Yang Berperan Sebagai Kutub Negatif Anoda Pada Baterai Adalah?

Yang Berperan Sebagai Kutub Negatif Anoda Pada Baterai Adalah
Jawaban yang benar adalah B. Baterai merupakan penerapan redoks dalam kehidupan sehari-hari.Bateraidibuat dengan anoda seng (Zn) dengan luas permukaan besar, katoda mangan dioksida dengan densitas tinggi dan elektrolit potasium hidroksida. Dengan demikian, unsur atau ion yang berperan sebagai kutub negatif (anoda) pada baterai adalah Zn (seng). Dengan demikian, unsur atau ion yang berperan sebagai kutub negatif (anoda) pada baterai adalah Zn (seng).
Jawaban yang benar adalah B. Baterai merupakan penerapan redoks dalam kehidupan sehari-hari.Bateraidibuat dengan anoda seng (Zn) dengan luas permukaan besar, katoda mangan dioksida dengan densitas tinggi dan elektrolit potasium hidroksida. Dengan demikian, unsur atau ion yang berperan sebagai kutub negatif (anoda) pada baterai adalah Zn (seng). Dengan demikian, unsur atau ion yang berperan sebagai kutub negatif (anoda) pada baterai adalah Zn (seng).

Apa yang terjadi jika tembaga tidak murni dipasang sebagai anoda dan katoda?

Elektrolisis Elektrokimia: Sel Volta Galvani Reaksi Katoda Anoda Contoh Soal Rumus Perhitungan 14 Pengertian Elektrokimia. Elektrokimia mempelajari reaksi- reaksi yang disertai dengan perpindahan elektron atau reaksi redoks. Energi Kimia Menjadi Energi Listrik Pada proses elektrokimia, energi kimia dapat diubah menjadi energi listrik atau sebaliknya.

  1. Reaksi reduksi oksidasi tertentu dapat menghasilkan arus listrik.
  2. Adapun pada kondisi sebaliknya, arus listrik dialirkan ke dalam larutan atau cairan zat akan terjadi perpindahan elektron yang menghasilkan reaksi kimia.
  3. Sel Elektokimia Sel elektrokimia merupakan suatu sistem yang terdiri atas dua elektrode, yaitu katode dan anode, serta larutan elektrolit sebagai penghantar elektron.

Pada katode terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi. Jenis Sel Elektrokimia Ada dua macam sel elektrokimia, yaitu sebagai berikut. Penemu sel ini adalah ahli kimia Italia yang bernama Alessandro Volta dan Luigi Galvani, Pada sel volta atau galvani, energi kimia diubah menjadi energi listrik.

Reaksi dalam sel volta yatu reaksi reduksi dan oksidasinya akan menghasilkan arus listrik. Pada sel volta reaksi redoks terjadi secara spontan. Contoh Sel Volta Sehari Hari Contoh Sel Volta pada kehidupan sekarang adalah batu baterai dan aki. Batu baterai dan aki merupakan rangkaian tertutup dan di dalamnya dapat terjadi reaksi redoks yang spontan sehingga terjadi perpindahan atau aliran elektron (arus listrik).

Cara Kerja Sel Volta/ Galvani Sistem Zn-Cu Diagram rangkaian lengkap dari sebuah sel Volta atau Sel Galvani ditunjukkan pada gambar berikut: Reaksi Katodik Anodik Elektrokimia Sel Galvani Sistem Zn Cu

  • Pada sel Volta digunakan dua elektoda yaitu anoda dan katoda.
  • Anoda Sel Volta
  • Anode adalah Elektroda negative terbuat dari batang zink (atau seng) yang dicelupkan dalam larutan ZnSO 4,
  • Katoda Sel Volta
  • Sedangkan katoda adalah elektrode positif yang terbuat dari batang cuprum (atau tembaga) yang dicelupkan dalam larutan CuSO 4,
  • Jembatan Garam Sel Volta
  • Kedua larutan dihubungkan dengan menggunakan jembatan garam atau dapat juga dipisahkan oleh dinding berpori.

Logam seng dan tembaga yang menjadi kutub- kutub pada rangkaian sel elektrokimia disebut elektrode. Elektrode tempat terjadinya oksidasi disebut anode, sedangkan elektrode tempat terjadinya reduksi disebut katode. Oksidasi berarti pelepasan elektron, maka anode adalah kutub negatif, sedangkan katode merupakan kutub positif.

Dalam sel volta tersebut, anodenya adalah logam seng dan katodenya adalah logam tembaga. Fungsi Jembatan Garam. Jembatan garam terdiri atas pipa berbentuk U yang berisi agar agar yang mengandung garam kalium atau natrium klorida. Fungsi jembatan garam adalah untuk mempertahankan kenetralan medium elektrolit tempat batang elektrode berada.

Tahap Proses Kerja Sel Volta atau Sel Galvani a). Elektrode seng (anode) teroksidasi berubah menjadi Zn 2+, kemudian ion Zn 2+ ini masuk ke larutan ZnSO 4, Reaksi oksidasinya adalah sebagai berikut: Zn(s) → Zn 2+ (aq) + 2 e – b). Elektron yang dibebaskan di anode akan mengalir melalui kawat penghantar menuju ke elektrode Cu.

c). Pada elektrode Cu (katoda) elektron- elektron dari elektroda seng akan mereduksi ion Cu 2+ dari larutan menjadi Cu yang kemudian Cu ini mengendap atau menempel pada batang Cu. Reaksi reduksinya adalah sebagai berikut: Cu 2+( aq) + 2 e – → Cu(s) d). Zn teroksidasi dan Cu2 + tereduksi, pada anode ion Zn 2+ lebih banyak dari ion SO 4 2–, sedangkan pada katode ion SO 4 2 lebih banyak dari ion Cu 2+,

Oleh sebab itu, ion SO 4 2– berpindah dari elektrode Cu ke elektrode Zn melalui jembatan garam. e). Pada akhir reaksi sel, berat elektrode Zn akan berkurang, sedangkan berat elektrode Cu akan bertambah. Larutan CuSO 4 semakin encer, sedangkan larutan ZnSO 4 semakin pekat.

