Beranda Inovasi Mikrohidro
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah teknologi untuk memanfaatkan debit air yang ada di sekitar kita untuk diubah menjadi energi listrik. Caranya dengan memanfaatkan debit air untuk menggerakkan turbin yang akan menghasilkan energi mekanik.
- Selanjutnya, energi mekanik ini menggerakkan generator dan menghasilkan listrik.
- Instalasi PLTMH tidak sulit.
- Hanya ada beberapa syarat fisik yang diperlukan until membangun PLTMH, yaitu PLTMH harus dibangun di daerah yang memiliki ketersediaan aliran air yang konstan dalam ukuran debit tertentu.
- Ukuran debit air akan menentukan besarnya energi yang mampu dihasilkan.
Lalu, rangkaian PLTMH membutuhkan turbin untuk memutar kumparan dinamo listrik, dinamo untuk mengubah energi yang dihasilkan oleh putaran turbin menjadi listri dan jaringan listrik untuk menyalurkan listrik dari instalais PLTMH ke pengguna. Sumber Foto: Koleksi Knowledge Center Perubahan Iklim Dibandingkan dengan sumber-sumber energi lain, pembangkit listrik mikrohidro merupakan sumber energi yang secara ekonomis sangat efisien dan mudah perawatannya. Nilai investasi pembuatan pembangkit listrik tenaga mikrohidro, untuk rata-rata penerangan sebuah desa selama 24 jam, memerlukan biaya sebesar Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per 1.000 watt.
- Biaya ini dikeluarkan hanya sekali dan dapat dikumpulkan secara swadaya oleh masyarakat.
- PLTMH tidak menggunakan bahan bakar minyak sama sekali, sehingga tidak ada gas buang yang dihasilkan dari penggunaan teknologi ini.
- Oleh karena itu penerapan Mikrohidro merupakan upaya positif untuk mengurangi laju perubahan iklim global.
Selain itu, PLTMH dapat digunakan selama 24 jam tanpa henti. Salah satu daerah di Indonesia yang menggunakan PLTMH adalah masyarakat Desa Cibuluh yang teletak di cagar alam Gunung Simpang, Cianjut, Jawa Barat. PLTMH dibangun oleh masyarakat pada tahun 2005 secara swasembada.
Pada saat itu masyarakat berhasil mengumpulkan Rp 95 juta untuk membangun PLTMH dengan kapasitas 22KW. Ilustrasi Ilustrasi pembangunan PLTMH oleh Pusair, Kementerian PU Selain itu, daerah lain yang juga berhasil membangun PLTMH adalah masyarakat Desa Pelakat, Muara Enim, Sumatera Selatan. Pada tahun 2013 Al Azhar Peduli Ummat mendirikan PLTMH bekerjasama dengan PT Bukit Asam.
Aliran air yang digunakan untuk menggerakkan turbin adalah aliran irigasi desa. PLTMH tersebut menghasilkan 32 KW untuk 124 KK di Desa tersebut. PLTMH tersebut dikelola secara swadaya oleh masyarakat dalam bentuk koperasi. Pembangunan PLTMH adalah investasi jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.
Instalasi PLTMH terbilang murah, sekalipun untuk membangun instalasinya memakan dana yang banyak, tetapi dengan cara gotong-royong, masyarakat dapat membangun instalasi ini dengan biaya terjangkau. Untuk lingkungan, penggunaan listrik dari PLTMH dapat mereduksi jumlah gas rumah kaca yang terbuang ke atmosfer penyebab pemanasan global.
Jadi, dengan kata lain penggunaan PLTMH adalah salah satu cara mengatasi pemanasan global. Sumber:
http://www.cifor.org/publications/pdf_files/research/governance/TNDNews3.pdf http://pkpt.litbang.pu.go.id/assets/files/litbang_mikrohidro_berbasis-Masyarakat.pdf Wawancara dengan Drs.H. Sumaryono pemilik CV. Diartona, perusahaan pembuat dan penginstal teknologi Mikrohidro, pada 3 Agustus 2017 pukul 13.06.
