Solar Panel Mahal karena Peminat Sedikit Jakarta: Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTSa) atau rooftop solar panel masih dinilai mahal di Tanah Air dibandingkan listrik biasa. Salah satu penyebabnya yakni karena pasar atau pengguna yang masih sedikit.
- Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) FX Sutijastoto mengatakan pasar yang masih kecil tersebut membuat harga solar panel belum bisa kompetitif atau bersaing dengan sumber energi listrik konvensional.
- Ia menyebutkan pasar atau penggunaan solar panel di Indonesia kapasitasnya masih sebesar 100 megawatt (MW).
“PLTS itu harganya kompetitif bisa murah kalau market -nya 500 MW,” kata Toto dalam konferensi pers, Selasa, 28 Juli 2020. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Dengan pasar yang masih kecil tersebut menyebabkan pabrikan-pabrikan atau pengembang pembangkit jenis ini harus mengimpor komponen dengan jumlah kecil namun harganya relatif tinggi. Seperti halnya hukum ekonomi, semakin banyak supply maka harganya akan makin murah.
- Toto mengatakan pihaknya mencoba mendorong pasar solar panel dengan menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menciptakan pusat-pusat ekonomi baru salah satunya di sektor perikanan yang memiliki potensi cukup besar.
- Ia mengatakan sektor perikanan membutuhkan listrik untuk cold storage atau penyimpanan hasil tangkapan laut.
Namun nyatanya, masih banyak daerah yang memiliki potensi ikan yang besar namun ketersediaan cold storage terbatas. Padahal untuk menampung 100 ton hasil tangkapan. butuh listrik 300-400 kilowatt peak solar powered rooftop, “Saya sudah bertemu dengan Sekjen KKKP kita akan kembangkan sebagian mulai tahun ini, ada 14 lokasi yang kita sinergikan antara PLTS dengan cold storage,
- Alau kita kembangkan potensinya bisa 1.000 MW,” tutur Toto.
- Selain itu, lanjut dia dorongan terhadap rooftop solar panel juga dilakukan melalui sinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
- Ia bilang PUPR memiliki program sejuta rumah yang bisa diintegrasikan dengan PLTSa.
- Artinya itu potensi demand -nya juga cukup besar,” jelas Toto.
(DEV) : Solar Panel Mahal karena Peminat Sedikit
Contents
Mengapa saat ini penggunaan tenaga matahari masih mahal?
Mahalnya harga panel ini disebabkan karena sejumlah alasan, salah satunya karena industri pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia masih terbatas. Selain itu, banyaknya material seperti sel surya atau solar cell yang masih dipasok dari luar negeri.
Apakah perawatan panel surya mahal?
Biaya perawatan rendah – Pada umumnya sistem energi surya tidak membutuhkan banyak perawatan, sehingga memiliki biaya perawatan yang rendah. Meski begitu, solar panel perlu diperhatikan agar tetap bersih. Caranya Anda dapat menghubungi perusahaan pembersih khusus yang menawarkan layanan ini.
Apakah solar panel lebih hemat?
Sepanjang pandemi ini, rumah tak sekadar menjadi tempat tinggal. Fungsinya kini kian lengkap dengan menjadi kantor, pusat kebugaran, atau bahkan tempat bermain bagi anak. Tentu saja, makin banyak saja orang yang berusaha membuat rumahnya kian nyaman. Namun, belakangan tak hanya nyaman, rumah juga bisa dibuat lebih ramah lingkungan dengan memilih produk yang tepat.
Untuk mendukung gerakan ramah lingkungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) oleh masyarakat tidak boleh ditunda. Apalagi mengingat potensinya melimpah dan ke depan, dunia akan beralih ke energi bersih yang ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dikutip dari laman Kementerian ESDM, Kamis (9/9) mengatakan Indonesia kaya energi terbarukan dengan potensi lebih dari 400 ribu MW, yang 50 persen atau 200 ribu MW di antaranya adalah energi surya.
- Sementara, pemanfaatan energi surya baru 150 MW atau 0,08 persen dari potensinya.
- Sudah menjadi budaya global, dunia bergerak cepat mengurangi energi fosil dan beralih ke energi bersih yang ramah lingkungan.
- Tuntutan green product yang dihasilkan oleh green industry meningkat dan bahkan menjadi keharusan jika tidak ingin produknya dikenakan carbon border tax di tingkat global,” ujar Dadan.