  1. Reaksi pada Sel Volta
  2. Reaksi reduksi oksidasi secara keseluruhan pada sel Volta adalah sebagai berikut:
  3. Zn(s) + CuSO 4 (aq) → ZnSO 4 (aq) + Cu(s)
  4. Rekasi Pada Anode
  5. Reaksi yang terjadi pada anode adalah reaksi oksidasi seperti berikut
  6. Zn(s) → Zn 2+( aq) + 2 e –
  7. Reaksi Pada Katode
  8. Reaksi yang terjadi pada katode adalah reaksi reduksi seperti berikut:
  9. Cu 2+( aq) + 2 e – → Cu(s)
  10. Potensial Elektroda Standar

Potensial elektrode standar adalah gaya dorong (atau gaya gerak listrik atau GGL) dari reaksi redoks yang diukur pada keadaan standar (kemolaran 1 M pada tekanan 1 atm dan temperatur 25 0 C). Potensial sel standar disimbolkan dengan E°sel. Potential Electrode Standard Hydrogen Elektrode hidrogen pada keadaan standar, E°, ditetapkan pada konsentrasi ion H + 1 M dan tekanan gas H 2 1 atm pada 25°C.

Nilai potensial elektrode standar hydrogen ini ditetapkan sama dengan nol volt.2H + + 2e → H 2 E o = 0,00 V Notasi Sel Volta dan Diagram Sel Rangkaian sel volta dapat ditulis dalam bentuk notasi atau diagram sel. Dalam menuliskan diagram sel, anoda ditulis di sebelah kiri dan katoda di sebelah kanan yang dipisahkan oleh jembatan garam.

Jembatan garam dilambangkan dengan dua garis sejajar vertikal ( || ).

  • Secara umum, notasi sel volta dapat dituliskan sebagai berikut:
  • Anoda || Katoda
  • Dengan demikian sel volta di atas dinyatakan dalam bentuk notasi sel atau diagram sel seperti berikut :
  • Zn | Zn 2+ || Cu 2+ | Cu
  • Cara Menetukan Anoda Katoda Potensial Sel
  • Perbedaan potensial dari kedua elektroda (katoda dan anoda) disebut beda potensial atau potensial sel standar yang diberi lambang Esel.
  • Esel = E°katoda – E°anoda
  • Esel = E°reduksi – E°oksidasi
  • Esel = E°besar – E°kecil
  • Esel = E°(+) – E°(-)
  • Katoda merupakan tempat terjadi reaksi reduksi sehingga mempunyai E° lebih besar, sedangkan anoda merupakan tempat terjadi reaksi oksidasi sehingga mempunyai harga E° lebih kecil.
  • Penentuan Potensial Sel – Gaya Gerak Listrik GGL Sel Volta
  • Potensial sel volta dapat ditentukan melalui percobaan dengan menggunakan voltmeter potensiometer.

Perbedaan antara kedua sel yang terdapat di dalam sel volta disebut potensial elektrode. Untuk mengukur potensial suatu elektrode digunakan elektrode lain sebagai pembanding atau standar. Elektrode hidrogen digunakan sebagai electrode standar karena harga potensialnya = 0. Potensial elektrode yang dibandingkan dengan elektrode hidrogen yang diukur pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm disebut potensial elektrode standar. Nilai GGL sel elektrokimia dapat ditentukan berdasarkan table potensial elektrode standar. Syarat bahwa sel elektrokimia akan berlangsung spontan jika oksidator yang lebih kuat berperan sebagai pereaksi atau GGL sel berharga positif. Esel > 0 E° katoda – E°anoda > 0 Nilai GGL sel sama dengan potensial standar katode (reduksi) dikurangi potensial standar anode (oksidasi). Metode ini merupakan cara alternatif untuk menghitung GGL sel.

  1. Contoh Soal Beda Potensial Sel Elektrokimia
  2. Suatu sel volta tersusun dari elektroda magnesium dan tembaga. Bila diketahui:
  3. Mg 2+ (aq) + 2e → Mg(s) E° = -2,37 volt
  4. Cu 2+ (aq) + 2e → Cu(s) E° = + 0,34 volt
  5. Tentukan
  6. a). katoda dan anodanya,
  7. b). reaksi yang terjadi pada elektroda dan reaksi selnya,
  8. c). notasi sel, dan

d). potensial sel.

  • Jawab:
  • a). Katoda Anoda Sel Volta Mg-Cu
  • Katoda harus memiliki E° lebih besar yaitu tembaga (Cu), dan
  • Anoda harus memiliki E° lebih kecil, yaitu magnesium (Mg)
  • b). Reaksi Elektroda dan Sel
  • Reaksi katoda (reduksi) : Cu 2+ (aq) + 2e → Cu(s)
  • Reaksi anoda (oksidasi) : Mg(s) →Mg 2+ (aq) + 2e
  • Reaksi sel (redoks) : Cu 2+ (aq) + Mg(s) → Cu(s) + Mg 2+ (aq)
  • c). Notasi Sel
  • Anoda || Katoda
  • Mg | Mg 2+ || Cu 2+ | Cu
  • d). Potensial Sel Sistem Mg-Cu
  • Esel = E° katoda – E°anoda
  • Esel = 0,34 – (-2,37)
  • Esel = 2,71 volt
  • Semua data Potensial Yang digunakan, baik untuk E° katoda maupun E°anoda adalah potensial reduksi standar.
You might be interested:  How Much Do Solar Farm Leases Pay?

