Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia – Seperti yang telah disebutkan di awal, bahwa setiap negara mempunyai masalah ketenagakerjaan, termasuk Indonesia. Masalah ketenagakerjaan yang dialami Indonesia biasanya berkutat pada masalah kualitas tenaga kerja, sempitnya lapangan kerja, serta banyaknya pengangguran yang sulit diatasi.
- Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah 10 masalah ketenagakerjaan di Indonesia yang wajib diketahui 1.
- Jumlah Angkatan Kerja yang Banyak Sebetulnya, tidak ada masalah dengan jumlah angkatan kerja yang banyak.
- Hanya saja, jumlah perusahaan Indonesia tidak terlalu banyak dan daya serap mereka pun juga sedikit.
Padahal, pemerintah mengharapkan bahwa setiap perusahaan mampu menjaring angkatan-angkatan kerja yang banyak serta berpotensi menjadi tenaga kerja. Bila hal ini tidak diatasi, angka pengangguran akan terus bertambah dan mengakibatkan pembangunan ekonomi di Indonesia cenderung stagnan bahkan mengalami penurunan.
- Pemerintah perlu melakukan strategi yang tepat untuk menangani masalah kuantitas angkatan kerja tersebut.2.
- Ualitas Angkatan Kerja Relatif Rendah Kuantitas angkatan kerja yang banyak tidak diimbangi dengan kualitas setiap angkatan kerja yang cenderung rendah.
- Ualitas yang rendah disebabkan oleh tingkat pendidikan mereka yang rendah atau belum memadai dengan jenis pekerjaan yang ada.
Ada juga yang pendidikannya cukup tinggi dan memadai bagi sebuah pekerjaan namun tidak mampu bekerja sesuai keinginan. Hal ini disebabkan karena mutu pendidikan yang rendah di beberapa instansi pendidikan atau bisa juga karena daya serap yang kurang terhadap ilmu pengetahuan.
Selain pendidikan, kesehatan juga merupakan faktor kurangnya kualitas para pekerja. Kesehatan yang kurang fit akan sangat berpengaruh terhadap kinerja seorang tenaga kerja. Penyebab dari kondisi kesehatan yang kurang fit ini bisa disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang bergizi tinggi. Sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia masih kesulitan mendapat makanan yang bergizi tinggi.
Kualitas angkatan yang rendah akan mengurangi efektivitas serta efisiensi dalam pekerjaan. Selain itu, hasil kerja yang diberikan pon juga kurang berkualitas. Selain mengalami kerugian, hasil karya perusahaan di Indonesia pun tidak bisa bersaing dengan negara lain karena kualitasnya yang rendah.
Membangun kualitas tenaga kerja yang tinggi mesti dimulai sejak mereka masih menjadi angkatan non kerja yang berusia 0-14 tahun. Dengan begitu, mereka akan siap menggeluti dunia kerja saat usianya masuk ke dalam usia angkatan kerja.3. Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata Luasnya wilayah Indonesia mestinya bisa dimanfaatkan untuk persebaran tenaga kerja.
Sayangnya, hal ini tidak terjadi. Para tenaga kerja terlalu memusatkan diri ke Pulau Jawa. Hal ini juga dipengaruhi oleh salah satu diantara faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk, yaitu faktor fisiologis. Faktor ini merupakan faktor yang membuat seseorang berpindah atau bekerja di suatu tempat.
Berdasarkan faktor ini, Pulau Jawa banyak dijadikan tempat tujuan bekerja karena secara fisiologis pulau tersebut dianggap strategis dalam mencari penghasilan yang layak. Padahal, Pula Jawa sendiri sudah cukup padat dan persaingan di pulau tersebut juga terhitung ketat. Padahal, daerah di luar Pulau Jawa juga mempunyai lapangan kerja yang luas dan potensi melimpah yang bisa dioptimalkan oleh para tenaga kerja di Indonesia.
Transmigrasi bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah ini.4. Kesempatan Kerja Masih Terbatas Sponsors Link Kesempatan kerja merupakan suatu keadaan yang menggambarkan adanya ketersediaan lapangan kerja bagi tenaga kerja. Kesempatan kerja dapata membuat angkatan kerja menjadi tenaga kerja yang produktif dan dapat menyejahterakan dirinya dan negara.
