Bahan Makanan yang Mengandung Zat Gizi Penghasil Tenaga Karbohidrat, Yaitu Bahan Makanan yang Mengandung Zat Gizi Penghasil Tenaga Karbohidrat Yaitu – Setiap negara tentu memiliki sumber bahan makanan yang berbeda-beda. Makanan sendiri merupakan kebutuhan primer semua mahluk hidup.
- Makanan berperan sebagai sumber zat gizi penting yang kemudian diolah menjadi tenaga.
- Salah satu zat gizi yang bisa menunjang hal itu adalah karbohidrat.
- Asupan karbohidrat yang diterima tubuh dari makanan, kemudian akan diolah menjadi energi.
- Nah, energi inilah yang menunjang tubuh kita agar bisa menjalani berbagai aktivitas.
Semakin berat dan banyak aktivitas yang kita lakukan, tentu akan lebih banyak juga energi yang dibutuhkan tubuh.
Contents
Apa yang dimaksud dengan zat gizi sumber tenaga?
Pengertian Zat Gizi Makanan yang dikonsumsi oleh manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut ada yang bermanfaat dan ada pula yang tidak membawa manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai zat tersebut dapat berupa enzim, gizi, maupun toksit (racun).
- Gambar 2.1:Manusia perlu gizi untuk hidup sehat Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda.
- Zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi. Satu janis zat gizi tertentu kemungkinan terkadung/ terdapat pada jenis bahan pangan, namun bisa dimungkinkan zat gizi tersebut tidak terdapat pada bahan pangan yang lain.
Untuk satu jenis zat gizi tertentu, mungkin saja banyak terkandung pada satu jenis makanan, namun bisa saja tidak terdapat sama sekali pada makanan yang lainnya. Selain itu jumlah zat gizi tertentu terdapat dalam jumlah yang banyak pada salah satu jenis makanan, namun bisa saja hanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit pada makanan yang lainnya.
Oleh karena itu agar tubuh tidak kekurangan salah satu zat gizi, maka manusia tidak boleh tergantung pada satu jenis pangan saja, tapi harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya.
Kelompok Zat Gizi Zat gizi dikelompokkan berdasarkan beberapa hal, yaitu berdasarkan fungsi, berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh dan berdasarkan sumbernya: 1. Berdasarkan fungsi
Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda. Zat gizi sebagai sumber energi Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh.
Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein.
Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
- Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh Zat gizi ini memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia.
- Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat.
- Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh.
Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein. Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan.
Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di dalam tubuh. Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein.
Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.2. Berdasarkan jumlah Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagai atas dua, yaitu: Zat gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram.
- Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak dan protein.
- Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada dalam makanan.
- Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin.
- Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.3.
Berdasarkan Sumber Zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya. Ber- dasarkan sumbernya zat gizi terbagi dua, yaitu nabati dan hewani : Pengertian Zat Gizi
Makanan apa yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi harus terpenuhi?
MIKRONUTRIEN : SEDIKIT TAPI PENTING Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi.
Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air maupun larut lemak) dan mineral. Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan mikromineral. Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak minimal 100 mg per hari (contoh: kalsium, fosfor), sedangkan mikromineral ( trace elements ) adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari (contoh: seng, besi).
Adapula mikromineral dibutuhkan dalam jumlah hanya beberapa mikrogram per hari, seperti cuprum dan molibdenum. Mikronutrien diperoleh dari luar tubuh seperti dari makanan atau suplemen, karena tubuh tidak mampu memproduksinya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- Meskipun hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, mikronutrien sangat dibutuhkan oleh tubuh.
- Ekurangan zat gizi mikro dapat meningkatkan resiko terserang penyakit menular, kematian akibat diare, campak, malaria dan paru-paru.
- Ondisi tersebut merupakan bagian dari 10 penyebab utama kematian di dunia saat ini.