Potensial sel dapat digunakan untuk memperkirakan spontan tidaknya suatu reaksi redoks. Reaksi redoks berlangsung spontan bila Esel > 0 (positif) dan tidak spontan bila Esel < 0 (negatif). Contoh Soal Lainnya Dan Pembahasan Di Akhir Artikel Sel Elektrolisis Elektrolisis merupakan peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah. Dalam sel elektrolisis energi listrik akan menghasilkan reaksi kimia. Pada sel elektrolisis, reaksi redoksnya tidak terjadi secara spontan. Sehingga untuk terjadi reaksi redoksnya harus diberi arus listrik. Energi Listrik Menjadi Reaksi Kimia Pada sel elektrolisis, energi listrik diubah menjadi energi kimia. Pada Sel Elektrolisis Arus listrik menghasilkan reaksi reduksi dan oksidasi. Tempat berlangsungnya reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu anode (reaksi oksidasi) dan katode (reaksi reduksi). Perbedaan sel elektrolisis dan sel volta terletak pada kutub elektrode, Pada sel volta, anode (–) dan katode (+), sedangkan pada sel elektrolisis sebaliknya, anode (+) dan katode (–). Pada sel elektrolisis anode dihubungkan dengan kutub positif sumber energi listrik, sedangkan katode dihubungkan dengan kutub negatif. Oleh karena itu pada sel elektrolisis di anode akan terjadi reaksi oksidasi dan dikatode akan terjadi reaksi reduksi. Sel elektrolisis berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan elektron yang mengalir dari anode ke katode. Elektron dialirkan melalui electrode yang tidak bereaksi ( inert ). Biasanya digunakan batang karbon atau platina. Dalam elektrolisis, pada anode terjadi oksidasi (melepaskan elektron) sedangkan pada katode terjadi reduksi. Pada sel elektrolisis reaksi mulai terjadi pada katode, yaitu tempat arus masuk (pada sel Volta reaksi dimulai pada anode, yaitu tempat arus keluar). sel elektrolisis pada pemurnian-logam-tembaga-cara-elektrowinning Reaksi pada Katode Pada katode terjadi reaksi ion- ion positif (kation) mengikat electron electron yang berasal dari sumber arus. Zat yang terbentuk dari hasil reaksi ini akan nempel pada batang katode, kecuali jika zat yang dihasilkan berbentuk gas.

  1. 1). Ion Hidrogen (H + )
  2. Ion hidrogen direduksi menjadi molekul gas hidrogen. Reaksi reduksi seperti berikut:
  3. Reaksi: 2 H + (aq) + 2 e – → H 2 (g)
  4. 2). Ion- Ion Logam

a). Ion-ion logam alkali/alkali tanah, seperti Li +, K +, Na +, Ba2 +, Sr2 +, dan Ca2 + tidak akan mengalami reduksi karena E° logam < E° air. Maka sebagai penggantinya air yang akan mengalami reaksi reduksi sebagai berikut: Reaksi: H 2 O(l) + 2 e – → H 2 (g) + 2 OH – (aq) b). Ion- Ion Logam seperti Ni 2+, Cu2 +, dan Zn 2+ akan mengalami reduksi menjadi logam. Reaksi oksidasinya adalah seperti berikut:

  • Mn+ + n e – → M
  • Contoh: Cu 2+( aq) + 2 e – → Cu(s)
  • Ni2 + (aq) + 2 e – → Ni(s)

Jika Leburan garam yang dielektrolisis, maka ion logam penyusun garam tersebut yang akan direduksi menjadi logam. Contohnya adalah garam NaCl( l ), dimana Na + akan direduksi menjadi Na. Reaksi: Na + (aq) + e – → Na(s) Reaksi pada Anode Pada anode terjadi reaksi oksidasi, ion- ion negatif akan ditarik oleh anode.

Reaksi yang terjadi pada anode sangat dipengaruhi oleh jenis anion dan jenis elektrode yang digunakan. Jika anode terbuat dari elektrode inert (elektrode yang tidak ikut bereaksi), seperti Pt, C, dan Au maka ion negative atau air akan teroksidasi.1). Ion Hidroksida (OH – ) akan teroksidasi menjadi H 2 O dan O 2,

Reaksinya: 4 OH – (aq) → 2 H 2 O(l) + O 2 (g) + 4 e – 2). Ion Sisa Asam a). Ion Sisa Asam yang tidak mengandung oksigen, seperti Cl –, Br –, I – akan teroksidasi menjadi gas Cl 2, Br 2, I 2, Contoh: 2 Cl – (aq) → Cl 2 (g) + 2 e – 2 X – → X 2 + 2 e – b).

  1. Reaksi: 2 H 2 O(l) → 4 H + (aq) + O 2 (g) + 4 e –
  2. Jika anodenya terbuat dari logam lain (bukan Pt, C, atau Au) maka anode akan mengalami oksidasi menjadi ionnya.
  3. Contohnya, jika anode terbuat dari Ni atau Cu, maka Ni atau Cu akan teroksidasi menjadi ion Ni 2+ atau ion Cu 2+, Reaksi oksidasinya seperti berikut:
  4. Reaksi: Ni(s) → Ni 2+ (aq) + 2 e –
  5. Reaksi: Cu(s) → Cu 2+ (aq) + 2 e –

Logam Cu pada anode akan terlarut dan mengendap pada katode. Anode makin lama makin berkurang atau habis, sedangkan katode makin tebal. Prinsip ini banyak digunakan pada pemurnian logam Cu. Hukum Faraday Eletrokimia Dalam elektrokimia baik sel volta maupun sel elektrolisis terdapat hubungan kuantitatif antara jumlah zat yang bereaksi dan muatan listrik yang terlibat dalam reaksi redoks.

