Aki basah adalah aki yang diisi dengan cairan asam belerang atau disebut juga sulfuric acid. Untuk aki kering atau dikenal juga sebagai Maintenance Free Battery sebenarnya masih memiliki cairan elektroda juga.
Contents
Apa perbedaan antara akumulator basah dan kering?
Minggu, 11 April 2021 11:14 WIB – Ilustrasi accu mobil. Sumber: suzuki.co.id TEMPO. CO, Jakarta – Dalam dunia otomotif terdapat dua istilah aki yaitu aki basah dan aki kering. Walaupun memiliki perbedaan nama, kedua benda ini sama-sama menggunakan cairan elektroda atau yang biasa disebut air aki.
Walaupun memiliki nama yang sama, aki kering dan aki basah memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Aki merupakan sebuah komponen yang vital bagi sepeda motor maupun mobil, hal ini dikarenakan aki akan berhubungan dengan kelistrikan yang ada pada kendaraan. Lebih lanjut, aki juga menyediakan sumber energi untuk lampu sorot dan sign.
Walaupun sama-sama memiliki cairan, aki basah biasanya menggunakan cairan yang lebih encer sedangkan aki kering menggunakan cairan yang menyerupai gel. Separator yang digunakan pada aki kering berbentuk kapas dan tidak mudah terguncang walupun dibalik keatas dan kebawah.
Sedangkan aki basah apabila diguncang akan tumpah. Dari segi harga, aki kering relativ lebih mahal daripada aki basah. Hal ini dikarenakan aki kering pengembangan dari aki basah yang minim perawatan atau maintenance free, Sedangkan aki basah harus sering dirawat agar tidak terjadi trouble yang merembet ke sistem kelistrikan kendaraaan.
Perbedaan selanjutnya yaitu, wadah pada aki basah biasanya terlihat lebih transparan yang digunakan untuk mengecek ukuran minimum dan maksimum air aki yang dituang di dalamnya. Untuk air aki atau sering disebut air zuur memiliki fungsi untuk merendam cell-cell aki yang ada pada tipe aki basah.
- Sedangkan untuk wadah aki kering biasanya bewarna gelap dan tidak terdapat lubang-lubang untuk mengisi air aki.
- Tidak adanya lubang-lubang tersebut dikarenakan aki kering menggunakan cairan yang berbentuk gel.
- Gel yang terdapat pada aki kering memiliki tingkat penguapan yang sangat kecil, karena uap yang dihasilkan tidak terbuang keluar maka volumenya tetap terjaga.
Baca: Aki Kering dan Aki Basah Bagaimana Perawatannya? Walaupun minim perawatan, aki kering juga harus sering dicek kondisinya. Bagi pengguna kendaraan yang memakai aki kering harus lebih sering memanaskan mesin kendaraan. Apabila kondisinya sudah menurun pengguna dapat menegcas aki dengan alat khusus.
- Untuk aki basah walaupun memerlukan perawatan yang cukup ekstra, jika dirawat dengan baik dan teratur, aki jenis ini akan lebih awet dibandingkan aki kering,
- Tidak hanya itu, aki basah juga bisa digunakan berkali-kali.
- Sedangkan untuk aki kering, tidak bisa diisi ulang dan ketika cairannya sudah habis pengguna harus segera menggantinya.
Hal inilah kekurangan dari aki kering sering diganti dan harganya cukup mahal. GERIN RIO PRANATA
Apa itu baterai tipe basah?
Mari Belajar 5 Jenis Aki Mobil Berdasarkan Tipe – By santo Di dalam aki, energi listrik disimpan untuk kemudian didistribusikan demi pemenuhan daya sistem kelistrikan mobil. Jenis aki bermacam-macam, tergantung peruntukannya. Selain aki kering dan basah, ternyata ada beberapa jenis lainnya yang tidak banyak orang ketahui.
Inilah pembagian aki berdasarkan tipenya.1. Aki Basah Aki basah merupakan jenis yang paling umum dan paling mudah ditemukan, termasuk di mobil Toyota. Disebut sebagai aki basah karena di dalam aki ini terdapat cairan elektrolit atau air aki yang berupa asam sulfat. Air aki basah mengandung timah antimoni yang bakal cepat habis karena besarnya potensi penguapan.