Sektor pekerjaan yang menjadi kesempatan kerja paling diminati tenaga kerja Indonesia adalah sektor pertanian, industri, perdagangan, dan jasa. Sayangnya, sektor-sektor tersebut tidak mampu memberi kesempatan kerja yang luas bagi para tenaga kerja yang berjumlah banyak. Hal ini akan membuat mereka tidak mempunyai penghasilan, sehingga tingkat kesejahteraan hidup mereka kian merendah.5.
Gaji Para Pekerja yang Rendah Masalah ini biasanya terjadi pada pekerja kasar berpendidikan rendah dan pekerja berketerampilan rendah. Posisi mereka yang tidak menguntungkan membuat daya tawar mereka begitu rendah senhingga sulit mendapatkan gaji. Bila mereka tidak meningkatkan kualitas diri, maka tingkat kesejahteraan mereka tidak akan membaik.
Meningkatkan kualitas diri adalah salah satu upaya agar mendapat pekerjaan dan gaji yang layak serta menaikkan nilai tawar dihadapan perusahaan.6. Pertumbuhan Lapangan Kerja yang Lambat Kurangnya tenaga kerja berkualitas juga berpengaruh kepada pihak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan kurang berkembang karena mempunyai tenaga kerja berkualitas yang sangat sedikit.
Selain itu, perusahaan juga tidak berani membuka lapangan pekerjaan yang besar karena khawatir mendapat pekerja berkualitas rendah. Untuk mengantisipasi hal ini, perusahaan bisa mengadakan pelatihan calon tenaga kerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja agar sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
- Pelatihan yang dilakukan perusahaan ini sudah diatur dalam undang-undang khusus yang telah dijelaskan sebelumnya.7.
- Jaminan Sosial yang Kecil Permasalahan ini biasanya terjadi pada pekerja kasar rendahan yang tidak diberikan jaminan asuransi.
- Padahal, sekecil dan sekasar apapun pekerjaan, pasti menimbulkan risiko dan kerugian bagi si pekerja.
Apabila ini dibiarkan, maka para pekerja tidak akan merasa aman selama bekerja. Padahal, permasalahan ini sudah diatur dalam undang-undang.8. Kesejahteraan Hidup yang Rendah Tak hanya, jaminan sosial, kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia juga rendah.
- Gaji yang rendah tidak sebanding dengan kebutuhan hidup yang kian hari kian bertambah.
- Pemerintah juga terkesan abai terhadap kebutuhan para pekerja, baik itu kebutuhan primer maupun sekunder dan tersier.
- Tenaga kerja pun mau tak mau harus hidup dengan gaji seadanya.
- Esejahteraan yang rendah ini akan mengakibatkan salah satu dampak masalah sosial, yaitu kemiskinan.9.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Kinerja yang tidak memuaskan mengakibatkan perusahaan mem-PHK sejumlah tenaga kerja. Sebenarnya, PHK bukanlah suatu masalah besar, jika perusahaan mau memberi jaminan berupa pesangon yang layak dan tenagar kerja yang di=PHK relatif sedikit.
- Jika sebaliknya yang terjadi, maka hal ini akan merugikan semua pihak, termasuk negara.10.
- Pengangguran Pengangguran merupakan istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali.
- Nama lain pengangguran adalah tuna karya.
- Muara dari semua masalah ketenagakerjaan di Indonesia adalah pengangguran.
- Tenaga kerja yang banyak tapi tidak berkualitas, lapangan kerja yang sempit, penyebaran tenaga kerja yang tidak merata, hingga soal PHK menjadi pemicu masalah ketenagakerjaan ini.