Di sisi lain, pemerintah juga mendukung penggunaan PLTS atap untuk masyarakat. ”Kebijakan PLTS atap ini juga berpihak kepada masyarakat luas karena mengoptimalkan penghematan tagihan listrik bulanan dengan kapasitas terpasang sesuai daya langganan,” ujarnya.
Sayangnya, harga untuk memiliki panel surya sendiri di rumah relatif mahal. Untuk tipe starter kit misalnya, harga yang dibanderol sekitar Rp 18 juta. Namun, jangan mundur duluan karena saat ini telah ada program menarik untuk memasang panel surya di rumah. Untuk memudahkan masyarakat memasang panel surya di rumah, Bank Mandiri menyepakati kerja sama dengan PT Energi Indonesia Berkarya (SUNterra) dalam program pinjaman tanpa agunan yang murah dan dapat dicicil untuk pemasangan panel surya residensial (solar panel).
Lewat program ini, nasabah pemegang kartu kredit Bank Mandiri dapat menikmati cicilan sampai dengan 24 kali bayar dengan bunga nol persen. Senior Vice President Credit Card Group Bank Mandiri Lila Noya menyatakan, program ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pembiayaan kepemilikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sekaligus mendorong masyarakat untuk mulai mengadopsi panel surya sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari.
Apalagi, manfaat panel surya rumahan itu cukup signifikan, antara lain dapat menghemat tagihan listrik sampai dengan 30 persen serta mengurangi pencemaran emisi gas rumah kaca yang berbahaya alias ramah lingkungan. Lila menuturkan, program yang berlangsung hingga 31 Mei 2022 ini, diharapkan dapat membantu mewujudkan keiginan masyarakat untuk menghasilkan energi sendiri, melalui pemasangan panel surya di rumahnya masing-masing.
Manfaat panel surya rumahan itu cukup signifikan, antara lain dapat menghemat tagihan listrik sampai dengan 30 persen. LILA NOYA, Senior Vice President Credit Card Group Bank Mandiri Dalam kesempatan yang sama Chief Executive Officer SUNterra Fanda Soesilo menyampaikan bahwa kerja sama dengan Bank Mandiri yang merupakan salah satu Bank BUMN, merupakan kerja sama yang strategis bagi SUNterra.
- Hal ini merupakan langkah perusahaan untuk menjangkau calon green adopter dengan memanfaatkan potensi nasabah Bank Mandiri dan memberikan kemudahan alternatif pembayaran yang ringan dan mudah.
- Fanda mengatakan, untuk dapat memanfaatkan program ini,pelanggan cukup melakukan pembelian panel surya melalui aplikasi SUNterra atau melalui website SUNterra di www.sunterra.id.
Setelah itu, panel surya akan dipasang dalam jangka waktu 5-7 hari kerja setelah mendapatkan konfirmasi transaksi. “Kemandirian energi bisa dimulai dari diri kita sendiri dengan memasang panel surya di rumah. Program kerjasama SUNterra dengan Bank Mandiri diharapkan bisa mempercepat tercapainya target pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi bersih dari lingkungan terkecil,” katanya.
- Okoh dan Awet Tawaran menarik juga datang dari Modena yang meluncurkan lini produk terbarunya yaitu Modena Energy guna memberikan solusi energi praktis, murah, sekaligus ramah lingkungan kepada para pelanggan.
- Produk perdana yang dihadirkan oleh Modena Energy adalah Modena SolarPad yang merupakan paket panel surya dengan berbagai pilihan watt dan spesifikasi sesuai kebutuhan.
“Perubahan iklim menjadi satu hal besar yang memantapkan Modena melakukan gerakan berarti, yaitu dengan merancang produk yang dapat memanfaatkan energi alternatif ramah lingkungan. Dengan menggunakan panel surya pada atap rumah, bukan hanya biaya listrik rumah tangga yang terbantu, melainkan emisi karbon juga berkurang secara signifikan,” kata Direktur Modena, Bagus Prastowo, dalam keterangan resmi yang diterima Republika,
Semua produk Modena SolarPad menyertakan panel surya yang terbuat dari solar cell grade A, artinya efisiensi yang didapatkan dari radiasi matahari untuk menjadi energi dapat mencapai minimal 27 persen dengan 97,5 persen daya serap. Solar panel dibuat oleh silicon, tempered glass, dan frame aluminum galvanized sehingga tetap kokoh dan awet walau sudah terpapar sinar matahari, hujan atau badai sekalipun.
