Cara Mengukur Tegangan Pada Baterai Dengan mudah Seperti kita tahu setiap baterai baik itu untuk Laptop, AA, ABC, Aki motor/ mobil dan sebagainya, semuanya memiliki tegangan yang bisa diukur. Untuk mengukurnya kita memerlukan multimeter, boleh yang manual atau digital.
Contents
Alat apa yang bisa mengukur tegangan baterai?
CARA MENGUKUR TEGANGAN PADA BATERAI DENGAN ALAT UKUR LISTRIK Untuk mengukurnya kita memerlukan multimeter, boleh yang manual atau digital. Pada umumnya setiap ‘multimeter’ minimal memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter) dan alat ukur resistansi (Ohm Meter).
Apakah nama alat ukur untuk mengukur tegangan?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dari dua titik potensial listrik, Pada peralatan elektronik, voltmeter digunakan sebagai pengawasan nilai tegangan kerja. Voltmeter tersusun atas beberapa bagian yaitu terminal positif dan negatif, batas ukur, setup pengatur fungsi, jarum penunjuk serta skala tinggi dan skala rendah.
Apa fungsi dari AVO meter?
Ya, fungsi AVOmeter adalah untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik (AC dan DC), sekaligus resistensi. Jadi, bisa dibilang bahwa AVOmeter merupakan multimeter atau multitester. AVOmeter adalah salah satu alat ukur yang wajib ada di bidang kelistrikan.
Apa fungsi dari alat ukur multimeter?
Kegunaan – Dalam teknik listrik, multimeter digunakan untuk mengukur besaran arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik. Pengukuran dilakukan dalam keadaan arus searah maupun arus bolak-balik. Selain itu, multimeter juga dapat digunakan untuk mengukur nilai dan kualitas kerja dari induktor, kapasitor, dioda, dan transistor,
Apa perbedaan dari AVOmeter dan multimeter?
Pengertian Avometer – Avometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik, hambatan dan juga arus listrik. Avometer mempunyai nama atau sebutan lain, yaitu multimeter karena memang alat ini multifungsi. Alat ukur yang satu ini merupakan alat yang paling sering digunakan oleh banyak teknisi. flickr.com Nama avometer sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari tiga fungsi dari alat ini sendiri. Simbol A merupakan Ampere (satuan arus listrik), V merupakan Volt (satuan tegangan listrik) dan O merupakan Ohm (satuan hambatan listrik). Selanjutnya ada kata “meter” dimana merupakan satuan dari suatu ukuran.
Apa fungsi dari tang ampere?
Tang ampere dilengkapi dua buah probe yang berfungsi sebagai penjepit benda kerja. Selain menjadi penjepit, tang ampere juga bisa digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Tang ampere dapat mengukur besaran arus bolak-balik (AC) 1 fasa dan 3 fasa.
Apa fungsi dari probe?
Fungsi dan Kepanjangan dari AVO meter AVOmeter merupakan singkatan dari A mper- V olt- O hm meter. Jadi pengertian AVOmeter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tiga jenis besaran listrik, yaitu Arus (Amper), Tegangan (Volt) dan Hambatan/ Resistansi (Ohm).
- AVO meter dan Multimeter Karena dapat digunakan untuk mengukur beberapa jenis besaran listrik maka alat ini juga disebut sebagai Multimeter atau Multitester.
- Namun tidak semua Multimeter adalah AVO meter, karena Multimeter yang sekarang beredar dipasaran ada juga yang dilengkapi dengan tambahan pengukur besaran listrik lainnya seperti Capasitansi dan lain-lain.
