Pemeliharaan Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka, fungsi baterai pada kendaraan adalah:
Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
Pemeriksaan Visual dengan indra penglihatan (mata secara langsung) Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran dengan menggunakan Hidrometer Pengujian Beban, Ampermeter = arus dan Voltmeter =tegangan
Logo kami melambangkan bentuk kekuatan dari huruf “Y”, yang ditunjukkan pada garis putih mengarah keatas. Hal ini melambangkan energi sebagai dasar bisnis kami yang menjanjikan pengembangan dan diversifikasi di masa depan. Warna merah mencerminkan aktifitas perusahaan yang dinamis. Tulisan YUASA adalah satu kesatuan dengan logo yang digunakan sebagai brand logo kami.” : Pemeliharaan
Contents
Apakah fungsi baterai pada saat start setelah mesin hidup dan pada kondisi mesin hidup?
Fungsi Baterai (Accu) pada Kendaraan Baterai merupakan salah satu bagian dari sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan, baik pada kendaraan sepeda motor maupun kendaraan pada kendaraan mobil. Baterai merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan sumber energi listrik melalui proses elektro kimia yaitu dari proses kimia dirubah menjadi tenaga listrik (saat proses pengosongan) dan sebaliknya dari tenaga listrik dirubah menjadi proses kimia (saat proses pengisian).
- Baterai memiliki fungsi yang sangat penting bagi kelistrikan di kendaraan, adapun fungsi dari baterai antara lain :
- Pada saat mesin mati
- Pada saat mesin masti, baterai ini berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang berfungsi untuk menghidupkan sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan, misalnya lampu sein (lampu tanda belok), klakson (horn), indikator yang ada pada dashboard, lampu kota, lampu kepala dan lain sebagainya.
- Pada saat mesin masih belum hidup, baterai merupakan sumber tenaga listrik satu-satunya yang digunakan, karena pada saat ini altenator pada kendaraan belum berfungsi.
- Pada saat menghidupkan (start) awal mesin
- Pada saat melakukan starter mengguinakan elektrik starter, baterai juga merupakan satu-satunya sumber listrik yang digunakan untuk menghidupkan atau menjalankan motor starter.
- Pada saat mesin hidup
Pada saat mesin sudah hidup, maka altenator pada kendaraan sudah berfungsi, sehingga baterai sudah tidak lagi menjadi sumber utama penyedia energi listrik. Namun pada saat mesin hidup baterai masih memiliki fungsi yaitu sebagai penstabil tegangan dari alternator.
- Mengingat kerja altenator kurang stabil dan bergantung dengan putaran altenator, walaupun pada alternator sudah dilengkapi dengan regulator namun masih memerlukan baterai sebagai penstabil tegangan yang nantinya tegangan tersebut dialirkan ke sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan.
- Pada baterai yang digunakan pada pada kendaraan, kontruksinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Kotak baterai Kotak baterai berfungsi sebagai tembat menampung elektrolit dan elemen-elemen lainnya lainnya.
Ruangan di dalam kotak baterai dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah sel dalam baterai. Pada kotak baterai juga juga terdapat garis yang menunjukkan jumlah elektrolit yaitu batas upper lever dan lower level (pada baterai basah). Elektrolit baterai Elektrolit pada baterai merupakan campuran antara air (H2O) dengan asam sulfat (SO4), komposisi campurannya yaitu air (H2O) dengan persentase kurang lebih 64% dan asam sulfat dengan persentase kurang lebih sebesar 36%.
Dari perbandingan campuran tersebut nantinya akan dihasilkan berat jenis elektrolit sebesar 1,270. Tutup baterai dan lubang ventilasi Pada baterai dilengkapi dengan tutup baterai yang berfungsi untuk mencegah tumbahnya cairan elektrolit pada kotak baterai. Selain itu, pada tutup baterai juga dilengkapi dengan lubang ventilasi.
Lubang ventilasi ini berfungsi untuk tempat keluarnya gas hidrogen hasil proses kimia yang terjadi di dalam baterai.
- Separator
- Separator atau penyekat yang terdapat pada baterai berfungsi untuk pemisah tiap-tiap sel yang ada pada baterai.
- Sel baterai
Baterai terdiri dari beberapa sel, pada baterai yang dipakai pada kendaraan terdapat 6 buah sel. Satu sel pada baterai kurang lebih menghasilkan tegangan sebesar 2,1 Volt, sel-sel baterai tersebut disusun secara seri sehingga bila ada 6 sel maka baterai tersebut menghasilkan tegangan 12,6 Volt.
