Unsur Gizi Dalam Makan Yang Berfungsi Sebagai Pemberi Tenaga?

Unsur Gizi Dalam Makan Yang Berfungsi Sebagai Pemberi Tenaga
Unsur Gizi dalam Makanan Sebagai Pemberi Tenaga – Berdasarkan informasi dari buku Bagaimana Tubuh Kita Mencerna Makanan karangan Agus Maryanto (2020), unsur gizi dalam makanan sebagai pemberi tenaga adalah karbohidrat. Selain menyumbang energi, karbohidrat juga dapat memberikan rasa kenyang.

  1. Pada dasarnya, setiap manusia membutuhkan jumlah karbohidrat yang berbeda-beda.
  2. Porsi karbohidrat harian untuk orang dewasa yang bekerja tidak terlalu berat, kurang lebih sebanyak 8-12 gram/kg berat badan.
  3. Meskipun mengandung manfaat, karbohidrat harus dikonsumsi secukupnya.
  4. Apabila berlebihan, maka dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan.

Zat karbohidrat bisa didapatkan dengan mengkonsumsi beras, jagung, dan gandum, singkong, kentang, talas, ubi jalar, sayur-sayuran, buah-buahan, roti, dan kacang-kacangan. Ilustrasi Unsur Gizi dalam Makanan Sebagai Pemberi Tenaga Foto: Unsplash Menurut Dr.

  1. Anna Yuliana dan Setyaningrum (2018) dalam bukunya yang bertajuk Buku Ajar Biokimia Farmasi, karbohidrat atau sakarida merupakan senyawa organik yang mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
  2. Tumbuhan dapat menghasilkan karbohidrat sendiri melalui proses fotosintesis.
  3. Sementara itu binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat, sehingga mereka sangat bergantung pada tumbuhan.

Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar, di antaranya: Monosakarida (C6H12O6) merupakan gula yang paling sederhana. Berdasarkan jumlah gugusnya, monosakarida bisa dibedakan menjadi dua, yaitu aldosa (monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida) dan ketosa (monosakarida mengandung gugus keton) Sementara itu berdasarkan jumlah atom karbon penyusunnya, monosakarida bisa dibagi menjadi triosa (3 karbon), tetrosa (4 karbon), pentrosa (5 karbon), heksosa (6 karbon), dan heptosa (7 karbon).

Di antara semuanya, heksosa merupakan monosakarida yang paling banyak ditemukan dan memiliki peranan besar dalam sistem pencernaan tubuh. Mengutip buku Buku Ajar Gizi dan Diet oleh Pipit Festy W (2018), oligosakarida adalah polimer monosakarida yang terdiri dari 2 sampai 10 monosakarida. Umumnya, oligosakarida bersifat larut air.

Oligosakarida terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu oligosakarida dengan dua molekul monosakarida (disakarida), dengan tiga molekul (trisakarida), dan empat molekul (tetrasakarida). Polisakarida merupakan molekul baru yang terdiri dari rangkaian monosakarida yang membentuk polimer ikatan glikosidik rantai panjang.

Apakah unsur gizi dalam makanan sebagai pemberi tenaga?

Roti mengandung unsur gizi karbohidrat yang dapat mengenyangkan jika dikonsumsi. Foto: Pixabay Unsur gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia terdiri dari berbagai jenis. Unsur gizi ini terkandung dalam bahan-bahan makanan yang selama ini dikonsumsi manusia.

  1. Suatu makanan disebut sebagai makanan sehat, jika terdapat unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh.
  2. Unsur gizi yang terdapat dalam makanan dan diperlukan untuk tubuh, dikelompokkan menjadi enam macam, yaitu karbohidrat, protein, mineral, lemak, vitamin, dan air.
  3. Unsur gizi tersebut memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai penghasil energi, pembangun dan perbaikan jaringan yang rusak, serta pelindung dan pengatur kegiatan tubuh.

Dari enam kelompok unsur gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, mana yang berfungsi sebagai pemberi tenaga? Agar mengetahui jawabannya, simak uraian lengkap berikut ini. Kentang dapat menggantikan ubi jalar dan singkong yang sama-sama mengandung karbohidrat.

Foto: Pixabay Unsur gizi dalam makanan sebagai pemberi tenaga adalah karbohidrat. Karbohidrat didapatkan dari padi-padian (beras, jagung, atau gandum) dan umbi-umbian (ubi jalar, singkong, talas, dan kentang). Selain itu, karbohidrat juga dapat berasal dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, manusia akan merasa kenyang, sehingga memudahkannya untuk kembali beraktivitas.

Dikutip berdasarkan buku Manfaat Serat bagi Tubuh oleh Agus Maryoto (2008: 07), jumlah karbohidrat yang dibutuhkan tiap manusia bergantung pada usia dan aktivitasnya. Pada umumnya, orang dewasa yang memiliki aktivitas tidak begitu berat, membutuhkan rata-rata 8-12 gr/kg berat badan setiap hari.

  • Pemberi rasa manis pada makanan;
  • Pengatur metabolisme lemak;
  • Membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur gerak peristaltik usus, serta memberi bentuk pada feses.

Ada beberapa akibat yang terjadi apabila tubuh kekurangan karbohidrat. Hal yang paling utama terjadi adalah kehilangan energi, karena gula darah menurun. Selain itu, adrenalin berkurang, sehingga badan menjadi kurus dan lemas. Pasta merupakan makanan pengganti nasi yang mengandung karbohidrat.

  1. Jadikan roti, pasta, kentang, atau nasi sebagai bahan makanan pokok.
  2. Hidangkan roti, pasta, dan kentang dalam porsi yang lebih besar sebagai pengganti nasi.
  3. Konsumsilah lebih banyak mie dan roti daripada padi-padian, seperti beras dan soba.
  4. Sereal dapat dinikmati dalam bentuk cemilan sehat yang bisa dikonsumsi kapan saja. Khususnya sereal yang difortifikasi atau yang terbuat dari padi-padian, dapat digunakan untuk mengatasi kelaparan pada anak-anak usai berkegiatan.
  5. Menggunakan variasi beras yang beragam, contohnya beras merah, beras hitam, Arborio, Carnaroli, atau beras khusus lainnya.
  6. Mencoba mengonsumsi ubi jalar, singkong, atau pisang sebagai pengganti kentang.

Apa saja zat yang berfungsi sebagai sumber tenaga?

Karbohidrat – Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Semua jenis karbohidrat berasal dari tumbuhan dan dihasilkan melalui proses fotosintesa. Sumber utama karbohidrat antara lain serealia (terdiri dari padi, gandum, dan jagung) serta olahannya (roti, tepung, mie, bihun, dsb), umbi-umbian, dan produk olahan seperti gula, selai, dan sirup.

Apa saja yang termasuk unsur gizi pemberi kalori?

Unsur pemberi kalori terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein.

Di bawah ini manakah yang termasuk sebagai unsur gizi pemberi energi?

Unsur gizi dalam makanan sebagai memberi tenaga adalah Karbohidrat,

Sesuai dengan fungsi gizi maka makanan harus mengandung apa?

Sesuai dengan Fungsi Zat Gizi, maka Makanan Harus Mengandung Karbohidrat dan Protein, Mengapa Demikian? – Karbohidrat tentu memiliki hubungan yang erat dengan glukosa. Glukosa atau gula merupakan zat yang diproses dari karbohidrat yang berfungsi sebagai bahan bakar yang akan digunakan oleh tubuh untuk menunjang berbagai aktivitas dengan cara merubahnya menjadi energi.

Untuk itu, manfaat utama dari karbohidrat tidak lain adalah sebagai sumber energi bagi tubuh dalam melaksanakan berbagai aktivitas di setiap harinya. Karbohidrat terbagi menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks. Dua jenis karbohidrat ini memiliki perbedaan dalam struktur kimianya. Secara umum, karbohidrat sederhana hanya mengandung gula dasar yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.

Sementara itu, karbohidrat kompleks memiliki rantai gula yang lebih panjang, sehingga tubuh membutuhkan rentan waktu yang lebih lama untuk mencerna dan menyerap jenis karbohidrat ini. Sumber karbohidrat alami bisa ditemukan dari beberapa jenis makanan, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan susu.

  • Ingin membeli suplemen atau vitamin untuk kebutuhan harian? Kamu bisa membelinya di Official Store Pyfa Health,
  • Yuk, cek produknya sekarang dan dapatkan diskon menarik setiap pembelian melalui Shopee,
  • Lik banner di bawah ini, ya! Ada berbagai manfaat protein bagi tubuh, mulai dari membantu sistem kekebalan tubuh, membantu memproduksi sel dan jaringan tubuh, serta peran penting lainnya.

Karena perannya yang vital tersebut, tentu penting bagi kamu untuk menjaga asupan protein harian dalam tubuh. Sebenarnya, apa sih protein itu? Sedikit penjelasan singkat, protein adalah makronutrien penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Protein sendiri terdiri dari asam amino yang dibutuhkan sehingga tubuh dapat bekerja dengan baik.

Asam amino dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu asam amino esensial dan asam amino non-generasi. Disebut sebagai asam amino non-esensial karena tubuh dapat memproduksinya sendiri. Sedangkan amino esensial adalah jenis asam amino yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh dan hanya bisa didapatkan dengan mengkonsumsi makanan tertentu yang memang mengandung kandungan tersebut.

Manfaat protein terbilang beragam. Beberapa di antaranya, yaitu:

Membantu pertumbuhan tulang, otot, tulang rawan, kulit, dan darah. Membangun, memperkuat, dan memperbaiki atau mengganti jaringan tubuh. Misalnya saja, keratin yang memperkuat rambut serta kolagen dan elastin yang mendukung jaringan ikat dan kulit. Protein juga penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, remaja, hingga wanita yang sedang berada di masa hamil, serta penting untuk kesehatan janin yang dikandungnya.