Jenis AVO meter AVO meter maupun Multimeter ada dua jenis, yaitu Analog dan Digital. Untuk penggunaannya tentu saja lebih mudah yang digital, karena hasil pengukuran akan dengan mudah dapat kita baca. Namun lain halnya dengan yang jenis analog, karena kita harus membaca penunjukan jarum dari hasil pengukuran. 1. Batas Skala Bagian ini berfungsi sebagai tempat kita membaca hasil pengukuran yang kita lakukan. Pada batas skala ini terdapat beberapa garis skala, sehingga sebelum membacanya kita harus menentukan dulu garis skala mana yang akan kita gunakan. Untuk menentukan garis skala yang kita gunakan, tergantung dari apa yang akan kita ukur, hal ini dapat kita lihat dari kode pada bagian ujung sebelah kanan dari masing-masing garis skala. Khusus untuk pengukuran Resistansi (Ohm) pembacaan garis skala dari kanan ke kiri, sedangkan untuk pengukuran lainnya seperti Arus (A) dan Tegangan (V) dari kiri ke kanan.2. Jarum Penunjuk Jarum penunjukkan berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran pada alat ukur analog.
- Agar hasil pembacaan jarum penunjukan ini akurat maka sebelum melakukan pengukuran pastikan jarum penunjukan berada tepat pada titik nol.
- Apabila posisi awal jarum tidak pada posisi nol, kita bisa mengaturnya dengan memutar sekrup pengatur posisi jarum (Zero Adjust Srew) menggunakan obeng pipih.
- Husus untuk pengukuran Ohm kita dapat melakukan pengkalibrasian dengan menghubungkan probe (+) dan (-), kemudian mengatur posisi nol jarum pada sebelah kanan dengan memutar Zero Adjust Knob.3.
Zero Adjust Srew Bagian ini berupa sekrup yang berfungsi untuk mengatur posisi awal jarum penunjukan agar berada tepat pada titik nol yang ada disebelah kiri. Cara mengaturnya dengan cara memutar sekrup tersebut menggunakan obeng pipih.4. Batas Ukur (Tegangan DC, Arus DC, Tegangan AC dan Resistansi) Pada AVOmeter umumnya terdapat beberapa jenis satuan yaitu; DCV, DCmA, ACV dan Ohm ( Ω ), dimana masing-masing satuan memiliki beberapa batas ukur.
- Batas ukur yang kita gunakan harus diperhatikan jangan sampai lebih kecil dari kemungkinan nilai yang akan kita ukur.
- Misalkan kita hendak mengukur tegangan listrik di rumah kita.
- Maka batas ukur mana yang kita pilih? Misalkan pada batas ukur satuan AC V terdapat pilihan 12, 30, 120, 300 dan 600 Sebagaimana kita ketahui tegangan listrik dari PLN di rumah kita berkisar 220 Volt.
Sehingga batas ukur yang kita gunakan harus lebih besar dari itu, sehingga dari pilihan yang disebut di atas kita pilih batas ukur 300 V. Apabila kita tidak mengetahui kisaran nilai dari besaran yang kita ukur maka sebaiknya kita pilih saja batas ukur yang terbesar dan secara bertahap kita turunkan sampai didapat nilai yang bisa terbaca secara akurat.5.
Selector Switch Bagian ini berfungsi sebagai pemilih satuan yang akan diukur beserta batas ukur yang akan digunakan. Pada AVO meter umumnya ada 4 jenis satuan yaitu; DCV, DCmA, ACV dan Ohm ( Ω ). Dalam penentuan selector ini harus benar-benar diperhatikan, karena kesalahan dalam pemilihan jenis satuan dan batas ukurnya dapat berakibat kerusakan pada AVOmeter tersebut.6.
Probe Probe adalah seutas kabel yang ujungnya dihubungkan dengan logam seperti paku. Probe berfungsi untuk menghubungkan AVO meter dengan titik yang akan diukur. Pada umumnya probe pada multimeter ada 2 yaitu merah dan hitam. Probe merah dihubungkan pada terminal positif (+) sedangkan probe hitam pada terminal negatif (-). 7. Zero Adjust Knob Bagian ini berupa tombol putar yang berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjukan pada saat pengukuran pada satuan ohm meter, atau disebut juga sebagai tombol kalibrasi.8. Lubang Probe Merupakan tempat untuk memasangkan/ memasukkan probe berwarna merah (+) dan probe berwarna hitam (-).