Contents
- 1 Di mana pembangkit listrik mikrohidro cocok digunakan?
- 2 Bagaimana proses dihasilkannya listrik pada pembangkit?
Apa keuntungan listrik tenaga mikrohidro?
~ Keunggulan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PLTMH – Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Potensi tenaga air tersebar hampir di seluruh Indonesia dan diperkirakan mencapai 75.000 MW, sementara pemanfaatanya baru sekitar 2,5 persen dari potensi yang ada. Turbin air sebagai alat pengubah energi potensial air menjadi energi torsi / putar yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak generator, pompa dan peralatan lain.
- Potensi energi air yang melimpah;
- Teknologi yang handal dan kokoh sehingga mampu beroperasi lebih dari 15 tahun;
- Teknologi PLTMH merupakan teknologi ramah lingkungan dan terbarukan;
- Effisiensi tinggi (70-85 persen).
- Spesifikasi teknis : Dengan memakai rumus di bawah ini, bisa dihitung kapasitas PLTMH sesuai dengan spesifikasinya :
- P = r x g x Q x H x eff (Watt)
- Sebagai contoh disini diberikan data spesifikasi teknis untuk tipe DASTEL 400CF.
- DASTEL 400CF
- Net Head Hnet meter 10 15 20 30 40
- Debit Q m3/s 0,61 0,75 0,86 1,10 1,22
- Diameter Runner Do meter 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40
- Putaran turbin N Rpm 315 386 446 546 630
- Power Ps kW 42 78 119 229 338
- Efisiensi h,71 0,71 0,71 0,71 0,71
- Lebar runner Bo meter 0,60 0,61 0,60 0,63 0,60
- Diameter pipa Dia in 35 38 41 47 49
- Selain tipe ini, telah dikembangkan pula tipe DASTEL 100,150 dan 200CF.
- Aplikasi : Sejauh ini, PLTMH ini telah diaplikasikan di antara lain Kampung Cibunar, Desa Pager Ageung, Tasikmalaya.
- Sumber : PLTMH – Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Di mana pembangkit listrik mikrohidro cocok digunakan?
PLTMH Cocok Untuk Listrik Perdesaan Listrik Indonesia | Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang berprinsip kerja layaknya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), sangat cocok diterapkan di perdesaan. Tak perlu sungai yang besar dan dibuatkan waduk seperti PLTA, tapi cukup sungai kecil di desa dengan debit air yang konstan.
- Arenanya, disebut mikro hidro (sistem air kecil).
- Secara teknis, pembangkit listrik tenaga mikro hidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator.
- Apasitasnya hingga 100 kilo Watt (kW).
- Sementara jika berkapasitas 100 kW – 1 mega Watt (MW), klasifikasinya sudah tergolong Mini Hidro.
Pada dasarnya, pembangkit listrik tenaga mikro hidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air. Semakin tinggi jatuhan air, maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Untuk ketinggian air 2,5 meter, dapat menghasilkan listrik sekitar 400 W.
Dalam proses kerja PLTMH memanfaatkan beda tinggi dan jumlah debit air per detik, yang ada pada aliran atau sungai. Air yang mengalir melalui intake diteruskan ke pipa atau penstock yang akan memutar poros turbin, sehingga menghasilkan energi mekanik. Turbin air akan memutar generator dan menghasilkan listrik.
Kelebihan menggunakan PLTMH diantaranya, perakitannya yang cukup murah dan mengandalkan energi air, konstruksi yang sederhana dapat dioperasikan di daerah terpencil. Dengan tenaga terampil penduduk setempat, dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi untuk pertanian, tambak ikan, serta tak berdampak pencemaran lingkungan.
Berapakah kapasitas pembangkit listrik tenaga mikrohidro PLTMH?
Mikrohidro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil dengan batasan kapasitas antara 5 kW-1 MW per Unit. Syarat dasar dari pembangkit listrik tenaga air skala kecil adalah adanya air mengalir dan beda ketinggian. Turbin mikrohidro untuk sungai maupun saluran irigasi sudah dapat diproduksi di Indonesia.