Nah, itulah penjelasan dari pembahasan kita kali ini. Jadi, sesuai dengan fungsi zat gizi maka makanan harus mengandung karbohidrat dan protein. : Sesuai dengan Fungsi Zat Gizi, Maka Makanan Harus Mengandung?

Jenis makanan apa saja yang mengandung unsur unsur zat gizi?

Zat gizi yang diperlukan tubuh terdiri dari Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa gizi adalah bahan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh untuk menghasilkan tenaga, membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh.

Makanan adalah sumber energi apa?

Unsur Gizi Dalam Makan Yang Berfungsi Sebagai Pemberi Tenaga luring

Penulis : EVI JUNIA NURHAYATI
Diterbitkan : 4 Juli 2022 20:51
Jenjang : SMP/MTS/Paket B
Kelas : 7
Mapel : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Dengan asupan makanan yang baik dan cukup, kamu dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Zat makanan yang memiliki peran dalam tubuh diantaranya Karbohidrat, Protein, Lemak, Mineral, dan Vitamin.

Apakah protein sebagai sumber energi?

Berbagai Fungsi Protein – Berikut ini adalah berbagai manfaat dan fungsi protein bagi tubuh, yaitu: 1. Sebagai sumber energi Fungsi protein yang pertama adalah sebagai salah satu sumber energi yang penting bagi tubuh, selain lemak dan karbohidrat. Sama halnya dengan karbohidrat, protein mengandung 4 kalori per gram-nya, sedangkan lemak memasok energi lebih banyak, yakni 9 kalori/gram.

Apa zat gizi sebagai sumber energi bagi tubuh selain karbohidrat?

Secara garis besar, zat makanan penghasil energi terbagi menjadi tiga jenis yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Ketiga zat makanan tersebut adalah makronutrien ataupun nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.

Dibawah ini manakah yang merupakan unsur gizi pengatur fungsi faal?

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA GIZI KERJA Dosen Pengajar: Prof. DR. Qomariyatus Sholihah, Amd.Hyp, ST,M. Kes Oleh : FIDELIS BOY MANURUNG H1D113210 PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 201 6 BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja. Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja (Satriono, 1999).

  1. Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja.
  2. Termasuk dalam memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh).

Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi (Adrianto Dan Ningrum, 2010).

  • Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap, sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi.
  • Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi dalam jumlah yang cukup.
  • Mereka menderita lapar pangan dan gizi, mereka menderita gizi kurang.

Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena faktor gizi (Aziza, Dkk.2015).

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu;

  1. Apa yang dimaksud gizi kerja?
  2. Gizi apakah yang dibutuhkan pekerja?
  3. Aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi gizi kerja?
  4. Undang-undang apa saja yang mangatur gizi kerja?
  5. Apa akibat kekurangan gizi pada pekerja?

Tujuan

  1. Mengetahui tentang gizi kerja.
  2. Mengetahui gizi yang dibutuhkan pekerja.
  3. Mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi gizi pekerja.
  4. Mengetahui undang-undang yang mengatur gizi kerja.
  5. Mengetahui akibat kekurangan gizi pada pekerja.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian tetapi juga menurunkan produktifitas, menghambat pertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan.

Berbagai masalah yang timbul akibat gizi buruk antara lain tingginya angka kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang disebabkan jika ibu hamil menderita KEP akan berpengaruh pada gangguan fisik, mental dan kecerdasan anak, juga meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan kurang zat besi.

Bayi yang kurang zat besi dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan sel-sel otak, yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak. Faktor penyebab gizi buruk dapat berupa penyebab tak langsung seperti kurangnya jumlah dan kualitas makananyang dikonsumsi, menderita penyakit infeksi, cacat bawaan, menderita penyakit kanker dan penyebab langsung yaitu ketersediaan pangan rumah tangga, perilaku dan pelayanan kesehatan.

  1. Sedangkan faktor-faktor lain selain faktor kesehatan, tetapi juga merupakan masalah utama gizi buruk adalah kemiskinan, pendidikan rendah, ketersediaan pangan dan kesempatan kerja.
  2. Oleh karena itu, untuk mengatasi gizi buruk dibutuhkan kerjasama lintas sektor.
  3. Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan (kondisi tubuh) sebagai hasil penyerapan zat-zat gizi yang esensial dan ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan yang dampak fisiknya dapat diukur.

Terdapat tiga konsep pengertian status gizi (Satriono, 1999).

  1. Keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara gizi disatu pihak dan pengeluaran organisme di lain pihak.
  2. Proses dari organisme dalam menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pembuangan untuk pemeliharaan hidup, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan produksi energi.
  3. Tanda-tanda atau penampilan yang diakibatkan oleh “nutriture” yang terlihat pada variabel tertentu. Oleh karena itu dalam mengacu tentang keadaan gizi seseorang perlu disebutkan.

Perlu dipahami bahwa antara status gizi dan indikator status gizi terdapat suatu perbedaan, yaitu bahwa indikator memberikan refleksi tidak hanya status gizi tersebut tetapi juga pengaruh non gizi, oleh karenanya indikator walaupun sensitif tetapi tidak selalu spesifik Status gizi merupakan salah satu unsur dalam menentukan kondisi fisik atau kualitas fisik seseorang atau kelompok masyarakat tertentu.

Pada dasarnya bekerja adalah aktivitas fisik yang selalu memerlukan enegi yang bersumber dari asupan gizi. Makin banyak aktivitas fisik makin banyak pula kebutuhan energi. Individu dengan status gizi baik menyimpan cadangan energi lebih baik dan relative lebih lama bertahan dalam bekerja disbanding individu dengan status gizi kurang.

Dengan demikian, dapat dirumuskan asumsi bahwa semakin baik status gizi seseorang, semakin bertahan di dalam mencegah timbulnya kelelehan kerja. Penentuan status gizi meliputi:

  1. Gejala klinik
  2. Pemeriksaan antropometrik
  3. Pemeriksaan biokimia.

Status gizi merupakan salah satu unsur dalam menentukan kondisi fisik atau kualitas fisik seseorang atau kelompok masyarakat tertentu. Pada dasarnya bekerja adalah aktivitas fisik yang selalu memerlukan enegi yang bersumber dari asupan gizi. Makin banyak aktivitas fisik makin banyak pula kebutuhan energi.

Individu dengan status gizi baik menyimpan cadangan energi lebih baik dan relative lebih lama bertahan dalam bekerja disbanding individu dengan status gizi kurang. Dengan demikian, dapat dirumuskan asumsi bahwa semakin baik status gizi seseorang, semakin bertahan di dalam mencegah timbulnya kelelehan kerja.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang menurut Reni Wijayanti, 2007 yaitu: 1). Faktor Ekonomi Penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari. Hendaklah dikesampingkan anggapan bahwa makanan yang memenuhi persyaratan gizi hanya mungkin disajikan dikeluarga yang berpenghasilan tinggi, memungkinkan keluarga yang berpenghasilan terbataspun mampu menghidangkan makanan yang cukup memenuhi syarat gizi bagi anggota keluarganya.2).

  1. Faktor pengetahuan tentang gizi Pengetahuan tentang kadar zat gizi dalam berbagai bahan makanan dapat membantu keluarga memilih makanan bergizi,murah dan dapat menjadi selera untuk semua anggota keluarga.3).
  2. Faktor prasangka buruk terhadap jenis makanan tertentu Adanya orang berpikiran salah dengan menganggap bila makan sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral akan menurunkan harkat keluarga.4).

Faktor fadhisme Yaitu kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu. Hal ini akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan yang akhirnya tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.5). Faktor-faktor lingkungan kerja Ini menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap keadaan gizi tenaga kerja yang berlebihan maka penggunaan cadangan energipun akan bertambah besar. Masalahnya hanya terletak pada kekurangan gizi, khususnya energi. Bagi orang dewasa yang bekerja dengan energi yang melebihi dari kewajaran (membanting tulang demi untuk memperoleh pendapatan yang lebih) umumnya ia menggunakan cadangan energi dalam tubuhnya, akibat penggunaan tersebut dan tidak adanya penggantian energi dan energi cadangan sehubungan dengan kurangnya pemasukan zat makanan ke dalam tubuhnya, tentulah dari pekerja/orang dewasa yang bersangkutan tidak dapat diharapkan adanya produktivitas kerja yang dikehendaki.

Pada masa sekarang para pengusaha telah memikirkan akan masalah yang dihadapi oleh para karyawannya. Oleh karena itu, bagi para karyawan yang bekerja melebihi ketentuan waktu kerja atau menjalankan pekerjaan yang dianggap berat, selalu disediakan jaminan makan (biasanya berupa makanan yang bergizi) dan makanan tambahan ( extra voiding ).

Pembatasan waktu kerja, pemberian jaminan makan setiap hari kerja, merupakan suatu kebijaksanaan pengusaha utnuk mempertahankan produktivitas kerja yang dikehendaki perusahaan dari para karyawannya Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya dengan tujuan untuk meningkat daya kerja dan kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya dengan tingkat gizi seseorang (Suma‟mur, 1996).

  1. Daya tahan tubuh menurun dan sering menderita sakit dengan akibat absensi yang tinggi.
  2. Daya kerja fisik turun sehingga prestasi rendah.
You might be interested:  Panel Surya Merupakan Alat Yang Dapat Mengubah Titik. Menjadi Energi?

Dengan absensi tinggi ditambah lagi dengan prestasi kerja rendah maka akan menyebabkan produktivitas rendah pula. Ada beberapa jenis atau unsur zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Unsur-unsur tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan air. Enam unsur tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

  1. Unsur gizi pemberi energi, yaitu : karbohidrat, protein, dan lemak.
  2. Unsur gizi pembangun sel-sel jaringan tubuh, yaitu : protein, mineral, dan air.
  3. Unsur gizi pengatur fungsi faal tubuh, yaitu : mineral, vitamin, dan air.