Cara Mengukur Arus DC Menggunakan AVO meter Pada AVO meter ataupun Multimeter umumnya hanya pengukuran Arus listrik searah (Direct Current/DC) yang tersedia. Sejauh ini saya belum pernah menjumpai AVOmeter atau Multimeter yang meyediakan pengukuran Arus Bolak Balik (Alternating Cutrent/AC). Hal ini dikarenakan untuk pengukuran Arus AC akan lebih efektif dan aman dengan menggunakan alat ukur Tang Amper atau Clamp Tester.
Berikut langkah-langkah melakukan pengukuran Arus :
Pastikan posisi awal jarum menunjuk pada angka 0 (Sebelah kiri). Apabila tidak silahkan putar zero adjust screw untuk mengaturnya. Posisikan selector switch sesuai satuan yang akan di ukur yaitu DC A atau = DC, pada batas ukur yang terbesar. Putuskan hubungan salah satu jalur kabel menuju beban (lampu) Hubungkan probe AVOmeter seperti gambar di atas Baca hasil penunjukkan jarum secara tegak lurus agar didapat pembacaan yang akurat Apabila hasil simpangan penunjukan jarum hanya bergerak sedikit (kecil), turunkan batas ukur secara bertahap sampai didapatkan simpangan penunjukan jarum yang lebih jauh.
Cara Mengukur Tegangan AC Menggunakan AVO meter Berikut langkah-langkah melakukan pengukuran Tegangan AC :
Pastikan posisi awal jarum menunjuk pada angka 0 (Sebelah kiri). Apabila tidak silahkan putar zero adjust screw untuk mengaturnya. Posisikan selector switch sesuai satuan yang akan di ukur yaitu ACV atau ~ AC pada batas ukur yang terbesar. Hubungkan probe AVOmeter seperti gambar di atas Baca hasil penunjukkan jarum secara tegak lurus agar didapat pembacaan yang akurat Apabila hasil simpangan penunjukan jarum hanya bergerak sedikit (kecil), turunkan batas ukur secara bertahap sampai didapatkan simpangan penunjukan jarum yang lebih jauh.
Cara Mengukur Tegangan DC Menggunakan AVO meter Berikut langkah-langkah melakukan pengukuran Tegangan DC :
Pastikan posisi awal jarum menunjuk pada angka 0 (Sebelah kiri). Apabila tidak silahkan putar zero adjust screw untuk mengaturnya. Posisikan selector switch sesuai satuan yang akan di ukur yaitu DCV atau = AC, pada batas ukur yang terbesar. Hubungkan probe AVOmeter seperti gambar di atas Baca hasil penunjukkan jarum secara tegak lurus agar didapat pembacaan yang akurat. Apabila hasil simpangan penunjukan jarum hanya bergerak sedikit (kecil), turunkan batas ukur secara bertahap sampai didapatkan simpangan penunjukan jarum yang lebih jauh.
Cara Mengukur Hambatan/ Resistansi Menggunakan AVO meter Berikut langkah-langkah melakukan pengukuran Hambatan/ Resistansi :
Posisikan selector switch sesuai satuan yang akan di ukur yaitu Ω (Ohm), pada batas ukur yang terbesar. Lakukan pengkalibrasian AVOmeter dengan cara menempelkan ujung probe (+) dan probe (-) lalu pastikan posisi jarum menunjukkan 0 Ω (paling kanan) Apabila posisi jarum tidak tepat pada 0 Ω silahkan putar zero adjust knob untuk mengaturnya. Hubungkan probe AVOmeter seperti gambar di atas Baca hasil penunjukkan jarum secara tegak lurus agar didapat pembacaan yang akurat.(ingat khusus ohm, pembacaan dari kanan ke kiri) Apabila hasil simpangan penunjukan jarum hanya bergerak sedikit (kecil), turunkan batas ukur secara bertahap sampai didapatkan simpangan penunjukan jarum yang lebih jauh.