- Sel ini terdiri dari pelat positif dan pelat negatif.
- Sel-sel ini terbuat dari pelat logam timbel yang memiliki pori, dengan tujuan agar mempermudah terjadinya proses kimia pada pori-pori yang terdapat pada sel-sel tersebut.
- Pelat positif terbuat dari timbel dioksida (PbO2) sedangkan untuk pelat negatif terbuat dari timbel (Pb).
: Fungsi Baterai (Accu) pada Kendaraan
Apa saja fungsi baterai?
Fungsi baterai Batu baterai berfungsi untuk meyediakan atau menyuplai energi listrik bagi alat elektronik tanpa harus tersambung ke listrik.
Apakah fungsi baterai atau accu pada mobil?
Pahami Fungsi Aki Mobil, Salah Pilih Bisa Bikin Meledak – GridOto.com aki mobil GridOto.com – adalah salah satu komponen vital dalam rangkaian kelistrikan,
aki adalah sebagai penampung dan penyuplai arus listrik ke mobil.”Jika diibaratkan fungsi aki seperti bak penampung air yang memiliki kapasitas dan air diibaratkan sebagai arus listrik,” ujar Syafa Atun dari Istana Motor, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. ( BACA JUGA : )Arus listrik aki disuplai oleh alternator sebagai pembangkit daya listrik lalu diatur dan distabilkan oleh regulator untuk kemudian disimpan dalam aki.”Jika kapasitas aki terlalu kecil, bisa menyebabkan overcharge atau kelebihan pasokan yang mengakibatkan sel aki pecah dan berpotensi menyebabkan aki meledak,” tambahnya.”Jika terlalu besar, aki rentan tekor karena suplainya tidak mampu mengimbangi daya tampungnya,” tutupnya.
: Pahami Fungsi Aki Mobil, Salah Pilih Bisa Bikin Meledak – GridOto.com
Apa fungsi dari pada baterai pada sistem pengapian?
Sistem Pengapian Konvensional: Cara Kerja dan Komponennya | Suzuki Indonesia PUBLISHED DATE : 28 Agustus 2021 Sebuah kendaraan memiliki mesin yang digerakkan karena adanya pembakaran antara udara dan bahan bakar atau bensin. Supaya proses pembakaran berhasil dibutuhkan percikan api yang berasal dari busi.
Percikan api tersebut berhasil muncul karena sistem pengapian konvensional yang digunakan sejak kendaraan bermotor dengan bensin pertama kali dibuat. Hingga saat ini sistem pengapian tersebut masih terus digunakan. Simak penjelasan lengkap mengenai pengapian konvensional dalam sebuah kendaraan berikut ini.
Apa Itu Sistem Pengapian Konvensional dan Fungsinya Secara umum ada empat jenis sistem pengapian yang digunakan pada kendaraan mobil. Pertama adalah sistem pengapian konvensional, kedua sistem pengapian CDI, ketiga sistem pengapian transistor dan terakhir sistem pengapian DLI.
- Di antara keempatnya, pengapian konvensional adalah sistem yang pertama kali dirancang oleh manusia dalam sebuah kendaraan bermotor.
- Pengertian dari sistem ini adalah rangkaian mekatronika sederhana.
- Tujuan dibuat adalah untuk menciptakan percikan api pada busi dengan interval tertentu.
- Busi akan menciptakan percikan api karena energi listrik dari tegangan yang mengalir tinggi melewati elektroda busi.
Tegangan bisa mencapai 30.000 V DC, di mana celah 0,8 mm pada elektroda tersebut akan menciptakan lompatan elektron yang bentuknya percikan api. Ciri utamanya sendiri adalah menggunakan platina untuk menghubungkan dan memutuskan pengapian. Ada dua fungsi yang dimiliki sistem pengapian konvensional.
Pertama adalah untuk menciptakan loncatan bunga api pada busi di waktu yang tepat. Waktunya adalah untuk menciptakan pembakaran antara udara dengan bahan bakar bensin. Fungsi yang kedua adalah untuk menciptakan loncatan bunga api dibutuhkan tegangan listrik yang tinggi. Tegangan tersebut akan menaikkan tegangan baterai sehingga menjadi tegangan tinggi coil melalui hubungan singkat arus primer oleh platina.