Pengetahuan mengenai cara menyusun menu seimbang yang didasarkan “Empat Sehat Lima Sempurna” sangat diperlukan karena dapat menjamin kesehatan dan gizi yang baik (Kardjati 1985 diacu dalam Yusra 1998). Hampir semua negara yang mengikuti Kongres Gizi Internasional menyadari perlunya disusun Nutritional Guidelines sebagai tindak lanjut dari Kongres Gizi Internasional di Roma, Itali pada tahun 1992.

Oleh karena itu, Indonesia membuat pedoman umum gizi seimbang (PUGS) yang bertujuan untuk mencegah timbulnya berbagai masalah gizi (Rai 1997 diacu dalam Yusra 1998). Pada dasarnya kelahiran PUGS merupakan suatu proses dinamisasi dan penjabaran secara operasional dari slogan “Empat Sehat Lima Sempurna”.

Dalam PUGS terkandung 13 pesan dasar tentang perilaku makan yang diharapkan dapat mencegah permasalahan gizi. Adapun isi dari 13 pesan tersebut antara lain :

  1. Makanlah aneka ragam makanan
  2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
  3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
  4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
  5. Gunakan garam beriodium
  6. Makanlah makanan sumber zat besi
  7. Biasakan makan pagi
  8. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
  9. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
  10. Hindari minum minuman beralkohol
  11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
  12. Bacalah label pada makanan yang dikemas

(Depkes 2005).

Makanlah aneka ragam makanan

Makanan yang beraneka ragam, yaitu makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun, dan pengatur. Makanan sumber zat tenaga antara lain : beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti, dan mie. Makanan sumber zat pembangun merupakan makanan yang berasal dari pangan nabati dan hewani.

Pangan nabati, seperti kacang-kacangan, tempe, tahu dan pangan hewani, seperti telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahannya, sedangkan makanan sumber zat pengatur, yaitu seluruh sayursayuran dan buah-buahan (Depkes, 2005). Makanlah makanan yang beragam dalam setiap kali makan sehari-hari. Setiap kali hidangan makan dianjurkan minimal terdapat satu jenis pangan sumber zat tenaga, satu jenis pangan sumber pembangun, dan satu jenis pangan sumber zat pengatur (Depkes 2005).

Makan makanan yang beragam dapat memelihara kesehatan karena kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur yang dibutuhkan tubuh terpenuhi. Oleh karena itu, perlu mengkonsumsi aneka ragam jenis bahan makanan untuk mencapai konsumsi zat gizi secara lengkap dan seimbang (Depkes 2005).

Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Energi dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan aktivitas. Energi didapatkan dari makanan yang dikonsumsi. Makanan yang dapat memenuhi kebutuhan energi, yaitu makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak (Depkes 2005). Menurut hasil analisis estimasi energi basal metabolisme (EBM) berdasarkan berat badan Oxford Equation yang dilakukan pada populasi ASIA, angka kecukupan energi (AKE) bagi orang dewasa khususnya umur 19-29 tahun yang berjenis kelamin wanita adalah 1900 Kal.

Sementara angka kecukupan energi (AKE) pria pada kelompok umur 19-29 tahun adalah 2550 Kal (Hardinsyah & Tambunan 2004). Berat badan dapat dijadikan indikator kecukupan energi seseorang. Apabila seseorang memiliki berat badan yang normal, maka kecukupan asupan energinya sudah terpenuhi. Asupan energi yang berlebihan akan menimbulkan dampak kegemukan.

Namun, apabila konsumsi energinya kurang, maka akan dapat menurunkan produktivitas kerja seseorang serta dalam waktu yang lama akan menimbulkan kekurangan gizi dan penurunan berat badan (Depkes 2005).

Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi

Karbohidrat terdiri dari karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Karbohidrat sederhana, seperti gula. Konsumsi gula dibatasi sampai 5% atau sekitar 3-4 sendok makan dari jumlah kecukupan energi per hari, sedangkan karbohidrat kompleks, yaitu padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), dan makanan lain, seperti tepung, sagu, dan pisang (Depkes 2005).

Karbohidrat kompleks sangat baik dikonsumsi untuk tujuan pengendalian kadar glukosa darah (Whitney et al 1998 diacu dalam Hardinsyah & Tambunan 2004). Makanan sumber energi utama yang biasa dikonsumsi orang Indonesia adalah nasi, jagung, ubi atau sagu. Makanan sumber energi ini tidak mengadung zat gizi yang lengkap.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengkonsumsi pangan sumber karbohidrat hanya 50-60% dari kebutuhan energi (Depkes 2005).

Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi

Sebagian besar lemak (99%) dalam tubuh, yaitu trigliserida (Hardinsyah & Tambunan 2004). Lemak dan minyak merupakan sumber energi tertinggi dibanding bahan pangan lainnya. Setiap 1 gram lemak menghasilkan 9 Kal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menyumbang 4 Kal (Depkes 2005).

Oleh karena itu, proporsi konsumsi energi dari lemak dan minyak yang dianjurkan adalah 20% dari total konsumsi energi dan tidak melebihi 30% (Simopoulus et al 2000 diacu dalam Hardinsyah & Tambunan 2004). Apabila mengkonsumsi lemak dalam jumlah yang berlebihan maka akan mengakibatkan kebutuhan zat gizi lain tidak terpenuhi.

Komposisi konsumsi lemak yang dianjurkan, yaitu 2:1 antara makanan sumber lemak nabati dan makanan sumber lemak lemak nabati (Depkes 2005). Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan selain befungsi untuk meningkatkan jumlah energi juga dapat membantu penyerapan vitamin larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K serta menambah cita rasa makanan.

Gunakan garam beriodium

Iodium berfungsi dalam produksi hormon tiroid. Hormon ini sangat dibutuhkan dalam perkembangan dan pertumbuhan saraf otot pusat, pertumbuhan tulang, perkembangan fungsi otak dan sebagian besar metabolisme sel tubuh, pengaturan suhu tubuh, sintesa protein, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan neuromuskular (Kartono & Soekarti 2004).

Kekurangan iodium akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak, tekanan darah rendah, dan gondok. Kecukupan iodium menurut FAO/WHO (2001) untuk kelompok umur diatas 12 tahun, pria dan wanita adalah 150 µg/hari (Kartono & Soekarti 2004). Anjuran pemenuhan kebutuhan garam iodium, yaitu tidak boleh lebih dari 6 gram per hari atau satu sendok teh setiap hari.

Hal tersebut dikarenakan di dalam garam beriodium mengandung natrium. Apabila konsumsi garam berlebihan, maka akan dapat memicu timbulnya penyakit, seperti tekanan darah tinggi, stroke, dan lainnya (Depkes 2005). Pangan sumber iodium adalah ikan dan kerang yang mengandung iodium tinggi, dan pangan nabati tinggi iodium, seperti rumput laut (Kartono & Soekarti 2004).

Makanlah makanan sumber zat besi

Zat besi merupakan salah satu unsur yang berfungsi dalam pembentukan sel darah merah. Zat besi terdapat dalam makanan. Oleh karena itu, zat besi dapat diperoleh dari makanan sehari-hari (Depkes 2005). Apabila konsumsi pangan sumber zat besi rendah, maka dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan penyakit anemia gizi atau penyakit kurang darah.

Anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh, kemampuan kognitif, dan lainnya (Depkes 2005). Hidayat Syarief (1997) menyebutkan bahwa pada usia dewasa, faktor gizi berperan untuk meningkatkan ketahanan fisik dan produktivitas kerja. Dan selanjutnya disebutkan bahwa tanpa mengabaikan arti penting dari faktor lain, gizi merupakan faktor kualitas SDM yang pokok, karena unsur gizi tidak hanya sekedar mempengaruhi derajat kesehatan dan ketahanan fisik, tetapi juga menentukan kualitas daya pikir atau kecerdasan intelektual yang sangat esensial bagi kehidupan manusia.

Dengan status gizi yang rendah akan sulit untuk hidup secara sehat, aktif, dan produktif yang secara berkelanjutan, dan akan menjadi penyakit turunan. Manusia untuk kehidupannya membutuhkan energi, hal ini demi berlangsungnya proses-proses dalam tubuhnya, seperti berlangsungnya proses peredaran/sirkulasi darah, denyut jantung, pernapasan, pencernaan, proses-proses fisiologis lainnya, selanjutnya untuk melakukan berbagai kegiatan atau melakukan pekerjaan fisik.

Energi dalam tubuh manusia dapat dihasilkan dari pembakaran karbohidrat, protein dan lemak, dengan demikian agar manusia selalu tercukupi energinya diperlukan pemasukan zat-zat makanan yang cukup pula ke dalam tubuhnya. Manusia yang kurang makan akan lemah baik daya kegiatan, pekerjaan-pekerjaan fisik maupun daya pemikirannya karena kurangnya zat-zat makanan yang diterima tubuhnya yang dapat menghasilkan energi.

Dan orang tidak dapat bekerja dengan energi yang melebihi dari apa yang diperoleh dari makanan kecuali jika meminjam atau menggunakan cadangan energi dalam tubuh, namun kebiasaan meminjam ini akan dapat mengakibatkan keadaan yang gawat, yaitu kurang gizi khususnya energi (Marsetyo dan Kartasapoetra, 1991).

Remaja adalah kelompok yang rentan terhadap perubahan-perubahan yang ada di lingkungan sekitarnya, khususnya masalah konsumsi makanan. Masalah yang terkait dengan konsumsi makanan yaitu kebiasaan remaja yang sangat beragam terhadap makanan yang dikonsumsi, seperti acuh, terhadap pemilihan makanan yang dikonsumsinya padahal tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, makan berlebih, mengikuti trend dengan makanan cepat saji tanpa memperhatikan kecukupan gizi yang mereka butuhkan, lupa waktu makan karena padatnya aktivitas dan sebagainya.