Banyaknya pengangguran akan mengakibatkan pembangunan negara terganggu, baik secara ekonomi, sosial, maupun politik. Cara Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan Agar masalah ketenagakerjaan dapat teratasi, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan guna mengatasi masalah ketenagakerjaan:
Mengadakan transmigrasi ke daerah-daerah terpencil. (cara ini bisa digunakan sebagai cara mengatasi persebaran penduduk di Indonesia).Mengadakan pelatihan kerja pada calon tenaga kerja.Mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Mengadakan pelatihan manajerial di daerah-daerah terpencil agar dapat membangun daerahnya sendiri serta mampu mengolah sumber daya manusianya. Dengan demikian, para tenaga kerja di daerah tidak perlu repot-repot ke Pulau Jawa untuk mencari kerja.Membuat kebijakan yang tepat mengenai ketenagakerjaan.Mendorong tenaga kerja untuk berwirausaha (selain mengatasi masalah ketenagakerjaan, cara ini bisa digunakan untuk memicu faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional di Indonesia).Melakukan pemagangan kerja bagi calon tenaga kerja.Membenahi gaji dan upah tenaga kerja.Peningkatan gizi dan kesehatan tenaga kerja.Menggalakan program KB.Menngembangkan industri padat karya.Meningkatkan permodalan di dalam negeri.Pengembangan pekerjaan umum seperti proyek pembangunan jalan, pembuatan saluran air, irigasi, pembuatan jalan, serta perbaikan jalan raya.Pengembangan sektor usaha informal di daerah-daerah terpencil.
Demikianlah pembahasan mengenai 10 permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia yang wajib diketahui. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Terima kasih. Sponsors Link
Contents
- 0.1 Apa saja yang menjadi penyebab permasalahan tenaga kerja di Indonesia?
- 0.2 Menurut UU No 13 tahun 2003 apa yang dimaksud ketenagakerjaan?
- 0.3 Jelaskan apa saja masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh pemerintahan Indonesia?
- 1 Apa yang menyebabkan rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja di negara berkembang?
- 2 Apa yang menyebabkan tidak meratanya persebaran tenaga kerja di Indonesia?
Apa saja yang menjadi penyebab permasalahan tenaga kerja di Indonesia?
Dampak Masalah Ketenagakerjaan terhadap Perekonomian – Masalah ketenagakerjaan dapat timbul karena beberapa faktor seperti pendidikan, kesempatan kerja maupun pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah. Hal ini dialami oleh banyak negara yang termasuk Indonesia, karena hingga saat ini masih banyak pengangguran. Berikut adalah beberapa macam pengangguran :
Pengangguran berdasar sifatnya
Pengangguran berdasarkan sifatnya terbagi menjadi Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang tidak bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan. Setengah pengangguran adalah tenaga kerja yang bekerjanya tidak optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerja dalam satu minggu kurang dari 36 jam, dan Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum sebab kelebihan tenaga kerja.
Pengangguran berdasar penyebabnya
Pengangguran berdasar penyebabnya terbagi menjadi:
Pengangguran struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan dalam struktur perekonomian, misalnya dari agraris menjadi industri. Otomatis kondisi itu mengakibatkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian di sektor pertanian tidak terserap di sektor industri, sehingga mereka akan menganggur.
Pengangguran friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan pergeseran yang tiba-tiba pada penawaran dan permintaan tenaga kerja, sehingga sulit mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja.
Pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim. Contohnya, buruh tani akan bekerja pada waktu panen, tetapi kalau sudah habis masa panen dia akan menganggur.
Pengangguran voluntary
Pengangguran jenis ini terjadi sebab adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela dia tidak bekerja (minta berhenti bekerja). Contohnya, seorang pegawai sebuah perusahaan berhenti bekerja sebab punya uang yang banyak. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan, dia memperoleh dari penghasilan uang yang didepositokan atau dengan menyewakan rumah.
Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi sebab adanya mekanisasi atau penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
Pengangguran deflasioner
Pengangguran deflasioner disebabkan oleh pencari kerja lebih banyak dibandingkan dengan kesempatan kerja yang tersedia
Menurut UU No 13 tahun 2003 apa yang dimaksud ketenagakerjaan?
1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Jelaskan apa saja masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh pemerintahan Indonesia?
