Sel Surya Memiliki Cara Kerja Yang Terinspirasi Dari?

Sel Surya Memiliki Cara Kerja Yang Terinspirasi Dari
Terinspirasi dari proses fotosintesis yang.

Terinspirasi dari apakah Mekanisme kerja dari panel surya?

Panel surya merupakan teknologi yang terinspirasi dari proses fotosintesis yang terjadi dalam daun. Panel surya terdiri dari kumpulan sel surya yang ditata sedemikian rupa agar efektif dalam menyerap sinar matahari.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan sel surya?

Teknologi Sel Surya – Menyongsong Industri Sel Surya di Indonesia (Menyongsong Industri Sel Surya di Indonesia) Oleh : DR. Sutrisno Dipublikasi pada : 18 Januari 2012 Pengantar Cukup banyak orang Indonesia yang mencari informasi dimana bisa didapatkan sel surya melalui internet.

Ada yang belum tahu kalau PT. Len memproduksi modul surya, tapi ada juga yang menginformasikan satu-satunya perusahaan yang merakit modul surya adalah PT. Len, walaupun dia tidak tahu kepanjangan dari apa itu Len. Banyak yang berharap agar di Indonesia ini ada yang memproduksi sel surya, sehingga bisa diperoleh modul sel surya dengan mudah dan murah.

Harapan itu mudah-mudahan akan menjadi kenyataan dengan adanya rencana pemerintah untuk membangun industri sel surya dengan kapasitas 50MW per tahun. Karena sedikit banyak penulis pernah belajar dan pernah terlibat dalam penelitian sel surya, maka dalam rangka menyongsong industri sel surya tersebut, penulis mencoba mencari informasi mengenai teknologi sel surya dan bagaimana trend pasarnya ke depan dari berbagai sumber yang penulis ragkum dalam tulisan berikut.

  • Sel Surya Sel surya atau solar sel adalah suatu elemen aktif yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, dengan prinsip yang disebut efek photovoltaic.
  • Sel surya terbuat dari keping (wafer) bahan semikonduktor dengan kutub positif dan negatif, sama dengan dioda hanya permukaannya dibuat luas seupaya bisa menagkap cahaya matahari sebanyak mungkin.

Apabila cahaya jatuh pada permukaan sel surya maka akan timbul perbedaan tegangan. Untuk mendapatkan daya yang lebih besar sel surya dapat dihubung seri atau paralel tergantung sifat penggunaannya. Teknologi Sel Surya Hingga saat ini terdapat beberapa teknologi pembuatan sel surya yang berhasil dikembangkan oleh para peneliti untuk mendapatkan solar sel yang memiliki efisiensi yang tinggi yang murah dan mudah dalam pembuatannya.

Generasi pertama Teknologi pertama yang berhasil dikembangkan oleh para peneliti adalah teknologi yang menggunakan bahan silikon kristal tunggal. Teknologi ini dalam mampu menghasilkan sel surya dengan efisiensi yang sangat tinggi. Masalah terbesar yang dihadapi dalam pengembangan silikon kristal tunggal ini adalah bahwa untuk dapat diproduksi secara komersial sel surya ini harganya sangat mahal sehingga membuat solar sel panel yang dihasilkan menjadi tidak efisien sebagai sumber energi alternatif.

Bagaimana cara kerja sel Surya?

Teknologi yang kedua adalah dengan menggunakan wafer silikon poli kristal. Saat ini, hampir sebagian besar panel solar sel yang beredar di pasar komersial berasal dari screen printing jenis silikon poli kristal ini. Wafer silikon poli kristal dibuat dengan teknologi casting berupa balok silikon dan dipotong-potong dengan metode wire-sawing menjadi kepingan (wafer), denagn ketebalan sekitar 250–350 micrometer.