Tingkat pengetahuan seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan dan selanjutnya akan berpengaruh pada keadaan gizi individu yang bersangkutan. Penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi remaja pada Madrasah Tsanawiyah ditemukan bahwa yang mempunyai pengetahuan gizi baik 54,2% dan status gizi baik 57,3%.

Esehatan kerja ( Occupational health ) merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini Dosen, Mahasiswa dan Karyawan). Bahaya pekerjaan (akibat kerja), Seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau khronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama.

Efek terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung.Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena selain dapat menimbulkan gangguan tingkat produktifitas, kesehatan masyarakat kerja tersebut dapat timbul akibat pekerjaanya.

  1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan sosial.
  2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh tindakan/kondisi lingkungan kerjanya.
  3. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan olek faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
  4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.

Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang.

  1. Kapasitas kerja: Status kesehatan kerja, gizi kerja, dan lain-lain.
  2. Beban kerja: fisik maupun mental.
  3. Beban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara lain:bising, panas, debu, parasit, dan lain-lain.

Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu kesehatan kerja yang optimal. Sebaliknya bila terdapat ketidakserasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktifitas kerja.

  • Penyusunan pesan-pesan dalam pedoman gizi seimbang adalah salah satu bentuk strategi pendidikan gizi.
  • Pesan-pesan dalam pedoman gizi seimbang tersebut tertuang dalam 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, yaitu: 1) Makanlah aneka ragam makanan.2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.3) Makanlah sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.4) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi.5) Gunakan garam beriodium 6) Makanlah makanan sumber zat besi.7) Berikan air susu ibu ASI saja kepada bayi sampai umur empat bulan.8) Biasakan makan pagi 9) Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.10) Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur.11) Hindari minum minuman beralkohol.12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.13) Bacalah label pada makanan yang dikemas.

BAB 3 METODOLOGI Pada makalah ini menggunakan studi literatur dalam pengolahannya. Jurnal yang digunakan dalam makalah ini adalah Gizi Kerja. Adapun proses pengumpulan studi literatur dilakukan selama 3 minggu sejak tugas pembuatan makalah ini diberikan. Gambar 3.1 Skema Diagram Alir Kegiatan

Hubungan Antara Tingkat Kesegaran Jasmani Dan Status Gizi Dengan Produktivitas Kerja. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Adrianto Dan Ningrum, 2010).

Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Nju/Index.Php/Kemas/Article/View/1873

Pengaruh Perbaikan Gizi Kesehatan Terhadap Produktivitas Kerja. Piramida (Ari, 2008).

Http://Ojs.Unud.Ac.Id/Index.Php/Piramida/Article/View/2973

Perbedaan Aktivitas Fisik Intensitas Berat, Asupan Zat Gizi Makro, Persentase Lemak Tubuh, Dan Lingkar Perut Antara Pekerja Bagian Produksi Dan Administrasi Pt. Pupuk Kujang Cikampek. Journal Of Nutrition College (Aziza, Dkk.2015).

Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jnc/Article/View/10051

Hubungan Tingkat Kecukupan Energi Dan Protein Dengan Status Gizi Pekerja Wanita Di Sentra Industri Sandal, Sidoarjo. Ikesma (Ellyke, 2007).

Http://Jurnal.Unej.Ac.Id/Index.Php/Ikesma/Article/View/1914

Status Gizi Mikro (Tembaga, Seng Dan Kronium), Pengetahuan Gizi Dan Keadaan Gizi Lebih Pada Pria Pekerja. Jurnal Penelitian Gizi Dan Makanan(Mahdar Et Al,1996)

Http://Ejournal.Litbang.Depkes.Go.Id/Index.Php/Pgm/Article/View/2309

Pengendalian Stres Pada Wanita (Tinjauan Dari Pekerjaan Dan Status Gizi). Humaniora (Mulyatiningsih, 2000).

Http://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Humaniora/Article/View/5374

Hubungan Antara Asupan Energi, Asupan Protein Dan Aktivitas Fisik Terhadap Status Gizi Penduduk Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Upt Kesmas Blahbatuh Ii, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Medika Udayana (Wulandari Et Al, 2015).

Http://Ojs.Unud.Ac.Id/Index.Php/Eum/Article/View/15085

  1. Atikah Proverawati Dan Erna Kusuma Wati, Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan Gizi Kesehatan. Nuhamedika, (Proverawati&Wati,2010)
  2. Membangun Sdm Berkualitas. Suatu Telaahan Gizi Masyarakat Dan Sumber Daya Keluarga. Bogor ( Hidayat,2010)
  3. Konsumsi Pangan Penyakit Infeksi Dan Status Gizi Anak Balita Pasca Perawatan Gizi Buruk, Jurnal Gizi Dan Pangan (Nurcahyo Dan Briawan,2010).

Jurnal,Unsyiah.Ac.Id/Jks/Article/View/2734 BAB 4 PEMBAHASAN Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian tetapi juga menurunkan produktifitas, menghambat pertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan.

  1. UU No.1 th 51 dan UU No.12 th 1948, tentang kondisi fisik tenaga kerja setelah bekerja terus menerus selama 4 jam harus diberi istirahat.
  2. Surat Edaran Menteri TK dan Trans No.01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang makan
  3. Keputusan Menteri TK dan Trans No.608/Men/1089 tentang perush yang memperkerjakan TK sembilan jam sehari wajib menyediakan makan dan minum 1400 kalori
  4. Menteri Koord Bidang Kesejahteraan Rakyat No.06/Kep/Menko/ Kesra/VIII/1989, Program Pangan dan Gizi yang berhubungan dengan produktivitas kerja,

Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kesehatan bahwa dasarnya kelahiran PUGS merupakan suatu proses dinamisasi dan penjabaran secara operasional dari slogan “Empat Sehat Lima Sempurna”. Dalam PUGS terkandung 13 pesan dasar tentang perilaku makan yang diharapkan dapat mencegah permasalahan gizi.

Pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun, kemampuan fisik kurang,

  1. Berat badan menurun,
  2. Badan menjadi kurus,
  3. Muka pucat kurang bersemangat,
  4. Kurang motivasi,
  5. Bereaksi lamban
  6. Apatis dan lain sebagainya.

Dalam keadaan yang demikian itu tidak bisa diharapkan tercapainya efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal. Kesehatan kerja ( Occupational health ) merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini Dosen, Mahasiswa dan Karyawan).

  1. Bahaya pekerjaan (akibat kerja), Seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau khronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama.
  2. Efek terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung.Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena selain dapat menimbulkan gangguan tingkat produktifitas, kesehatan masyarakat kerja tersebut dapat timbul akibat pekerjaanya.

Tujuan kesehatan kerja adalah:

  1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan sosial.
  2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh tindakan/kondisi lingkungan kerjanya.
  3. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan olek faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
  4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.

Pengaruh tentang gizi kerja meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

  1. Kebutuhan gizi bagi tenaga kerja sebagai suatu kelompok dalam masyarakat.
  2. Kalori yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
  3. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja.
  4. Gizi kerja yang produktivitas.

Gizi kerja yang baik mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja yang tinggi, secara konkrit dapat dijabarkan beberapa fakta penting peranan status gizi baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kesehatan dan kualitas tenaga kerja sebagai berikut :

  1. Kecukupan makanan secara kualitas dan kuantitas menurut “empat sehat lima sempurna” diisyaratkan untuk mempertahankan kondisi fisik yang tangguh dan untuk mencapai kesegaran jasmani.
  2. Peranan zat gizi, disamping zat-zat gizi penting pada pekerjaan yang membutuhkan tenaga otot juga jumlah atau prevalensi anemia gizi yang disebabkan oleh kurangnya zat besi.

Gizi kerja dapat dikaitkan dengan pendidikan, pengadaan ruang makan, penilaian dan perbaiakn kebutuhan kalori. Selain memenuhi kebutuhan kalori pekerja, juga masih perlu dipenuhi kualitas makanan bagi tenaga kerja. Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan (kondisi tubuh) sebagai hasil penyerapan zat-zat gizi yang esensial dan ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan yang dampak fisiknya dapat diukur.

  1. Keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara gizi disatu pihak dan pengeluaran organisme di lain pihak.
  2. Proses dari organisme dalam menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pembuangan untuk pemeliharaan hidup, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan produksi energi.
  3. Tanda-tanda atau penampilan yang diakibatkan oleh “nutriture” yang terlihat pada variabel tertentu. Oleh karena itu dalam mengacu tentang keadaan gizi seseorang perlu disebutkan.
You might be interested:  Dalam Tata Surya Kita Yang Termasuk Planet Jovian Adalah Planet?

Perlu dipahami bahwa antara status gizi dan indikator status gizi terdapat suatu perbedaan, yaitu bahwa indikator memberikan refleksi tidak hanya status gizi tersebut tetapi juga pengaruh non gizi, oleh karenanya indikator walaupun sensitif tetapi tidak selalu spesifik Status gizi merupakan salah satu unsur dalam menentukan kondisi fisik atau kualitas fisik seseorang atau kelompok masyarakat tertentu.

Pada dasarnya bekerja adalah aktivitas fisik yang selalu memerlukan enegi yang bersumber dari asupan gizi. Makin banyak aktivitas fisik makin banyak pula kebutuhan energi. Individu dengan status gizi baik menyimpan cadangan energi lebih baik dan relative lebih lama bertahan dalam bekerja disbanding individu dengan status gizi kurang.