Aki ini dijual dengan harga yang murah dibanding jenis aki lainnya. Selain itu, banyak bengkel yang pasti menjualnya atau menerima jasa perawatan aki basah. Tapi, aki basah memerlukan perawatan yang rutin lantaran penguapan yang terjadi bisa membuat cairan aki cepat habis.
- Emudian, jika tidak dirawat dengan benar, cairan aki bisa tumpah dan merusak komponen-komponen lainnya.2.
- Aki Kering Sudah mulai banyak digunakan di mobil baru Toyota, aki kering disebut juga dengan aki Maintenance Free (MF).
- Meski dinamakan aki kering, bukan berarti tidak ada cairan sedikit pun di dalamnya.
Aki jenis ini tetap menggunakan cairan elektrolit namun mengandung timah kalsium. Dibandingkan timah antimoni pada aki basah, timah kalsium diklaim lebih hemat alias minim penguapan. Perawatan aki kering tak serumit aki basah, karena tidak perlu mengisi ulang elektrolit.
Cairan di dalamnya pun diatur tidak mudah tumpah layaknya aki basah.3. Aki Kalsium Berbeda dengan dua jenis aki sebelumnya, kutub aki ini terbuat dari material kalsium. Aki kalsium memiliki tingkat penguapan yang lebih rendah ketimbang aki yang dijual di pasaran pada umumnya. Menariknya lagi, daya tahan baterai aki kalsium sangat baik dalam menyalurkan listrik.
Hanya saja, aki kalsium masih kurang populer di Indonesia. Sekalipun unitnya tersedia, umumnya harga yang dibanderol cukup mahal.4. Aki Hybrid Ketika teknologi aki kering dan basah digabung dengan aki kalsium, maka terciptalah aki hybrid atau hibrida. Penguapannya pun terbilang minim dan lebih irit biaya perawatan.
Karena jumlahnya yang terbatas, aki ini jarang bisa ditemukan di toko-toko. Terlebih lagi, cairan elektrolit di dalamnya diklaim punya efek korosif yang kuat dan berbahaya bagi manusia.5. Aki Gel Inilah aki paling canggih dibandingkan jenis lainnya karena tidak ada lagi cairan elektrolit dan diganti dengan gel.
Jika sampai gel tumpah, sifatnya tidak lagi korosif dibandingkan elektrolit pada aki lainnya. Uniknya lagi, perawatannya pun lebih simpel dan waktu hidupnya diklaim lebih lama.
Klik “Setuju” bila Anda setuju menggunakan cookies di web kami. Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cookie yang kami gunakan dan cara mengubah pengaturan Anda jika Anda tidak ingin cookie ditempatkan di perangkat Anda, silahkan dapat mengacu kepada Kebijakan Cookie kami.
Apakah aki basah bisa di charge?
Pengecasan aki basah maupun kering bisa dilakukan, meski demikian hal tersebut tidak direkomendasikan (Okezone) JAKARTA – Saat tenaga listrik aki motor habis, pemilik kendaraan bisa memanfaatkan jasa isi ulang ( charging ) yang banyak ditawarkan bengkel di pinggir jalan.
- Pengecasan bisa dilakukan pada model aki basah maupun kering.
- Dedy Ismanto, product manager Bosch Automotive Aftermarket Indonesia, mengatakan men-charge aki tidak masalah dilakukan di mana saja asal prosesnya terjamin.
- Sebenarnya charge aki bisa dilakukan, tapi tidak akan kembali ke posisi terbaiknya.
Jika diukur pakai alat khusus aki, maka angkanya tidak akan sama,” ujar Dedy, beberapa waktu lalu. Ia menambahkan, men- charge aki kering, cair, maupun gel di bengkel yang kurang berpengalaman, berpotensi merusak aki karena tidak diketahui bagaimana prosesnya.
- Tak heran jika hasilnya aki hanya bertahan sebentar.
- Ia pun menyarankan agar pemilik sepeda motor melakukan pengecekan di bengkel terpercaya.
- Mengisi ulang aki bisa dilakukan dengan menyambungkan kutub positif charger dengan kutup positif aki, dan kutub negatif dipasangkan pada kutub negatif sisi lainnya.
