Tenaga Kerja Yang Telah Melakukan Latihan Kerja Tertentu Disebut?

Tenaga Kerja Yang Telah Melakukan Latihan Kerja Tertentu Disebut
2. Tenaga kerja Terlatih (trained labour) – Yang dimaksud tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang telah bekerja dan pernah mengikuti latihan sesuai dengan bidangnya, misalnya seorang yang telah menamatkan studinya dalam bidang akuntansi, maka mereka dapat digolongkan sebagai tenaga kerja terlatih.

  1. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai tingkat produktivitas tinggi sehingga dapat secara langsung memberikan sumbangan yang besar bagi perusahaan.
  2. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini tidak memerlukan pelatihan khusus dan hanya memerlukan penyesuaian-penyesuaian tertentu sehingga perusahaan tidak perlu membuat program pelatihan seperti yang terjadi pada tenaga kerja yang belum berpengalaman.
  3. Sebagai akibatnya perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan khusus bagi tenaga kerja yang sudah berpengalaman tersebut.

Sedangkan kelemahannya adalah :

  1. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini pada dasarnya lebih sulit diperoleh atau didapat karena jumlahnya tidak banyak.
  2. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai daya tawar tinggi terhadap balas jasa atau upah yang diinginkan. Dengan demikian untuk mendapatkannya perusahaan harus siap memberikan imbalan yang cukup besar.
  3. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman pada umumnya sudah terbentuk karakternya dan sudah jadi sehingga jika terjadi ketidaksesuaian dengan keinginan perusahaan biasanya sulit untuk diarahkan dan dibelokkan.

3. Tenaga kerja tidak terlatih (unskill labour) Yang dimaksud tenaga kerja tidak terlatih adalah tenaga kerja di luar tenaga kerja terdidik dan juga tenaga kerja terlatih. Tenaga kerja tidak terlatih ini merupakan bagian terbesar dari seluruh tenaga kerja yang ada.

  • Mereka umumnya hanya mengenyam pendidikan formal pada tataran tingkat bawah dan tidak mempunyai keahlian yang memadai karena memang belum ada pengalaman kerja, sehingga pekerjaan yang dikerjakannya pun umumnya tidak memerlukan keahlian secara spesifik.
  • Misalnya seorang pelajar (Tingkat Sekolah Dasar, Tingkat Sekolah Menengah, Tingkat Sekolah Lanjutan Atas) droup out, maka mereka dapat digolongkan pada tenaga kerja tidak terlatih.
  • Keuntungan di dalam memilih tenaga kerja yang tidak terlatih antara lain:
  1. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini sangat murah harganya karena di samping tidak mempunyai pendidikan formal tingkat tinggi juga keterampilan yang dimiliki tidak ada. Dengan demikian posisi kekuatan tawar menawar menjadi sangat lemah dibanding dengan tenga kerja terdidik dan tenaga kerja terlatih.
  2. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini paling banyak tersedia di masyarakat, bahkan melebihi dari kapasitas tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga perusahaan akan sangat leluasa sekali untuk memilih tenaga kerja yang dianggap benar-benar memenuhi persyaratan dan berkomitmen untuk ikut mengembangkan perusahaan.
  3. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini sangat mudah untuk diarahkan sesuai tujuan perusahaan.

Sedangkan kelemahannya adalah :

  1. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini hanya dapat menjalankan perkerjaan yang bersifat umum dan tidak memerlukan keahlian.
  2. Tenaga kerja tidak terlatih ini hanya dapat menjalankan pekerjaan yang bersifat rutin dan umunya tingkat inisiatif daya kreativitasnya rendah sehingga bila terjadi kendala di lapangan mereka akan merasa kesulitan untuk mencari jalan keluarnya
  3. Tenaga kerja tidak terlatih ini kurang bisa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, sehingga perlu pengawasan yang lebih teratur dari pihak perusahaan.

Contents

You might be interested:  How Much Is A Solar Generator?

Apa perbedaan antara skilled labour dan trained labour berikan contohnya?