- Dalam pengembangan mikrohidro, Puslitbang Teknologi KEBT telah mampu melakukan studi kelayakan, detil disain sampai dengan pembangunan fisik PLTMH.
- Sampai saat ini telah dibangun PLTMH sebanyak tiga buah, terdiri atas PLTMH Melong Kabupaten Subang Jawa Barat dengan Kapasitas 100 kW (on grid), PLTMH Kombongan Kabupaten Garut Jawa Barat dengan kapasitas daya 165 kW (on grid dan off grid), PLTMH Sengkaling 1 dengan kapasitas daya pembangkit sebesar 100 kW di Universitas Muhammadiyah Malang Kabupaten Malang Jawa Timur.
PLTMH Melong Potensi listrik yang dapat dibangkitkan dari tinggi jatuh rata-rata ( head ) BCA-4 sungai Ciasem sebesar 6,6 m dan debit 2×1.130 liter/detik adalah 100 kW. PLTMH Melong berkapasitas 100 kW yang terhubung dengan jaringan tegangan menengah PLN, dikenal sebagai sistem interkoneksi. PLTM Kombongan Kapasitas daya dari instalasi PLTMH Kombongan sebesar 165 kW. Pembangkit menggunakan turbin jenis Crossflow D-500 dengan memanfaatkan aliran sungai Cikandang dengan debit 500 liter/detik dan head 45 meter. Kinerja peralatan mekanikal-elektrikal PLTMH Kombongan secara umum berjalan baik dan digunakan untuk melayani kebutuhan daya listrik masyarakat dusun Kombongan sebesar 45 kW sebanyak 150 KK. PLTMH Sengkaling Kapasitas daya dari instalasi PLTMH Sengkaling sebesar 100 kW. Pembangkit menggunakan turbin jenis Crossflow D-500, memanfaatkan beda tinggi antara muka air pada Saluran Irigasi Sengkaling dengan muka air pada Kali Brantas setinggi 15 meter dan debit sebesar 1000 liter/detik.
Apa saja komponen utama pada Pembangkit Listrik Tenaga mikrohidro?
Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head).
Apa perbedaan antara PLTA dan mikrohidro?
Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro.
Apakah mikrohidro dapat diperbarui?
Mikrohidro merupakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan yang memiliki potensi untuk menggantikan bahan bakar fosil dan potensinya banyak terdapat di daerah Kalimantan Barat.
Bagaimana cara menyalurkan energi listrik dari pembangkit mikrohidro?
Pembahasan – Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Mikrohidro atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), merupakan suatu pembangkit listrik skala kecil yang memanfaatkan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air.
- Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator.
- Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head).
- Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik.
- Selain faktor geograafis, tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi.
Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.
Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt. energi yang dihasilkan mikrohidro relatif kecil dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro.
Hal itu merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA di bawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro.
- Dari segi teknologi, PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) dipilih karena memiliki konstruksi yang sederhana, mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan dan penyediaan suku cadang.
- Secara ekonomi, biaya operasi dan perawatan relatif murah, sedangkan biaya investasinya cukup bersaing dengan pembangkit listrik lainnya.
- Secara sosial, PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) mudah diterima masyarakat luas (bandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir).
- Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) cukup murah karena menggunakan energi alam.
- Dengan konstruksi yang sederhana, pembangkit listrik tenaga mikrohidro dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
- Tidak menimbulkan pencemaran
- Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
- Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin.
Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro brainly?
Bagaimana cara kerja PLTMH – Brainly.co.id Jawaban: Prinsip kerja PLTMH adalah memanfaatkan beda tinggi dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran atau sungai. Air yang mengalir melalui intake dan diteruskan oleh saluran pembawa hingga penstock, akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik.
Jawaban: prinsip kerja PLTMH adlah memanfaatkan beda tinggi dan jumlah debit air perdetik yang ada pada aliran atau sungai Penjelasan: Air yang mengalir melalui intake dan diteruskan oleh saluran pembawa hingga penstock, akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi MEKANIK
: Bagaimana cara kerja PLTMH – Brainly.co.id
Apakah energi mikrohidro termasuk energi terbarukan?