Pengisian ulang sebaiknya menggunakan arus yang sesuai dengan spesifikasi pada aki itu sendiri. Pengisian ulang dengan arus yang lebih besar membuat aki cepat penuh, namun bisa mengakibatkan aki menjadi lebih cepat mati. Sementara men- charge aki dengan arus lebih kecil akan memakan waktu lama, namun daya tahannya bisa lebih kuat.
- Hal lain yang perlu diperhatikan saat melakukan pengisian ulang adalah waktunya, tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lama.
- Pada model aki tertentu sudah dilengkapi dengan sistem pemutus arus otomatis yang menggunakan relay,
- Sehingga, saat arus aki telah penuh secara otomatis akan menghentikan pengisian.
“Daya tahan tentu akan lebih rendah dari aki sebelumnya. Jadi memang tidak kami rekomendasikan,” pungkas dia. (mli) (ton)
Apa perbedaan antara aki dan baterai?
MOTOR Plus-online.com – Penting bagi bikers buat mengenal aki. Karena, hampir semua perangkat di motor ditunjang peran peranti yang tergolong vital ini. Ada yang menyebutnya sebagai accu alias aki dan ada juga yang bilang battery atau baterai. Padahal, secara bahasa dan pengertian sama.
( BACA JUGA: Adu Akselerasi All New Honda PCX 150 Vs Yamaha NMAX 2018, Top Speed Beda, Tenaga Mirip ) Kata accu berasal dari accumulator (akumulator), part yang mampu menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Jadi, antara baterai dan aki, sama-sama part yang mampu menyimpan energi kimia untuk diubah pengeluarannya menjadi energi listrik.
Tetapi, di dunia otomotif, energy saver ini lebih dikenal dengan sebutan aki. ( BACA JUGA: Bikin Geger! Video Via Vallen Libur Manggung, Malah Asyik Pamer Naik Honda CBR150 ) Sedangkan untuk battery, lebih cocok diaplikasi di dunia elektronik. “Secara pengertian sama saja.
- Cuma bahasa yang beda,” ujar Sahrudin, Technical Support PT GS Battery Indonesia.
- Tetapi selain bahasa, masih ada perbedaan lainnya.
- BACA JUGA: Video Balapan Honda Sonic 150 Lawan Suzuki Satria F-150, Ketinggalan Sekebon Bro ) Tak hanya peruntukkan, melainkan dari kandungan yang terdapat di dalam part.
Baterai yang selama ini sobat pakai untuk remote TV atau lampu senter, kandungannya terdiri dari batang karbon, seng dan pasta sebagai elektrolit. Yaitu, sebagai bentuk zat yang larut atau terurai menjadi ion-ion. Zat inilah yang merupakan atom-atom bermuatan listrik.
Sedang kandungan di accu, terdiri dari Pb (timbel) yang berfungsi jadi anode dan PbO2 (katode). Juga, asam sulfat sebagai elektrolit. ( BACA JUGA: Viral! Video Kids Zaman Now Maki-maki Anggota TNI, Penyebabnya Bikin Geleng Kepala ) Nah, tentunya dari sini saja sudah beda kan? Perbedaan selanjutnya dari setiap cell yang dimiliki.
Dengan dimensi yang lebih besar, maka setiap cell di aki terdiri dari 2 volt. Jika aki itu 12 volt, maka memiliki 6 cell. Tetapi jika aki itu 24 volt, akan ada 12 cell. Ini berlaku secara global atau internasional. ( BACA JUGA: Belum Banyak yang Paham, Ini Fungsi Logam Kecil yang Nempel di Pelek Motor ) Berbeda dengan aki, baterai yang wujudnya lebih kecil dari aki, hanya memiliki tegangan 1,5 volt.
Mengapa air aki dapat menghantarkan arus listrik?
kenapa aki dapat menghantarkan arus listrik Aki tersusun atas sel-sel elektrokimia yang mempunyai kemampuan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Aki mempunyai dua buah pelat, yaitu pelat positif (katode) dan pelat negatif (anode). Pelat positif terbuat dari timbal dioksida (PbO2) dan pelat negatif terbuat dari timbal (Pb).