Tenaga kerja berdasarkan kualitasnya – Dilansir dari buku Implementasi Upah Minimum Terhadap Kesejahteraan Pekerja (2022) oleh Zulfikar Putra dan kawan-kawan, berdasarkan kualitasnya tenaga kerja terbagi menjadi tiga, yaitu:

Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan jenjang pendidikan yang tinggi. Contohnya dokter, guru, insinyur. Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang dihasilkan dari suatu pelatihan dan pengalaman. Contohnya sopir, montir, dan lain-lain. Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang dalam pekerjaannya tidak memerlukan pendidikan dan pelatihan dulu. Contohnya, buruh angkut.

Baca juga: Aturan Pemerintah Indonesia mengenai Tenaga Kerja yang Bekerja di Luar Negeri

Jelaskan apa yang dimaksud dengan skilled labour dan berikan contohnya?

apa perbedaan antara skilled labour dan trained labour ? berikan contohn ! Perbedaan antara skilled labour da trained labour adalah

  • Skilled labour merupakan tenaga kerja yang mendapatkan pendidikan baik dari pendidikan formal maupun pendidikan informal misalnya guru, pengacara, dokter, danperawat.
  • Trained labour yaitu tanaga kerja yang medapatkan keahlian berdasarkan pelatihan dan pengalaman dilapangan kerja misalnya nelayan, tukang kayu dan juga sopir angkutan umum.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan skilled labour?

Klasifikasi dan Macam-Macam Jenis Ketenagakerjaan – Pada dasarnya, ketenagakerjaan dapat dibagi menjadi setidaknya tiga jenis, yaitu tenaga kerja terampil, tenaga kerja terampil (pekerjaan pelatihan) dan tenaga kerja tidak terampil.

Tenaga kerja terdidik (skill labour)

Tenaga kerja terdidik (skill labour) adalah tenaga kerja yang telah mendapatkan pelatihan formal di bidang tertentu tetapi belum mendapatkan pelatihan di bidang tersebut. Tenaga kerja terdidik ini identik dengan tenaga kerja yang tidak berpengalaman. Keuntungan memilih tenaga kerja yang tidak berpengalaman meliputi:

  1. Pekerja yang tidak berpengalaman relatif lebih murah karena mereka tidak memiliki daya tawar yang besar atas upah atau gaji yang diinginkan.
  2. Tenaga kerja yang belum berpengalaman relatif banyak di masyarakat, sehingga perusahaan akan memiliki lebih banyak kebebasan untuk memilih pekerja yang memenuhi persyaratan dan memiliki potensi untuk berkontribusi bagi perkembangan perusahaan lebih lanjut.
  3. Lebih mudah untuk membentuk dan membimbing tenaga kerja yang tidak berpengalaman sesuai dengan tujuan perusahaan.

Sedangkan kelemahannya adalah:

  1. Perusahaan harus merencanakan program pelatihan khusus untuk pekerja yang tidak berpengalaman sehingga mereka benar-benar memenuhi syarat dan mahir di bidangnya.
  2. Perusahaan harus bersedia mengeluarkan sejumlah uang untuk membiayai program pelatihan yang direncanakan.
  3. Kualifikasi tenaga kerja terdidik membutuhkan proses yang panjang, sehingga hasil yang dicapai perusahaan tentu tidak sama dengan saat merekrut tenaga profesional.

Tenaga kerja Terlatih (trained labour)

Tenaga kerja terlatih adalah pekerja yang telah bekerja dan dilatih di bidang keahliannya, misalnya para pekerja terlatih ini dapat disamakan dengan pekerja berpengalaman. Keuntungan dalam memilih tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini antara lain:

  1. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai tingkat produktivitas tinggi sehingga dapat secara langsung memberikan sumbangan yang besar bagi perusahaan.
  2. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini tidak memerlukan pelatihan khusus dan hanya memerlukan penyesuaian-penyesuaian tertentu sehingga perusahaan tidak perlu membuat program pelatihan seperti yang terjadi pada tenaga kerja yang belum berpengalaman.
  3. Sebagai akibatnya perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan khusus bagi tenaga kerja yang sudah berpengalaman tersebut.
You might be interested:  Aki Dan Baterai Adalah Sumber Energi Yang Mengubah Energi?