Dengan demikian, dapat dirumuskan asumsi bahwa semakin baik status gizi seseorang, semakin bertahan di dalam mencegah timbulnya kelelehan kerja. Penentuan status gizi meliputi :

  1. Gejala klinik
  2. Pemeriksaan antropometrik
  3. Pemeriksaan biokimia.

Penentuan status gizi berdasarkan gejala klinik merupakan pemeriksaan yang mudah dan murah. Sehingga timbul asumsi bahwa cara ini cepat dan mudah dipelajari oleh pemula dan hasilnya mudah diintrepretasi. Tapi cara ini mempunyai keterbatasan seperti hanya dapat dipakai pada kasus-kasus berat sementara pada kasus-kasus yang belum bergejala sulit dilakukan.

Pemeriksaan antropometrik merupakan pengukuran variasi dimensi fisik dan komposisi tubuh pada tingkat umum dan derajat nutrisi yang berbeda. Cara-cara dan pengukuran antropometrik sangat banyak sehingga cara yang dipilih akan tergantung pada tujuan dan maksud suatu survey atau penelitian. Pengukuran antropometrik dilakukan dengan mangukur bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada, jumlah gizi, lingkar lengan atas, dan tebal lipatan kulit yang dihubungkan dengan umur dan jenis kelamin.

Pengukuran status gizi secara antropometrik dapat menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Indeks massa tubuh merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka dengan mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.

  • Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
  • Penelitian yang dibuat oleh Suci Widiastuti (2011) berjudul Faktor Determinan Produktivitas Kerja pada Pekerja Wanita didapatkan hasil adanya hubungan antara asupan energi, persentase lemak tubuh, IMT, dan kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja.

Variabel yang paling berhubungan dengan produktivitas adalah kadar hemoglobin pekerja (Widiastuti, 2011). Penelitian tentang gizi kerja hubungannya dengan kelelahan dilakukan oleh Dyahumi dan Nur Ulfah (2012) pada salah satu Perusahaan penghasil bulu mata palsu di Purbalingga didapatkan hasil sebanyak 50% pekerja mengalami defisit konsumsi energi.

Setelah diuji dengan menggunakan analisis Regresi Logistik dapat disimpulkan bahwa pekerja yang mempunyai tingkat konsumsi energi defisit akan mempunyai probabilitas 75,57% (apabila variabel yang dimasukkan hanya energi dan protein) atau 77,8 % (apabila variabel yang dimasukkan energi, protein dan anemia) untuk terjadinya kelelahan.

Penelitian Chandola, dkk. mengenai hubungan stress kerja dan sindrom metabolik 10.308 orang subyek yang diikuti selama 14 tahun, didapatkan terdapat hubungan stres kerja dan risiko sindrom metabolik. Paparan stres kerja yang kronis merupakan risiko yang besarnya lebih dari dua kali untuk terjadi sindrom metabolik (OR 2,25; 95% CI: 1,31-3,85).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja merupakan faktor risiko penting terjadinya sindrom metabolik. Stres kerja dapat menimbulkan perubahan metabolisme tubuh yang kemudian dapat menimbulkan perubahan parameter status gizi. Penelitian Kouvonen, dkk. mengenai hubungan stres kerja dan indeks massa tubuh (IMT) sebagai parameter status gizi pada 45.810 orang subyek, didapatkan hubungan lemah antara stres kerja ringan dengan IMT tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan lemah antara stres kerja dan IMT. Berbagai faktor dapat mempengaruhi keadaan stres kerja, status gizi dan sindrom metabolik antara lain jenis kelamin laki-laki, usia dewasa (30-55 tahun), sudah menikah, merokok, minum alkohol, aktivitas fisik rendah dan terikat kontrak kerja 6-8.

  1. Gizi kerja adalah bagian ilmu gizi yang diterapkan pada lingkungan kerja untuk memenuhi kebutuhan gizi pekerja, memelihara dan meningkatkan status gizi dan kesehatan pekerja sehingga dapat meningkatkan daya kerja dan produktivitas kerja.
  2. Aspek-aspek yang mepengaruhi gizi kerja berupa kebutuhan gizi bagi tenaga kerja sebagai suatu kelompok dalam masyarakat, kalori yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, gizi kerja yang produktivitas.
  3. Pada umumnya gizi yang dibutuhkan pekerja sama dengan yang dibutuhkan dalam aktifitas sehari-hari yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan air.
  4. Undang-undang yang mengatur gizi kerja yaitu UU No.1 th 51 dan UU No.12 th 1948, Surat Edaran Menteri TK dan Trans No.01/Men/1979, Keputusan Menteri TK dan Trans No.608/Men/1089, dan Menteri Koord Bidang Kesejahteraan Rakyat No.06/Kep/Menko/ Kesra/VIII/1989.
  5. Akibat kekurang asupan gizi bagi pekerja yaitu pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan menjadi kurus, muka pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban, apatis dan lain sebagainya.

5.2 Saran Adapun saran dapat diberiukan dalam pembuatan makalah ini yaitu mencari lebih banyak rreferensi yang terbaru mengenai gizi kerja, serta lebih baik pada pembuatan makalah ini dilakukan peninjauan lapangan secara langsung agar mendapatkan data yang lebih akurat.

  • BAB 6 RINGKASAN Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya dengan tujuan untuk meningkat daya kerja dan kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya dengan tingkat gizi seseorang.
  • Pada umumnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang faktor ekonomi, faktor pengetahuan tentang gizi faktor prasangka buruk terhadap jenis makanan tertentu, faktor fadhisme, dan faktor-faktor lingkungan kerja.

Adapun dasar-dasar hukum yang mengatur tentang gizi kerja salah satunya pada UU No.1 th 51 dan UU No.12 th 1948, tentang kondisi fisik tenaga kerja setelah bekerja terus menerus selama 4 jam harus diberi istirahat. Gizi kerja yang baik mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja yang tinggi, secara konkrit dapat dijabarkan beberapa fakta penting peranan status gizi baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kesehatan dan kualitas tenaga kerja BAB 7 CONTOH SOAL

Apa yang dimaksud gizi kerja?

Jawab: Gizi kerja adalah bagian ilmu gizi yang diterapkan pada lingkungan kerja untuk memenuhi kebutuhan gizi pekerja, memelihara dan meningkatkan status gizi dan kesehatan pekerja sehingga dapat meningkatkan daya kerja dan produktivitas kerja.

Gizi apakah yang dibutuhkan pekerja?

Jawab: Pada umumnya gizi yang dibutuhkan pekerja sama dengan yang dibutuhkan dalam aktifitas sehari-hari yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan air

Aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi gizi kerja?

Jawab: Aspek-aspek yang mepengaruhi gizi kerja berupa kebutuhan gizi bagi tenaga kerja sebagai suatu kelompok dalam masyarakat, kalori yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, gizi kerja yang produktivitas.

Undang-undang apa saja yang mangatur gizi kerja?

Jawab: Undang-undang yang mengatur gizi kerja yaitu UU No.1 th 51 dan UU No.12 th 1948, Surat Edaran Menteri TK dan Trans No.01/Men/1979, Keputusan Menteri TK dan Trans No.608/Men/1089, dan Kep. Menteri Koord Bidang Kesejahteraan Rakyat No.06/Kep/Menko/ Kesra/VIII/1989.

Apa akibat kekurangan gizi pada pekerja?

Jawab: Akibat kekurang asupan gizi bagi pekerja yaitu pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan menjadi kurus, muka pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban, apatis dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA Adrianto, E.H. And D.N.A. Ningrum (2010). “Hubungan Antara Tingkat Kesegaran Jasmani Dan Status Gizi Dengan Produktivitas Kerja.” Jurnal Kesehatan Masyarakat (Vol 5, No 2 (2010)). Atikah Proverawati Dan Erna Kusuma Wati, Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan Gizi Kesehatan, (Yogyakarta: Nuhamedika, 2010) Ari Agung, I.G.A.

(2008). “Pengaruh Perbaikan Gizi Kesehatan Terhadap Produktivitas Kerja.” Piramida (Vol.4, No.1 Juli 2008). Aziza, Z. And F.F. Dieny (2015). “Perbedaan Aktivitas Fisik Intensitas Berat, Asupan Zat Gizi Makro, Persentase Lemak Tubuh, Dan Lingkar Perut Antara Pekerja Bagian Produksi Dan Administrasi Pt.

  • Pupuk Kujang Cikampek.” Journal Of Nutrition College (Vol 4, No 2 (2015): (April 2015)): 96-103.
  • Ellyke, E. (2007).
  • Hubungan Tingkat Kecukupan Energi Dan Protein Dengan Status Gizi Pekerja Wanita Di Sentra Industri Sandal, Sidoarjo.” Ikesma (Vol 3, No 1 (2007)).
  • Hidayat Syarief.1997.
  • Membangun Sdm Berkualitas.

Suatu Telaahan Gizi Masyarakat Dan Sumber Daya Keluarga. Ipb. Bogor. Mahdar, D., Et Al. (1996). “Status Gizi Mikro (Tembaga, Seng Dan Kronium), Pengetahuan Gizi Dan Keadaan Gizi Lebih Pada Pria Pekerja.” Jurnal Penelitian Gizi Dan Makanan (Jilid 19 (1996)).

Marsetyo, H Dan G. Kartasapoetra.1991. Ilmu Gizi. Rineka Cipta. Jakarta. Miagia I.S. & Hidayati T. (2010) Hubungan Pelaksanaan Prinsip Pemberian Menu Nurcahyo, K. Dan Briawan, D. (2010) Konsumsi Pangan Penyakit Infeksi Dan Status Gizi Anak Balita Pasca Perawatan Gizi Buruk, Jurnal Gizi Dan Pangan, Vol.5 (3): Pp.164-170 Mulyatiningsih, E.