Dengan teknologi ini bisa diperoleh sel surya lebih murah meskipun tingkat efisiensinya lebih rendah jika dibandingkan dengan silikon kristal tunggal. Kedua jenis sel surya di dikenal sabagai sel surya generasi pertama, Generasi kedua Generasi kedua adalah sel surya yang dibuat dengan teknologi lapisan tipis (thin film).

Teknologi pembuatan sel surya dengan lapisan tipis ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya pembuatan solar sel mengingat teknologi ini hanya menggunakan kurang dari 1% dari bahan baku silikon jika dibandingkan dengan bahan baku untuk tipe silikon wafer.

  • Metode yang paling sering dipakai dalam pembuatan silikon jenis lapisan tipis ini adalah dengan Plasma-enhanced chemical vapor deposition (PECVD) dari gas silane dan hidrogen.
  • Lapisan yang dibuat dengan metode ini menghasilkan silikon yang tidak memiliki arah orientasi kristal atau yang dikenal sebagai amorphous silikon (non kristal).
You might be interested:  Panel Tenaga Surya Yang Terinspirasi Oleh Daun Tanaman?

Selain menggunakan material dari silikon, sel surya lapisan tipis juga dibuat dari bahan semikonduktor lainnya yang memiliki efisiensi solar sel tinggi seperti Cadmium Telluride (Cd Te) dan Copper Indium Gallium Selenide (CIGS). Efisiensi tertinggi saat ini yang bisa dihasilkan oleh jenis solar sel lapisan tipis ini adalah sebesar 19,5% yang berasal dari solar sel CIGS.

Eunggulan lainnya dengan menggunakan tipe lapisan tipis adalah semikonduktor sebagai lapisan solar sel bisa dideposisi pada substrat yang lentur sehingga menghasilkan divais solar sel yang fleksibel. Persoalannya adalah material ini belum dapat diterima dengan baik karena mengandung unsur cadmium. Bila rumah yang atapnya dipasang sel surya CdTe terbakar, unsur cadmium ini akan menimbulkan polusi yang membahayakan.

Generasi ketiga Penelitian agar harga solar sel menjadi lebih murah selanjutnya memunculkan teknologi generasi ketiga yaitu teknologi pembuatan sel surya dari bahan polimer atau disebut juga dengan sel surya organik dan sel surya foto elektrokimia. Sel Surya organic dibuat dari bahan semikonduktor organik seperti polyphenylene vinylene dan fullerene.Pada solar sel generasi ketiga ini photon yang datang tidak harus menghasilkan pasangan muatan seperti halnya pada teknologi sebelumnya melainkan membangkitkan exciton.

  1. Exciton inilah yang kemudian berdifusi pada dua permukaan bahan konduktor (yang biasanya di rekatkan dengan organik semikonduktor berada di antara dua keping konduktor) untuk menghasilkan pasangan muatan dan akhirnya menghasilkan efek arus foto (photocurrent).
  2. Sedangkan sel surya photokimia merupakan jenis sel surya exciton yang terdiri dari sebuah lapisan partikel nano (biasanya titanium dioksida) yang di endapkan dalam sebuah perendam (dye).

Teknologi ini pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Graetzel pada tahun 1991 sehingga jenis solar sel ini sering juga disebut dengan Graetzel sel atau dye-sensitized solar cells (DSSC). Graetzel sel ini dilengkapi dengan pasangan redok yang diletakkan dalam sebuah elektrolit (bisa berupa padat atau cairan).

  • Omposisi penyusun solar sel seperti ini memungkinkan bahan baku pembuat Graetzel sel lebih fleksibel dan bisa dibuat dengan metode yang sangat sederhana seperti screen printing.
  • Meskipun solar sel generasi ketiga ini masih memiliki masalah besar dalam hal efisiensi dan usia aktif sel yang masih terlalu singkat, solar sel jenis ini akan mampu memberi pengaruh besar dalam sepuluh tahun ke depan mengingat harga dan proses pembuatannya yang akan sangat murah.
You might be interested:  Cara Memperbaiki Baterai Iphone Yang Cepat Habis?