Cara Cek Koneksi / Hubung Singkat Selain untuk mengukur besaran listrik (arus, tegangan dan hambatan), AVOmeter juga digunakan untuk mengecek koneksi atau hubung singkat. Contohnya saat kita akan mengecek kondisi penghantar (kabel) apakah masih bagus/terhubung atau sudah rusak/putus.
Posisikan selector switch pada Ω (Ohm) atau Buzz Lakukan pengkalibrasian AVOmeter dengan cara menempelkan ujung probe (+) dan probe (-) lalu pastikan posisi jarum menunjukkan 0 Ω (paling kanan). Apabila posisi jarum tidak tepat pada 0 Ω silahkan putar zero adjust knob untuk mengaturnya. Hubungkan probe AVOmeter seperti gambar di atas Apabila penunjukkan jarum adalah 0 Ω (paling kanan) atau terdengar suara bippp. maka penghantar tersebut masih terhubung (nyambung). Ingat khusus ohm, pembacaan dari kanan ke kiri.
Sekian penjelasan tentang jenis, bagian dan cara menggunakan AVO meter, semoga tulisan ini bermanfaat. Salam Pojok Dingin.
Apa itu multitester digital?
Fungsi Digital Multimeter Multimeter atau juga disebut dengan volt ogm meter atau VOM merupakan alat pengukur hambatan, tegangan dan juga arus dalam rangkaian listrik. Selain itu, multimeter juga bisa digunakan untuk memeriksa kontinuitas dan juga dioda.
Multimeter memiliki ukuran kecil, ringan dan juga memakai baterai. Alat ini bisa digunakan untuk memeriksa berbagai macam komponen listrik dalam banyak kondisi sehingga sangat dibutuhkan untuk memeriksa dan dan memperbaiki rangkaian listrik. Fungsi Digital Multimeter Fungsi ukur yang ada pada setiap multimeter terdiri dari beberapa macam tergantung dari tipe dan merk multimeter.
Namun pada umumnya, setiap multimeter seperti produk dari GW Instek Indonesia memiliki 3 fungsi ukur yang utama yakni untuk mengukur arus, tegangan dan juga resistansi. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari digital multimeter.1. Ampere Meter Ampere meter merupakan salah satu fungsi dari digital multimeter untuk mengukur arus listrik yang umumnya terdiri dari 2 jenis ampere meter, yakni ampere meter DC dan juga ampere meter AC.
Baik pada digital multimeter atau analog, fungsi ampere meter yakni saklar selektor berguna sebagai batas ukur maksimum. Untuk itu, arus yang akan diukur harus diprediksikan di bawah batas ukur digital multimeter yang dipakai dengan tujuan untuk menghindari kerusakan pada digital multimeter.2. Volt Meter Volt meter adalah fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik.
Sama seperti fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi voltmeter, saklar selektor yang ada pada digital multimeter atau analog berfungsi untuk batas ukur maksimum. Sehingga harus diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus di bawah nilai batas yang dipilih.3.
Ohm Meter Ohm meter adalah salah satu fungsi multimeter yang berguna untuk mengetahui nilai resistansi pada sebuah resistor atau komponen elektronika yang mempunyai unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter, untuk digital multimeter, saklar selektor berfunsi sebagai batas ukur maksimum sebuah resistansi yang bisa dihitung dengan multimeter tersebut.4.
Hfe Meter Hfe meter tidak selalu ada di dalam setiap multimeter. Ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi tersebut, umumnya analog multimeter yang memiliki fungsi ffe meter bisa digunakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan juga PNP.5.
- Apasitansi Meter Kapasitansi meter adalah fungsi yang tidak selalu ada dalam digital multimeter atau analog multimeter.
- Untuk digital multimeter, fungsi kapasitansi meter yakni saklar selektor adalah untuk batas ukur maksimum.6.
- Frekuensi Meter Frekuensi meter umumnya hanya ada pada beberapa tipe digital multimeter tertentu.
