Mengapa Energi Surya Cocok Dikembangkan Di Wilayah Nusa Tenggara?

Mengapa Energi Surya Cocok Dikembangkan Di Wilayah Nusa Tenggara
Cuaca panas berlangsung cukup panjang dalam setahun. Wilayah Nusa Tenggara memiliki cuaca panas yang cukup panjang dalam setahun, yaitu selama 9 bulan dalam 1 tahun (12 bulan). Kondisi tersebut menyebabkan Nusa Tenggara sesuai untuk pemanfaatan energi surya.

Mengapa energi surya cocok dikembangkan di Nusa Tenggara?

Wilayah NTT adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki intensitas matahari yang tinggi. Tingginya intensitas matahari disebabkan oleh wilayah Nusa Tenggara yang relatif datar dan terletak pada iklim kering. Wilayah NTT juga merupakan wilayah yang memiliki cuaca panas atau kemarau dari wilayah yang lain.

  1. Dengan kondisi ini wilayah NTT cocok untuk dikembangkan menjadi pusat Energi baru terbarukan yaitu energi surya atau matahari.
  2. Jadi, jawaban yang tepatadalah C.
  3. Wilayah NTT adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki intensitas matahari yang tinggi.
  4. Tingginya intensitas matahari disebabkan oleh wilayah Nusa Tenggara yang relatif datar dan terletak pada iklim kering.

Wilayah NTT juga merupakan wilayah yang memiliki cuaca panas atau kemarau dari wilayah yang lain. Dengan kondisi ini wilayah NTT cocok untuk dikembangkan menjadi pusat Energi baru terbarukan yaitu energi surya atau matahari. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

Mengapa daerah Nusa Tenggara Timur memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi matahari sebagai energi alternatif?

Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki tujuh pulau besar, yaitu Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Lembata, Pulau Rote, dan Pulau Sabu. Kondisi Provinsi NTT yang berupa pulau-pulau memberikan tantangan tersendiri dalam hal penyediaan pasokan listrik bagi masyarakat.

Hal tersebut menjadikan alasan untuk segera dilakukan pengembangan sumber energi terbarukan, Energi terbarukan yang potensial untuk NTT adalah energi matahari, Hal ini disebabkan karena wilayah NTT memiliki potensi ketersediaan energi matahari yang tinggi dengan penyinaran lebih dari 50%selama 8 jam/hari dan juga musim kemarau panjang yang dapat berlangsung hingga 9 bulan pertahun,

Lamanya musim kemarau tersebut membuat kondisi atmosfer di wilayah NTT sedikit awan, sehingga penyinaran matahari menjadi maksimal. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. – Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki tujuh pulau besar, yaitu Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Lembata, Pulau Rote, dan Pulau Sabu.

Kondisi Provinsi NTT yang berupa pulau-pulau memberikan tantangan tersendiri dalam hal penyediaan pasokan listrik bagi masyarakat. Hal tersebut menjadikan alasan untuk segera dilakukan pengembangan sumber energi terbarukan, Energi terbarukan yang potensial untuk NTT adalah energi matahari, Hal ini disebabkan karena wilayah NTT memiliki potensi ketersediaan energi matahari yang tinggi dengan penyinaran lebih dari 50% selama 8 jam/hari dan juga musim kemarau panjang yang dapat berlangsung hingga 9 bulan pertahun,

Lamanya musim kemarau tersebut membuat kondisi atmosfer di wilayah NTT sedikit awan, sehingga penyinaran matahari menjadi maksimal. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

Mengapa energi terbarukan merupakan energi yang tidak pernah habis dibandingkan dengan energi fosil?

Sumber Energi yang Dapat Diperbaharui – Sumber energi yang dapat diperbaharui atau renewable adalah sumber energi sebagai pengganti sumber energi tak terbaharui. Pengertian sumber energi terbaharui adalah sebagai sumber energi yang bisa dengan cepat diisi kembali oleh alam.

ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Ketika sumber energi yang kita gunakan selama ini habis, maka yang dapat kita lakukan adalah dengan mencari sumber energi baru. Semua sumber energi terbaharui disebut juga sumber energi alternatif. Contoh sumber energi baru terbarukan adalah matahari, angin, air, biomassa, dan panas bumi.

Kenapa energi terbarukan tidak pernah habis? Energi terbarukan adalah sumber energi yang berasal dari sumber daya alam, karena memiliki proses berkelanjutan. Sehingga, energi terbarukan tidak pernah habis. Penggunaan sumber energi terbaharui bukanlah hal yang baru.

