkan Navagraha, yang mencakup tujuh planet tradisional ( Surya untuk Matahari, Chandra untuk Bulan, dan Budha, Shukra, Mangala, Bṛhaspati, dan Shani untuk Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus) dan nodus bulan naik dan turun Rahu dan Ketu,

Cina dan negara-negara Asia Timur sudah lama terkena pengaruh budaya Cina (seperti Jepang, Korea, dan Vietnam ) dengan sistem penamaan yang didasarkan pada lima elemen Cina : air (Merkurius), logam (Venus), api (Mars), kayu (Jupiter), dan tanah (Saturnus).

Bagaimana bintang bisa mati?

Awal Mula Proses Bintang Mati Hingga Hilang – Sebelum bintang dan planet ada, awan raksasa hidrogen dan helium terbentuk. Secara perlahan awan ini mengumpulkan massa untuk membentuk gravitasinya. Sehingga menciptakan bola gas yang padat yang bernama bintang.

Ketika terbentuk terkena gaya gravitasi yang cukup kuat dan besar, sehingga bintang berbahaya runtuh. Sementara fusi nuklir menyediakan energi untuk bintang mendorong kembali inti runtuh. Fusi nuklir melepaskan energi. Pada inti bintang baru terbentuk, inti hidrogen melebur menjadi helium. Imbasnya tarikan gravitasi dan dorongan fusi nuklir ke luar dan seimbang.

Fusi nuklir mencegah bintang jatuh, juga dapat menciptakan elemen baru yang belum pernah ada sebelumnya. Tergantung ukuran, bintang membuat unsur melalui fusi hingga besi. Bintang hidup sangat lama sebelum akhirnya proses bintang mati, karena bentuknya yang kecil maka tidak membutuhkan banyak energi penyeimbang gravitasi.

Baca Juga: Peluncuran Pertama Roket Astra Gagal Buat Satelit Penting Mengorbit Atmosfer bintang-bintang terus bersirkulasi menarik hidrogen segar dan memicu api terus menerus. Bintang Katai merah membakar hidrogen selama triliunan tahun. Ketika inti kehabisan bahan bakar hidrogen maka akan berkontraksi di bawah berat gravitasinya.

You might be interested:  How To Invest In Solar Panels?

Beberapa fusi hidrogen terjadi di lapisan atas dan mengembang. Sementara lapisan luar mengembang, jari bintang meningkat dan menjadi raksasa merah. Jari jari matahari akan berada tepat di luar orbit bumi. Inti akan menjadi panas untuk menyebabkan helium melebur menjadi suatu karbon.

Bumi berasal dari bahasa apa?

Istilah dari Bahasa Latin –

Istilah populer modern lainnya untuk Earth/Bumi berasal dari bahasa Latin yakni ‘Terra’ yang berarti tanah tempat Anda berdiri, bertani atau berinteraksi.Menurut Hovell, dari nama Terra inilah kemudian ada kata-kata bahasa Inggris modern “terrestrial,” “subterranean,” “extraterrestrial” dan seterusnya.Selain itu, ada juga istilah lain yakni ‘mundus’, yang dimaksudkan untuk menggambarkan seluruh alam semesta.Menurut Hovell, istilah mundus ini untuk menggambarkan bahwa bumi atau dunia yang berisi manusia, terpisah dari planet lain di alam semesta.Mundus juga dapat ditemukan dalam istilah Prancis modern monde (dunia), mondo Italia, mundo Spanyol dan mundo Portugis, di antara nenek moyang “bahasa Roman” Latin lainnya.

Pluton dewa apa?

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Dalam mitologi Romawi, Pluto adalah dewa dunia bawah, Dalam mitologi Yunani dia disebut Hades, Pluto juga adalah dewa kekayaan karena berlian dan berbagai batu mulia berasal dari bawah tanah.

Siapakah Galileo Galilei dan apa penemuannya?

Penemuan Galileo Galilei – Galileo Galilei merupakan ilmuwan yang sangat berjasa dengan beberapa sumbangan penemuannya pada ilmu pengetahuan. Salah satu penemuannya yang paling populer di bidang astronomi adalah teori perbintangan. Pada masa itu, masyarakat setempat meyakini bahwa pusat dari tata surya adalah bumi (geosentris).

  1. Namun tidak bagi Galileo, ia menganggap matahari sebagai pusat bumi (heliosentris).
  2. Tidak sendirian, pendapatnya sama seperti pendapat Copernicus.
  3. Namun Galileo masih belum dapat membuktikan pendapatnya dengan baik.
  4. Tidak hanya teori perbintangan, ia juga memberikan inovasi pada teleskop, alat untuk melihat benda-benda langit.