Fungsi dari frekuensi meter adalah untuk mengetahui frekuensi sebuah sinyal atau isyarat pada sebuah rangkaian elektronika. Cara Mengukur Hambatan
Hubungkan multimeter pada rangkaian: Masukkan penyidik hitam ke dalam terminal pengukur tegangan dan hambatan. Terminal ini juga bisa digunakan untuk memeriksa dioda. Putar kenop selektor: Untuk mengatur hambatan di mana kenop ditandai dengan huruf Yunani Omega, kepanjangan dari ohm yakni satuan ukuran hambatan. Matikan daya ke dalam rangkaian: Copot resistor yang ingin diukur, jika dibiarkan resistor tetap dalam rangkaian, maka hasil pengukuran kurang akurat. Sentuh penyidik pada masing masing ujung resisotr. Baca angka yang ditampilan: perhatikan satuannya. Pengukuran 10 bisa menandakan 10 ohm, 10 kilo ohm atau 10 mega ohm.
Cara Mengukur Tegangan
Hubungkan multimeter pada rangkaian: Masukkan penyidik hitam pada terminal umum dan penyidik merah pada terminal pengukur tegangan dan hambatan. Atur multimeter: Atur multimeter pada tegangan yang sedang diukur. Anda bisa mengukur tegangan DC yakni arus searah atau tegangan AC yakni arus bolak balik. Apabila multimeter yang anda punya memiliki tegangan otomatis, maka anda tidak perlu memilih tegangan yang sedang diukur. Ukur tegangan AC: Dengan menempatkan penyidik pada komponen dan tidak perlu memperhatikan polaritasnya. Perhatikan polaritas: Jika anda mengukur tegangan DC atau milivolt. Tempatkan penyidik hitam pada kutub negatif komponen dan juga penyidik merah pada kutub positif. Baca angka yang ditampilkan.
Mengukur Arus
Pilih terminal: Pilih baik terminal pengukur 10 ampere atau pengukur 300 miliampere, Jika anda tidak yakin dengan arusnya, maka mulai dengan terminal 10 ampere hingga anda yakin arusnya memang kurang dari 300 miliampere. Atur multimeter: Atur multimeter untuk mengukur arus yang ditandai dengan huruf A. Matikan daya dalam rangkaian. Putuskan rangkain: Untuk mengukur arus, anda harus menyambungkan multimeter dengan rangkaian seri. Tempatkan penyidik pada setiap ujung bagian dan perhatikan polaritasnya.
: Fungsi Digital Multimeter
Apa yg dimaksud dengan jangka sorong?
Pengertian Jangka Sorong – Apa itu jangaka sorong? Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun diameter dalam suatu benda, Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris.
- Jadi bisa dibilang tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris.
- Baca Juga: Apa Bedanya Besaran, Satuan, dan Dimensi dalam Pengukuran Fisika? Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah nilai skala terkecil yang bisa diukur ya! Kalo gitu, berapa sih nilai skala terkecil jangka sorong? Jadi, nilai skala terkecil untuk jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm, berbeda sama penggaris 0,1 cm atau 1 mm.
Hal itulah yang menjadi kelebihan jangka sorong. Selain itu, karena ukurannya yang pas dan mudah dibawa kemana-mana, jangka sorong jadi alat ukur andalan para pekerja di bidang teknik loh!
Tuliskan langkah langkah melakukan pengukuran cairan elektrolit baterai?
Cara Pengukuran Berat Jenis Elektrolit Pada Baterai
- Baterai merupakan komponen penting pada kendaraan karena fungsi baterai yang sangat vital bagi kendaraan.
- Baterai digunakan sebagai penyedia sumber arus bagi komponen-komponen kelistrikan pada kendaraan.
- Sehingga kondisi baterai harus dijaga termasuk kapasitas arus listrik yang tersimpan di dalam baterai.
- Jika baterai digunakan sebagai sumber arus maka di dalam cairan elektrolit baterai akan terjadi proses pengosongan.