Sejak 125 tahun yang lalu, 90% kebutuhan energi di dunia berasal dari kayu. Namun, saat ini penggunaan sumber energi terbaharui juga sudah mulai terbatas penggunaannya. Terbatasnya penggunaan sumber energi terbaharui juga disebabkan, oleh fakta bahwa sumber energi ini tidak selalu tersedia setiap saat.

Sebagai contoh, sumber energi matahari akan berkurang pada saat langit berawan, dan kincir angin tidak akan berfungsi pada saat tidak ada angin. Tetapi, saat ini negara-negara di dunia termasuk Indonesia mulai memikirkan energi alternatif, sehingga banyak negara yang beralih kembali untuk menggunakan sumber energi terbaharui.

Apakah di Indonesia sangat potensial dikembangkan energi alternatif sel surya?

Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi krisis energi, khususnya minyak bumi, yang terjadi sejak tahun 1970-an mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak negara di dunia. Di samping jumlahnya yang tidak terbatas, pemanfaatannya juga tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan.

Cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan teknologi sel surya atau fotovoltaik. Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 adalah sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun.

Jumlah ini merupakan gambaran potensi pasar yang cukup besar dalam pengembangan energi surya di masa datang. Komponen utama sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan menggunakan teknologi fotovoltaik adalah sel surya. Saat ini terdapat banyak teknologi pembuatan sel surya.

  1. Sel surya konvensional yang sudah komersil saat ini menggunakan teknologi wafer silikon kristalin yang proses produksinya cukup kompleks dan mahal.
  2. Secara umum, pembuatan sel surya konvensional diawali dengan proses pemurnian silika untuk menghasilkan silika solar grade (ingot), dilanjutkan dengan pemotongan silika menjadi wafer silika.
You might be interested:  Pembangkit Listrik Tenaga Surya Yang Terkenal Adalah Daerah?

Selanjutnya wafer silika diproses menjadi sel surya, kemudian sel-sel surya disusun membentuk modul surya. Tahap terakhir adalah mengintegrasi modul surya dengan BOS (Balance of System) menjadi sistem PLTS. BOS adalah komponen pendukung yang digunakan dalam sistem PLTS seperti inverter, batere, sistem kontrol, dan lain-lain.

Saat ini pengembangan PLTS di Indonesia telah mempunyai basis yang cukup kuat dari aspek kebijakan. Namun pada tahap implementasi, potensi yang ada belum dimanfaatkan secara optimal. Secara teknologi, industri photovoltaic (PV) di Indonesia baru mampu melakukan pada tahap hilir, yaitu memproduksi modul surya dan mengintegrasikannya menjadi PLTS, sementara sel suryanya masih impor.

Padahal sel surya adalah komponen utama dan yang paling mahal dalam sistem PLTS. Harga yang masih tinggi menjadi isu penting dalam perkembangan industri sel surya. Berbagai teknologi pembuatan sel surya terus diteliti dan dikembangkan dalam rangka upaya penurunan harga produksi sel surya agar mampu bersaing dengan sumber energi lain.

  • Mengingat rasio elektrifikasi di Indonesia baru mencapai 55-60% dan hampir seluruh daerah yang belum dialiri listrik adalah daerah pedesaan yang jauh dari pusat pembangkit listrik, maka PLTS yang dapat dibangun hampir di semua lokasi merupakan alternatif sangat tepat untuk dikembangkan.
  • Dalam kurun waktu tahun 2005-2025, pemerintah telah merencanakan menyediakan 1 juta Solar Home System berkapasitas 50 Wp untuk masyarakat berpendapatan rendah serta 346,5 MWp PLTS hibrid untuk daerah terpencil.

Hingga tahun 2025 pemerintah merencanakan akan ada sekitar 0,87 GW kapasitas PLTS terpasang. Dengan asumsi penguasaan pasar hingga 50%, pasar energi surya di Indonesia sudah cukup besar untuk menyerap keluaran dari suatu pabrik sel surya berkapasitas hingga 25 MWp per tahun.

Mengapa energi surya mulai dikembangkan saat ini?

Jawaban: karena energi fosil sudah mulai habis karena itu kita harus mencari pengganti energi yang lain. energi seperti ini disebut energi alternatif.

Mengapa Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar?