Membandingkan Teknologi Sel Surya Berikut ini ringkasan perbandingan teknologi sel surya ditinjau dari berbagai aspek, yang penulis copy langsung dari sumbernya An overview and comparison of pros and cons of each major PV Technologies

Including ingot, wafer, cell and module making equipment, Down to US$1.5-all else being equal- if P-Si prices fall to five-year average, Source:International Energy Agency (IEA); photon International; CLSA Asia-Pacific Markets Sumber : Nanowin Technology Ltd >>http://www.nanowin.com/cigs.html Catatan : perbandingan tersebut diatas dengan asumsi kondisi di Amerika, untuk kondisi di Indonesia masih harus dikoreksi terutama mengenai perkiraan harga jual mengingat infrastruktur, kemudahan memperoleh bahan baku dll, yang jauh berbeda. Pertumbuhan Industri Sel Surya. Pada gambar dibawah ini ditunjukkan Technology share dan technology growh dalam kontribusinya meramaikan industri sel surya di dunia. Tehnologi thin film nampak semakin signifikan, walaupun sampai tahun 2020 teknologi silikon kristalin masih mengambil porsi 50% dari produk sel surya dunia.

Source: PVNET; arranged by Topology Research Institute, 2008/03 Gambar berikut ini menunjukkan perkiraan pertumbuhan industri sel surya, seiring dengan semakin menipisnya cadangan energi MIGAS dunia, dan semakin majunya teknologi untuk mendapatkan sel surya dengan harga yang semakin murah.

Sumber : http://suprastock.blogspot.com/2009/11/investing-in-next-generation-solar.html Kesimpulan 1. Memperhatikan perkembangan produksi dan pasar sel surya di dunia, sudah waktunya kalaulah tidak bisa dibilang terlambat untuk segera Indonesia memiliki industri sel surya.2.

Apa persamaan panel surya dan sel surya?

Jelaskan Persamaan sel Surya Dan panel Surya!​

  • Jawaban:
  • Persamaan dari sel surya dan panel surya yaitu merupakan sesama suatu sumber dari pembangkit listrik.
  • Sel surya yaitu merupakan inti dari panel surya tersebut karena kedua ini adalah saling membutuhkan satu sama lain untuk menghasilkan sebuah energi listrik.
  • Saya akan menjelaskan sedikit materi tentang pembangkit listrik tenaga surya di kolom penjelasan sebagai berikut ini.
  • Penjelasan:

Pembangkit listrik tenaga surya merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi matahari atau surya yang diserap oleh panel surya melalui proses foto volkanik. Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik melalui panel surya tersebut.

  1. Pelajari lebih lanjut:
  2. Pelajari lebih lanjut materi pembangkit listrik tenaga surya pada
  3. #BelajarBersamaBrainly

: Jelaskan Persamaan sel Surya Dan panel Surya!​

Bagaimana sejarah penemuan sel surya?

Sejarah Sel Surya: Bagaimana Teknologi Telah Berkembang Tenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan oleh Alexandre – Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839. Temuannya ini merupakan cikal bakal teknologi solar cell.

  1. Percobaan ini dilakukan dengan menyinari dua buah elektrode dengan berbagai macam cahaya.
  2. Elektrode tersebut dilapisi dengan bahan yang sensitif terhadap cahaya, yaitu AgCl dan AgBr, dan dilakukan pada kotak hitam yang dikelilingi dengan campuran asam.
  3. Dalam percobaanya, ternyata tenaga listrik meningkat saat intensitas cahaya meningkat.

Kemudian, penelitian dari Bacquerel dilanjutkan oleh peneliti-peneliti lainnya. Pada tahun 1873, seorang insinyur Inggris Willoughby Smith menemukan Selenium sebagai suatu elemen fotokonduktivitas. Kemudian pada tahun 1876, William Grylls dan Richard Evans Day membuktikan bahwa Selenium menghasilkan arus listrik apabila disinari dengan cahaya matahari.