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro : Menerangi Desa, Memberdayakan Warga “17-22.17-22. Matikan satu lampu atau alat listrik yang tak dipakai. ” SELAIN indah, bendungan di Sungai Ciasem ini berfungsi mengatur “pembagian ” air untuk keperluan irigasi, air minum, dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Desa Cinta Mekar, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang.
Islaminur Pempasa/ “PR “- IKLAN layanan masyarakat melalui kepolosan si Oneng alias Rieke Diah Pitaloka itu sempat santer ditayangkan stasiun televisi. Melalui iklan layanan masyarakat itu, PLN berupaya untuk mengurangi beban puncak yang biasanya terjadi pada pukul 17.00 – 22.00. Dalam iklan ini, PLN mengajak masyarakat menghemat energi dengan mengurangi pemakaian listrik.
Meningkatnya kebutuhan energi masyarakat ternyata tak sejalan dengan produksi listrik yang dihasilkan PLN. Mati lampu secara bergiliran adalah buktinya. Diukur dari tingginya intensitas energi nasional, Indonesia memang tergolong boros. Secara relatif, Indonesia mengeluarkan 482 TOE (ton oil equivalen).
Bandingkan dengan Malaysia (439 TOE), atau negara-negara yang lebih maju dan tergabung dalam OECD yang hanya 164. Padahal di wilayah ini ada musim dingin yang membutuhkan energi untuk penghangat ruangan. Bukan saja boros, sebaran penggunaannya tidak merata. Pelayanan listrik baru menjangkau permukiman di perkotaan, sementara wilayah pelosok masih banyak yang belum terjangkau listrik.
Rasio elektrifikas, Indonesia saat ini baru mencapai angka 58 persen. Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa, berarti masih ada sekitar 105 juta penduduk yang tidak mendapat pelayanan energi listrik. Khusus di wilayah Jawa Barat saja, masih ada sekitar 4 juta keluarga yang belum menikmati terangnya listrik di rumah mereka.
- Faktor sulitnya akses serta rendahnya feasibilitas pemasangan jaringan ke pelosok terpencil adalah salah satu penyebabnya.
- Di balik semua kesulitan itu itu, Direktur Eksekutif Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka), Tri Mumpuni mengatakan, sebenarnya setiap desa memiliki potensi sumber daya alam yang unik untuk pembangkit energi listrik atau sumber energi setempat (SES).
Potensi SES ini umumnya berskala kecil dan tersebar, sehingga jika menggunakan kriteria komersial, potensi ini tergolong tidak layak dikembangkan. Setiap daerah mempunyai karakteristik SES yang berbeda, ada yang memiliki sumber air, ada pula yang memiliki potensi angin, bahkan ada yang memiliki potensi surya.
Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah air. Sumber energi air mampu menerangi seluruh Jawa dan Bali dengan waduk-waduk buatan berukuran raksasa seperti Jatiluhur, Cirata, ataupun Saguling. Sayangnya, potensi energi air yang besar dan pemanfaatannya masih belum maksimal. Berdasarkan data, potensi air tersebar di seluruh Indonesia dan diperkirakan mencapai 75.000 MW dan pemanfaatannya baru sekitar 2,5 persen dari seluruh potensi yang ada.
Namun, pembangkit listrik berskala besar itu tidak sepenuhnya bisa menjawab masalah pemenuhan kebutuhan energi. Tidak juga dalam keseimbangan penyebaran. “Sebenarnya, dengan jalur distribusi kabel puluhan kilometer, menjadi tidak efektif, ” kata Tri yang menawarkan konsep “Pembangkit Listrik Bertumpu Pada Masyarakat “.
Konsep ini berbasis pada teknologi pembangkit listrik tenaga mikro/minihidro (PLTMH). Istilah mikrohidro biasanya dipakai untuk pembangkit listrik yang menghasilkan output di bawah 500 KW, sementara minihidro untuk output 500 KW-1 MW. Lebih besar dari itu biasa disebut dengan PLTA. PLTMH ini merupakan salah satu alternatif solusi yang dapat menembus keterbatasan akses transportasi, teknologi, hingga biaya.
