Jagat raya ini luas sekali. Jika kita manusia hanya hidup di planet Bumi (baca: inti bumi ), kita perlu mengetahui bahwa di luar Bumi masih ada alam yag sangat luas. Hal ini perlu untuk menyadarkan kita betapa kuasanya Tuhan menciptakan alam semesta. Tata surya (baca: susunan tata surya ) terdri atas berbagai benda yang membentuk sebuah sistem yang amat teratur.
Tata surya kita dipimpin oleh bintang besar dan maha panas yang kita sebut sebagai matahari (baca: bagian-bagian matahari ). Di sekitar matahari kita akan menemukan berbagai benda langit yang mengitarinya. Salah satu benda langit yang penting adalah planet. Planet di tata surya ada delapan buah. Masing- masing planet mempunyai ukuran yang berbeda- beda dan garis lintas (orbit) masing- masing.
Berikut merupakan planet di tata surya dari yang paling kecil hingga yang paling besar.
Merkurius
Planet di tata surya ada delapan buah dan masing- masing dari planet tersebut berjajar mengelilingi matahari dengan orbitnya masing- masing. Planet yang paling kecil diantara delapan planet adalah Merkurius. Selain menjadi planet yang paling kecil, planet ini juga merupakan planet yang paling dekat dengan matahari (baca: lapisan-lapisan matahari ).
- Mempunyai diameter sekitar 4.879 km
- Jarak dari matahari adalah sekitar 57, 8 juta kilometer
- Mempunyai kala rotasi selama 59 hari
- Menghabiskan waktu sekitar 88 hari untuk satu kali berevolusi
- Suhu ketika siang hari mencapa 217 derajat Celcius dan ketika malam hari mencapai -173 derajat Celcius.
Itulah informasi umum mengenai Planet Merkurius. Planet Merkurius juga merupakan sebuah planet yang tidak mempunyain lapisan udara (atmosfir) sebagai pelindung sehingga tidak terlalu banyak menyerap dan menahan sinar matahari. Satu hal yang wajar dimiliki oleh planet adalah adanya satelit alam yang mengelilingi planet. Namun hal ini tidak dimiliki oleh planet Merkurius,
Mars
Setelah Merkurius, planet yang terkecil kedua di tata surya adalah Planet Mars. Planet Mars juga disebut sebagai planet Merah. Mengapa demikian? Hal ini karena apabila kita melihat dari Bumi, maka planet Mars akan terlihat berwarna merah. Karena warna merah ini hanya ada satu, maka planet Mars ini mudah sekali untuk ditebak keberadaannya.
- Mempunyai diameter sekitar 6.800 km
- Jarak dari matahari adalah sekitar 227 juta kilometer
- Mempunyai kala rotasi selama 24, 6 jam
- Menghabiskan waktu sekitar 687 hari untuk satu kali berevolusi
Itulah beberapa informasi umum mengenai planet Mars. Ada informasi unik mengenai Planet Mars. Baru- baru penelitian menemukan bahwa Planet Mars mempunyai kesamaan dengan Bumi. Salah satunya adalah keberadaan air (baca: jenis air ) di planet Mars. Dengan adanya air di Planet Mars ini maka kemungkinan di Mars juga bisa ditemukan kehidupan.
Venus
Setelah Mars, planet terkecil ketiga di tata surya adalah Venus, Venus juga merupakan planet terdekat kedua dengan matahari setelah Merkurius. Venus juga dikenal dengan nama bintang kejora. Hal ini karena apabila dilihat dari Bumi, planet Venus tampak sangat berkilau diantara bintang lainnya.
- Mempunyai diameter sekitar 12.100 km
- Jarak dari matahari adalah sekitar 108 juta kilometer
- Mempunyai kala rotasi sangat panjang, yakni selama 243 hari
- Menghabiskan waktu sekitar 225 hari untuk satu kali berevolusi
Selain beberapa informasi umum yang telah disampaikan, ada satu fakta unik mengenai planet Venus. Fakta tersebut adalah bahwa planet Venus merupakan planet yang terpanas di tata surya. Ya meski posisinya terdekat nomor dua dari matahari, ternyata planet Venus lebih panas daripada Merkurius.