Inovasi pada teleskop berupa pembesaran 3 kali dan teleskop dengan pembesaran 32 kali, seperti dijelaskan pada buku Seri Penemuan Jam karya Suliswinarni. Dengan teleskop yang telah dikembangkan, ia dapat membuktikan bahwa pusat dari tata surya adalah matahari dan bukan bumi.

Penemuan-penemuan Galileo Galilei di antaranya adalah hukum kelembaman, inovasi teleskop, pengamatan astronomis, dan pembuktian heliosentris.juga menerapkan kerangka pada penelitian sesuai dengan perhitungan kuantitatif dan melakukan percobaan untuk membuktikan kebenarannya. Metode tersebut menjadi dasar-dasar dari metode ilmiah (ilmu pengetahuan modern) Simak Video ” Kisah Ilmuwan yang Celaka Karena Temuannya Sendiri ”

(lus/lus) : Mengenal Astronom Galileo Galilei, Kisah Hidup dan Penemuannya

Apa saja teori asal usul Tata Surya?

7. Teori Awan Kabut atau Proto Planet (V on Weizsaecker ) – Teori Awan Debu (amaze.com) Teori asal usul tata surya selanjutnya adalah teori awan kabut atau proto planet, yang diajukan oleh Carl von Weizsaecker dan disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper sekitar tahun 1950.

  1. Teori awan kabut menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk oleh sejumlah awan gas yang sangat banyak.
  2. Gumpalan awan gas tersebut menyusut dan menarik partikel-partikel debu hingga berbentuk bola.
  3. Emudian semuanya memilin sehingga gumpalan bola itu berubah menjadi seperti piringan cakram.
  4. Pada bagian tengah cakram perputarannya lambat sehingga tekanan dan panasnya meningkat.

Bagian tegah tersebut berubah menjadi matahari. Pada bagian pinggir cakram, perputaran terjadi dengan cepat. Sehingga terbentuk gumpalan-gumpulan dengan ukuran yang lebih kecil. Gumpalan itu kemudian berubah menjadi planet-planet, asteroid, meteor atau meteorid, komet, dan satelit-satelit alami yang mengiringi planet.

Sekian artikel mengenai asal usul tata surya. Dari semua teori di atas, tidak ada teori pembentukan tata surya yang bisa dipastikan kebenarannya. Mengingat terbatasnya akal manusia serta kemampuan manusia dalam menjelajahi ruang angkasa. Semua teori pembentukan tata surya tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Dikarenakan semuanya hanya perkiraan yang digunakan manusia untuk mendekati kebenaran yang sesungguhnya. Salam. : 6 Teori Asal Usul Tata Surya Menurut Para Ahli

Bagaimana tata surya terbentuk?

4. Teori Bintang Kembar (Fred Hoyle) – Teori Bintang Kembar (informazone.com) Teori bintang kembar adalah salah satu dari banyaknya teori tentang pembentukan dan evolusi tata surya. Teori ini diusulkan oleh astronom Inggris R.A. Lyttleton, pada tahun 1956.

Menurut teori ini awalnya terbentuk dari 2 buah bintang kembar raksasa. Kemudian, salah satu bintang dari bintang kembar itu meledak sehingga menghasilkan puing-puing dan debu. Hingga akhirnya berevolusi mengelilingi mengelilingi bintang yang satunya (matahari) dan membentuk planet-planet beserta benda-benda langit lainnya.

Karena bintang yang tidak hilang masih memiliki gravitasi yang kuat, puing-puing tersebut tidak tertarik masuk ke dalam matahari melainkan bergerak mengelilinginya. Hingga akhirnya serpihan-serpihan debu dari ledakan tadi menyatu dan memilin hingga akhirnya membentuk planet.

Sedangkan batuan-batuan dari puing-puing bintang yang meledak berputar dan membentuk orbit asteroid. Teori ini mengacu pada hasil penelitian yang membuktikan bahwa pada sistem tata surya lainnya terdapat bintang kembar. Sehingga Lyttelton meyakini bahwa asal usul tata surya kita adalah dari hasil ledakan 2 buah bintang kembar.

Dimana salah satu bintang meledak dan membentuk anggota tata surya. Sedangkan yang tidak hancur menjadi pusat tata surya.

You might be interested:  Apa Manfaat Ekspor Dan Impor Bagi Para Tenaga Kerja?

Apakah tata surya berasal dari sebuah kabut?