Dan Kelemehannya adalah :

  1. Tenaga kerja berpengalaman ini umumnya lebih sulit didapat, atau karena jumlahnya tidak banyak.
  2. Karyawan yang berpengalaman memiliki daya tawar yang tinggi dalam kaitannya dengan kompensasi atau gaji yang mereka inginkan. Untuk mendapatkannya, perusahaan harus bersedia memberikan reward yang signifikan.
  3. Tenaga kerja yang berpengalaman biasanya sudah terbentuk karakternya dan siap, sehingga ketika terjadi ketidaksesuaian dengan keinginan perusahaan seringkali sulit untuk mengarahkan dan mengalihkan perhatian.

Tenaga kerja tidak terlatih (unskill labour)

Pekerja tidak terampil meliputi pekerja non-pendidikan dan pekerja terampil. Pekerja tidak terampil ini mewakili mayoritas dari total tenaga kerja yang ada.

  1. Mereka biasanya hanya mengenyam pendidikan formal pada tingkat yang lebih rendah dan tidak memiliki keterampilan yang tepat karena mereka tidak memiliki pengalaman kerja, sehingga pekerjaan mereka biasanya tidak memerlukan keterampilan khusus.
  2. Misalnya, jika seorang siswa (SD, SMP, SMA) putus sekolah, mereka dapat diklasifikasikan sebagai buruh.
  3. Keuntungan yang dimiliki tenaga kerja yang tidak terlatih antara lain:
  1. Tenaga kerja tidak terampil ini sangat murah karena selain tidak memiliki tingkat pendidikan formal yang tinggi, tetapi juga tidak memiliki kualifikasi, membuat posisi tawar mereka sangat lemah dibandingkan dengan pekerja terdidik dan terampil.
  2. Tenaga kerja tidak terampil ini lebih mudah tersedia di masyarakat bahkan melebihi kapasitas tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga memberikan kebebasan yang besar kepada perusahaan dalam memilih tenaga kerja yang dianggap benar-benar terampil dan berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pengembangan perusahaan.
  3. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini sangat mudah untuk diarahkan sesuai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Sedangkan kelemahannya adalah :

  1. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini hanya dapat menjalankan perkerjaan yang bersifat umum dan tidak memerlukan keahlian khusus.
  2. Pekerja yang tidak terlatih ini hanya bisa melakukan pekerjaan rutin, dan umumnya inisiatif dalam hal kreativitas rendah, sehingga jika ada kendala di lapangan, mereka akan kesulitan mencari solusi.
  3. Tenaga kerja tidak terlatih ini biasanya kurang bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga perlu pengawasan yang lebih teratur dari pihak perusahaan.

Apa arti dari skilled labour?

Tenaga kerja Terlatih (trained labour) – Pekerja terampil adalah pekerja yang telah bekerja dan terlatih dalam bidang kegiatannya, mis.B. seseorang yang telah menyelesaikan studinya di bidang akuntansi, maka mereka dapat diikutsertakan dalam angkatan kerja ini.

Pekerja yang berpengalaman memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, memungkinkan mereka untuk secara langsung berkontribusi besar bagi perusahaan. Para pekerja berpengalaman ini tidak memerlukan pelatihan khusus dan hanya memerlukan penyesuaian tertentu, sehingga perusahaan tidak perlu menjalankan program pelatihan seperti saat ini dengan template. Akibatnya, perusahaan tidak perlu membayar pelatihan khusus untuk karyawan berpengalaman.

Sedangkan kelemahannya adalah:

Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini pada dasarnya lebih sulit diperoleh atau didapat karena jumlahnya tidak banyak. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai daya tawar tinggi terhadap balas jasa atau upah yang diinginkan. Dengan demikian untuk mendapatkannya perusahaan harus siap memberikan imbalan yang cukup besar. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman pada umumnya sudah terbentuk karakternya dan sudah jadi sehingga jika terjadi ketidaksesuaian dengan keinginan perusahaan biasanya sulit untuk diarahkan dan dibelokkan.