You might be interested:  Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Pembangkit Tenaga Listrik Mikrohidro?

Hasil penemuan mereka menyatakan bahwa Selenium dapat mengubah tenaga matahari secara langsung menjadi listrik tanpa ada bagian bergerak atau panas, sehingga disimpulkan bahwa solar cell sangat tidak efisien dan tidak dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan listrik. Tahun 1894 Charles Fritts membuat sel surya pertama, yaitu suatu bahan semikonduktor (selenium) yang dibalut dengan lapisan tipis emas.

Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum juga dapat dipakai sebagai sumber energi, tetapi kemudian dipakai sebagai sensor cahaya. Tahun 1905, Albert Einstein mempublikasikan tulisannya mengenai efek fotolistrik. Tulisannya ini mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari paket-paket atau ” quanta of energi ” yang kini lazim disebut “photon.” Teorinya ini sangat sederhana tetapi revolusioner.

Kemudian tahun 1916 pendapat Einstein mengenai efek fotolistrik dibuktikan oleh percobaan Robert Andrew Millikan, seorang ahli fisika berkebangsaan Amerika yang mendapatkan Nobel Prize untuk karya efek fotolistrik tersebut. Tahun 1923 Albert Einstein akhirnya juga mendapatkan Nobel Prize untuk teorinya yang menerangkan efek fotolistrik yang dipublikasikan 18 tahun sebelumnya.

Hingga tahun 1980,an efisiensi dari hasil penelitian terhadap sel surya masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik. Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil bertenaga surya pertama untuk jarak 4000 km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan maksimum 72 km/jam.

Tahun 1985, University of South Wales Australia memecahkan rekor efisiensi sel surya mencapai 20% dibawah kondisi satu cahaya matahari. Tahun 2007, University of Delaware berhasil menemukan teknologi sel surya yang efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor terbaru untuk ” thin film photovoltaicsolar cell,” Perkembangan dalam riset sel surya telah mendorong komersialisasi dan produksi sel surya untuk penggunaannya sebagai sumber daya listrik.

Sumber: https://tenagamatahari.wordpress.com/beranda/sejarah-solar-cell/ : Sejarah Sel Surya: Bagaimana Teknologi Telah Berkembang

Siapakah yang pertama kali mengidentifikasi efek photovoltaic?

Sekilas tentang Photovoltaic Posted by Oki Herijanto 09 August 2018 Photovoltaic adalah adalah suatu teknologi atau penelitian mengenai penggunaan energi matahari dengan cara mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Cell photovoltaic merupakan suatu peralatan non mekanik yang saat ini umumnya terbuat dari campuran silicon.

  1. Upaya penggunaan tenaga matahari ini hingga kini masih terus dalam tahap pengembangan.
  2. Namun demikian dengan terus melonjaknya harga minyak maka insentif untuk mengembangkan photovoltaics menjadi semakin tinggi.
  3. Saat ini komersialisasi teknologi energi matahari sudah meluas.
  4. Siapakah yang pertama kali menemukan sel surya? Sejarah sel surya dapat dilihat jauh ke belakang ketika pada tahun 1839 Edmund Becquerel, seorang pemuda Prancis berusia 19 tahun menemukan efek yang sekarang dikenal dengan efek fotovoltaik ketika tengah berkesperimen menggunakan sel larutan elektrolisis yang dibuat dari dua elektroda.

Becquerel menemukan bahwa beberapa jenis material tertentu memproduksi arus listrik dalam jumlah kecil ketika terkena cahaya. Era sel surya modern baru dimulai satu abad setelah penemuan fenomena Photovoltaic pertama, yakni ketika tiga peneliti Bell Laboratories di AS (Chapin, Fullr dan Pearson) secara tidak sengaja menemukan bahwa sambungan dioda pn dari silikon mampu membangkitkan tegangan listrik ketika lampu laboratorium dinyalakan.