Sistem ini berbeda dengan sistem pengapian CDI yang justru menganut prinsip pengosongan arus pada kapasitor supaya terdapat tegangan pada coil. Berbeda juga dengan sistem pengapian transistor yang tak lagi menggunakan platina.
- Seperti apa cara kerja dari pengapian konvensional dipengaruhi oleh komponen yang ada di dalamnya.
-
- Komponen dalam Sistem Pengapian Konvensional
Setiap sistem pengapian memiliki komponen yang berbeda-beda tergantung bagaimana caranya bekerja. Masing-masing komponen ini memiliki fungsi dan tugas berbeda namun saling berhubungan untuk menciptakan percikan api. Jadi busi tidak bekerja sendiri dalam sebuah kendaraan motor atau mobil untuk bisa menciptakan percikan api.
Secara umum ada tiga komponen utama yang penting yaitu Nok, Ignition Coil dan Distributor. Berikut ini komponen sistem pengapian konvensional yang digunakan. Baterai Sama seperti baterai pada umumnya, baterai di sini fungsi utamanya adalah untuk menyediakan arus listrik dengan voltase rendah yaitu sekitar 12 volt.
Selain untuk sistem pengapian, baterai juga memiliki fungsi kelistrikan pada bagian lainnya. Contohnya saja untuk suplai listrik menyalakan klakson, sistem pengisian dan komponen yang membutuhkan kelistrikan lainnya. Baterai ini lebih sering disebut dengan aki di mana fungsinya sangat penting untuk kelistrikan kendaraan.
Ignition Coil Komponen inilah yang berperan besar untuk menaikkan daya dari baterai yang tadinya hanya 12 volt. Daya bisa dinaikan 10 KV bahkan lebih, seperti yang dijelaskan bahwa untuk menciptakan percikan api dibutuhkan tegangan listrik yang tinggi. Ignition coil ini memiliki dua jenis kumparan yang masing-masing dililitkan pada bagian inti besi.
Di mana kumparan yang pertama disebut kumparan primer, yang akan menerima arus dari baterai dan diputus breaker point atau platina. Kumparan kedua atau kumparan sekunder ini nantinya akan menciptakan induksi elektromagnetik ketika arus listrik diputus oleh platina sehingga bisa membangkitkan tegangan sampai 10 KV bahkan lebih.
- Umparan primer biasanya menggunakan kawat tembaga yang ukurannya 0,5 hingga 1,0 mm bahkan lebih besar dan gulungannya sedikit.
- Sedangkan kumparan sekunder lebih kecil dan jumlah gulungannya lebih banyak.
- Distributor Kemudian komponen distributor ini sendiri terdiri dari banyak komponen di mana fungsi utamanya adalah untuk mendistribusikan tegangan listrik yang sudah dibangkitkan ignition coil ke setiap silinder.
Berikut ini macam-macam bagian dari distributor. Disebut juga dengan Cam, komponen ini akan membuka platina di sudut poros engkol dengan tepat bagi masing-masing silinder. Nok sendiri terhubung dengan poros distributor dan akan digerakkan oleh poros nok.
- Pada sistem pengapian konvensional fungsi platina adalah untuk memutuskan arus listrik yang mengalir ke kumparan primer dalam ignition coil.
- Tujuannya agar ignition coil mampu menciptakan tegangan listrik yang lebih tinggi dari baterai.
- Sesuai dengan namanya, komponen distributor ini memiliki fungsi utama untuk menyerap loncatan bunga api pada platina.
Penyerapan berlangsung ketika terjadi pembukaan yang bertujuan untuk menaikkan tegangan pada coil sekunder.
Centrifugal Governor Advancer
Fungsi dari komponen ini adalah untuk memajukan pada saat pengapian yang disesuaikan dengan putaran dari mesin. Komponen ini dipasang pada bagian distributor dan dihubungkan ke backing plate atau dudukan platina. Bentuknya sendiri seperti piringan yang memiliki dua selang dan dihubungkan ke karburator dan intake manifold.
- Komponen sistem pengapian konvensional ini memiliki fungsi untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi yang sudah dihasilkan ignition coil ke busi.
- Fungsi distributor ini adalah untuk membagikan arus listrik dari rotor ke kabel tegangan listrik sehingga setiap busi bisa menghasilkan percikan api.
- Busi merupakan bagian dari distributor yang fungsinya adalah menciptakan percikan bunga api dari elektroda yang sudah didapatkan melalui kabel tegangan tinggi.