Kedua pelat tersebut dicelupkan dalam larutan asam sulfat (H2SO4). Aki dapat menghasilkan arus listrik karena adanya reaksi oksidasi-reduksi. Pada reaksi tersebut anode kehilangan dua elektron sehingga membentuk ion timbal (Pb2+). Lalu, ion tersebut bergabung dengan ion sulfat (SO42-) dalam larutan asam sulfat sehingga menghasilkan timbel sulfat (PbSO4).
Sementara itu, timbal dioksida pada katodenya memperoleh elektron serta melepaskan oksigen dan ion timbal. Oksigen tersebut akan berikatan dengan ion hidrogen (H+) untuk membentuk air (H2O). Adapun ion timbalnya akan berikatan dengan ion sulfat. Pada saat reaksi ini berjalan terjadi aliran elektron sehingga mampu menciptakan arus listrik. Zat yang dapat menghantarkan arus listrik disebut dengan konduktor. Karena pertanyaan diatas adalah mengapa aki dapat menghantarkan arus listrik, maka jawabannya adalah: konduktor listrik dapat berupa zat padat, atau zat cair. Pada zat padat biasanya berupa jenis logam, sedangkan pada zat cair biasanya cairan yang mengandung asam atau garam.
Apa nama air aki kering?
Mengenal Tentang Aki Basah – Baca Juga : Ada Banyak, Ini Jenis- Jenis Ban Motor Serta Fungsinya Aki jenis ini biasanya menggunakan wadah yang transparan. Penggunaan wadah yang semi transparan ini bertujuan untuk mempermudah pengguna mengetahui berapa kadar air aki yang masih tersisa.
- Air aki dapat disebut juga sebagai air zuur.
- Air zuur sendiri adalah air atau cairan aki yang memiliki fungsi sebagai perendam.
- Cell-cell yang terkandung dalam aki akan direndam menggunakan air zuur ini.
- Hal inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa aki yang basah menggunakan wadah transparan.
- Dalam penggunaannya, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pengecekan terhadap air aki.
Baca Juga : Tanda-tanda Ban Mobil Sudah Waktunya untuk Diganti Apalagi cell-cell tadi harus dicek dan dipastikan sudah terendam sepenuhnya dengan air aki. Jika Anda tidak memastikannya, dikhawatirkan belum terendam dan akan berdampak pada kinerja mesin.
Apabila cell tidak terendam air aki sempurna, maka penyimpanan pada arus juga akan mengalami pengurangan. Akibatnya, akan terjadi oksidasi dan membuat lempeng cell menjadi berkarat dan kelistrikan di kendaraan menjadi tidak maksimal. Karena itu, ketika menggunakan aki basah dianjurkan untuk melakukan pengecekan secara berkala setidaknya satu bulan satu kali.
Kemudian, tambahkan batas air aki sesuai dengan petunjuk atau batasan yang dianjurkan. Jangan tambahkan air aki melebihi batas yang dianjurkan. Baca Juga : Lebih Ceper, Ini Plus Minus Air Suspension Mobil Untuk mempermudah melakukan pengisian air aki, maka gunakanlah air destilasi dan bukan air zuur.
Air Destilasi
Air destilasi merupakan air penyulingan atau air yang dihasilkan dari metode pemisahan bahan kimia. Melalui proses penyulingan ini campuran zat yang sudah dicampurkan akan dididihkan sampai menguap. Uap inilah yang nantinya akan didinginkan, dan cairan dari hasil pendinginan inilah yang akan digunakan.
Air zuur
Air zuur adalah air aki atau cairan aki yang lebih keras dibandingkan dengan air destilasi. Air zuur ini akan diisikan pertama kali saat air aki kosong. Apa alasannya diisikan pada saat kondisi air aki kosong? Hal tersebut karena air zuur memiliki kandungan elektrolit yaitu asam sulfat.
Berapa banyak isi air aki kering?
Autogear.id – Bisa dikatakan battery, accu atau accumulator alias aki merupakan salah satu komponen vital bagi kendaraan bermotor. Aki menjadi satu-satunya sumber kelistrikan di dalam kendaraan. Fungsinya menghidupkan seluruh peranti elektronik pada kendaraan.