WHO mencatat bahwa lebih dari 2000 juta penduduk di dunia menderita kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, yodium, besi dan seng. Kelompok yang paling mudah mengalami kekurangan zat gizi mikro adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
Hal ini disebabkan karena mereka membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok lainnnya. Di samping itu, kelompok ini juga sangat mudah mengalami akibat yang merugikan dari kekurangan zat gizi mikro. Bagi ibu hamil, kekurangan zat gizi mikro dapat meningkatkan resiko kematian ibu saat melahirkan, melahirkan bayi berat badan kurang ( low birth weight ) Bagi ibu menyusui, status zat gizi mikronya akan menentukan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi yang disusuinya, terutama pada usia 6 bulan pertama setelah bayi lahir.
Sedangkan bagi anak-anak kecil, kekurangan zat gizi mikro dapat meningkatkan resiko kematian yang disebabkan karena penyakit menular dan dapat menyebabkan gangguan fisik dan perkembangan mental anak. Di bawah ini adalah beberapa zat gizi mikro penting yang saat ini terkait dengan masalah kesehatan masyarakat, yaitu: Vitamin A Vitamin A mempunyai peranan penting dalam fungsi penglihatan, kekebalan tubuh, diferensiasi sel (perubahan bentuk dan fungsi sel), reproduksi (pembentukan sperma pada laki-laki dan menjaga kesuburan pada perempuan), pertumbuhan embrio, dan pertumbuhan serta perkembangan sel, antara lain tulang dan gigi.
- Vitamin A terdapat dalam bentuk retinol, retinal dan asam retinoat sedangkan pro-vitamin A terdapat dalam bentuk karotenoid (alfa, beta dan gama karoten).
- Sumber vitamin A sebagian besar berasal dari bahan pangan hewani seperti hati ayam, telur, minyak ikan, susu dan mentega.
- Sedangkan sayur-sayuran berwarna hijau tua seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, brokoli, bayam dan buah-buahan berwarna kuning-jingga seperti wortel, tomat, papaya, mangga banyak mengandung pro-vitamin A (karotenoid).
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan buta senja ( night blindness ), menurunnya fungsi kekebalan tubuh, gangguan pertumbuhan sel, terutama tulang dan gigi, kulit menjadi kering dan kasar. Defisiensi vitamin A yang sudah berat dapat mengakibatkan kebutaan.
Angka kecukupan vitamin A rata-rata yang dianjurkan per hari untuk laki-laki dan perempuan dewasa masing-masing adalah 600 dan 500 mikrogram per hari. Untuk ibu hamil sampai dengan 6 bulan pertama, perlu ada penambahan sebanyak 350 mikro gram vitamin A per hari. Kelebihan vitamin A dapat terjadi akibat konsumsi suplemen vitamin A dalam dosis tinggi dalam jangka waktu lama.
Gejala yang ditimbulkan antara lain adalah sakit kepala, pusing, mual, rambut rontok, kulit kering, tidak ada nafsu makan ( anoreksia ) dan sakit pada tulang. Zat Besi Zat besi merupakan mineral esensial bagi pembentukan hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, elektron ke dalam sel, dan membentuk enzim zat gizi besi yang dibutuhkan untuk produksi energi seluler, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi otak.
Zat besi dalam makanan terdapat dalam dua bentuk yaitu heme dan non-heme. Bentuk ini berpengaruh terhadap penyerapannya dalam tubuh. Besi-heme merupakan bagian dari hemoglobin dan mioglobin, umumnya terdapat dalam bahan pangan hewani dan mempunyai ketersediaan biologis ( bioavailability ) yang baik karena mudah diserap dua kali lipat dibandingkan besi non-heme.
Mengkonsumsi zat besi heme dan non-heme secara bersama-sama dapat meningkatkan penyerapan besi non heme. Asam organik, seperti vitamin C diketahui juga dapat membantu penyerapan besi non-heme. Hati, daging, ayam, ikan, tiram, dan kerang merupakan sumber besi yang sangat baik dari segi jumlah maupun ketersediaan biologis ( bioavailability ).