  • Hukum Faraday I berbunyi:
  • “Massa zat yang dilepaskan selama elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan”
  • Rumus Hukum Faraday I
  • Hukum Faraday I dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut:
  • w = me.F
  • Dengan Keterangan:
  • w = massa zat hasil elektrolisis (gram)
  • me = massa ekuivalen zat hasil elektrolisis,
  • me = A r /Valensi
  • F = jumlah arus listrik (Faraday)
  • Massa Ekuivalen Zat
  • Massa ekuivalen zat (me) adalah massa relatif zat per satuan muatannya. Muatan suatu zat sering disebut perubahan bilangan oksidasi – biloks atau bilangan valensi
  • Cu 2+ (aq) + 2e → Cu (s)
  • Muatan ion tembaga Cu adalah +2, maka massa ekuevalen Cu adalah
  • me = Ar Cu/ muatan Cu atau
  • me = Ar Cu/ biloks atau
  • me = Ar Cu/ valensi
  • me = 63,5/2 = 31,75 gram

Diketahui bahwa 1 Faraday setara dengan 96.500 coulomb, sedangkan 1 coulomb = 1 ampere detik. Dengan demikian Hukum Faraday dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut: w = (me.i.t)/96.500

  1. Dengan keterangan
  2. i = kuat arus listrik (ampere)
  3. t = lama elektrolisis atau waktu (detik)
  4. Hukum Faraday II berbunyi:
  5. “Massa zat yang dilepaskan pada elektrolisis berbanding lurus dengan massa ekuivalen zat itu”
  6. Rumus Hukum Faraday II
  7. Hukum Faraday II dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut:
  8. w 1 : w 2 : = m e 1 : m e 2 : atau
  9. w 1 / w 2 = m e 1 /m e 2
  10. dengan keterangan
  11. w 1 = massa zat terendap 1
  12. w 2 = massa zat terendap 2
  13. me 1 = massa ekuivalen zat 1
  14. me 2 = massa ekuivalen zat 2
  15. Kegunaan Manfaat Elektrolisis Pada Industri dan Sehari Hari
  16. Prinsip dan proses elektrolisis banyak digunakan dalam bidang industry untuk pembuatan beberapa bahan kimia, pemurnian logam dan penyepuhan.
  17. Pembuatan Bahan Kimia Cara Elektrolisis Pada Industri/ Sehari Hari
  18. Beberapa bahan kimia seperti logam alkali dan alkali tanah aluminium, gas hidrogen, gas oksigen, gas klorin, dan natrium hidroksida diproduksi dengan menggunakan prinsip elektrolisis.
  19. Contoh Pembuatan Bahan Kimia Cara Elektrolisis
  20. Logam natrium dibuat dengan mengelektrolisis lelehan NaCl yang dicampur dengan CaCl 2 seperti persamaan reaksi berikut
  21. NaCl (l) → Na + (l) + Cl – (l)
  22. Reaksi Katoda dan Anoda Pembuatan Logam Natrium Cara Elektrolisis
  23. Katoda = Na + (l) + e → Na (l)
  24. Anoda = 2Cl – (l) → Cl 2 (g) +2e
  25. Reaksi totalnya adalah
  26. 2Na + (l) + 2 Cl – (l) → 2Na (l) + Cl 2 (g)
  27. Natrium cair Na( l ) yang terbentuk dikatoda mengapung di atas cairan NaCl, kemudian dikumpulkan pada kolektor.
  28. Pembuatan NaOH Kadar Tinggi Cara Elektrolisis Sel Merkuri Pada Industri
  29. Suatu proses elektrolisis yang bertujuan untuk menghasilkan NaOH(aq) dengan kemurnian yang lebih tinggi adalah sel merkuri.

Katode merkuri mempunyai overpotensial yang lebih tinggi untuk mereduksi H 2 O menjadi OH – dan H 2 (g). Sehingga reduksi yang terjadi adalah Na + (aq) menjadi Na(l) yang larut dalam merkuri membentuk suatu amalgam berupa 0,5 % Na.

  • Reaksi Anoda Katoda Pada Elektrolisis Sel Merkuri
  • Katode : 2Na (aq) + 2e – → 2 Na(dalam Hg)
  • Anode : 2Cl – (aq) → Cl 2 (g) + 2e –
  • Reaksi totalnya adalah sebagai berikut
  • 2 Na (aq) + 2 Cl – (aq) → 2 Na(dalam Hg) + Cl 2 (g)
  • Amalgam Na yang dikeluarkan dari sel merkuri kemudian ditambah air sehingga akan terbentuk NaOH(aq) dan merkuri cair dikembalikan lagi ke dalam sel elektrolisis.
  • Reaksi Pembentukan NaOH Pada Elektrolisis Sel Merkuri
  • 2 Na(dalam Hg) + 2H 2 O(l) → 2Na + (aq) + 2OH – (aq) + H 2 (g) + Hg(l)
  • Keuntungan dari proses elektrolisis sel merkuri adalah dapat menghasilkan NaOH pekat

dengan kemurnian yang tinggi. Namun kelemahannya adalah proses sel merkuri membutuhkan energi listrik yang lebih banyak, dan proses sel merkuri memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

  1. Pemurnian Logam Cara Elektrolisis Pada Industri
  2. Metoda elektrolis banyak digunakan pada industry pemurnian logam seperti tembaga, emas perak dan sebagainya
  3. Contoh Pemurnian Logam Cara Elektrolisis Di Industri
You might be interested:  How Is A Solar Eclipse Different From A Lunar Eclipse?

Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat pengotornya dengan cara elektrolisis. Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang sebagai katoda dalam elektrolit larutan CuSO 4 tembaga di anoda akan teroksidasi menjadi Cu 2+ selanjutnya Cu 2+ direduksi di katoda.

  • Reaksi Anoda dan Katoda Pemurnian Logam Tembaga
  • Anoda = Cu (s) → Cu 2+ (aq) +2e
  • Katoda = Cu2 + (aq) + 2e → Cu (s)

Logam tembaga di anoda pindah ke katoda sehingga anode pada akhirnya akan habis dan katoda semakin bertambah. Katoda merupakan tembaga murni. Zat pengotor yang dari yang terdapat pada anoda akan menjadi lumpur pada dasar sel elektrolisis. Penyepuhan Logam Cara Elektrolisi Pada Industri Sehari Hari Prinsip elekrolisis banyak digunakan untuk melapisi logam oleh logam lain dengan beragam tujuan.

Penyepuhan atau pelapisan atau Bahasa lainnya electroplating bertujuan agar permukaan logam yang dilapisi menjadi lebih stabil terhadap cuaca atau untuk menambah keindahannya. Contohnya, besi dilapisi nikel agar tahan karat, tembaga dilapisi perak atau emas agar lebih bernilai. Prinsip kerjanya adalah Benda yang akan dilapisi dipasang sebagai katoda dan potongan logam pelapis atau penyepuh dipasang sebagai anoda.

Kedua elektroda dibenamkan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan dialiri sumber arus searah. Contoh Pelapisan Penyepuhan Logam Cara Elektrolis Pada Industri Sehari Hari Sendok dan garpu yang terbuat dari baja dengan perak dapat dilapisi dengan logam perak agar terlihat lebih indah dan lebih higenis.

  1. Reaksi Anoda dan Katoda Pelapisan Logam Garpu Sendok Baja
  2. Anoda : Ag ( s ) → Ag + ( aq ) + e
  3. Katoda : Ag + ( aq ) + e → Ag ( s )

Logam perak sebagai anoda akan teroksidasi menjadi ion Ag + kemudian direduksi menjadi Ag pada garpu sebagai katoda. Dengan demikian garpu terlapisi oleh logam perak.

  • 1). Contoh Soal Penulisan Reaksi dari Notasi Sel atau Diagram Sel Sistem Fe – Sn
  • Tuliskan reaksi sel untuk sel volta berikut.
  • Fe (s) | Fe 2+ (aq) || Sn 2+ (aq) | Sn (s)
  • Reaksi Setengah Selnya Atau Reaksi Anoda Katoda.
  • Anode: Fe (s) → Fe 2+ (aq) + 2e –
  • Katode: Sn 2+ (aq) + 2e – → Sn (s)
  • Reaksi Sel Volta Keseluruhan Sistem Fe – Sn
  • Fe (s) + Sn 2+ (aq) → Fe 2+ (aq) + Sn (s)
  • 2). Contoh Soal Persamaan Reaksi Reduksi Oksidasi Anoda Katoda Diagram Sel Sistem Nikel -Perak
  • Tuliskanlah persamaan reaksi redoks di anode dan di katode dari diagram sel nikel – perak berikut.
  • Ni (s) | Ni2 + ( aq) || Ag + (aq) | Ag (s)
  • Reaksi Oksidasi Anoda
  • Anode (oksidasi) : Ni(s) → Ni2 + (aq) + 2 e –
  • Reaksi Reduksi Katoda
  • Katode (reduksi) : Ag + (aq) + e – → Ag (s)
  • 3). Contoh Soal Persamaan Reaksi Reduksi Oksidasi Anoda Katoda Diagram Sel Sistem Besi – Emas
  • Tuliskanlah persamaan reaksi redoks di anode dan di katode dari diagram sel Sistem besi – emas berikut.
  • Fe (s) | Fe 2+ (aq) || Au 3+ (aq) | Au (s)
  • Reaksi Oksidasi Anoda
  • Anode (oksidasi) : Fe (s) → Fe 2+ (aq) + 2 e –
  • Reaksi Reduksi Katoda
  • Katode (reduksi) : Au 3+ (aq) + 3 e – → Au (s)
  • 4). Contoh Soal Menentukan Potensial Elektrode Standar GGL Sel
  • Hitunglah potensial elektrode Cu yang berada dalam larutan CuSO 4 dan dihubungkan dengan elektrode hydrogen pada keadaan standar jika voltmeter menunjukkan nilai 0,34 volt.
  • Diketahui
  • E°sel = yang terukur oleh voltmeter
  • E°sel = 0,34 volt
  • Menentukan Reaksi Setengah Sel Anoda Katoda
  • Persamaan setengah reaksi sel yang terjadi pada anoda dan katoda adalah sebagai berikut
  • Katode: Cu 2+ (aq) + 2e – → Cu (s)
  • Anode: H 2 (g) → 2H + (aq)
  • Menghitung Nilai Gaya Gerak Listrik Sel
  • Nilai GGL sel dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
  • E°sel = E°katode – E°anode
  • E sel = E o red – E o ok
  • E sel = E o Cu – E o H 2
  • E o Cu = E sel – E o H 2
  • E o Cu = 0,34 – 0 = 0,34 volt
  • Jadi, potensial reduksi standar untuk elektrode Cu adalah 0,34 volt.
  • 5). Contoh Soal Menentukan Anoda Katoda Sel Volta Sistem Nikel – Perak

Sebuah sel Volta menggunakan elektrode nikel dalam larutan NiSO 4 dan electrode Ag dalam larutan Ag 2 SO 4, Tentukan potensial sel yang terjadi jika E o Ni = –0,25 volt dan E o Ag = +0,80 volt. Tunjukkan mana yang bertindak sebagai katode dan anode dalam sel ini.