- Komponen dari sistem pengapian konvensional ini memiliki fungsi untuk mengalirkan arus dengan tegangan sangat tinggi ke busi dari ignition coil.
- Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional
- Setelah mengenali apa saja komponen dari sistem pengapian ini Anda pasti sudah bisa memiliki garis besar bagaimana cara kerjanya. Ada dua cara kerja sistem pengapian konvensional yang bisa diperhatikan sebagai berikut:
Cara Kerja saat Kontak On
Sistem pengapian ini akan bekerja ketika kontak dalam posisi ON. Maka Ignition Relay dan Main Relay akan aktif dan muncul aliran arus listrik dari baterai ke keduanya. Arus tersebut akan masuk ke kumparan primer dan sekunder pada ignition coil. Arus listrik hanya dialirkan saja sehingga sistem pengapian belum berjalan dan tak ada perubahan pada tegangannya.
Cara Kerja saat Posisi Start
Barulah pada saat flywheel diputar sistem starter, maka sistem pengapian akan mengalami pemutusan arus. Rangkaian pengapian ini terhubung dengan crankshaft mesin, jadi saat mesin berputar maka putaran akan menyesuaikan RPM mesin. Nok pada distributor jumlahnya sama dengan silinder mesin, di mana pada saat berputar maka akan menyentuh kaki platina dan terjadilah kontak point yang menyebabkan arus primer terputus.
- Pada saat arus di kumparan primer terputus, maka medan magnet yang tadinya terbentuk juga akan padam.
- Namun medan magnet tersebut akan bergerak ke kumparan sekunder di mana arus tegangan listrik akan meningkat.
- Pergerakan dari pemutusan arus hingga meningkat terjadi dalam waktu yang singkat.
- Supaya prosesnya berjalan maka dibutuhkan platina yang bisa memutuskan dan menghubungkan arus pada kumparan primer dan sekunder.
Selanjutnya tegangan listrik yang tinggi tinggal dialirkan ke busi untuk menciptakan percikan api sehingga terjadilah pembakaran dan mesin akan menyala. Inilah sistem pengapian konvensional di mana ada beberapa rangkaian penting yang bekerja dengan sangat singkat pada kendaraan Anda.
Bagaimana prinsip kerja baterai dalam mesin kendaraan ringan?
Bagaimana Cara Kerja Aki? Akumulator (aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh aki adalah baterai dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (aki) hanya dimengerti sebagai “baterai” mobil.
- Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor,kompulsator, dll.
- Aki tersusun atas pelat timbal sebagai elektrode negatif dan pelat timbal dioksida sebagai elektrode positif, dan larutan elektrolit asam sulfat.
- Di antara kedua elektrode, dibatasi dengan bahan isolator.
Hal itu agar aki tidak bersentuhan karena kalau terjadi sentuhan akan menyebabkan korsleting. Prinsip kerja aki : pada saat aki dipakai, kedua elektrodenya perlahan-lahan akan menjadi timbal sulfat. Hal itu disebabkan, kedua elektrode beraksi dengan larutan asam sulfat.
- Pada reaksi itu, elektrode timbal melepaskan banyak elektron.
- Akibatnya, terjadi aliran arus listrik dari pelat timbal dioksidanya.
- Setelah beberapa lama dipakai, akhirnya kedua elektrode tertutup oleh timbal sulfat,
- Akibatnya, diantara keduanya tidak ada lagi beda potensial.
- Eadaan tersebut disebut akinya soak / mati.
Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (PbO2), sedangkan pelat negatif mengandung timah (Pb). Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung.
Pemisah (separator) menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah arus listrik. Fungsi aki antara lain adalah sebagai media penyimpan dan pensuplai arus listrik pada waktu kendaraan distarter dan juga sebagai pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam elektronik, dsb saat mesin mati.
Namun, aki memiliki dampak negatif, antara lain menyebabkan polusi air akibat merembesnya cairan asam sulfat (H2SO4) dan cairan ini juga sulit diuraikan oleh dekomposer, membuat hewan-hewan yang ada di dalam tanah mati karena aki juga dapat menyebabkan polusi tanah.
Kenapa baterai bisa menyalakan alat alat elektronik?
TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini pembahasan materi mengenai baterai, lengkap beserta fungsi dan jenis-jenisnya. Melansir Encyclopedia Britannica, baterai adalah sel elektrokimia yang mengubah energi kimia secara langsung menjadi energi listrik. Baterai dapat mengalirkan energi listrik dari potensial tinggi ke potensial rendah untuk menghidupkan suatu alat elektronik.