Mutu Tenaga Kerja yang Relatif Rendah – Masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh Indonesia adalah rendahnya mutu tenaga kerja. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya mutu tenaga kerja di Indonesia adalah tingkat pendidikan.
- Rendahnya tingkat pendidikan dapat menyebabkan tenaga kerja di Indonesia minim akan pengetahuan dan penguasaan teknologi.
- Meskipun ada beberapa orang yang tingkat pendidikan rendah, namun dia bisa menyeimbangkan kemampuan dan keahliannya dengan mereka yang sarjana.
- Hal itu bisa karena faktor kerja keras, di mana mereka yang pendidikannya rendah akan berusaha sekuat tenaga untuk belajar berbagai hal agar pengetahuan dan keahliannya meningkat, bisa dengan belajar otodidak atau mengikuti kursus.
Oh iya, mutu tenaga kerja juga berpengaruh terhadap upah tenaga kerja lho, guys, Semakin tinggi kualitas tenaga kerja tersebut dilihat dari keahlian, jam terbang, dan pendidikannya tentu akan mendapatkan upah yang tinggi juga. Namun, upah tenaga kerja di Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura, Brunei, dan Malaysia.
Apa yang menyebabkan rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja di negara berkembang?
Rendahnya Produktivitas Negara BerkembangR Oleh: Syaiful Anwar, S.E., M.Si (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Kampus II Payakumbuh) Disamping standar hidup yang rendah dan kurangnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, negara-negara berkembang juga menghadapi masalah rendahnya tingkat produktivitasnya tenaga kerja (labor productivity).
Rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja di negara-negara Dunia ketiga disebabkan oleh kurangnya faktor-faktor atau input komplementer (faktor produksi selain tenaga kerja) seperti modal dan/atau kecakapan manajemen yang penuh pengalaman. Tingkat produktivitas dapat dinaikkan dengan cara memobilitasi tabungan domestik dan penarikan ketentuan modal asing guna meningkatkan investasi baru berupa pengadaan barang-barang modal serta investasi di bidang pendidikan dan pelatihan untuk menambah keterampilan pengelolaan setiap orang (tenaga kerja) yang guna memaksimumkan potensi inverstasi manusia dan fisik tersebut.
Hal penting lainnya yang perlu pula diperhitungkan adalah dampak dari sikap-sikap kaum pekerja dan pihak manajemen atau para pemilik perusahaan itu sendiri terhadap usaha-usaha memperbaiki diri, khususnya yang berkenanan dengan tingkat kesigapan dalam bekerja, kemauan dan kemampuan untuk melakukan penyesuaian diri, pemupukan ambisi untuk maju, semangat juang, hasrat untuk menciptakan ide baru dan berekperimen, dan eksploitasi, serta kapasitas fisik dan mental yang memadai dari setiap individu agar mereka dapat dapat melaksanakan semua pekerjaan dengan baik dan dapat membuahkan hasil yang memuaskan.
- Tingkat Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi dan Beban Ketergantungan yang Terlampau Tinggi Tingkat kelahiran di negara berkembang pada umumnya sangat tinggi yaitu berkisar antara 30-40 untuk setiap 1000p penduduk, sedangkan kelahiran di negara maju kurang dari setengahnya.
- Berdasarkan data yang diperoleh dari population refrence bureau, 1995 world pupolation data mengenai tingkat kealhiran kasar, sedikit sekali negara berkembang mempunyai tingkat kelahiran dibawah 25 untuk setiap 1000 penduduk.
Sedangkan tidak ada satupun negara maju yang memilki tingkat kelahiran sebesar itu. Salah satu implikasi atas tingginya angka kelahiran di negara-negara berkembang adalah lebih dri 40 persen penduduknya terdiri anak-anak yang berumur kurang dari 15 tahun, sedangkan di negara-negara maju tidak sampai 21 persen.
Jadi angkatan kerja produktif di negara berkembang harus menanggung beban yang secar proporsional jumlahnya hampir dua kali dibandingkan dengan yang ada di negara-negara kaya. Di pihak lain proporsi penduduk yang berumur di atas 65 tahun jauh lebih besar di negara-negara maju. Penduduk yang berusia lanjut maupun yang masih anak-anak secara ekonomis disebut dengan beban ketergantungan ( depedency ratio ).