Mulai dari komponen electric starter, lampu, AC, audio, dan lainnya. Dalam dunia otomotif, aki terbagi menjadi dua macam, yakni aki basah dan kering. Saat ini, Autogear.id, akan membahas aki kering, dimana komponen itu merupakan sumber listrik bertenaga DC (direct current). Bisa dikatakan juga sebagai Maintenance Free Battery (MF Battery).
Pada hakikatnya, untuk merawat aki kering itu relatif mudah. Disamping aki kering juga memiliki aliran listrik yang lebih kuat dan stabil. Atas dasar itulah, belakangan ini banyak produsen otomotif lebih memilih aki kering sebagai komponen sumber kelistrikan pada kendaraan produksi mereka.
Merawat aki kering bisa jadi lebih mudah dibanding merawat aki basah. Pun bila kita lupa mengecek kondisi aki, tidaklah terlalu menjadi kendala. Karena aki kering tak perlu diisi carian layaknya aki basah. Walaupun dari segi harga, aki kering memiliki harga lebih tinggi. Berikut ini tahapan mereparasi atau memperbaiki sendiri aki kering yang rusak atau soak: 1.
Siapkan Alat dan Bahan Sebelum mulai perbaikan, lebih dahulu siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Supaya ketika mulai membongkar aki, tak perlu ribet lagi mencari alat yang akan digunakan.a. Air Aki atau Zuur Bahan yang pertama-tama harus disiapkan adalah air aki yang disebut Zuur.
- Pastikan yang kita beli adalah air yang khusus pengisian aki baru, bukan sebatas menambah cairan aki.b.
- Obeng dan Alat Pengungkit Sediakan obeng minus (-), obeng plus (+), pisau, gergaji besi.
- Atau sediakan juga sebuah pengungkit, yang nantinya bisa dipakai untuk membuka tutup bagian atas aki tersebut.c.
Solasi atau selotip Ukuran Besar Persiapkan bahan berupa solasi, sealent atau selotip ukuran besar. Dapat juga menggunakan lem plastik atau lem tembak. Nantinya berguna memperkuat penutup aki.d. Kain Lap Kain lap akan dapat digunakan untuk menyeka, apabila ada cairan yang tak sengaja menetes atau terjatuh ke bagian yang tidak diinginkan.e.
Suntikan Tinta Printer Terakhir, bahan atau alat yang harus disediakan sebelum membongkar aki kering adalah siapkan sebuah suntikan tinta printer atau semacamnya. Alat ini untuk digunakan memasukan air Zuur ke dalam bodi atau kotak aki kering. Jika sudah dipastikan semua alat serta bahan yang diperlukan tersedia, barulah bisa mulai membongkar dan memperbaikinya.
Lakukan perlahan, tanpa harus tergesa-gesa.2. Lepas Aki dari Kendaraan Perlu menjadi perhatian adalah harus terlebih dahulu melepas kutub positif (+) pada aki. Ini bertujuan, bila seandainya tak sengaja menjatuhkan perkakas tangan dari besi. Lalu mengenai bagian kendaraan, dan bersentuhan dengan kutub negatif (-).
Sedangkan posisi kutub positif (+) masih menempel pada kepala aki. Bila ini terjadi akan berisiko menimbulkan percikan api.3. Bersihkan Aki Usai aki kering dilepas dari kendaraan, alangkah baiknya bagian luar dari aki dibersihkan dulu. Supaya saat dibongkar, kotoran yang melekat pada bagian atas aki tidak jatuh mengotori bagian yang tak seharusnya kena kotoran.
Membersihkannya cukup menyeka bagian yang kotor, menggunakan kain lap yang sudah disiapkan.4. Buka Tutup Bagian Atas Langkah selanjutnya adalah membuka cover atau penutup aki bagian atas. Caranya bisa menggunakan obeng minus (-). Biasanya cover atau penutup pada aki kering ini lumayan tertutup rapat, sukar untuk dibuka.