Hal ini karena Merkurius tidak mempunyai atmosfer untuk menyerap dan menahan sinar matahari, sementara planet Venus mempunyai atmosfer yang tebal sehingga mampu membuat suhu di permukaan Venus tetap panas. Sebenarnya atmosfer di planet Venus ini justru mempunyai masalah, cahaya matahari yang masuk ke Venus akan tertahan dan tidak dapat keluar (seperti kasus rumah kaca (baca: cara menaggulangi efek rumah kaca )).
Hal ini akan menyebabkan suhu di permukaan Venus sangat panas, hingga mencapai 426 derajat Celcius. Selain itu Venus juga merupakan planet yang paling lambat dalam berotasi, sehingga membuat permukaan Planet ini mendapatkan penyinaran paling lama.
Bumi
Planet terkecil keempat di tata surya adalah planet yang kita tempati, yakni Bumi (baca: kerak bumi ). Bumi merupakan planet yang sangat mendukung bagi kehidupan makhluk hidup. Hal ini karena Bumi mempunyai banyak cadangan air dan suhu udara di Bumi juga cocok untuk kehidupan. Beberapa informasi umum mengenai planet Bumi adalah sebagai berikut:
- Mempunyai diameter sekitar 12.700 km
- Jarak dari matahari adalah sekitar 149 juta kilometer
- Mempunyai kala rotasi selama 23,9 jam
- Menghabiskan waktu sekitar 365, 25 hari untuk satu kali berevolusi
Planet Bumi adalah planet yang sangat cocok untuk kehidupan. Selain karena karakteristiknya yang sangat mendukung, juga karena Bumi mempunyai sebuah lapisan udara yang disebut dengan atmosfer sebagai pelindung. Atmosfer ini akan memertahankan sinar matahari sehingga suhu di Bumi tetap hangat.
Neptunus
Planet terkecil selanjutnya adalah Neptunus. Neptunus selain menjadi planet terkecil kelima, juga merupakan planet yang paling jauh dari matahari. Neptunus memiliki warna kehijau- hijauan dan letaknya sangat jauh dari Bumi. Berikut merupakan informasi umum mengenai planet Neptunus:
- Mempunyai diameter sekitar 50.000 km
- Jarak dari matahari adalah sekitar 4.497 juta kilometer
- Mempunyai kala rotasi selama 15,8 jam
- Menghabiskan waktu sekitar 164,8 tahun untuk satu kali berevolusi
Itulah beberapa informasi umum mengenai planet Neptunus. Karena letak planet Neptunus ini sangat jauh, maka tidak banyak informasi yang diketahui dari planet ini.
Uranus
Diatas planet Neptunus ada planet Uranus. Planet Uranus juga merupakan planet terjauh kedua dari matahari setelah planet Neptunus. Planet Uranus dan planet Neptunus bahkan disebutkan sebagai dua planet kembar karena kemiripannya. Berikut merupakan informasi mengenai planet Uranus:
- Mempunyai diameter sekitar 51.000 km
- Jarak dari matahari adalah sekitar 2870 kilometer
- Mempunyai kala rotasi selama 17,2 jam
- Menghabiskan waktu sekitar 84 tahun untuk satu kali berevolusi
Itulah beberapa informasi umum mengenai Planet Uranus. Planet Uranus mempunyai warna kebiru- biruan, sehingga planet Uranus disebut juga sebagai planet Biru. Planet Neptunus juga merupakan planet yang diselimuti banyak kabut tebal sehingga planet ini seperti sebuah misteri.
Saturnus
Planet terbesar kedua adalah planet Saturnus. Planet Saturnus merupakan satu- satunya planet yang unik, yakni planet yang mempunyai cincin. Cincin planet Saturnus ini terbuat dari partikel debu- debu dan juga es (baca: hujan es ). Karena keberadaan cincin yang mengelilingi, maka planet Saturnus ini terlihat indah dan terlihat berbeda dari planet- planet lainnya.