Artinya mayarakat yang tidak produktif menjadi beban tanggungan angkatan kerja yang produktif. Secara keseluruhan beban ketergantungan di negara-negara maju mencapai sekitar sepertiga dari total penduduk, sedangkan di negara-negara mencapai sekitar 45 persen.
Pada negara berkembang tidak hanya dibebani oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, tetapi juga harus menanggung beban ketergantungan yang lebih berat daripada negara-negara maju. Angka Pengangguran Yang Tinggi Sementara Penyediaan Lapangan Pekerjaan Semakin Terbatas, Salah satu akibat utama sekaligus faktor penyebab rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya penyerapan sumber daya termasuk sumber daya manusia.
Penyebab utamanya ada dua hal yaitu yakni: Yang pertama adalah adanya pengangguran terselubung (underemployment) artinya orang-orang bekerja dibawah kapasitasnya optimalnya. Ini terlihat dari tenaga kerja yang bekerja dibawah jam kerja normal mereka hanya bekerja secra harian, mingguan atau bahkan musiman.
- Adapun yang kedua adalah tingginya tingkat pengangguran penuh atau terbuka (open unemployment), yakni orang-orang yang mampu bekerja tetapi tidak mendapatkan lapangan pekerjaan sama sekali.
- Pengangguran di negara berkembang rata-rata mencapai 10 persen hingga 15 persen dari total angkatan kerja perkotaan.
Dengan tingginya tingkat kelahiran yang terjadi di negara-negara berkembang akan menybabkan terjadinya kelebiha penwaran tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa penyediaan lapangan pekerjaan harus dilipatgandakan demi memenuhi kebutuhan penawaran tenaga kerja.
- Etergantungan Terhadap Produksi Pertanian Dan Ekspor Barang- Barang Primer Sebagian besar penduduk negara-negara berkembang hidup dan bekerja di daerah pedesaan.
- Lebih dari 65 persen jumlah penduduk negara berkembang tinggal secara permane, bahkan turun temurun, di pedesaan; sedangkan penduduk negara-negara maju yang tinggal di desa-desa kurang dari 27 persen.
Demikian pula halnya dengan angkatan kerja. Sekitar 62 persen angkatan kerja di negara berkembang mencari nafkah di sektor pertanian, sedangkan di negara maju hanya sekitar tujuh persen. Sumbangan sektor pertanian terhadap GNP di negara-negara berkembang secara keseluruhaan masih berkisar pada angka 20 persen sedangkan di negara-negara hanya mencapai 3 persen.
Apa yang menyebabkan tidak meratanya persebaran tenaga kerja di Indonesia?
PERSEBARAN TENAGA KERJA DI INDONESIA Telah kita ketahui bahwa persebaran tenaga kerja yang terjadi di indonesia hanya berpusat pada satu tempat saja yaitu hanya pada pulau jawa saja, hal ini terjadi di karenakan minim nya lapangan pekerjaan di daerah lain yang meyebabkan banyak nya masyarakat yang mencari kerja di daerah jawa dan juga hal ini merupakan imbas dari pembangunan yang tidak merata di indonesia yang hanya terpusat di daerah pulau jawa saja.
- Sehingga banyak masayarakat yang berpikir bahwa dengan mencari kerja di daerah pulau jawa maka mereka dapat dengan mudah menemukan pekerjaan.
- Namun imbas dari pemikiran msayarakat tersebut menyebabkan banyak daerah lainnya di indonesia minim akan tenaga kerja yang menyebabkan pembangunan di daerah tersebut menjadi terhambat dan hal tersebut menghambat pelaksanaan pembangunan nasional yang berusaha melakukan pembangunan secara merata di seluruh indonesia.
Luas wilayah serta kepulauan yang sangat banyak di miliki oleh indonesia serta terkonsentrasi nya penduduk di pulau jawa yang di akibat kan oleh trasnmigrasi secara besar-besaran pada zaman orde baru merupakan salah satu faktor penyebaran tenaga kerja yang tidak merata.