Secara praktis, Tri terjun langsung membangun 60 PLTMH yang tersebar di Indonesia, termasuk lokasi unggulan di Desa Cinta Mekar, Kec. Sagalaherang, Kabupaten Subang. Potensi pengembangan PLTMH di Indonesia juga masih sangat terbuka. Dari seluruh 75.000 MW potensi kelistrikan tenaga air, 10 persen, atau 7.500 MW bisa digunakan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Saat ini, yang baru dimanfaatkan baru sebesar 60 MW. Sumber energi yang dihasilkan PLTMH ini merupakan sebuah alternatif yang menggunakan teknologi sederhana. Tengok saja di sepanjang sungai besar di wilayah Jawa Barat selatan. Masyarakat sebenarnya telah terbiasa memanfaatkan energi aliran sungai untuk penerangan di rumahnya.
Dengan bermodalkan generator murah buatan Cina dan turbin sederhana dari kayu yang ditempatkan dalam sebuah power house, listrik telah bisa dihasilkan. Jalur distribusi pun hanya mengandalkan kabel-kabel yang direntangkan langsung menuju rumah. Hasilnya Meskipun lampu agak reup-bray namun cukup untuk mengusir kegelapan saat malam hari.
Bukan “Emas ” Berbeda dengan rencana pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) seperti yang ramai diperbincangkan, nasib PLTMH justru terkesan senyap. Jika banyak calon investor berlomba-lomba mendapatkan projek PLTSa, tak demikian dengan PLTMH. Bagi kebanyakan pihak, PLTMH masih dianggap sesuatu yang jauh dari kata “untung “.
“Sampah akan menjadi ekonomis saat diterapkan di perkotaan dengan produksi sampah yang berlimpah, ” kata Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Dr. Ing. Mochamad Ichwan. Begitu dijadikan sumber energi bagi sebuah pembangkit listrik, lanjut Ichwan, sampah berubah menjadi bahan baku.
Saat orang melihatnya sebagai bahan baku, mereka melihatnya sebagai “emas “. “Dan ketika berbicara tentang emas mata orang akan berbeda, di sanalah problematikanya, ” katanya. Ichwan tak memungkiri energi yang dihasilkan PLTSa mungkin akan lebih besar dibandingkan dengan PLTMH. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa PLTMH dengan PLTSa merupakan dua kondisi yang tak dapat dibandingkan ataupun dibedakan.
“PLTMH akan jauh lebih murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat kecil, meski kapasitasnya relatif kecil, ” kata dia. Berbeda dengan PLTSa yang kini menjadi rebutan, PLTMH hanya berbicara dalam ruang lingkup lokal dan tak ada yang berbicara dengan kepentingan lain.
Padahal banyak keuntungan pembangunan PLTMH. Kabid Elektronika Daya dan Mesin Listrik Puslit Telimek LIPI, Anjar Susatyo, S.T., mengatakan, karena hampir seluruh komponen pembangun PLTMH merupakan produk lokal, sehingga biayanya pun dapat ditekan serendah mungkin. Ia menyebutkan, harga turbin, generator, panel kontrol, hingga pembangunan sipilnya kira-kira Rp 5 juta per KW.
Dengan kata lain, jika akan membangun PLTMH dengan daya 100 KW (100.000 Watt) dibutuhkan biaya Rp 500 juta. Biaya tersebut relatif murah dibandingkan dengan menggunakan sumber listrik dari berbahan bakar fosil (BBM). Energi terbarukan Keuntungan lain yang didapat dengan mengembangkan PLTMH, kata Ichwan, salah satunya adalah karena teknologi PLTMH andal dan kokoh hingga mampu beroperasi lebih dari 15 tahun.
PLTMH juga memanfaatkan sumber energi yang terbarukan, produk dan teknologi hasil penelitian dalam negeri, biaya pengoperasian dan pemeliharaannya murah, dan sistemnya sangat sederhana. Dalam PLTMH sistem run-off-yang antara lain dikembangkan Ibeka di Subang-sebagian air sungai diarahkan ke saluran pembawa kemudian dialirkan melalui penstock (pipa pesat) menuju turbin.