- Baterai dibungkus menggunakan lapisan keras untuk melindungi bahan-bahan pembuat baterai yang ada di dalamnya.
- Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Rangkaian Listrik dan Bentuk Rangkaian Paling Umum Baca juga: Penelitian Baterai dan Inftrastruktur Pengisian Kendaraan Listrik Terus Digenjot Baterai memiliki dua sisi bagian ujung, yang disebut juga sebagai kutub.
Kutub positif (+) berada di bagian atas baterai, yang ditandai dengan bagian yang agak menonjol. Kemudian pada bagian bawah baterai adalah kutub negatif (-). Baterai akan menghasilkan arus listrik jika kedua kutub tersebut sudah dihubungkan dengan penghantar arus listrik pada alat elektronik.
Fungsi Baterai Batu baterai berfungsi meyediakan atau menyuplai energi listrik untuk alat elektronik tanpa harus tersambung ke listrik. Dikutip dari MIT School of Engeenering, kita tidak dapat menangkap dan menyimpan listrik, namun kita bisa menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia menggunakan baterai,
Baterai kemudian bisa mengubah energi kimia tersebut menjadi energi listrik kapan saja melalui proses elektrokimia, Energi listrik tersebut kemudian digunakan untuk menyalakan alat elektronik seperti laptop, kamera, ponsel, walkie-talkie, radio, hingga mobil. Ilustrasi baterai kendaraan listrik. (Wikipedia) Jenis-jenis Baterai Adapun dua jenis baterai, yakni Baterai Primer dan Baterai Sekunder. Baca juga: 8 Alat Rumah Tangga dengan Energi Listrik, Dilengkapi Cara Menghemat Energi Listrik Baca juga: Apa yang Kamu Ketahui Tentang Sifat-sifat Magnet dan Medan Magnet? Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 5 1.
- Baterai Primer Baterai Primer merupakan baterai sekali pakai yang tidak bisa diisi ulang.
- Hal tersebut dikarenakan reaksi kimianya bersifat irreversible (tidak dapat dibalikkan).
- Bahan pembuat baterai primer terdiri dari zinc-carbon, mangan dioksidan, serbuk karbon, alkalin, dan amonium klorida.
- Contoh baterai zinc-carbon adalah baterai berbentuk tabung yang digunakan untuk jam dinding.
Sementara baterai alkalin menghasilkan 3-5 kali energi lebih banyak dari baterai zinc-carbon dengan ukuran yang sama, sehingga baterai alkalin jauh lebih tahan lama daripada baterai zinc-carbon.2. Baterai Sekunder Baterai Sekunder adalah baterai yang bisa dipakai berkali-kali atau dapat diisi ulang.
- Hal tersebut memungkinkan karena reaksi elektrokimia dalam baterai sekunder bersifat reversible (bolak-balik).
- Bahan pembuat baterai sekunder terdiri dari nikel-kadmium (NiCd), litium-ion (Li-Ion), asam-timbal.
- Baterai NiCd mengeluarkan lebih banyak daya dari baterai alkalin dan dapat diisi ulang sebanyak 1000 kali.
Baterai Li-Ion menghasilkan listrik dalam jumlah besar, tegangan yang konstan, hemat daya, dan juga jauh lebih ringan dibanding jenis baterai sekunder lainnya. Sementara itu, bateri asam-timbal menghasilkan tegangan dan arus yang tinggi sehingga digunakan untuk menyalakan mesin kendaraan bermotor seperti, mobil, motor, dan truk.
Komponen apa saja yang terdapat pada baterai?
fungsi komponen baterai Jawaban: Elektrolit baterai merupakan larutan asam sulfat dengan air suling. Berat jenis elektrolit baterai bila terisi penuh yaitu 1,260 atau 1,280 pada suhu elektrolit 20 derajat Celcius. Berat jenis elektrolit baterai bila terisi penuh dapat berbeda-beda, hal ini dikarenakan perbandingan campuran antara asam sulfat dan air suling yang belum tentu sama perbandingannya.