Jadi harus dilakukan hati-hati dan perlahan. Bisa juga membuka bagian penutup aki menggunakan pisau atau gergaji. Lakukan ekstra hati-hati, agar pisau dan gergaji tak sampai melukai tangan.5. Mengisi Air Aki (Zuur) Jika penutup bagian atas sudah terbuka, akan ditemukan 3 (tiga) sampai 10 lubang karet sesuai kapasitas ampere.
Siapkan kain lap, dan alat suntik yang biasa dipakai isi tinta printer. Selanjutnya isi lubang-lubang tersebut dengan air aki atau Zuur dalam takaran 15 ml, atau hingga 1 cm di bawah tiap-tiap lubang. Jika masing-masing lubang sudah terisi, tutup kembali bagian lubang karet tersebut.
Hindari kontak langsung cairan aki dengan kulit. Karena berisiko sebabkan iritasi pada kulit. Jika terlanjur kena kulit, segera gosok dan bersihkan dengan sabun.6. Pasang Lagi Penutup Bagian Atas Pastikan semua lubang karet tertutup rapat kembali. Bila sudah, lakukan perekatan menggunakan selotip atau lem, untuk menutup cover aki bagian atas.
Yakinkan saat perekatan tutup aki, tak ada celah terbuka sedikitpun. Supaya tak ada udara masuk maupun keluar dari dalam aki.7. Mengisi Daya Listrik Aki Proses berikutnya adalah mengisi tegangan daya pada aki kering. Bengkel biasa menyebutnya setrum aki.
Pada bagian ini, umumnya menggunakan dua metode. Yakni dengan cara pengecasan, atau menggunakan teknik ‘jumper’.a. Metode Pengecasan Ini bukan cara baru, apalagi kalau ke tukang servis. Biasanya sudah menyediakan sebuah alat untuk mengisi arus listrik pada aki. Mirip dengan pengecasan ponsel, pada pengisian daya aki kering menggunakan alat yang bisa disebut Adaptor atau Trafo.
Sama seperti adaptor pada pengecasan ponsel atau laptop, akan tetapi kapasitas amperenya jauh lebih besar. Sehingga proses pengisian berlangsung lebih cepat.b. Metode Teknik Jumper Untuk melakukan proses ini, dibutuhkan bantuan dari aki lain yang tentunya masih dalam keadaan baik dan sehat.
- Caranya hanya perlu menghubungkan antara aki kering yang kita perbaiki, dengan aki lain yang sehat menggunakan kabel penghubung.
- Abel dari kutub plus (+) dan minus (-) aki lain, dihubungkan ke kutub plus (+) dan minus (-) aki yang telah diperbaiki.
- Lalu hidupkan mesin kendaraan yang terdapat aki yang masih sehat tadi, diamkan selama kurang lebih 50 – 60 menit.8.
Pengecekan Akhir Tahap pamungkas memperbaiki aki kering yang bisa kita kerjakan sendiri adalah proses pengecekan, atau bahasa kerennya Quality Control (QC). Dalam hal ini, diperlukan sebuah alat ukur, agar bisa mengetahui secara pasti apakah aki kering yang sudah diperbaiki dan disetrum atau dijumper sudah terisi daya atau belum.
Mengapa pengisian cepat perlu dihindari?
Cara Melakukan Pengisian Cepat dan Lambat Accu / Aki / Baterai Baterai atau accu atau juga sering disebut dengan aki merupakan komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara di dalamnya. Arus listrik di dalam baterai ini nantinya digunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik di kendaraan, misalnya untuk starter, menyalakan lampu dan lain sebagainya.
- Agar kinerja baterai dapat maksimal maka kapasitas baterai harus selalu terisi.
- Pemakaian baterai secara terus-menerus dapat mengurangi kapasitas arus yang tersimpan di dalam baterai.
- Arus di dalam baterai ini akan diisi kembali oleh alternator di sistem pengisian ketika mesin hidup, akan tetapi jika terdapat kerusakan pada sistem pengisian rusak maka baterai tidak akan diisi.
Baterai dapat diisi menggunakan battery charger. Pengisian baterai dapat dilakukan secara cepat maupun secara lambat. Ketika melakukan pengisian, hal yang harus diperhatikan antara lain :
- Selama melakukan pengisian baterai, maka akan timbul reaksi kimia pada baterai yang menghasilkan gas hidrogen. Gas hidrogen ini akan mudah sekali meledak sehingga jauhkanlah baterai dari percikkan api.