- Sumber besi lainnya terdapat dalam serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan beberapa jenis buah.
- Namun demikian, ketersediaan biologis besi dalam bahan pangan nabati tidak sebaik bahan pangan hewani, terutama pada bahan pangan nabati yang mengandung asam oksalat tinggi seperti bayam dan asam fitat yang tinggi seperti serealia dan kedelai.
Tanin, senyawa polifenol yang terdapat dalam teh, kopi dan beberapa jenis sayur dan buah juga dapat menghambat absorpsi zat besi dalam tubuh. Kalsium dosis tinggi juga dapat menghambat absorpsi besi. Defisiensi zat besi dapat menyebabkan anemia. Anemia merupakan gangguan gizi yang banyak dijumpai di dunia, terutama di negara berkembang.
Anemia dapat menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan otak pada anak, meningkatkan resiko kematian anak-anak, menurunkan produktivitas kerja orang dewasa, penyebab prematuritas, bayi berat lahir rendah, kematian ibu, meningkatkan resiko terjadinya pendarahan dan infeksi saat melahirkan. Anemia berkontribusi 20% terhadap penyebab kematian ibu saat melahirkan.
Defisiensi besi terutama dialami oleh anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui serta pekerja berpenghasilan rendah. Defisiensi besi dapat juga terjadi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorpsi besi, dan diperburuk dengan pendarahan akibat luka atau cacingan, dan penyakit menular seperti HIV dan tuberculosis.
Angka kecukupan besi yang dianjurkan pada laki-laki dewasa adalah 13 mg per hari dan 26 mg per hari pada perempuan dewasa. Pada ibu hamil 3 bulan pertama diperlukan tambahan sebesar 9 mg dan 13 mg untuk 3 bulan kedua. Sedangkan pada ibu menyusui diperlukan tambahan sebesar 6 mg untuk 6 bulan pertama dan 8 mg untuk 6 bulan kedua.
Zat Seng (zinc) Zat seng adalah salah satu zat gizi mikro yang menarik perhatian para ahli gizi akhir-akhir ini karena fungsinya bagi tubuh. Zat seng merupakan komponen dari enzim atau sebagai katalisator pada kegiatan lebih dari 200 enzim. Zat seng berperan dalam fungsi metabolisme seperti reaksi-reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat.
Di samping itu, seng juga berperan dalam proses replikasi sel, fungsi kekebalan tubuh, penglihatan, mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas, pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma, perkembangan janin, kondisi bayi yang akan dilahirkan, perkembangan fungsi pengecapan dan nafsu makan, serta kesehatan tulang.
Protein hewani seperti daging, hati, kerang, tiram dan telur merupakan sumber zat seng yang sangat baik. Golongan serealia dan kacang-kacangan terutama serealia yang belum mengalami proses pengolahan, juga merupakan sumber seng namun absorpsinya dalam tubuh sangat rendah.
Hal ini disebabkan karena bahan pangan tersebut memiliki kandungan asam fitat yang tinggi yang dapat menghambat absorpsi seng. Proses fermentasi pada makanan dapat meningkatkan ketersediaan biologis ( bioavailability ) serta absorpsi zat seng. Defisiensi zat seng banyak terjadi di dunia, terutama pada negara-negara berkembang dan kelompok yang rentan seperti anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta orang tua.
Defisiensi seng disebabkan karena rendahnya asupan, penyerapan, meningkatnya kebutuhan serta pengeluaran zat seng. Diare serta infeksi kronis seperti penyakit paru-paru juga dapat menyebabkan defisiensi seng. Defisiensi seng dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, fungsi pencernaan, kekebalan, reproduksi, sistem saraf, otak, kelenjar tiroid, metabolisme vitamin A, nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.