Indonesia memiliki potensi besar bagi pengembangan energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Hal ini disebabkan letak Indonesia yang berada pada kategori iklim tropis yaitu pada kisaran, Secara umum, iklim tropis di Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut: kelembaban udara yang relatif tinggi curah hujan rata-rata tahunan tinggi suhu tahunan di atas mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah karena Indonesia beriklim tropis sehingga mendapatkan penyinaran matahari maksimal sepanjang tahun., Secara umum, iklim tropis di Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut:

kelembaban udara yang relatif tinggi curah hujan rata-rata tahunan tinggi suhu tahunan di atas mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun

Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah karena Indonesia beriklim tropis sehingga mendapatkan penyinaran matahari maksimal sepanjang tahun.

Jelaskan energi apa saja yang sedang dikembangkan di Nusa Tenggara Timur?

Bisnis.com, KUPANG – Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Timur Boni Marasin menyatakan tengah memaksimalkan potensi sumber daya energi terbarukan sebagai solusi untuk mengatasi krisis elektrifikasi yang hingga saat ini mencapai 58%.

  1. Artinya sampai saat ini rasio sekitar 42% masyarakat di daerah berbasiskan kepulauan ini yang belum menikmati penerangan yang bersumber dari PLN, sehingga perlu ada terobosan lain untuk memenuhi kebutuhan itu,” katanya di Kupang, Minggu (13/8/2017).
  2. Terobosan melalui pengembangan energi alternatif terbarukan itu penting dilakukan karena menikmati energi dan kelistrikan merupakan simbol kemerdekaan bagi masyarakat di era reformasi dan kemajuan teknologi yang kian pesat itu.

Sumber daya ini cukup potensial untuk pengembangan energi alternatif terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA), Pembangkit Listrik Panas Bumi dan Tenaga Mikrohidro. Secara rinci potensi geothermal tersebar di 16 titik yaitu di Waisano, Ulumbu, Wai Pesi di Kabupaten Manggarai Raya, Gou-Inelika, Mengeruda, Mataloko, Komandaru di Kabupaten Ngada.

Berikut Detusoko, Sokoria, Jopu, Lesugolo di Kabupaten Ende, Oka Ile Ange, Atedai Kabupaten Flores Timur-Lembata dan Bukapiting, Roma-Ujelewung dan Oyang Barang, Kabupaten Alor. Ia mengatakan hal itu terkait daerah-daerah mana saja yang layak dibangun Energi Baru Terbarukan, berapa besar kapasitasnya dan apakah jenis energi baru terbarukan yang dikembangkan.

Selain energi geotermal, katanya, energi baru terbarukan sesuai potensi yang dimiliki NTT yang akan dikembangkan adalah energi arus laut, panas matahari dan angin. Energi terbarukan ini sangt potensial untuk dikembangkan di NTT. “NTT ini sangat potensial untuk pengembangan energi baru terbarukan seperti energi arus laut, panas matahari dan angin.

  1. Ami akan berupaya agar potensi yang dimiliki NTT dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkap Boni.
  2. Energi terbarukan di NTT sangat potensial antara lain, tenaga matahari di Pulau Sumba, tenaga angin di Timor Tengah Selatan (TTS), arus laut selat Gonsalu di Flores Timur, selat Pukuafu di Kabupaten Kupang, dan Alor.

Bahkan untuk Selat Gonsalu sudah dilakukan survei dan siap untuk dikembangkan.

Manakah jenis pembangkit listrik yang paling ramah lingkungan berikan alasannya?

» Pembahasan – Soal di atas bisa dijumpai pada buku Tematik untuk kelas 4 SD tepatnya pada pembelajaran yang membahas tentang Sumber Daya Alam Pembangkit Listrik. Pada bacaan ini, disebutkan beberapa pembangkit energi listrik, yakni:

  • PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga air.
  • PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap.
  • PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya (matahari).
  • PLTB atau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu(Angin).
  • PLTD atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.
  • PLTG atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas.
  • PLTN atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
You might be interested:  What Can A 400 Watt Solar Panel Run?

Di antara semua jenis pembangkit ini, yang dipandang paling ramah lingkungan adalah PLTB. » Pelajari Lebih Lanjut

  1. Materi tentang arti kata listrik brainly.co.id/tugas/1315391
  2. Materi tentang pengertian hak dan tanggung jawab brainly.co.id/tugas/24145313
  3. Materi tentang pengertian kesimpulan brainly.co.id/tugas/4918250

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • » Detail Jawaban Kelas : 4 SD Mapel : Tematik Bab : Sumber Daya Alam Pembangkit Listrik Kode : – #TingkatkanPrestasimu

Bagaimana cara memanfaatkan energi sinar matahari sebagai sumber energi alternatif?