- Setelah melakukan pengisian, jangan melepas kabel pengisi terlebih dahulu dari terminal baterai, tapi matikan dahulu charger baterai sebelum melepas kabel pengisian.
- Temperaur elektrolit jangan sampai melebihi temperatur 45 0 C. Bila temperatur elektrolit melebihi maka kurangi arus pengisian atau matikan charger baterai.
Pengisian cepat Pengisian cepat dilakukan jika diperlukan pengisian baterai dalam waktu yang cepat atau singkat. Saat melakukan pengisian cepat ini menggunakan arus yang besar sehingga jika terlalu sering melakukan pengisian cepat akan membuat baterai cepat rusak.
Cara melakukan pengisian cepat : 1. Bersihkan terminal baterai dari kotoran, debu dan korosi. Bila perlu amplas bagian terminal tersebut.2. Lepas semua tutup baterai.3. Periksa jumlah elektrolit di dalam baterai, bila ketinggian permukaan elektrolit kurang dari batas lower level maka tambahan air suling ke dalam baterai sehingga permukaan elektrolit berada di batas upperl level.4.
Bila pengisian cepat dilakukan pada saat baterai terpasang pada kendaraan maka lepas kabel dari terminal positif dan negatifnya agar tidak merusak komponen-komponen kelistrikan lainnya.5. Tentukan arus pengisian dan lama pengisian yang diizinkan. Menentukan arus pengisian Tentukan kondisi pengeluaran dari berat jenis baterai dengan membandingkan dengan grafik di bawah ini :
- kemudian hitunglah arus pengisian dengan menggunakan rumus berikut ini :
- Arus pengisian yang benar = kondisi pengeluaran (AH) : (1 + lamanya pengisian (H))
- Penting !
- Kita menggunakan kondisi pengeluaran dari baterai ini dan bukan dari kondisi pengisian, karena hal ini memberitahukan berapa jauh baterai tersebut kosong sehingga dapat dihitung berapa lama dan berapa arus yang dibutuhkan agar baterai dapat terisi penuh kembali.
- Contoh :
- Kapasitas baterai 40 AH
- Berat jenis hasil pengukuran pada suhu 20 0 C adalah 1,18
- Dari data tersebut maka di dapatkan pengeluaran baterai sebesar 40 % sehingga diperlukan pengisian 16 AH (40% dari kapasitas baterai sebesar 40 AH).
- Bila pengisian akan dilakukan selama 30 menit atau setengah jam maka besar arus pengisian yang digunakan adalah :
- Arus pengisian yang benar = kondisi pengeluaran (AH) : (1 + lamanya pengisian (H))
- Arus pengisian yang benar = 16 AH : (1 + 0,5 H) =10 A
- Catatan : untuk melindungi baterai maka arus pengisian maksimum yang digunakan tidak boleh melebihi setengah kapasitas dari baterai, misalnya kapasitas baterai adalah 40 AH maka arus pengisian maksimum tidak boleh melebihi 20 A atau harus kurang dari 20 A.
6. Setelah selesai melakukan pengisian cepat maka ukurlah berat jenis elektrolit baterai, untuk memastikan bahwa berat jenis elektrolit baterai sesuai dengan standar.7. Pasang kembali tutup baterai dan bersihkan kotak baterai. Pengisian lambat Dalam melakukan pengisian cepat akan sangat sulit diperoleh pengisian baterai secara penuh, agar baterai benar-benar dapat diisi penuh maka dianjurkan melakukan pengisian baterai secara lambat, prosedur pengisian baterai secara lambat sama dengan prosedur pengisian baterai secara cepat, kecuali beberapa hal berikut ini : 1.
- Contoh :
- Kapsitas baterai adalah 40 AH maka dapat diperoleh arus pengisian baterai maksimum adalah :
- Arus pengisian baterai maksimum = 40 x 1/10 = 4 A
- Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian lambat dapat dihitung dengan rumus :
- Lamanya pengisian : kondisi kapasitas baterai pengeluaran (AH) : Arus pengisian (A) x (1,2 sampai 1,5).