(2000). “Pengendalian Stres Pada Wanita (Tinjauan Dari Pekerjaan Dan Status Gizi).” Humaniora (Vol 5, No 2: 2000). Suma‟Mur, 1996. Higene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Pt. Toko Gunung Agung Sunitaalmatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama, 2009), Hlm.296 Wijayanti, Reni, 2007.

Sumber energi apa yang digunakan oleh tubuh untuk beraktivitas?

Karbohidrat Adalah Jenis Zat Gizi Sumber Energi Utama pada Tubuh, Ini Selengkapnya | merdeka.com Unsur Gizi Dalam Makan Yang Berfungsi Sebagai Pemberi Tenaga ilustrasi karbohidrat. ©www.dfitpt.com Merdeka.com – zat gizi sumber energi yang penting bagi makhluk hidup. Hal ini karena molekulnya menyediakan unsur karbon yang siap digunakan sel. Karbohidrat adalah salah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula pati dan serat yang mengandung atom C, H dan O dengan rumus kimia Cn(H2O)n.

Arbohidrat adalah senyawa sumber energi utama bagi tubuh. Kira-kira 80% kalori yang didapat tubuh berasal dari karbohidrat. Senyawa karbohidrat menyumbang 70–80% sumber energi untuk aktivitas manusia. Konsumsi rata-rata karbohidrat dalam makanan sekitar 65% dan energi yang dihasilkan dari metabolisme selular karbohidrat tersebut akan digunakan untuk metabolisme biomolekul lainnya seperti protein, lemak dan asam nukleat, mengutip Modul Karbohidrat dari chemistry.uii.ac.id.

Secara umum, karbohidrat adalah senyawa polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana maupun unit kompleks. Pada umumnya karbohidrat adalah zat padat berwarna putih, yang sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air (kecuali beberapa sakarida).

  1. Sebagian besar karbohidrat dengan berat melekul yang rendah, manis rasanya.
  2. Arena itu, juga digunakan istilah gula untuk zat-zat yang tergolong karbohidrat.
  3. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu yang patut Anda ketahui.2 dari 4 halaman Karbohidrat adalah gula, pati, dan serat alami dalam makanan.

Semua karbohidrat terdiri dari molekul gula. Molekul gula yang saling terkait membentuk pati dan serat. Di dalam tubuh, pati dan gula diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi glukosa. Glukosa adalah bahan bakar yang memberikan energi dan tenaga untuk semua fungsi tubuh.

Glukosa juga disebut gula darah. Serat makanan adalah salah satu bentuk karbohidrat yang tidak dipecah selama proses pencernaan. Ia melewati perut, usus kecil, usus besar dan kemudian keluar dari tubuh. Ilmuwan dan ahli diet dulu mengelompokkan karbohidrat menjadi dua jenis: karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.

Karbohidrat kompleks termasuk pati dan serat. Karbohidrat sederhana termasuk gula yang terdapat secara alami dalam buah-buahan, sayuran dan susu serta gula merah, gula putih, madu dan gula yang ditambahkan ke makanan selama pemrosesan. Saat ini, para ilmuwan dan ahli diet mengklasifikasikan karbohidrat berdasarkan kandungan serat dan bahannya.

Pentingnya karbohidrat bagi makhluk hidup sangat ditekankan. Penyimpanan energi dari sebagian besar hewan dan tumbuhan adalah karbohidrat dan lemak di alam; Karbohidrat umumnya tersedia sebagai sumber energi langsung, sedangkan lipid bertindak sebagai sumber energi jangka panjang dan cenderung digunakan pada tingkat yang lebih lambat.

Glukosa, gula biasa yang tidak digabungkan atau bebas, yang beredar dalam darah hewan tingkat tinggi, sangat penting untuk fungsi sel. Regulasi yang tepat dari metabolisme glukosa sangat penting untuk kelangsungan hidup.3 dari 4 halaman Terdapat tiga golongan karbohidrat yang utama, yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakharida.

  1. Ata sakarida diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti gula.
  2. Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polisakharida aldehida atau keton.
  3. D-glukosa adalah monosakarida yang paling banyak dijumpai di alam.
  4. Oligosakarida (bahasa Yunani oligos yang artinya sedikit ) terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama oleh ikatan kovalen.

Di antaranya yang paling dikenal adalah disakarida yang mempunyai dua unit monosakarida. Hal yang ang paling istimewa adalah sukrosa (gula tebu) yang terdiri gula D-glukosa dan D-fruktosa yang digabungkan oleh ikatan kovalen. Sementara polisakharida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida.

Beberapa polisakharida seperti selulosa, mempunyai rantai lenier, sedangkan yang lain seperti amilum (pati) dan glikogen mempunyai rantai yang bercabang.Polisakharida yang paling banyak dijumpai pada dunia tanaman yaitu pati dan selulosa.1. Monosakarida Monosakarida sering disebut gula sederhana (Simple Sugars) adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi.

Monosakarida tidak berwarna merupakan kristal padat, yang mudah larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut non polar. Kebanyakan monosakarida mempunyai rasa manis, dengan rumus emperis (CH2O) n, di mana n=3, atau jumlah yang lebih besar lainnya.2.

  • Ogliosakarida Oligosakharida umumnya didifinisikan sebagai suatu melekul karbohidrat yang mengandung 2 sampai 10 unit melekul monosakarida.
  • Oligosakharida yang paling umum adalah disakharida (Cn (H2O)n-1), yang tersusun dari dua satuan melekul monosakharida, yang digabungkan oleh ikatan glikosida.
  • Disakharida yang penting, yang banyak terdapat dialam adalah sukrosa, laktosa dan maltosa.3.

Polisakharida Polisakharida merupakan karbohidrat yang dijumpai di alam dalam jumlah yang paling besar. Polisakharida dapat berfungsi sebagai bentuk energi simpanan dan sebagai fungsi struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat. Hidrolisis sempurna terhadap polisakharida oleh asam atau enzim spesifik, menghasilkan monosakharida atau turunannya.4 dari 4 halaman Karbohidrat baik dan buruk adalah istilah yang seringnya dipopulerkan oleh promotor diet.

  1. Biasanya, karbohidrat yang baik berarti makanan yang mengandung jumlah serat yang tinggi.
  2. Arbohidrat yang baik membutuhkan waktu lebih lama untuk dipecah oleh tubuh dan digunakan sebagai energi.
  3. Mereka ditemukan di roti dan sereal gandum, produk yang terbuat dari tepung gandum, sayuran dan buah-buahan.

Sementara, karbohidrat buruk mengacu pada makanan yang mengandung karbohidrat olahan dengan jumlah serat yang rendah, terutama tepung putih dan gula. Ini ditemukan dalam makanan seperti roti putih, kue, kue kering, dan roti lainnya yang dibuat dengan tepung putih; nasi putih (olahan) dan beberapa sereal.

  • Membagi karbohidrat menjadi karbohidrat baik dan karbohidrat buruk adalah cara mudah untuk memikirkan asupan nutrisi yang baik.
  • Tetapi, istilah ilmiah ini tidak tepat.
  • Saat memikirkan tentang makan makanan sehat, makanlah biji-bijian utuh yang merupakan makanan berserat tinggi daripada makanan kaya berserat rendah.

: Karbohidrat Adalah Jenis Zat Gizi Sumber Energi Utama pada Tubuh, Ini Selengkapnya | merdeka.com

Apa itu nutrisi makro dan mikro?

Contoh Makronutrien dan Mikronutrien dan Manfaatnya Makronutrien dan mikronutrien adalah bagian penting dari zat gizi. Makronutrien merupakan gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, sedang mikronutrien dibutuhkan dlam jumlah lebih sedikit. Berikut adalah contoh makronutrien dan mikronutrien beserta masing-masing manfaatnya.

Apa manfaat protein bagi tubuh manusia?

Sama halnya seperti karbohidrat dan lemak, protein merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan untuk menjaga metabolisme dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Protein bisa Anda dapatkan dari sumber hewani atau nabati. Saat Anda mengonsumsi hidangan yang mengandung protein, sistem pencernaan akan memecahnya menjadi asam amino.

Jenis asam tersebut nantinya akan tersebar ke seluruh tubuh yang berfungsi sebagai sumber energi, membentuk hormon dan enzim, juga mendukung imunitas tubuh. Lalu apa itu protein dan apa fungsi protein untuk tubuh kita? Apa Itu Protein? Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita mendiskusikan apa itu protein dan seberapa penting zat ini bagi tubuh.

Protein merupakan satu dari tiga jenis zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh. Zat gizi ini terdiri dari beberapa unsur kimia seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Unsur lain seperti fosfor dan sulfur pun terkadang ikut andil dalam proses pembentukan protein.

  • Menurut tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG), usia 17–60 tahun disarankan perlu mengonsumsi protein sekitar 62–66 gram per hari bagi pria dan 56–59 gram per hari bagi wanita.
  • Namun, jumlah asupan protein harian juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, tergantung dari usia, kepadatan aktivitas, dan tingkat stres metabolik.

Dari penjelasan seputar protein di atas, dapat dipahami bahwa zat ini sangat diperlukan oleh tubuh. Protein bahkan bisa membantu memperbaiki jaringan sel yang rusak sehingga mampu kembali bekerja dengan optimal. Protein juga merupakan zat gizi yang ditemukan di seluruh tubuh termasuk rambut, otot, tulang, dan kulit.

Bahkan, 20% tubuh manusia itu terbentuk karena protein. Protein terbentuk dari bahan pembangun yang dikenal dengan asam amino. Terdapat sekitar 20 jenis asam amino. Sembilan di antaranya merupakan asam amino esensial, sedangkan sisanya merupakan asam amino non-esensial. Asam amino non-esensial bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.