You might be interested:  Apa Perbedaan Tenaga Endogen Dan Eksogen?

Trained labour artinya apa?

2. Tenaga kerja Terlatih (trained labour) – Yang dimaksud tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang telah bekerja dan pernah mengikuti latihan sesuai dengan bidangnya, misalnya seorang yang telah menamatkan studinya dalam bidang akuntansi, maka mereka dapat digolongkan sebagai tenaga kerja terlatih.

  1. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai tingkat produktivitas tinggi sehingga dapat secara langsung memberikan sumbangan yang besar bagi perusahaan.
  2. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini tidak memerlukan pelatihan khusus dan hanya memerlukan penyesuaian-penyesuaian tertentu sehingga perusahaan tidak perlu membuat program pelatihan seperti yang terjadi pada tenaga kerja yang belum berpengalaman.
  3. Sebagai akibatnya perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan khusus bagi tenaga kerja yang sudah berpengalaman tersebut.

Sedangkan kelemahannya adalah :

  1. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini pada dasarnya lebih sulit diperoleh atau didapat karena jumlahnya tidak banyak.
  2. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai daya tawar tinggi terhadap balas jasa atau upah yang diinginkan. Dengan demikian untuk mendapatkannya perusahaan harus siap memberikan imbalan yang cukup besar.
  3. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman pada umumnya sudah terbentuk karakternya dan sudah jadi sehingga jika terjadi ketidaksesuaian dengan keinginan perusahaan biasanya sulit untuk diarahkan dan dibelokkan.

3. Tenaga kerja tidak terlatih (unskill labour) Yang dimaksud tenaga kerja tidak terlatih adalah tenaga kerja di luar tenaga kerja terdidik dan juga tenaga kerja terlatih. Tenaga kerja tidak terlatih ini merupakan bagian terbesar dari seluruh tenaga kerja yang ada.

  • Mereka umumnya hanya mengenyam pendidikan formal pada tataran tingkat bawah dan tidak mempunyai keahlian yang memadai karena memang belum ada pengalaman kerja, sehingga pekerjaan yang dikerjakannya pun umumnya tidak memerlukan keahlian secara spesifik.
  • Misalnya seorang pelajar (Tingkat Sekolah Dasar, Tingkat Sekolah Menengah, Tingkat Sekolah Lanjutan Atas) droup out, maka mereka dapat digolongkan pada tenaga kerja tidak terlatih.
  • Keuntungan di dalam memilih tenaga kerja yang tidak terlatih antara lain:
  1. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini sangat murah harganya karena di samping tidak mempunyai pendidikan formal tingkat tinggi juga keterampilan yang dimiliki tidak ada. Dengan demikian posisi kekuatan tawar menawar menjadi sangat lemah dibanding dengan tenga kerja terdidik dan tenaga kerja terlatih.
  2. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini paling banyak tersedia di masyarakat, bahkan melebihi dari kapasitas tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga perusahaan akan sangat leluasa sekali untuk memilih tenaga kerja yang dianggap benar-benar memenuhi persyaratan dan berkomitmen untuk ikut mengembangkan perusahaan.
  3. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini sangat mudah untuk diarahkan sesuai tujuan perusahaan.

Sedangkan kelemahannya adalah :

  1. Tenaga kerja yang tidak terlatih ini hanya dapat menjalankan perkerjaan yang bersifat umum dan tidak memerlukan keahlian.
  2. Tenaga kerja tidak terlatih ini hanya dapat menjalankan pekerjaan yang bersifat rutin dan umunya tingkat inisiatif daya kreativitasnya rendah sehingga bila terjadi kendala di lapangan mereka akan merasa kesulitan untuk mencari jalan keluarnya
  3. Tenaga kerja tidak terlatih ini kurang bisa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, sehingga perlu pengawasan yang lebih teratur dari pihak perusahaan.