- Contoh :
- Kapasitas baterai adalah 40 AH
- Berat jenis elektrolit baterai adalah 1,16
- Kondisi pengeluaran baterai sekitar kurang lebih 50% menurut grafik pada kondisi pengeluaran baterai di atas.
- Karena itu baterai akan membutuhkan pengisian sebesar 40 AH x 50% = 20 AH
- Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian lambat yaitu :
- Lamanya pengisian : kondisi kapasitas baterai pengeluaran (AH) : Arus pengisian (A) x (1,2 sampai 1,5) = 20 AH : 4 A x (1,2 sampai 1,5) = 6 sampai 7,5 H
2. Posisikan saklar pengisian baterai pada posisi pengisian lambat.3. Setel besar arus pengisian yang akan digunakan.4. Ketika baterai hampir tersisi penuh maka pengeluaran gas hydrogen akan menjadi lebih banyak. Bila tidak ada lagi kenaikkan berat jenis atau tegangan selama lebih dari satu jam maka baterai tersebut sudah terisi penuh.
Apa arti MF pada baterai kering?
Berita Yuasa – Mengenal Lebih Dekat Aki MF Aki adalah salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor. Aki kendaraan perlu diperhatikan karena perannya yang krusial, jika aki sudah tekor, kendaraan tidak akan bisa di-starter. Salah satu produk unggulan Yuasa Battery adalah aki kendaraan Maintenance Free (MF), mari mengenal lebih dekat dengan aki MF.
- Apakah aki Maintenance Free itu? Aki Maintenance Free (MF) lebih dikenal sebagai “aki kering”.
- Pada dasarnya, semua jenis aki (kering dan basah) tetap menggunakan cairan elektrolit.
- Namun, pada aki kering, kadar berat jenis elektrolitnya lebih pekat atau kental.
- Aki kering di desain khusus untuk mencegah penguapan air dari dalam aki, sehingga penambahan air tidak lagi diperlukan.
Karena tidak memerlukan penambahan air, maka aki jenis ini disebut aki Maintenanfe Free (MF) atau bebas perawatan. Apa yang membuat aki MF tidak perlu ditambahkan air? Pertama, penggunaan kalsium pada bahan dasar sel. Berbeda dengan sel timah hitam pada aki basah/ konvensional, sel berbahan kalsium ini mampu mengurangi penguapan cairan dan gas secara signifikan (diperkirakan bisa 6 kali lebih kecil).
Dengan kombinasi dua teknologi tersebut, aki MF tidak akan cepat dehidrasi, sehingga penambahan air aki tidak diperlukan hingga akhir usia pemakaian. Kapan energi aki terpakai? Energi pada aki akan terpakai ketika start mesin, dan perangkat elektronik di kendaraan digunakan, seperti AC, lampu, audio, dan lain sebagainya. Sebisa mungkin, kurangi penggunaan perangkat elektronik tersebut saat mesin dimatikan Berapa lama usia pakai aki MF?
Aki MF adalah aki tanpa kopromi. Dengan tanpa penambahan air, aki MF dapat menyamai usia pakai aki konvensional yang normalnya dapat dipakai 1 – 1,5 tahun. Tetapi, umur aki juga dipengaruhi oleh kondisi kelistrikan dan cara pemakaian kendaraan. Apa yang membuat aki MF tekor? Penyebab pertama adalah terlalu banyak energi keluar daripada masuk (undercharge).
Sistem kelistrikan pada kendaraan yang tidak normal, sehingga supply energy ke aki tidak lancar, dan aki menjadi ‘kelaparan’. Cara pemakaian kendaraan. Untuk kendaraan yang sering menempuh jarak pendek (kurang dari 3 km), sering terkena macet, atau jarang dipakai, aki akan cepat drop, karena tidak mendapatkan energi yang cukup.
Penyebab kedua adalah terlalu banyak energi atau overcharge. Penyebab overcharge juga sering disebabkan oleh sistem kelistrikan kendaraan yang tidak normal. Sehingga supply energy ke aki terlalu besar, mengakibatkan aki kelebihan tenaga atau ‘kekenyangan’ dan aki akan membengkak.