Selepas dari turbin, air kembali ke sungai. “Tidak ada materi yang diambil, hanya energinya saja, ” kata Tri. PLTMH memang tidak memerlukan bahan bakar apapun. Masukan energi primer berupa aliran massa air tidak dikurangi, tetapi hanya dimanfaatkan energinya dalam jarak ketinggian tertentu atau diambil energi potensialnya saja.
- Penghematan BBM PLTMH juga akan menghemat dana yang cukup besar bila dibandingkan dengan pembangkit listrik bertenaga BBM.
- Tiap 1 megawatt (MW) listrik yang dihasilkan PLTMH bisa menghemat uang sebesar Rp 10 miliar per tahun.
- Pembangkit listrik di Indonesia saat ini masih banyak menggunakan energi fosil padahal harga BBM sudah sangat tinggi.
Kalau digantikan dengan pemanfaatan air maka kita bisa menghemat uang cukup besar, 1 MW saja bisa menghemat Rp 10 miliar pertahun, ” kata Direktur Utama PT. Indonesia Power, Abimanyu Suyoso saat peletakan batu pertama pembangunan PLTMH Cileunca di Desa Warnasari Kec.
Pangalengan Kab. Bandung, tiga bulan lalu. Sebagai contoh, ucap Abimanyu, PLTMH Cileunca akan menghasilkan listrik 2×500 kw atau 1 MW dengan biaya yang dikeluarkan diperkirakan mencapai Rp 13 miliar. Berdasarkan perhitungan itu, modal pembangunan PLTMH Cileunca dapat kembali dalam waktu 1 tahun empat bulan.
Pengembangan pembangkit listrik dengan energi nonfosil akan memberikan kontribusi pada penghematan BBM nasional. “Banyak sekali yang bisa dihemat, dengan mengembangkan PLTMH ini di desa, ” kata Tri seraya menyodorkan peluang pengehematan triliunan rupiah ketika output energi PLTMH dikonversi dalam penghematan BBM dan CER (certified emission reduction).
Dengan asumsi potensi tenaga air skala kecil di pedesaan Indonesia sekira 500 MW, dan hutannya tidak terdegradasi, didapat angka penghematan Rp 4,270 triliun dan CER senilai enam juta dolar AS (lihat tabel di bawah ini). “Belum lagi pemasukan desa yang bisa mencapai Rp 1,992 trilyun per tahun, ” katanya.
PADes Asumsi penting dalam pengembangan PLTMH agar memberi juga kontribusi opimal adalah melalui pemberdayaan warga desa. Dengan pola yang dikembangkan Ibeka, Desa berpeluang memperoleh apa yang disebut PADes, atau pendapatan asli desa. Ketika jaringan PLN belum masuk ke desa, pembangunan listrik dilakukan dengan system off-grid.
- Masyarakat mengelola sendiri pembangkit listrik, mulai dari pemeliharaan alat hingga system penagihannya.
- Apabila jaringan PLN sudah sampai dan ternyata di desa tersebut terdapat potensi mikrohidro, pembangkit tersebut dapat dijadikan penghasilan masyarakat desa.
- Caranya dengan menjual seluruh energinya ke jaringan PLN.
Apa yang dilakukan Ibeka memang bukan coba-coba. PLTMH di Curug Agung didirikan pada 1991, setelah sempat bersaing dengan PLN yang masuk pada ahun 1995, PLTMH Curug Agung kemudian dihubungkan dengan jaringan PLN pada tahun 2000. Sementara PLTMH di Cinta Mekar, seluruh “produk ” energi listriknya dijual ke PLN.
Penjualan produk PLTMH ke dalam jaringan PLN sendiri melalui sebuah proses panjang dan melelahkan. “Di luar negeri ada aturan yang mewajibkan pemerintah membeli, seperti NFFO di Inggris dan PURPA di AS. Di sini, memang sudah ada Kepmen 1122/2002 soal PSK-TR-ET (pembangkit listrik tersebar teknologi rakyat energi terbarukan), ” papar Tri.