- Reaksi kimia pada proses pengosongan baterai dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Pada waktu terjadinya proses pengosongan pada elektrolit (H 2 SO 4 ) ini akan bergabung secara bertahap (berangsur-angsur) dengan plat positif (PbO 2 ) dan plat negatif (Pb) sampai dengan elektrolit (H 2 SO 4 ) berubah menjadi air (H 2 O). Sehingga bila hal ini terjadi maka konsentrasi pada elektrolit akan berkurang dan berat jenisnya pun ikut berkurang.
- Pada elektrolit memiliki berat jenis 1,26 sedangkan berat jenis pada air adalah 1,00 sehingga jika muatan listrik berkurang maka berat jenis elektrolit akan semakin turun mendekati 1,00.
- Maka untuk mengetahui berapa arus listrik yang tersimpan dalam baterai dapat diketahui dengan cara memeriksa berat jenis elektrolitnya yaitu mengukur berapa banyaknya persentase asam sulfat yang masih terkandung dalam elektrolitnya.
- Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit pada baterai dapat menggunakan alat hydrometer.
- Berat jenis dapat diartikan dengan perbandingan berat antara benda yang akan diukur dengan berat air dalam isi yang sama.
Secara umum, untuk berat jenis standar ditentukan pada temperatur atau suhu 20 o C. Berat jenis dari elektrolit sama dengan 1,26. Berat jenis dari elektrolit ini akan turun sebesar 0,0007 setiap kenaikan suhu 1 o C.
- Untuk pengukuran berat jenis elektrolit pada suhu 20 o C dapat digunakan rumus di bawah ini :
- S 20 = St + 0,0007 x (t – 20)
- Dimana :
- S 20 merupakan berat jenis standar pada suhu 20 o C
- St merupakan hasil atau nilai pengukuran berat jenis
- T merupakan temperatur atau suhu elektrolit pada saat melakukan pengukuran dalam satuan derajat celsius
Cara melakukan pengukuran berat jenis menggunakan hydrometer :
- Lepaskan terminal negatif baterai agar tidak terjadi hubungan singkat.
- Lepaskan tutup pengisian baterai pada semua sel.
- Ukur suhu dari elektrolit baterai menggunakan thermometer, lalu catat hasil pengukurannya.
- Masukkan ujung hydrometer ke dalam elektrolit baterai samapi cairan elektrolit masuk ke dalam hydrometer dan pelampung terangkat.
- Baca berat jenis elektrolt baterai pada hydrometer pada posisi yang sejajar. Kemudian catat hasil pengukuran.
- Lakukan pada semua sel pada baterai.
Misal hasil pengukuran suhu elektrolit menunjukkan suhu 25 o C. Hasil pengukuran berat jenis elektrolit yaitu sebesar 1,21. Sehingga untuk menentukan ukuran berat jenis standar pada suhu 20 o C dapat dilakukan dengan menggunakan rumus S 20 = St + 0,0007 x (t – 20), maka hasilnya :
- S 20 = St + 0,0007 x (t – 20)
- S 20 = 1,21 + 0,0007 x (25 – 20)
- S 20 = 1,21 + 0,0007 x (5)
- S 20 = 1,21 + 0,0035
- S 20 = 1,2135
- Jadi berat jenis elektrolit baterainya yaitu sebesar 1,2135
- Jika sudah diketahui berat jenis elektrolit pada baterai maka segera lakukan tindakan. Tindakan yang perlu dilakukan dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
: Cara Pengukuran Berat Jenis Elektrolit Pada Baterai
Sebelum melakukan pengukuran resistansi maka harus menempatkan jarum pada posisi 0 Nol hal yang dilakukan tersebut merupakan langkah *?
Menepatkan jarum pada posisi 0 (nol) sebelum melakukan pengukuran hambatan disebut dengan kalibrasi (C), Kalibrasi ini dilakukan agar hasil pembacaan akurat dan tidak dipengaruhi oleh penyimpangan jarum atau angka digital jika pada ohm meter digital.