  1. Diketahui
  2. E o Ni = –0,25 volt dan
  3. E o Ag = +0,80 volt
  4. Menentukan Anoda Dan Katoda Sel Volta
  5. Nilai E o Ni lebih kecil daripada E o Ag, maka Ni lebih mudah teroksidasi dibandingkan Ag. Sehingga elektrodanya adalah
  6. Anoda = Nikel
  7. Katoda = Perak
  8. Menghitung Potensial Sel Volta Nikel – Perak
  9. Potensial sel volta system Nikel – Perak dapat dinyatakan dengan rumus berikut
  10. Esel = E°katoda – E°anoda atau
  11. E sel = E o red – E o ok
  12. E sel = E o Ag – E o Ni
  13. E sel = +0,80 V – (–0,25 V)
  14. E sel = +1,05 V
  15. Jadi, Ni sebagai anode dan Ag sebagai katode dengan potensial sel sebesar +1,05 V,
  16. 6). Contoh Soal Perhitungan Potensial Sel Sistem Tembaga Cu – Perak Ag
  17. Tentukan harga potensial sel system Cu – Ag berikut
  18. Cu (s) | Cu 2+ (aq)|| Ag + (aq)| Ag (s)
  19. Diketahui harga potensial reduksi standar Tembaga dan Perak adalah sebagai berikut.
  20. Cu 2+ (aq) + 2 e – Cu (s) E° = 0,34 volt
  21. Ag + (aq) + 1 e – Ag (s) E° = 0,80 volt
  22. Reaksi Katoda Anoda Setengah Sel
  23. Reaksi Reduksi Katoda adalah
  24. 2Ag + (aq) + 2 e – → Ag (s)
  25. Reaksi Oksidasi Anoda Adalah
  26. Cu(s) → Cu 2+( aq) + 2 e –
  27. Reaksi Sel Keseluruhannya adalah
  28. 2 Ag + (aq) + Cu(s) → 2 Ag (s) + Cu 2+ (aq)
  29. Menghitung Potensial Sel Volta Tembaga – Perak
  30. Potensial sel volta system Tembaga – Perak dapat dinyatakan dengan rumus berikut
  31. Esel = E°katoda – E°anoda atau
  32. E sel = E o red – E o ok
  33. E sel = E o Ag – E o Cu
  34. E sel = +0,80 – (0,34 )
  35. E sel = 0,46 volt
  36. Jadi potensial sel atau gaya gerak listrik GGL sel system tembaga perak adalah 0,46 volt
  37. 7). Contoh Soal Menentukan Spontan Potensial Sel Reaksi Sistem Kalsium Perak Ca – Ag
  38. Tentukan apakah reaksi berikut dapat berlangsung secara spontan atau tidak
  39. Ca 2+ (aq) + 2Ag (aq) → Ca (s) + 2Ag + (aq)
  40. Diketahui
  41. Ca 2+ (aq) + 2e → Ca (s) E° = -2,87 volt
  42. Ag + (aq) + e → Ag (s) E° = +0,80 volt
  43. Menghitung Potensial Sel Volta Kalsium – Perak
  44. Potensial sel volta system kalsium – Perak dapat dinyatakan dengan rumus berikut
  45. Esel = E°katoda – E°anoda atau
  46. E sel = E o red – E o ok
  47. E sel = E° Ca – E° Ag
  48. E sel = -2,87 – (0,80)
  49. E sel = – 3,67 volt
  50. jadi. E sel < 0 atau pontesial sel negative, maka reaksi sel tersebut tidak akan terjadi secara spontan
  51. 8). Contoh Soal Perhitungan Elektrolisis Emas Dan Klor
  52. Berapa emas dan klor yang terbentuk, jika arus listrik 5 A melewati larutan emas (III) klorida selama 10 menit?
  53. (Ar Au = 196,73; Ar Cl = 35,45).
  54. t = 10 menit = 600 detik
  55. i = 5 A
  56. Reaksi Anoda Katoda Elektrolisis Emas Klor.
  57. Katode: Au 3+ (aq) + 3e – → Au(s)
  58. Anode: 2Cl – (aq) → Cl 2 (g) + 2e –
  59. Menentukan Muatan Emas Dan Klor
  60. Dari reaksi setengah sel pada katoda dan anoda dapat diketahui muatan (valensi atau biloks) ion emas dan klor adalah:
  61. Muatan ion emas = 3
  62. Muatan ion klor = 1
  63. Rumus Menghitung Massa Ekuivalen Emas Au dan Klor Cl 2
  64. Massa ekuivalen emas dan klor dihitung dengan rumus berikut
  65. me = Ar/muatan
  1. Au = Massa ekuivalen Au
  2. Au= 197/3 = 65,7 g
  • me.Cl 2 = Massa ekuivalen Cl 2
  • me Cl 2 = 35.5/1 = 35,5
  • Rumus Menghitung Massa Emas Au Terbentuk
  • Massa emas yang diendapkan dihitung dengan rumus berikut
  • W Au = (i x t x me.Au)/(96500)
  • W Au = massa emas yang terbentuk
  • W Au = (5 x 600 x 65,7)/96500
  • W Au = 2,04 gram
  • Jadi emas yang terbentuk adalah 2,04 gram
  • Rumus Menghitung Massa Klor Cl 2 Yang Terbentuk
  • Massa klor yang diendapkan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
  • W Cl 2 = (i x t x me.Cl 2 )/(96500)
  • W Cl 2 = (5 x 600 x 35,5)/96500
  • W Cl 2 = 1,1 gram
  • Jadi massa klor yang terbentuk adalah 1,2 gram

9.). Contoh Soal Perhitungan Waktu Pengendapan Pada Elektrolisis Larutan Besi Berapa waktu yang diperlukan untuk mengendapkan 11,2 gram besi dalam larutan besi (III) klorida yang dialiri arus sebesar 10 A. (Ar Fe = 55,85).