Agar praktik pembangkitan energi yang selaras dengan pemberdayaan masyarakat, Tri juga menekankan perlunya model keenergian baru dalam pengembangan PLTMH yang tidak terpusat dan memanfaatkan potensi desa. Tri menawarkan konsep “Pembangkit Listrik Bertumpu pada Masyarakat ” sebagai pendekatan untuk mencapai tujuan pemanfaatan SES, yang sekaligus pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan apapun tanpa dukungan masyarakat tidak akan bertahan lama atau malah mubazir. Oleh karena itu, setiap kami masuk ke suatu daerah, tim pertama yang turun adalah tim sosial. Tim teknik itu belakangan saja setelah masyarakatnya siap, ” paparnya. Dari praktik yang ada, pengembangan PLTMH tidak sekadar membangun pembangkit listrik, tetapi berpeluang menjadi salah satu upaya membangun kemandirian desa.
“Pengembangan PLTMH yang berbasis masyarakat ditujukan untuk menciptakan pusat pertumbuhan di desa. Kami tak membangun mikrohidro, kami membangun masyarakat, ” katanya. Sejumlah desa yang telah dibangun PLTMH mungkin merasakan hal ini. Cinta Mekar, misalnya, dengan kepemilikan 50 persen (dari bantuan UNESCAP), koperasi desa mendapat sekira Rp 4,7 juta perbulan.
Di sana, warga tak mampu mendapat pemasangan listrik gratis, sebagian uang digunakan untuk keperluan kesehatan, membiayai sekolah anak tak mampu hingga modal kerja. Namun, berbagai kendala dari tingkat paradigmatik pembangunan, aturan hingga pelaksanaan memang masih harus dilalui. Dari segi pembiayaan, pola yang ada memang sulit diakses oleh masyarakat desa.
Orang desa, kata Tri, tidak mungkin dapat mengikuti proses lelang yang tertera dalam Kepres 80/1995. “Pertanyaan yang muncul adalah, Bagaimana mungkin pemerintah daerah tidak mempunyai mekanisme dukungan pembiayaan bagi penduduk desa yang ingin memajukan desanya sendiri, ” kata Tri.
Apa sumber energi utama pada pembangkit listrik tenaga bayu?
Saatnya Kembangkan PLTB di Indonesia – Jumat, 18 Juni 2010 – Dibaca 65791 kali Salah satu energi alternatif untuk menghasilkan listrik adalah energi angin. Secara sederhana angin didefinisikan sebagai udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara rendah ke suhu udara tinggi, yang terjadi akibat pemanasan matahari terhadap atmosfir dan permukaan bumi.
- Angin merupakan salah satu bentuk energi yang tersedia di alam yang diperoleh melalui konversi energi kinetik.
- Energi dari angin diubah menjadi energi kinetik atau energi listrik.
- Energi angin dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengurangan emisi karena tidak dihasilkan emisi CO2 selama produksi energi listrik oleh kincir angin.
Cara kerja pembangkit tenaga angin yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) cukup sederhana. Energi angin yang memutar kincir diteruskan untuk memutar baling-baling pada generator di bagian belakang kincir angin, sehingga menghasilkan energi listrik.
- Pemanfaatan angin sebagai energi terbarukan pada tahun 2009 telah menghasilkan energi listrik sebesar 159 GW atau setara 2% konsumsi listrik dunia ( World Wind Energy Association Report/WWEA 2010).
- Angka tersebut diharapkan akan meningkat menjadi 200 GW pada tahun 2010.
- Amerika, China, Jerman dan Spanyol merupakan negara paling besar yang memanfaatkan energi angin, baik onshore maupun offshore,
Kapasitas energi listrik yang di hasilkan dari satu kincir angin dengan baling-baling berdiameter 127 meter di Belanda yang berada di offshore mencapai sekitar 6 MW (ECN, Factsheet Wind Energy ). Saat ini sedang dikembangkan baling-baling dengan diameter 150 meter yang diharapkan dapat membangkitkan listrik dengan kapasitas sekitar 10 MW.