Sudah menjadi komitmen Modena untuk terus hadirkan produk cerdas dan berteknologi mutakhir untuk meningkatkan kualitas hidup para pelanggannya. Karena itu, Modena SolarPad dilengkapi dengan sistem monitoring WiFi yang dapat terkoneksi dengan aplikasi Modena Seamless.
- Ehadiran aplikasi ini dapat mempermudah para pengguna untuk melihat berapa daya yang dihasilkan per hari atau mengatur penyimpanan dan penggunaan daya harian sesuai dengan preferensi pengguna,” jelas Bagus.
- Salah satu risiko dari penggunaan listrik adalah padamnya aliran listrik baik karena terdapat gangguan jaringan, proses konstruksi atau hal lainnya.
Dengan adanya panel surya di rumah, dapat menjadi tambahan listrik sehingga pengguna tidak perlu khawatir dengan adanya pemadaman. “Walau mendung atau hujan sekalipun, panel surya tetap dapat menghasilkan energi dari cahaya matahari, sehingga konversi energi listrik harian pasti tetap ada,” ungkap Solar Business Development Senior Manager Modena, Mamun Hossain.
Menurut Mamun, keunggulan lain dari adanya solar panel di rumah adalah membuat biaya listrik menjadi lebih hemat karena bantuan daya dari sinar matahari. Lalu apabila digunakan secara bergilir dengan penyimpanan yang tepat, bisa dikatakan pengguna dapat menerima manfaat listrik tanpa biaya sampai 30 tahun lamanya.
Produk Modena SolarPad terbaru ini bisa didapatkan seluruh Modena Experience Center dan Modena Home Center, yang tetap buka hanya untuk melayani kunjungan terjadwal hingga regulasi berubah atau melalui lewat situs resmi www.modena.com dan di berbagai lokapasar, termasuk Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, dan Blibli.com.
Apa kelebihan solar panel?
Panel surya menjadi teknologi pada masa depan dengan memaksimalkan cahaya matahari sebagai sumber energi listrik di rumah. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengaplikasikan panel surya, yang paling terasa adalah penghematan energi dan menghilangkan ketergantungan akan energi fosil.
Apa kekurangan dan kelebihan dari panel surya?
3 menit Kelebihan dan kekurangan panel surya harus kamu ketahui jika ingin memasang benda tersebut di rumah. Selain menghemat listrik, biaya pemasangan alat itu juga ternyata terlampau mahal. Benarkah? Sahabat 99, apakah kamu tertarik memasang panel surya? Panel surya adalah alat yang mengubah cahaya yang bersumber dari energi matahari menjadi listrik.
- Ekinian, pemasangan panel surya di rumah tengah menjadi tren terutama di kota besar.
- Hal ini mengingat panel surya bisa menghemat pemakaian listrik di rumah sehingga tagihan PLN tidak membengkak.
- Alhasil, kamu bisa menghemat pengeluaran yang bisa dialokasikan untuk keperluan lain.
- Namun demikian, panel surya tak lepas dari kekurangan.
Salah satu kelebihan panel surya adalah menghemat tagihan listrik, sedangkan kekurangannya adalah biaya pemasangan yang mahal. Benarkah? Melansir Kompas, biaya pemasangan panel surya di Indonesia bisa mencapai Rp33,7 juta dengan memproduksi 3.145 kWh per tahun atau 262 kWh per bulan.
Mengapa panel surya jarang di gunakan oleh masyarakat?
Karena harga sel surya masih terlalu mahal ; biaya produksi per kwh jadi mahal juga. efisiensi panel surya masih kalah dibanding tenaga angin atau air – yg belakangan ini sdh banyak digunakan di indonesia.
Apa kelemahan dari pembangkit listrik panel surya?
Jawaban yang benar untuk pertanyaan tersebut adalah E. Tenaga surya adalah energi yang diperoleh dengan mengubah energi panas matahari melalui peralatan tertentu menjadi energi dalam bentuk lain seperti energi listrik. Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi,
- Panel surya terbuat dari bahan mahal, bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa mahal.
- Dengan demikian, kelemahan pembangkit listrik tenaga surya adalah teknologi yang digunakan mahal.
- Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah E.
- Jawaban yang benar untuk pertanyaan tersebut adalah E.
Tenaga surya adalah energi yang diperoleh dengan mengubah energi panas matahari melalui peralatan tertentu menjadi energi dalam bentuk lain seperti energi listrik. Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi, Panel surya terbuat dari bahan mahal, bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa mahal.