Abstract – Matahari dan energi listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Matahari adalah salah satu benda langit yang ada di alam semesta dengan memancarkan sinarnya dengan jumlah besar dan terus berkelanjutan. Sinar matahari ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan rumah tangga seperti menjemur, sampai dengan pemanfaatan sebagai energi alternatif, yaitu sumber energi listrik.

  1. Sinar matahari tersebut dapat dikonversikan menjadi energi listrik dengan cara mengunakan panel surya (photovoltaic) yang biasa disebut dengan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan energi listrik bagi kehidupan.
  2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bekerja dengan menangkap sinar matahari, lapisan material pada panel surya akan menyerap foton.

Hal ini akan membangkitkan atau meningkatkan elektron, menyebabkan diantaranya ‘melompat’ dari satu lapisan ke yang lainnya, lalu menghasilkan muatan listrik. PLTS tidak menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energinya, sehingga akan menjadi energi yang bersih dan ramah lingkungan.

Mengapa sinar matahari dan panas bumi dapat menjadi energi alternatif?

Sinar Matahari adalah merupakan sumber energi alternatif yang sangat penting karena dengan menggunakan sel surya energi matahari dapat diubah langsung menjadi energi listrik, selanjutnya dapat diubah menjadi energi lain sesuai dengan kebutuhan.

Apakah benar jika ada pernyataan bahwa energi alternatif dapat mencemari lingkungan jelaskan?

Pembahasan – Energi alternatif adalah jenis energi yang berasal dari penggunaan sumber daya alam yang bisa diperbaharui. Maka dari itu, penggunaan energi alternatif ini bisa menjaga cadangan energi dunia yang semakin hari semakin menipis. Selain bisa menghemat penggunaan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, penggunaan energi alternatif ini juga tidak merusak lingkungan karena tidak menghasilkan emisi pembakaran seperti yang terjadi pada bahan bakar fossil.

AirTenaga matahariPanas bumiAnginBiodiesel

Mengapa pemanfaatan energi surya di Indonesia masih rendah?

Pembangkit Listrik Tenaga HybridWarga membersihkan panel surya di Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin ( E Mas Bayu), Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (24/10). Foto: Tahta Aidilla/Republika Pemanfaatan energi surya baru 78,5 mega watt (MW) dari total potensi 207.898 MW.

  1. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemanfaatan energi surya relatif dinilai masih minim dari total potensi yang tersedia di Indonesia.
  2. Sebagai perbandingan, pemanfaatan energi surya di Thailand mencapai 3,2 persen, Vietnam 2,6 persen, sementara Indonesia baru sebesar 0,04 persen.
  3. Hal itu diungkapkan Managing Director Xurya Daya Indonesia Eka Himawan di Jakarta, Ahad (8/12).

Xurya Daya adalah perusahaan rintisan ( startup ) lokal yang bergerak di bidang pemanfaatan energi surya. “Indonesia masih rendah sekali, baru sebesar 78,5 mega watt (MW) dari total potensi yang ada sebesar 207.898 MW. Sementara di dunia rata-rata pemanfaatannya sebesar 2,6 persen.

Jerman yang paling besar di dunia mencapai 14 persen,” katanya. Menurut dia, masih rendahnya pemanfaatan energi surya di dalam negeri salah satunya karena biaya instalasi yang relatif mahal. Hal itu dikarenakan minimnya informasi yang belum tersampaikan ke masyarakat mengenai nilai ekonomi pemasangan teknologi surya dan kebijakan penggunaan energi surya.

“Biaya produksi untuk energi surya yang masih tinggi,” ucapnya. Menurut dia, pengembangan EBT di Indonesia masih terkendala teknologi, investasi dan regulasi yang menyebabkan biaya dan harga jualnya kurang kompetitif sehingga menurunkan minat investor untuk menanamkan modalnya.

  1. Pemerintah harus banyak lagi menggandeng investor dari luar negeri sehingga akan banyak yang mendanai untuk pembiayaan EBT sehingga harga bisa kompetitif dan bisa murah,” katanya.
  2. Eka mengharapkan pemerintah jangan terlalu anti dengan investor asing yang masuk ke dalam negeri.
  3. Pasalnya, Indonesia dapat menyerap teknologi yang dibawa oleh investor asing itu.

“Kita jangan terlalu anti-asing, kita lihat negara China, mereka bisa maju karena awalnya dimasuki oleh asing dan mereka menyerap teknologi,” katanya. Kendati demikian, Eka mengakui bahwa pemerintah sudah memberikan ruang untuk mengembangkan EBT melalui sejumlah peraturan, yakni Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 49 Tahun 2018 tentang penggunaan sistem PLTS atap oleh pelanggan PT PLN (Persero) mendapat respon positif.