Namun, lain halnya dengan asam amino esensial yang memerlukan sumber lain agar tubuh terus mendapatkan asupan asam amino esensial. Asam amino tersebut meliputi:

  1. Isoleusina
  2. Lisina
  3. Metionina
  4. Treonin
  5. Valina
  6. Histidina
  7. Leusina
  8. Fenilalanina
  9. Triptofan
You might be interested:  Mengapa Kegiatan Distribusi Membutuhkan Tenaga Kerja Berkualitas?

Sembilan asam amino esensial di atas diperoleh dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, baik bersumber dari hewani maupun nabati. Apa Fungsi Protein Bagi Tubuh? Berikut ini hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai fungsi protein bagi tubuh.

Membangun dan Memperbaiki Jaringan Tubuh

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, protein berperan penting dalam memperbaiki sel tubuh yang rusak. Protein juga berfungsi memelihara sel yang terdapat di seluruh tubuh agar bisa berfungsi secara optimal. Biasanya, jumlah protein yang diperlukan untuk memperbaiki dan membangun sel tubuh akan stabil setiap harinya.

Membentuk Hormon dan Enzim

Sel mengandung enzim yang berfungsi menimbulkan reaksi biokimia dalam tubuh. Enzim akan bereaksi ketika terjadi kontraksi otot, pencernaan makanan, dan penghancuran racun. Enzim tersebut terbentuk karena adanya protein. Selain itu, protein juga bertugas membentuk hormon tubuh. Hormon berfungsi mengirimkan sinyal sekaligus mengatur proses biologis antara jaringan, organ, dan sel.

Sumber Energi

Selain karbohidrat dan lemak, protein merupakan sumber energi yang diperlukan oleh tubuh. Lemak memasok energi sebanyak 9 kalori/gram, sedangkan karbohidrat dan protein memasok sebanyak 4 kalori/gram. Untuk memperoleh energi, tubuh akan mengandalkan lemak dan karbohidrat.

Membentuk Antibodi

Fungsi protein yang tidak kalah pentingnya yaitu membantu pembentukan imunoglobulin atau antibodi. Imunoglobulin memiliki peranan sebagai pelindung tubuh dari serangan virus atau bakteri. Ketika tubuh menghasilkan antibodi terhadap virus atau bakteri, sel-sel imun akan kembali memproduksi antibodi untuk melawannya.

Jadi, ketika virus atau bakteri yang sama menyerang kembali, tubuh Anda mampu melawannya dengan cepat. Tidak hanya empat fungsi utama di atas, protein juga berperan sebagai penyeimbang pH dan jumlah cairan dalam darah, menyimpan cadangan nutrisi, dan menjadi media bagi senyawa kimia untuk melewati aliran darah.

Bila Anda mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan protein harian karena masalah medis lain seperti alergi, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter atau ahli gizi. Dengan begitu, masalah tersebut tidak akan menghambat asupan protein yang dibutuhkan oleh tubuh.

  1. Protein struktural; berfungsi untuk mempertahankan, membangun, dan mendukung struktur sel tubuh
  2. Protein antibodi; disebut juga sebagai protein defensif pelindung tubuh yang bermanfaat sebagai pengikat partikel asing berupa virus atau bakteri
  3. Protein transport; berfungsi membawa dan mengikat molekul kecil sel ke seluruh tubuh seperti hemoglobin yang bertugas mengikat oksigen dan menyebarkannya ke jaringan tubuh
  4. Protein penggerak; berguna untuk menggerakkan otot tubuh
  5. Protein enzim; jenis protein yang diperlukan dalam proses biokimia sehingga tubuh mampu mengubah zat makro menjadi bentuk yang lebih sederhana
  6. Protein hormon; berguna untuk mengatur fungsi dan tindakan hormon tubuh sehingga mampu bekerja mengirimkan pesan kimia lewat darah
  7. Protein pengikat; berfungsi menyimpan asam amino dan ion logam tubuh serta berperan sebagai cadangan makanan untuk menghasilkan energi saat dibutuhkan

Itulah tujuh jenis protein dalam tubuh beserta tugas masing-masingnya. Dengan demikian, agar kebutuhan protein terpenuhi, apa saja makanan yang perlu dikonsumsi? Makanan yang Menjadi Sumber Protein Sumber protein bisa didapatkan melalui sumber hewani dan sumber nabati.

  1. Namun, secara umum, berikut merupakan daftar makanan hewani yang terbukti memiliki kandungan protein tinggi.1.
  2. Daging Ayam Tanpa Lemak Bagian dada ayam mengandung protein tinggi.
  3. Dalam satu potong dada ayam tanpa kulit, terdapat protein sebesar 53 gram.
  4. Asalkan Anda mampu memasaknya dengan benar, daging ayam baik dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein harian.2.

Daging Sapi Daging sapi baik dikonsumsi dan mengandung protein tinggi. Dalam 10 gram daging sapi, terkandung sebanyak 26 gram protein. Namun, pastikan Anda memilih daging sapi tanpa lemak, ya! 3. Susu dan Yogurt Dua jenis sumber protein hewani ini memiliki tekstur lembut dan kaya akan nutrisi.

Selain rasanya yang enak, susu dan yogurt mengandung protein yang cukup tinggi. Dalam secangkir susu dengan 1% lemak, terdapat 8 gram protein, sedangkan 170 gram yogurt mengandung 17 gram protein dan 100 kalori.4. Telur Ayam Dalam satu butir telur ayam terdapat 6 gram protein dan 78 kalori. Tidak hanya kaya akan protein, telur juga menjadi sumber makanan hewani dengan kandungan lemak sehat, antioksidan, mineral, dan vitamin.5.

Ikan Tuna Karena kandungan lemak dan kalorinya yang rendah, ikan tuna baik dikonsumsi khususnya jika Anda tengah melakukan program penurunan berat badan. Seperti jenis ikan lainnya, tuna juga kaya akan nutrisi dan asam lemak omega-3. Sementara itu, kandungan protein dalam 1 ons tuna mencapai 30 gram dan 157 kalori.6.

Keju Cottage Keju ini terbuat dari susu sapi rendah lemak dan kalori. Keju cottage mengandung fosfor, kalsium, vitamin B2, vitamin B12, dan selenium. Dalam satu cangkir keju cottage dengan 2% lemak, terdapat 27 gram protein dan 194 kalori. Selain sumber makanan hewani di atas, Anda juga akan mendapatkan asupan protein dari sumber nabati.

Makanan nabati tersebut mampu mencegah risiko penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan mampu menurunkan berat badan. Berikut ini sumber protein nabati yang mudah ditemukan.7. Gandum Termasuk dalam salah satu jenis makanan paling sehat, gandum kaya akan serat, mangan, magnesium, vitamin B1, dan nutrisi lainnya.

Sementara itu, kandungan protein dalam gandum mentah bisa mencapai 13 gram.8. Brokoli Di setiap cangkir brokoli terkandung 2,8 gram protein. Brokoli juga termasuk sayuran yang kaya akan vitamin K dan vitamin C. Selain sebagai sumber protein nabati, brokoli juga mampu mengurangi risiko penyakit kanker.9.

Kacang Almond Jenis kacang ini sangat populer di kalangan penikmat makanan sehat karena kaya akan nutrisi penting seperti serat, magnesium, vitamin E, dan mangan. Selain itu, 1 ons sajian kacang almond mengandung 6 gram protein.10. Kedelai Sumber makanan nabati ini mengandung sumber protein utuh karena terdapat 9 jenis asam amino esensial di dalamnya.

  1. Itulah sebabnya kedelai seperti edamame juga baik dikonsumsi sebagai camilan.
  2. Dalam satu gelas edamame yang dimasak, terdapat 18 gram protein.11.
  3. Tahu dan Tempe Dua jenis makanan yang mudah ditemui ini terbuat dari kedelai yang kaya akan protein.
  4. Walaupun cara mengolahnya berbeda, baik tempe dan tahu mengandung isoflavon, yaitu jenis antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dan memiliki efek positif terhadap kanker dan penyakit jantung.12.

Biji-bijian Termasuk makanan yang kaya serat, biji-bijian baik dikonsumsi saat menjalani program diet. Salah satu jenis biji-bijian yang tidak hanya kaya akan serat, tetapi juga protein adalah chia seed. Selain makanan-makanan di atas, masih banyak sumber protein hewani dan nabati yang memberikan manfaat positif untuk tubuh.

  • Produksi sel darah putih menurun sehingga tubuh rentan terhadap serangan virus dan kuman pembawa penyakit
  • Luka lebih lama sembuh
  • Kulit kering dan kusam
  • Berisiko terkena edema atau penumpukan cairan dalam jaringan dan rongga tubuh sehingga memicu pembengkakan
  • Tubuh sulit membangun sel kulit baru

Kelebihan protein juga dapat memicu masalah kesehatan seperti penyakit jantung, batu ginjal, dan kanker usus besar. Selain kelebihan protein, hal ini juga diakibatkan karena Anda terlalu sering mengonsumsi daging merah dan lemak jenuh. Oleh karena itu, konsumsilah protein dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan tubuh Anda.

  • Dukung asupan protein Anda dengan mengonsumsi dua gelas Anlene setiap hari.
  • Tidak hanya protein, Anlene juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti kalium, kalsium, serat, dan kolagen.
  • Ombinasi nutrisi tersebut dapat menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, khususnya organ tubuh vital seperti tulang, otot, dan sendi.

Yuk, mulai jaga asupan nutrisi tubuh dan jangan lupa minum Anlene setiap hari! Referensi: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/fungsi-dan-makanan-protein/ https://www.guesehat.com/sebenarnya-apa-yang-dimaksud-dengan-protein https://www.alodokter.com/fungsi-protein-penting-mendukung-tubuh-siap-beraktivitas https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61cacc3e3476f/fungsi-protein-bagi-tubuh-lengkap-dengan-jenis-jenisnya https://www.superprof.co.id/blog/makanan-makanan-berprotein/

Apa fungsi dari zat zat makanan?