  1. Diketahui
  2. i = 10 A
  3. massa besi = 11,2 gram
  4. Diketahui reaksi pada katode adalah sebagai berikut
  5. Fe 3+ (aq) + 3e – → Fe(s)
  6. Rumus Menghitung Massa Ekuivalen Fe Pada Elektrolisis
  7. me.Fe = Massa ekuivalen Fe
  8. me.Fe = Ar Fe/muatan ion Fe
  9. me.Fe = 55,85/3 = 18,62 gram
  10. Rumus Menghitung Waktu Elektrolisis Besi
  11. Waktu yang diperlukan untuk elektrolisis larutan besi dirumuskan dengan persamaan berikut
You might be interested:  How To Teach Solar System To Kindergarten?

W.Fe = (i x t x me.Fe)/96500 t = (W.Fe x 96500)/(i x me.Fe)

  • t = (11,2 x 96500)/(10 x 18,62)
  • t = 5804 detik
  • Jadi, waktu yang dibutuhkan adalah 5804 detik
  • 10). Contoh Soal Perhitungan Arus Listrik Pengendapan Sel Elektrolisis Larutan Logam Tembaga
  • Dalam elektrolisis larutan CuSO 4, diharapakan logam Cu dapat mengendap sebanyak 2,54 g pada katode. Tentukan berapa arus listrik yang harus dialirkan selama 30 menit pada sel elekrolisis tersebut
  • Diketahui
  • i = 30 menit = 1800 detik
  • Massa tembaga diendapkan = W
  • W = 2,54 gram
  • Menentukan Massa Ekuivalen Tembaga
  • Massa ekuivalen dihitung dengan rumus berikut
  • Cu 2+ (aq) + 2e → Cu (s)
  • valensi atau muatan Cu = 2
  • me = massa ekuivalen Cu
  • me = Ar Cu/valensi Cu
  • me = 63,5/2 = 31,75 gram
  • Rumus Menghitung Kuat Arus Sel Elektrolisis Tembaga
  • Kuat arus yang dibutuhkan dalam elektrolisis larutan tembaga dapat dinyatakan dengan rumus berikut
  • W = (i x t x me)/96500 atau
  • i = (W x 96500)/(t x me)
  • i = (2,54 x 96500)/(1800 x 31,75)
  • i = 4,289 gram
  • Jadi, arus yang dialirkan pada sel elektrolisis adalah 4,289 ampere
  • 10). Contoh Soal Penyepuhan Kunci Besi Dengan Logam Emas
  • Sebuah kunci terbuat dari logam besi disepuh logam emas membutuhkan arus listrik sebesar 0,02 Faraday. Hitung massa logam emas yang melapisi kunci besi tersebut
  • Diketahui:
  • Ar Au = 197
  • F = 0,02 Faraday
  • Menentukan Massa Ekuivale Logam Emas
  • Reaksi reduksi di katoda adalah sebagai berikut
  • Au 3+ (aq) + 3e – → Au(s)
  • Muatan ion Emas Au 3+ adalah 3
  • Sehingga massa ekuivalen emas adalah
  • me = 197/3 = 65,67 gram
  • Menghitung Logam Emas Yang Melapisi Permukaan Kunci Besi
  • Massa emas yang melapisi kunci besi dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
  • W = (i x t x me)/96500 atau
  • W = me x F
  • W = 65,67 x 0,02
  • W = 1,313 gram
  • Jadi, massa logam emas yang melapisi kunci besi adalah 1,3,13 gram
  • 11). Contoh Soal Perhitungan Elektroplating Logam Besi Fe Dengan Tembaga Cu
  • Pada penyepuhan logam besi dengan tembaga digunakan larutan CuSO 4 dengan arus 4 A selama 15 menit. Hitung massa tembaga yang melapisi permukaan besi tersebut
  • Diketahui
  • i = 4 A
  • t = 15 menit = 900 detik
  • Ar Cu = 63,5
  • Menentukan Muatan Ion Tembaga
  • Reaksi reduksi Ion tembaga di katoda
  • Cu 2+ (aq) + 2e → Cu (s)
  • Muatan Ion Cu 2+ adalah = 2
  • Menentukan Massa Ekuivalen Tembaga
  • Massa ekuavalen tembaga adalah
  • me = 63,5/2 = 31,75 gram
  • Menentukan Massa Tembaga Yang Melapisi Logam Besi
  • Massa tembaga yang melapisi permukan logam besi dapat dihitung dengan rumus berikut
  • W = (i x t x me)/96500
  • W = (4 x 900 x 31,75)/96500
  • W = 1,184 gram
  • Jadi, massa tembaga yang melapisi logam besi adalah 1,184 gram
  • 12). Contoh Soal Perhitungan Rumus Hukum Faraday Sel Elektrolisis

Larutan AgNO 3 ( Ar Ag = 108) dialiri listrik 10 ampere selama 1 jam. Berapa gram logam perak yang dapat diendapkan?

  1. Diketahui
  2. A r Ag = 108
  3. Menentukan Massa Ekuivalen Perak
  4. me Ag = 108/1
  5. i = 10 ampere
  6. t = 1 x60x60 =3600 detik
  7. Rumus Menghitunga Massa Perak Yang Diendapkan Pada Sel Elektrolisis:
  8. Massa logam yang diendapkan pada proses elektrolisis dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut

w = (me.i.t)/96.500 w = (108x10x3.600)/96.500

  • w = 40,3
  • jadi Massa logam perak yang diendapkan adalah 40,3 gram
  • 13). Contoh Soal Perhitugan Rumus Hukum Faraday II Sel Elektrolisis

Sejumlah arus listrik dialirkan melalui larutan AgNO 3 dan larutan CuSO 4, Bila logam perak yang diendapkan sebanyak 21,6 gram, berapa gram logam tembaga yang diendapkan?