Pada anak-anak dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan anak menjadi rentan terhadap infeksi sedangkan pada ibu hamil berkaitan dengan komplikasi saat melahirkan. Angka kecukupan seng yang dianjurkan adalah 13 mg pada laki-laki dan 10 mg pada perempuan. Pada ibu hamil diperlukan tambahan 2 mg pada kehamilan 3 bulan pertama, 4 mg pada 3 bulan kedua, dan 10 mg pada 3 bulan ketiga.
Sedangkan pada ibu menyusui diperlukan tambahan masing-masing sebesar 10 mg pada usia 6 bulan pertama dan 6 bulan kedua. Yodium Yodium merupakan komponen penting dalam sintesis hormon tiroid, yaitu hormon yang berfungsi mengatur suhu tubuh, metabolisme dasar, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot dan saraf.
Dalam darah, yodium terdapat dalam bentuk yodium bebas atau terikat dengan protein ( Protein-Bound Iodine /PBI). Laut merupakan sumber utama yodium. Karena itu makanan laut seperti ikan, udang, kerang, rumput laut merupakan sumber yodium paling baik. Ikan laut mengandung yodium yang lebih banyak dibandingkan dengan ikan air tawar.
Sayur-sayuran dan buah-buahan sedikit mengandung yodium. Untuk mencukupi kebutuhan yodium sekaligus mengatasi masalah defisiensi yodium, maka dilakukan penambahan yodium pada garam. Defisiensi yodium dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid ( goiter ).
- Ekurangan yodium yang parah di awal kehamilan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan parah dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada bayi yang dilahirkan yang disebut kretin i sme (cebol).
- Retinisme yang parah dapat menyebabkan bisu, tuli dan gangguan mental.
Kekurangan yodium juga dapat menyebabkan kemampuan belajar yang rendah dan penurunan kepandaian (IQ). Kubis mentah, lobak dan singkong mengandung goitrogen yang merupakan senyawa yang menghambat absorpsi yodium dalam tubuh. Konsumsi makanan tersebut dalam keadaan segar dan dalam jumlah besar dapat menyebabkan kekurangan yodium.
- Pemasakan dapat menginaktifkan goitrogen.
- Ekurangan yodium banyak terdapat di daerah yang letaknya jauh dari laut seperti pegunungan.
- Tanah di daerah pegunungan sedikit mengandung yodium.
- Angka kecukupan yodium yang dianjurkan adalah 4700 mg per hari.
- Sedangkan untuk ibu menyusui memerlukan tambahan masing-masing sebesar 400 mg untuk kelahiran 6 bulan pertama dan 6 bulan kedua.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro. Pertama adalah dengan penganekaragaman/diversifikasi makanan, dan kedua adalah dengan fortifikasi yaitu dengan penambahan satu atau lebih zat gizi mikro ke dalam makanan, misalnya fortifikasi besi pada susu formula, atau sereal.
Daftar pustaka: Almatsier,S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2010. Departemen Kesehatan RI. Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang Dianjurkan.2013. Insel, P., Turner, R.E., and Ross, D. Nutrition, Update 2002. Jones and Bartlett Publisher.2001. Preventing and Controlling Micronutrient Deficiencies in Population Affected by an Emergencies, 2006,
Joint statement by the World Health Organization, the World Food Programme and the United Nations Children’s Fund. (Available at: http://www.unicef.org/nutrition/files/Joint_Statement_Micronutrients_March_2006) The World Health Report 2001: Reducing risks, promoting healthy life.
Apa saja sumber zat gizi?
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari nabati adalah kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Sedangkan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta hasil olahannya.
Apa saja fungsi dari zat gizi mikro?