- Indonesia yang memiliki pantai sepanjang 80.791,42 km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan PLTB.
- Ecepatan angin di Indonesia secara umum antara 4 m/detik hingga 5 m/detik.
- Namun di daerah-daerah tertentu seperti di pantai kecepatan anginnya dapat mencapai 10 m/detik.
- Dengan kecepatan tersebut, pembangunan pembangkit listrik tenaga angin masih kurang ekonomis.
Namun, jika dibangun dengan ketinggian tertentu dan diameter baling-baling yang besar dapat dihasilkan energi listrik dengan potensi kapasitas 10-100 kW. Pada tahun 2009, kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin di seluruh Indonesia mencapai 1,4 MW (WWEA 2010) yang tersebar di Pulau Selayar (Sulawesi Utara), Nusa Penida (Bali), Yogyakarta, dan Bangka Belitung.
Bagaimana proses dihasilkannya listrik pada pembangkit?
jelaskan proses dihasilkan nya energi listrik pada pembangkit listrik mikrohidro?
Jawaban: proses dihasilkan energi listrik pada pembangkit listrik mikrohidro:Air sungai yang mengalir dari hulu bukit dengan mengalir dan melewati kincir air.Kemudian, energi potensial air menggerakan turbin atau dinamo.Energi gerak tersebut, diubah menjadi e energi listrik oleh generator/ dinamo.Sehingga, energi listrik dibagikan ke perumahan oleh saluran transmisi.Pada pusat pembangkit dari waduk-waduk besar, energi listrik yang dihasilkan juga sangat besar dan mampu memenuhi kebutuhan listrik warga di banyak wilayah
Ada yang lebih sedikit jawaban nya anjay jawaban nya panjang
: jelaskan proses dihasilkan nya energi listrik pada pembangkit listrik mikrohidro?
Berapakah energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga mikrohidro brainly?
Berapakah energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga mikrohidro Jawaban: Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan.
Bagaimana proses menyalurkan energi listrik yang telah dihasilkan oleh pembangkit listrik mikrohidro hingga sampai ke rumah rumah warga?
cara menyalurkan energi listrik dari pembangkit mikrohidro hingga sampai ke rumah-rumah warga di Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi.
Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt.
Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. MIKROHIDRO1. Tujuan dari Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro HidroMikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan ketiggian tertentu dad instalasi.
- Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari istalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai.
- Istilah kapasitas mengacu kepada jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow capacity) sedangan beda ketingglan daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head.
Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan teluemahan bebas bisa dikatakan “energi putih”. Dikatakan demikian karena instalasi pembangkit listrik seperti ini mengunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah lingkungan. Suatu kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat air mengalir.
Dengan teknologi sekarang maka energi aliran air beserta energi perbedaan ketinggiannya dengan daerah tertentu (tempat instalasi akan dibangun) dapat diubah menjadi energi listrik,Seperti dikatakan di atas, Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan hidro artinya air. Dalam, prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku namun bisa dibayangkan bahwa Mikrohidro, pasti mengunakan air sebagai sumber energinya.
Yang membedakan antara istilah Mikrohidro dengan Minihidro adalah output daya yang dihasilkan. Mikrohidro menghasilkan daya lebih rendah dari 100 W, sedangkan untuk minihidro daya keluarannya berkisar antara 100 sampai 5000 W. Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator.
- Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan clan ketinggian tertentu menuju rumah instalasi (rumah turbin).
- DI rumah instalasi air tersebut akan menumbuk turbin dimana turbin sendiri, dipastikan akan menerima energi air tersebut dan mengubahnya menjadi energi mekanik berupa berputarnya poros turbin.
Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan ke generator dengan mengunakan kopling. Dari generator akan dihaslikan energi listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan ke rumah-rumah atau keperluan lainnya (beban). Begitulah secara ringkas proses Mikrohidro merubah energi aliran dan ketinggian air menjadt energi listrik.