  1. Diketahui:
  2. Ar Ag = 108, Cu = 63,5)
  3. Menghitung Logam Yang Diendapkan Pada Sel Elektrolisis
  4. Massa yang diendapakan pada sel elektrolisis dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
  5. w Ag : w Cu = me Ag : me Cu
  6. 21,6 : w Cu = (108/1) : (63,5/2)
  7. 21,6 : w Cu = (108) : (31,75)
  8. w Cu = (21,6 x31,75)/108
  9. w Cu = 6,35 gram
  10. Jadi Massa tembaga yang diendapkan pada sel elektrolisis adalah 6,35 gram
  11. 14), Contoh Soal Hukum Faraday I Sel ELektrolisis
  12. Berapakah massa tembaga yang diendapkan di katode pada elektrolisis larutan CuSO 4 dengan menggunakan arus 2 A selama 20 menit. (Ar Cu = 63,5 g/mol)
  13. Diketahui
  14. t = 20 menit = 1.200 s
  15. Arus I = 2 A
  16. Reaksi Pada Katoda Sel Elektrolisis
  17. Di katode, terjadi reaksi reduksi Cu 2+ menjadi Cu:
  18. Cu 2+( aq) + 2 e – → Cu(s)
  19. Menghitung Massa Ekuivalen Tembaga
  20. me = 63,5/2
  21. me = 31,75 g/mol
  22. Mengitung Massa Tembaga Yang Diendapakan Pada Sel Elektrolisis

w = (me.i.t)/96.500 w = (31,75x2x1.200)/96.500

  • w = 0,789 gram
  • Jadi, massa tembaga yang diendapkan pada katode adalah 0,789 gram.
  • Daftar Pustaka:
  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  3. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  4. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  5. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  6. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  7. Rangkuman Ringkasan: Sel elektrokimia dibedakan menjadi dua, yaitu sel volta dan sel elektrolisis.
  8. Pada sel volta reaksi redoks berlangsung spontan sehingga menghasilkan arus listrik.
  9. Pada sel elektrolisis arus listrik menyebabkan terjadinya reaksi redoks yang tidak dapat berlangsung spontan.
  10. Sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai dan aki.
  11. Hukum Faraday I menyatakan banyaknya zat yang dibebaskan selama elektrolisis tergantung pada jumlah listrik yang digunakan.
  12. Hukum Faraday II menyatakan banyaknya zat yang dibebaskan tergantung pada massa ekivalen spesi yang bersangkutan
  13. Bila arus listrik yang sama dialirkan pada dua sel elektrolisis atau lebih maka perbandingan banyaknya zat yang dibebaskan sama dengan perbandingan massa ekivalennya.
  14. Elektrolisis dapat digunakan untuk membuat beberapa bahan kimia dan untuk penyepuhan logam.

: Elektrolisis Elektrokimia: Sel Volta Galvani Reaksi Katoda Anoda Contoh Soal Rumus Perhitungan 14

Apakah anoda dan katoda bermuatan positif atau negatif?

Anoda dan katoda bisa dikatakan sebagai dua istilah yang seringkali dipergunakan secara bergantian dengan positif dan negatif pada energi listrik khususnya penggunaan baterai. Meskipun demikian yang dipahami secara luas bahwa anoda mendapatkan namanya dari anion (ion bermuatan negatif ) dan katoda mendapatkan namanya dari kation ( ion bermuatan positif ).

Sehingga prihal ini ada serangkaian skenario tertentu terkait dengan ketidak benaran, karena pada dasarnya anoda maupun katoda bisa bermuatan positif atau negatif, yang keduanya menjadi penentu adalah jenis selnya. Atau dengan kata lain, setiap elektroda dapat menjadi anoda atau katoda tergantung pada arah arus yang melalui sel.

Elektroda bipolar merupakan elektroda yang berfungsi sebagai anoda satu sel dan katoda sel lain. Komponen penting dari sel dalam arti elektrokimia yang melakukan kontak dengan elektrolit dalam anoda dan katoda dikenal sebagai elektroda, yaitu konduktor listrik yang digunakan untuk melakukan kontak dengan bagian non logam dari suatu rangkaian (misalnya semikonduktor, elektrolit, vakum atau udara).

Lebih khusus lagi, kita dapat mengatakan bahwa elektroda dianggap sebagai permukaan tempat reaksi redoks terjadi antara logam dan larutan. Elektroda yang kehilangan elektron dan diterima oleh elektrolit mengalami oksidasi. Namun, ketika terjadi sebaliknya yaitu ketika elektroda memperoleh elektron yang dilepaskan oleh elektrolit mengalami reduksi.

Elektroda dalam sel elektrokimia disebut sebagai anoda atau katoda (kata-kata yang diciptakan oleh William Whewell atas permintaan Faraday). Anoda dan katoda ditentukan oleh aliran arus. Dalam definisi umum, arus bisa diartikan sebagai setiap pergerakan muatan listrik.

Apa itu anoda?

Pengertian Anoda – Anoda adalah salah satu dari jenis elektroda yang dapat berupa polaritas positif atau polaritas negatif tergantung pada jenis selnya. Namun, anoda secara khusus didefinisikan sebagai elektroda tempat terjadinya oksidasi (kehilangan elektron). Bahan-bahan untuk anoda harus menunjukkan sifat-sifat berikut:

Agen pereduksi yang efisien Output coulombik tinggi Konduktivitas yang baik Stabil Kemudahan fabrikasi Biaya rendah