- Mempunyai diameter sekitar 120.000 km
- Jarak dari matahari adalah sekitar 1427 juta kilometer
- Mempunyai kala rotasi selama 10,2 jam
- Menghabiskan waktu sekitar 29,5 tahun untuk satu kali berevolusi
Itulah informasi umum mengenai planet Saturnus. Saturnus ini merupakan planet yang tergolong dalam planet raksasa karena ukurannya yang sangat besar. Oleh karena letaknya yang jauh dari matahari maka suhu permukaan planet Saturnus ini juga sangat dingin.
Jupiter
Planet yang paling besar di tata surya adalah planet Jupiter. Oleh karena Jupiter merupakan planet yang paling besar di tata surya, maka ukurannya pun berkali- kali lipat dari ukuran Bumi. Jupiter mempunyai beberapa informasi umum sebagai berikut:
- Mempunyai diameter sekitar 143.000 km
- Jarak dari matahari adalah sekitar 778 juta kilometer
- Mempunyai kala rotasi selama 9,8 jam
- Menghabiskan waktu sekitar 11,9 tahun untuk satu kali berevolusi
Itulah beberapa informasi mengenai planet Jupiter. Planet Jupiter merupakan planet terbesar, dan karena ukurannya yang sangat besar maka gaya gravitasi yang ditimbulkan juga besar. Oleh karena itulah planet Jupiter menjadi penyelamat bagi planet- planet yang lainnya.
- Pernah suatu ketika diketahui ada benda langit yang mengarah jatuh menabrak Bumi.
- Dan ketika melintas di dekat Jupiter, benda langit tersebut berganti arah akibat tertarik gravitasi Jupiter.
- Dan hal ini menyelamatkan Bumi.
- Selain itu Jupiter ini juga disebut sebagai planet gas.
- Hal ini karena sebagian besar kandungan Planet ini berisi oleh gas.
Itulah kedelapan planet yang menghiasi tata surya kita dan diurutkan dari ukuran yang terkecil hingga ukuran yang paling besar. Masing- masing planet tersebut mempunyai karakteristik berbeda- beda sehingga keistimewaannya berbeda- beda pula.
Apakah semua planet lain dalam tata surya kita mampu menyamai separuh dari ukuran planet Jupiter?
NAMA-NAMA PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA
Planet apa yang Paling Besar Dalam Tata Surya Kita? https://www.belajarsampaimati.com/2013/04/planet-apa-yang-paling-besar-dalam-tata.html
|
Ilustrasi/istimewa |
Dalam sistem tata surya kita, Jupiter menjadi planet yang paling besar. Seandainya semua planet lain dalam tata surya kita digabung menjadi satu, besar planet gabungan itu belum mampu menyamai separuh saja dari ukuran planet Jupiter. Umpama kita bisa menatap langit malam di Jupiter, kita akan menyaksikan 63 Bulan di langit, tidak hanya 1 seperti di Bumi.
Apa planet terbesar kedua di Tata Surya?
Membandingkan Ukuran Planet-planet Tata Surya
Tata surya. Kredit: Wikimedia Commons |
Info Astronomy – Tata surya terdiri atas delapan planet utama, mulai dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Kedelapan planet juga memiliki ukuran yang berbeda-beda. Lalu, seperti apa perbandingannya? Bila kamu masih menganggap bahwa Bumi adalah planet yang besar, kamu mungkin terkejut karena pada kenyataannya planet kita hanyalah planet yang kecil bila dibandingkan dengan planet-planet raksasa gas raksasa yang berada di tepi luar tata surya kita.
Di artikel ini, kita akan mengeksplorasi planet-planet di tata surya, dengan sedikit bahasan mengenai bagaimana planet-planet bisa berukuran seperti sekarang ini. Sejarah Singkat Tata Surya Memang, belum ada manusia sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, ketika tata surya mulai terbentuk. Lalu, bagaimana para astronom tahu sejarah tata surya? Kelahirannya tata surya rupanya bisa diketahui dari beberapa sumber: meneliti batuan di Bumi, meneliti asteroid-asteroid dekat Bumi, mengamati sistem bintang lain yang sedang dalam proses pembentukannya, dan beberapa metode lainnya.