Hal itulah yang selama ini menjadi awal dari ketidak merataannya persebaran dari tenaga kerja, akibat banyaknya tenaga kerja yang terkonsentarasi di pulau jawa malah membuat semakin banyaknya masyarakat yang menjadi pengganguran, yang dimana para penggangguran tersebut merupakan pekerja-pekerja produktif.
Tetapi dikarenakan persaingan yang sangat ketat di daerah pulau jawa dan terlalu bnayak nya tenaga kerja disana menyebabkan mereka tidak menapatkan pekerja yang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Apabila para tenaga kerja tersebut lebih memilih mencari pekerjaan di daerah lain maka mereka mungkin tidak akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan dikarenakan di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja.
PERSEBARAN TENAGA KERJA HANYA DI PULAU JAWA
Seperti yang diketahui, pembagunan dan pendidikan di wilayah timur indonesia sangat lah tertinggal dibandingkan dengan wilayah indonesia barat. Di pulau jawa misalnya, jumlah penduduknya paling besar dan pembangunannya paling maju sehingga sumber tenaga kerja paling besar berada di pulau jawa.
Meski demikian, jumlah lowongan kerja di pulau jawa tidak cukup banyak untuk mengakomodasi tenaga kerja yang ada, sehingga banyak tenaga kerja yang sebenernya memiliki kualitas tetapi hanya dapat menjadi pengganguran karena persaingan yang ketat dan jumlah lowongan pekerjan yang masih sangat kurang.
Sedangkan di wilayah indonesia bangian timur, papua misalnya pembangunan di pulau ini masih bisa dikatakan sangat tertingal dari daerah atau pulau di bagian indonesia barat yaitu pulau jawa. Perkembangan dunia pendidikan yang masih sangat terbatas juga mempengaruhi kinerja dari sumber daya manusia yang ada disana.
Hal ini juga diperparah dengan sedikitnya penduduk yang dapat menjadi tenaga kerja, yang mengakibatkan perusahaan yang berada di daerah papua masih sangat susah untuk mendapatkan tenaga-tenaga pekerja yang dimana para perusahan tersebut harus mencari tenaga kerja dari luar daerah papua di karenakan masih sangat kurang nya sumber daya manusia yang ada di papua yang dapat digunakan untuk menambah percepatan pertumbuhan perekonomian serta pembangunan yang ada di daerah papua.
Sehingga semua itu telah menghambat pelaksanaan pembangunan nasional yang pada awalnya semua daerah di indonesia memiliki pembangunan yang merata tetapi karena persebaran tenaga kerja ini tidak merata mengakibatkan pembangunan tersebut tersendat, tersendatnya pembangunan nasional juga mengakibatkan perekonomian pada daerah tersebut terganggu, terganggunya perekonomian menyebabkan kemisikinan di daerah tersebut.
Namun tidak menutup kemungkinan juga untuk pulau jawa yang berlebel sebagai destinasi para pencari kerja, para pencari kerja itu akan hidup nyaman karena semakin banyaknya tenaga kerja disuatu daerah akan menyebabkan semakin banyak pula pengguran yang terjadi yang diakibatkan karena persaingan yang sangat ketat diantara para pekerja tersebut.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran tenaga kerja yaitu : 1) Pemikiran masyarakat yang masih sangat tradisional yaitu dengan beranggapan bahwa mencari kerja di kota yang lebih maju maka akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan.2) Pendidikan yang masih sangat kurang untuk membentuk sumber daya manusi yang sangat memumpuni.3) Faktor berikut nya yaitu pembangunan yang tidak merata di indonesia yang dimana dimulai dari zaman orde baru, pembangunan di indoneisa hanya dipusatkan di pulau jawa saja tetapi untuk daerah lain perkembangan pembangunan masih sangat rendah.4) Persebaran penduduk yang tidak merata juga dapat menyebabkan persebaran tenaga kerja menjadi tidak merata, penduduk idonesia hanya terkonsentrasi didaerah pulau jawa saja.5) Kurangnya sosialisasi tentang transmigrasi yang dapat mengembangkan penduduk didaerah-daerah yang masih sangat minim penduduk.6) Kurangnya pemanfaatan potensi alam didaerah tempat para pekerja itu berasal.