Fungsi Zat Gizi Mikro – Vitamin dan mineral sangat penting untuk pertumbuhan, mulai dari menjaga sistem imun tubuh, perkembangan otak hingga banyak fungsi penting lainnya. Zat gizi mikro tertentu juga berperan dalam mencegah dan melawan penyakit. Ada banyak jenis vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi mikro. Beberapa zat gizi mikro beserta fungsinya, misalnya :
Vitamin A: Diperlukan untuk kesehatan mataVitamin B kompleks: Diperlukan untuk pembentukan energi, pertumbuhan, dan kesehatan jaringanVitamin C: Diperlukan untuk pembentukan neurotransmiter dan kolagenVitamin D: Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan membantu penyerapan kalsium dan pertumbuhan tulangVitamin E: Membantu fungsi kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel tubuhVitamin K: Diperlukan untuk permbangan tulang dan proses pembekuan darahKalsium: Diperlukan untuk menjaga struktur dan fungsi tulang dan gigiNatrium: Elektrolit yang membantu menjaga keseimbangan cairan serta pemeliharaan tekanan darahKalium: Elektrolit yang mempertahankan status cairan dalam sel dan membantu transmisi saraf serta fungsi ototZinc: Membantu fungsi sistem imun, reproduksi, dan saraf.
Dengan mengetahui apa itu zat gizi mikro diharapkan Anda dapat memenuhi kebutuhan akan zat gizi secara tepat. Jika Anda tertarik untuk belajar gizi secara mendalam, bergabunglah di yang merupakan Prodi Ilmu Gizi Kalimantan Selatan terbaik. Cek Instagram untuk mendapatkan informasi pendaftaran. : Apa Itu Zat Gizi Mikro dan Fungsinya untuk Tubuh
Apa itu zat gizi mineral?
Mineral adalah salah satu asupan nutrisi penting yang sangat diperlukan oleh tubuh agar bisa berfungsi dengan baik. Nah sebenarnya, mineral adalah zat anorganik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Meski demikian, fungsi mineral cukup beragam sehingga mampu mendorong sistem metabolisme tubuh secara maksimal.
Apa guna protein bagi tubuh?
Ada beragam manfaat protein yang baik untuk tubuh, mulai dari menurunkan berat badan hingga menjaga kekuatan tulang. Anda bisa memperoleh berbagai manfaat ini dengan mengonsumsi makanan dan minuman kaya akan protein sesuai kebutuhan. Protein merupakan nutrisi penting untuk memperbaiki sel, memproduksi sel baru, dan membuat organ tubuh bekerja dengan baik. Tubuh tidak dapat menghasilkan asam amino esensial, sehingga penting bagi Anda untuk tetap memenuhi asupannya dengan mengonsumsi makanan atau minuman kaya akan protein.
Apa fungsi dari karbohidrat dan protein?
Karbohidrat merupakan sumber energi yang utama karena 60-80 % dari kebutuhan energi dipenuhi oleh karbohidrat, lemak dalam tubuh merupakan cadangan energi yang sewaktu-waktu digunakan kembali bila tubh memerlukan. Protein mempunyai fungsi utama yaitu sebagai zat pembangun/pembentuk sel-sel jaringan tubuh.
Apakah protein termasuk sumber tenaga?
1. Sebagai Sumber Energi – Selain lemak dan karbohidrat, protein merupakan salah satu sumber energi yang penting bagi tubuh. Protein mengandung 4 kalori/gram dan hal ini sama seperti karbohidrat, sedangkan lemak memasok energi lebih banyak, yaitu 9 kalori/gram.
Tuliskan apa yang dimaksud dengan zat pembangun?
apakah yang disebut dengan zat pembangun Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok protein dan mineral yang terdapat dalam telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain yang berfungsi mengganti, membangun, dan memelihara sel-sel tubuh. Setiap hari kita menyantap makanan yang cukup gizi terutama makanan yang mengandung protein.oleh karena itu protein disebut zat pembangun.kalau ini pasti benar karena ini pengertian nyajangan lupa kasih jawaban tercerdas salam ONE PIECE : apakah yang disebut dengan zat pembangun