Fisika Kelas 7 | Selain Big Bang, Ini 6 Teori Pembentukan Tata Surya Lainnya Artikel IPA kelas VII kali ini akan membahas 7 teori pembentukan tata surya. Apa saja teori-teori itu? – Di kelas VI yang lalu, siapa di antara kamu yang masih ingat materi tentang tata surya? Coba ingat-ingat lagi deh, ada berapa di sistem tata surya kita? Nah, artikel kali ini kita masih akan membahas tentang tata surya, Squad.

  • Tapi, pembahasan kita akan lebih fokus ke teori pembentukannya.
  • Hmm.pernah nggak sih kamu berpikir bagaimana sistem tata surya sekarang ini bisa terbentuk? Manusia memang ditakdirkan Tuhan untuk hidup di bumi.
  • Tapi, apakah di luar planet bumi ada kehidupan? Para ilmuwan masih melakukan penelitian tentang hal tersebut.

Terlepas ada tidaknya kehidupan di luar, sekarang kita akan bahas nih bareng-bareng tentang teori pembentukan bumi. Ada 7 teori pembentukan tata surya nih Squad yang akan kita bahas. Kita akan bahas satu per satu ya Squad. Are you ready ? 1. Teori Big Bang Observatorium Mourt Wilson yang berada di Los Angeles, Amerika Serikat, saat itu digunakan oleh Edwin Hubble untuk melakukan pengamatan. Hubble mengamati bahwa langit yang saat ini ada akan terus berkembang. Berangkat dari pernyataan Lemaitre, Hubble melakukan pengamatan dan bisa mengemukakan bahwa bumi dan alam semesta ini bisa terbentuk karena adanya ledakan yang sangat besar. Nah, partikel yang dipancarkan dari ledakan tersebut, mulai meleleh dan dipadatkan oleh gravitasi.

Padatan-padatan itulah yang membentuk benda-benda langit seperti saat ini.2. Teori Bintang Kembar Apa yang terlintas di pikiran kamu tentang bintang kembar? Bintang yang mirip kah? Atau bintang yang seperti Upin Ipin? Kalau itu yang ada di benak kamu, hampir benar sih. Cuma teori ini lebih ke arah ukuran bintang yang sangat besar.

Nah, teori yang dibawa oleh R.A Lyttleton ini mengatakan bahwa salah satu bintang kembar tersebut ditabrak oleh bintang yang lain. Baca Juga: Ini bukan karena bintang tersebut nggak punya rem lho Squad. Harap dibedakan ya antara bintang dengan kendaraan. Nah, yang ditabrak itu hancur dan menjadi puing-puing serta debu. Puing-puing pecahan bintang yang ditabrak tadi berevolusi dan mengelilingi bintang kembarannya yang tidak pecah. Kamu tahu nggak satu bintang kembar yang nggak pecah itu menjadi apa? 3. Teori Keadaan Tetap Teori yang dikemukakan oleh Sir Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Sir Hermann Bondi ini bertolak belakang dengan teori Big Bang. Dasar munculnya teori keadaan tetap ini ialah adanya prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta di mana pun dan kapan pun akan tetap sama. Hal ini didukung oleh hasil penemuan galaksi yang baru punya massa yang sama dengan galaksi yang bergerak menjauh.4. Kabut tersebut berputar sampai membentuk bola dan semakin kecil bentuk bila tersebut, maka putarannya semakin cepat nih Squad. Ada sebagian massa kabut tersebut yang menjauh dari pusat dan membentuk cincin di sekeliling kabut tersebut. Nah kabut yang menjauh dari pusat inilah kemudian membeku dan menjadi planet dan satelit. Kemudian ada juga teori dari James Jeans yang menyimpulkan kalau tata surya itu ada akibat interaksi antara matahari dengan bintang yang melewatinya. Dalam proses interaksi tersebut, terdapat pasang surut di permukaan matahari. Sehingga menyebabkan banyak material yang terpental keluar. Saat si bintang mulai menjauhi matahari, ada sebagian material masuk kembali ke dalam permukaan matahari dan sebagian lain menetap di orbit, memadat, dan menjadi dingin. Inilah yang dinamakan benda-benda langit atau planetesimal.7. Teori Proto Planet (Awan Debu) Teori yang dicetuskan Carl Von Weizsaeker dan disempurnakan oleh Gerard Kuiper ini menyatakan kalau tata surya itu asalnya dari gumpalan debu dan gas. Gimana nih Squad? Sudah jelas belum tentang 7 teori pembentukan tata surya? Kamu masih bingung? Jangan khawatir, ada lho penjelasan yang lebih lengkap di, Kamu bisa melihat penjelasannya dengan animasi yang keren deh pokoknya. Tonton sekarang juga yuk! : Fisika Kelas 7 | Selain Big Bang, Ini 6 Teori Pembentukan Tata Surya Lainnya