Dilansir dari Medicine LibreTexts, salah satu fungsi utama zat makanan adalah membangun struktur tubuh. Zat makanan seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam amino berfungsi membangun berbagai sel dan jaringan tubuh.

Apa saja unsur unsur makanan sehat yang dibutuhkan oleh tubuh?

BANDUNG, itb.ac.id – Banyak penyakit berat bersumber dari makanan atau pola makan yang salah. Seperti hipertensi, asam urat, ginjal, kolestrerol bahkan kanker. Makanan memang erat kaitannya dengan kondisi kesehatan. Kamis(19/02/09) siang, bertempat di Campus Center Barat Ruang 26, Dr.

  • Maria Immaculata Iwo, M.Si – salah seorang Dosen Farmasi yang ahli dalam bidang Farmakalogi, berbagi ilmu dan tips-tips kepada mahasiswa dalam Talkshow “Pola Makan Sehat”.
  • Makanan memberikan energi bagi tubuh.
  • Segala aktivitas tubuh, baik fisik maupun psikis memerlukan energi.
  • Energi itu diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Selain energi, metabolisme makanan juga menghasilkan berbagai jenis molekul, seperti glukosa dan asam amino yang berperan bagi pertumbuhan tubuh, pembangun struktur tubuh, dan menggantikan jaringan atau bagian-bagian tubuh yang rusak. Zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh yakni karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

Karbohidat tersusun atas tiga unsur utama, yakni karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Protein adalah senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O, N dan pada beberapa jenis protein mengandung unsur S (belerang) dan F (fosfor). Lemak merupakan senyawa organik yang tidak terlarut dalam air, tetapi larut dalam eter, kloroform, benzena, atau alkohol panans.

#11 KESEHATAN KERJA: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keadaan Gizi Tenaga Kerja

Lemak terdiri atas rantai panjang dengan ikatan hidrokarbon alifatik dan bersifat hidrofobik. Lemak dapat digolongkan menjadi lemak sederhana dan lemak kompleks. Pada otak, terdapat lemak kompleks yang dinamakan stingolipid dan jenis lainnya adalah glikolipid, lipoprotein, dan melanoid.

Vitamin merupakan zat organik yang bisanya tidak disentetis oleh organisme dan hanya diperoleh dari lingkungannya dalam jumlah yang sangat kecil (mikronutrien). Vitamin memiliki peran penting dalam oksidasi biologis. Vitamin dapat digolongkan menjadi vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.

Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin C. sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Unsur-unsur mineral dapat digolongkan menjadi unsur makro (makroelemen) dan unsur mikro (mikroelemen). Makroelemen merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh makhlik hidup dalam jumlah yang besar, seperti natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), klor (Cl), dan belerang (S).

  • Tumbuhan menagambil mineral dari dalam tanah.
  • Mineral tersebut merupakan hasil minerlisasi dari batuan induk dan bahan organik.
  • Sedangkan air, unsur yang paling penting, merupakan senyawa yang sangat penting bagi makhluk hidup.
  • Dalam sehari, kita membutuhkan dua setengah liter air.
  • Air memiliki fungsi mengangkut makanan kejaringan tubuh, mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh, dan sebagai medium berbagai reaksi kimia dalam tubuh.

Air yang masuk ke dalam tubuh berasal dari air minim, makanan, buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya. Sehari-hari, kita harus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat makanan esensial tersebut. Makanlah tiga kali. Makan dalam porsi kecil tapi sering lebih baik daripada makan sekali dalam porsi besar.

Saat makan, makanlah secara perlahan, jangan tergesa-gesa untuk memudahkan lambung untuk mencerna makanan. Ibu Imma juga menyampaikan, bahwa menjadi sehat dari makanan saja tidaklah cukup, sebagai mahasiswa sebaiknya minimal melakukan olahraga selama 20 menit setiap harinya, agar kita tidak dibuat mengantuk oleh makanan yang kita makan.

Dan apabila makanan kita sudah terpola dengan baik, dan jadwal olahraga pun teratur maka kita akan lebih mudah berkonsentrasi dan tidak mudah terserang penyakit.

Dalam susunan makanan sehat terdapat 3 unsur unsur apa saja?

Bagaimana Susunan Makanan yang Bergizi Seimbang? – Ilustrasi susunan makanan yang sehat. Foto: Pexels Menurut buku Gizi Olahraga yang ditulis Syafrizar dan Wilda Welis, dalam penyusunan menu makanan yang seimbang perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut.1.

Ualitas dan kuantitas gizi yang diperlukan tercukupi. Dalam hal kualitas, susunan makanan yang sehat perlu memenuhi kaidah empat sehat lima sempurna. Sedangkan, secara kuantitas, menu makanan harus disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, dan aktivitas anggota keluarga.2. Hidangan dapat dinikmati dan memenuhi selera seluruh anggota keluarga.3.

Makanan dapat memberikan rasa kenyang.4. Terjangkau dari segi keuangan keluarga.5. Tidak bertentangan dengan persyaratan sosial budaya.6. Disesuaikan dengan ketersediaan pangan setempat. Kemudian, untuk syarat menu yang baik sebaiknya memenuhi beberapa hal berikut ini.1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan zat gizi makanan?

Gizi Seimbang Untuk Gaya Hidup Yang Sehat Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan.

  1. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih (obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes melitus.
  2. Dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin.

Secara umum fungsi dari zat-zat makanan adalah:

  • Sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi berkurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
  • Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang sudah ada.
  • Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, seperti mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan penutup luka.
  • Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa, dan mineral)
  • Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai antioksidan dan antibodi lainnya.
  • Apabila tubuh tidak cukup mendapat zat-zat gizi, maka fungsi-fungsi itu akan menderita gangguan dan hambatan, mulai dari fungsi nomor satu, dan menjalar ke arah bahwa dalam deretan itu.
  • Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
  • 4 (empat) Pilar Gizi seimbang mencakup :
  1. Mengonsumsi anekaragam pangan dengan proporsi makanan yang seimbang (karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin)
  2. Membiasakan perilaku hidup bersih
  3. Melakukan aktivitas fisik yang teratur
  4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal
  1. Dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal akan dapat mencegah terjadinya masalah gizi.
  2. Untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan.
  3. Dalam memilih asupan makanan (khususnya anak2) bukan hanya dilihat dari faktor menyenangkan saja, tetapi juga perlu memilih makanan yang menyehatkan.
  4. Dalam memilih makanan yang sehat, yang perlu dicermati adalah (khususnya orang tua bagi anak)
  1. Pilih makanan yang seimbang sesuai kebutuhan, seimbang nutrisi dan nilai gizinya. Makanan yang tidak seimbang akan menyebabkan kurang sehatnya tubuh.
  2. Tubuh harus mendapatkan makanan lengkap yang seimbang mulai dari karbohidrat yang didapatkan dari beras dan tepung, protein dari lauk seperti daging dan ikan, sayuran yang banyak mengandung serat, dan buah-buahan yang kaya vitamin.
  3. Sajikan makanan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh (sehat/sakit).
  4. Siapkan makanan sesuai piramida makanan yang baik dan menyehatkan. Makanan yang berada di piramid paling bawah merupakan makanan yang semestinya dikonsumsi dalam jumlah terbesar, demikian sampai ke atas merupakan makanan yang dikonsumsi dalam jumlah paling sedikit.
  5. Masaklah makanan dan pilih makanan di luar yang tidak mengandung perasa, pewarna, dan pengawet buatan dan berbahaya bagi tubuh.
  6. Dianjurkan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan.
  7. Makanan yang mengandung gula, garam dan lemak dianjurkan untuk dikurangi karena dapat meningkatkan resiko beberapa penyakit.
  8. Minum air dalam jumlah yang cukup telah dimasukkan dalam komponen gizi seimbang oleh karena pentingnya air dalam proses metabolisme dan dalam pencegahan dehidrasi.

Konsumsi Gula yang melampaui kebutuhan akan berdampak pada peningkatan berat badan (obesitas), bahkan jika dilakukan dalam jangka waktu lama secara langsung akan meningkatkan kadar gula darah dan berdampak pada terjadinya diabetes, bahkan secara tidak langsung berkontribusi pada penyakit seperti osteoporosis, penyakit jantung dan kanker.

  • Pada usia lanjut, khususnya usia di atas 60 tahun, terjadi berbagai perubahan dalam tubuh yaitu mulai menurunnya fungsi berbagai organ dan jaringan tubuh.
  • Perubahan tersebut meliputi antara lain organ pengindra termasuk fungsi penciuman sehingga dapat menurunkan nafsu makan, melemahnya sistem organ pencernaan sehingga saluran pencernaan menjadi lebih sensitif terhadap makanan tertentu dan mengalami sembelit, gangguan pada gigi sehingga mengganggu fungsi mengunyah; melemahnya kerja otot jantung, pada wanita memasuki masa menopause dengan berbagai akibatnya, dan lain-lain.

Hal tersebut menyebabkan kelompok usia lanjut lebih rentan terhadap gangguan gizi dan berbagai penyakit, termasuk terlalu gemuk, terlalu kurus, penyakit hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, osteoporosis, osteoartritis dll. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi dan pola konsumsi pangan pada kelompok usia lanjut agak berbeda dibanding kelompok dewasa, Misalnya membatasi konsumsi gula, garam dan minyak, serta tinggi purin. Unsur Gizi Dalam Makan Yang Berfungsi Sebagai Pemberi Tenaga Artikel ini ditulis oleh, Dokter Spesialis Gizi Klinik di RS EMC Sentul. Bila Anda ingin konsultasi mengenai gizi, jadwal praktek dr Sentot Handoko Setiap hari Senin – Sabtu pk 08.00 – pk 15.00 WIB. #LiveExcellently : Gizi Seimbang Untuk Gaya Hidup Yang Sehat