- Elektrolit baterai yang berat jenisnya 1,260 saat terisi penuh maka kandungan asam sulfatnya adalah 35% sedangkan kandungan air sulingnya adalah 65%. Sedangkan pada elektrolit baterai dengan berat jenis 1,280 saat terisi penuh mengandung 37% asam sulfat dan 63% air suling
- 2. Kotak baterai
- ×
- ketik katakunci
- Beranda › Komponen-Komponen Baterai Beserta Fungsinya Masing-masing
- Komponen-Komponen Baterai Beserta Fungsinya Masing-masing
- Ditulis oleh Otospeedcar_Teams
- Komponen Baterai Beserta Fungsinya,- Konstruksi dari baterai atau aki biasanya terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yaitu: elektrolit, plat positif, plat negatif, separator, sel baterai, penghubung sel, pembatas sel, kotak baterai, tutup baterai dan terminal baterai.
- Fungsi Bagian-Bagian Baterai
- Fungsi Bagian-Bagian Aki
- 1. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan larutan asam sulfat dengan air suling. Berat jenis elektrolit baterai bila terisi penuh yaitu 1,260 atau 1,280 pada suhu elektrolit 20 derajat Celcius. Berat jenis elektrolit baterai bila terisi penuh dapat berbeda-beda, hal ini dikarenakan perbandingan campuran antara asam sulfat dan air suling yang belum tentu sama perbandingannya.
Elektrolit baterai yang berat jenisnya 1,260 saat terisi penuh maka kandungan asam sulfatnya adalah 35% sedangkan kandungan air sulingnya adalah 65%. Sedangkan pada elektrolit baterai dengan berat jenis 1,280 saat terisi penuh mengandung 37% asam sulfat dan 63% air suling. Baca Juga: Jangan Salah Pakai Antara Air Aki Dengan Air Zuur, Ini Petunjukknya!! 2.
Kotak baterai Fungsi komponen baterai Kotak baterai merupakan bagian yang berfungsi untuk menampung elektrolit dan elemen baterai. Pada baterai, ruangan di dalam kotak baterai dibagi menjadi 6 bagian atau 6 sel. Pada kotak baterai juga terdapat tanda batas permukaan atas (upper level) dan tanda permukaan bawah (lower level).
- Selain itu, juga terdapat spesifikasi baterai yang ditulis pada kotak baterai.3.Plat baterai Terdapat 2 buah plat baterai yaitu plat positif dan plat negatif.
- Bahan yang digunakan untuk membuat plat positif adalah antimoni yang dilapisi dengan lapisan aktif oksida timah (lead dioxide, PbO2) yang memiliki warna cokelat.
Sedangkan plat negatif terbuat dari sponge lead (Pb) yang memiliki warna abu-abu. Kemampuan dari baterai untuk dapat mengalirkan arus dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran dari plat baterai tersebut, Semakin besar plat-plat baterai dan semakin banyak plat-plat baterai maka semakin besar pula arus yang dapat dihasilkan.4.
Separator Separator atau penyekat merupakan komponen yang berada di dalam kotak baterai. Separator terletak di antara plat positif dan plat negatif. Separator baterai juga berfungsi sebagai pencegah terjadinya hubungan singkat antara plat positif dengan plat negatif.5. Sel baterai Sel baterai atau elemen baterai terdiri dari plat positif dan plat negatif dan diantara kedua plat tersebut dibatasi dengan separator.
Sel-sel baterai saling dihubungkan secara seri sehingga jumlah dari sel-sel baterai akan menentukan besar tegangan baterai. Setiap sel baterai menghasilkan tegangan sekitar 2,1 volt sehingga pada baterai dengan 6 buah sel, maka memiliki tegangan sekitar 12,6 volt.6.
- 7. Pemisah sel
- Pemisah sel atau cell partition berfungsi untuk memisahkan tiap-tiap sel yang ada di dalam baterai.
- 8. Terminal baterai
- Terminal baterai terdiri dua buah terminal yaitu terminal positif dan terminal negatif.
- 9. Tutup baterai
Tutup baterai berfungsi sebagai penutup lubang pengisian elektrolit baterai. Pada tutup baterai terdapat lubang ventilasi untuk keluarnya gas hidrogen yang terbentuk saat proses pengisian berlangsung. Karena jika gas hidrogen tidak dikeluarkan dari dalam baterai maka baterai dapat meledak. Penjelasan: semoga membantu : fungsi komponen baterai
Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversible pada baterai?
Abstract – Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel.
- Atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya.
- Didalam bateri mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat.
Plat-plat tersebut dibuat dari timah atau berasal dari timah. Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah, Ruangan didalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan didalam masing masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam didalam elektrolit.