DAMPAK DARI PERSEBARAN YANG TIDAK MERATA
Dampak yang sangat terasa dari persebaran tenaga kerja yang dimana hanya berpusat di daerah pulau jawa tetapi di daerah lain masih sangat kurang yaitu : 1) Banyak pengangguran di daerah pulau jawa yang merupakan imbas terlalu banyakny tenaga kerja sehingga lapangan pekerjan tidak memadai 2) Banyaknya tenaga kerja yang berkualitas yang tidak mendapat pekerjan karena persaingan yang ketat.3) Melambatnya perkembangan ekonomi didaerah-daerah lain terutama daerah indonesia timur.4) Pembangunan nasional menjadi tidak merata.5) Para pemilik perusahaan tidak ingin membuat perusahaan didaerah yang minim tenaga kerja sehingga daerah-daerah yang masih berkembang masih sangat susah untuk berkembang.6) Perekonomian didaerah-daerah selain pulau jawa tidak sebagus di pulau jawa.7) Mengakibatkan kemiskinan karena perekonomian yang tidak berjalan sempurna.
SOLUSI YANG DAPAT DI GUNAKAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN PERSEBARAN TENAGA KERJA YANG TIDAK MERATA
Persebaran tenaga kerja tidak merata disebabkan karena terkonsentrasi (terpusat)nya penduduk Indonesia di Pulau Jawa. Hampir 60 % penduduk Indonesia berada di pulau Jawa. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak semakin banyaknya jumlah pengangguran di pulau Jawa, sedangkan di luar pulau Jawa pembangunan akan terhambat karena kekurangan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya yang ada.
Mengadakan transmigrasi, yaitu usaha memeratakan penduduk dari daerah padat ke daerah yang masih sedikit penduduknya. Contoh, memindahkan penduduk Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan dengan membuka lapangan kerja baru. Pemberdayaan tenaga kerja. Hal ini dilakukan dengan cara mengirim angkatan kerja dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah yang kekurangan tenaga kerja atau pun ke negara lain yang kekurangan tenaga kerja. Pengembangan usaha sektor informal di daerah-daerah, seperti pengembangan usaha-usaha kerajinan. Misalnya, usaha batik, anyaman tikar, kerajinan kayu, dan lain-lain. Meningkatkan mutu tenaga kerja Pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu tenaga kerja dengan cara memberikan pelatihanpelatihan bagi tenaga kerja. Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan dan produktivitas tenaga kerja. Dengan adanya pelatihan kerja diharapkan dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja luar negeri. Memperluas kesempatan kerja Pemerintah berupaya untuk memperluas kesempatan kerja dengan cara berikut ini. a) Mendirikan industri atau pabrik yang bersifat padat karya. b) Mendorong usaha-usaha kecil menengah. c) Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan. d) Meningkatkan investasi (penanaman modal) asing. Memperluas pemerataan lapangan kerja Pemerintah mengoptimalkan informasi pemberitahuan lowongan kerja kepada para pencari kerja melalui pasar kerja. Dengan cara ini diharapkan pencari kerja mudah mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Memperbaiki sistem pengupahan Pemerintah harus memerhatikan penghasilan yang layak bagi pekerja. Untuk itu pemerintah menetapkan upah minimum regional (UMR). Dengan penetapan upah minimum berarti pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum yang ditetapkan.
Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT, 1986–2013, Pencari Kerja Terdaftar, Lowongan Kerja Terdaftar, dan Penempatan/Pemenuhan Tenaga Kerja Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2013,
Mengapa tenaga kerja dan kesempatan kerja di Indonesia menjadi suatu masalah besar?
1. Banyaknya Pengangguran – Disebabkan karena tingginya jumlah penduduk dan tidak diikuti dengan lapangan kerja yang cukup, permasalah ini merupakan yang paling utama di Indonesia. Begitu juga dengan rendahnya kualitas tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang menjadi faktor utama dalam timbulnya masalah ini.