Semakin banyak informasi yang ditemukan, semakin berkembang pula teori pembentukan tata surya kita. Teori terkemuka saat ini, yang tentunya sudah berbasis hasil pengamatan dan fakta, para astronom percaya bahwa tata surya dimulai dengan gas dan awan debu, atau nebula, yang berputar.
Perputaran pada nebula tersebut pada akhirnya memiliki gravitasi yang kuat di pusatnya, dan hingga akhirnya runtuh untuk membentuk Matahari. Energi dari Matahari muda yang baru terbentuk itu pun mulai mendorong partikel gas yang lebih ringan menjauh darinya melalui angin matahari, sementara partikel yang lebih besar dan lebih padat seperti debu tetap berada di dekatnya.
Pada fase ini, Matahari dikelilingi oleh apa yang disebut sebagai cakram akresi.
Ilustrasi cakram akresi. Kredit: NASA/FUSE |
Selama lebih dari jutaan tahun setelah Matahari terbentuk, partikel-partikel gas dan debu pada cakram akresi tadi saling menarik atau menabrak satu sama lain karena gravitasi, bersama-sama mereka mulai bergabung menjadi satu kesatuan baru: cikal bakal planet, atau planetesimal.
Ketika planetesimal yang berukuran besar berhasil terbentuk, mereka menyapu partikel-partikel yang lebih kecil untuk membersihkan orbitnya. Pada fase ini, planet-planet mulai membentuk dirinya sendiri. Karena lebih banyak debu di area dekat Matahari, maka terbentuklah planet-planet berbatu seperti Merkurius hingga Mars.
Sementara karena lebih banyak gas di area jauh Matahari, maka bagian luar tata surya saat ini dihuni oleh planet-planet raksasa gas. Seberapa Besar Ukuran Planet-planet? Agar lebih mudah untuk membayangkannya, mari kita analogikan bahwa planet-planet di tata surya adalah buah-buahan yang sering kita makan atau temui di toko buah, perbandingannya jadi seperti ini kira-kira:
Infografik: Riza |
Bagaimana? Lebih mudah untuk dibayangkan, bukan? Nah, di bawah ini merupakan perkiraan radius delapan planet di tata surya kita yang sudah disusun dalam urutan ukuran. Kami juga menyertakan ukuran radius relatif terhadap Bumi untuk membantu kamu membayangkannya dengan lebih baik.
Jupiter (69.911 km) – 1.120% ukuran Bumi Saturnus (58.232 km) – 945% ukuran Bumi Uranus (25.362 km) – 400% ukuran Bumi Neptunus (24.622 km) – 388% ukuran Bumi Bumi (6.371 km) Venus (6.052 km) – 95% ukuran Bumi Mars (3.390 km) – 53% ukuran Bumi Mercury (2.440 km) – 38% ukuran Bumi
Ya, Jupiter adalah raksasa, ia merupakan planet terbesar di tata surya kita. Bila Jupiter adalah buah, maka mungkin merupakan semangka. Jupiter juga memiliki massa yang besar, dan diyakini bisa mempengaruhi jalur benda-benda kecil di tata surya. Dengan gravitasinya yang besar itu, Jupiter bisa mengirim komet atau asteroid ke tata surya bagian dalam, sekaligus juga bisa melempar benda-benda kecil itu menjauhi tata surya.
Saturnus, yang paling terkenal karena cincinnya, merupakan planet terbesar kedua. Ia merupakan jeruk limau bila dianalogikan sebagai buah. Bersama Jupiter dan Saturnus di tata surya bagian luar, ada planet Uranus dan Neptunus, yang keduanya memiliki atmosfer hidrogen, helium, dan metana. Berbeda dengan Jupiter dan Saturnus yang merupakan raksasa gas, Uranus dan Neptunus dikenal sebagai raksasa es.
Sementara itu, planet-planet dalam seperi Venus dianggap sebagai kembaran Bumi karena memiliki ukuran yang hampir sama besar, maka mereka berdua dianalogikan sebagai tomat. Lain lagi dengan Mars, ia sedikit lebih kecil dari Bumi sehingga bila ia buah maka merupakan bluberi.