  • Selain itu, Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2019 tentang kapasitas pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan sendiri berdasar izin operasi, dan Permen ESDM Nomor 16 Tahun 2019 tentang biaya kapasitas untuk pelanggan industri.
  • Diharapkan Permen itu dapat meningkatkan minat masyarakat, industri, dan bisnis untuk berinvestasi pada energi surya,” katanya.

sumber : Antara BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Mengapa pemanfaatan tenaga surya di Indonesia belum optimal?

mengapa tenaga surya indonesia yang besar belum dimanfaatkan dengan optimal Kurangnya pemanfaatan yang optimal terhadap Tenaga surya di indonesia karena pencahayaan alami seringkali bergantung pada dinamika awan dan cuaca yang dapat menghalangi sinar matahari untuk.Untuk proses produksi pun harus ada sumber daya besar tenaga ahli dalam jumlah besar dan riset.

Apakah pemanfaatan energi surya di Indonesia masih rendah?

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya potensi tenaga surya di Indonesia belum diikuti oleh pemanfaatan yang optimal sebagai sumber energi pembangkit listrik. Padahal, biaya investasi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) saat ini relatif turun dan lebih murah.

  • Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemanfaatan tenaga surya di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan potensi yang dimiliki.
  • Menurutnya, tenaga surya merupakan energi bersih yang paling potensial untuk dikembangkan di Indonesia dibandingkan dengan sumber energi baru terbarukan (EBT) lainnya.
You might be interested:  Bagaimana Cara Mengganti Baterai Non Removable?

Pasalnya, Indonesia memiliki sumber tenaga surya yang besar dan harganya yang kian kompetitif. “Saat ini hanya 31 megawatt, Padahal ada potensi 32.000 megawatt,” katanya dalam peluncuran Program Gerilya yang berkolaborasi dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Jumat (13/8/2021).

  1. Arifin menjelaskan, pemerintah sangat mendorong pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap yang besaran investasinya relatif rendah di tiap-tiap lokasi.
  2. Apalagi, PLTS atap juga dapat dikembangkan oleh rumah tangga.
  3. Untuk menggairahkan pertumbuhannya, kata Arifin, pemerintah tengah menyempurnakan regulasi PLTS atap agar lebih menarik, sehingga pemanfaatannya bisa lebih cepat.

Dengan meningkatnya penggunaan PLTS atap, maka nantinya juga diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan EBT yang saat ini baru mencapai 2,5 persen dari total potensi yang dimiliki di dalam negeri. ” baik di rumah tangga, bisnis industri, sosial maupun gedung-gedung pemerintah dan BUMN,” ucapnya.

  • Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) untuk mendorong percepatan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya.
  • Melalui Gerilya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beserta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak mahasiswa aktif jenjang S-1 dan vokasi eksakta untuk membantu mengoptimalkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di masyarakat untuk mencapai bauran energi baru terbarukan (EBT) sebanyak 23 persen di 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak Video Pilihan di Bawah Ini : Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Mengapa sumber energi panas bumi sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia jelaskan?

Jadi, sumber energi panas bumi sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia mengingat ketersediannya yang melimpah serta minim mencemari lingkungan.

Mengapa sumber energi panas bumi pemanfaatannya lebih ramah lingkungan?

Bagaimana panas bumi sebagai sumber energi panas dapat terbentuk? – Energi Panas bumi merupakan salah satu energi alternatif yang bisa digunakan untuk pembangkit listrik. Energi yang berasal dari panas bumi termasuk dalam kategori ramah lingkungan, karena hanya mengeluarkan sedikit gas rumah kaca jika dibandingkan dengan energi yang dihasilkan dari pembakaran fosil.

Tujuan utama penggunaan energi panas bumi yakni diharapkan bisa meminimalisasi risiko pemanasan global yang kian meningkat seiring berjalannya waktu. Energi panas bumi berasal dari dalam bumi. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan energi panas bumi ialah dengan memompa air ke bumi. Kemudian panas dari bumi akan menghasilkan uap.

Ini merupakan suatu bentuk konversi energi di mana energi panas dari dalam bumi diambil dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti pemanas air, memasak, pembangkit listrik dan penggunaan lainnya.

Berapa kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi di Pulau Jawa?

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah terlambat mengoptimalkan potensi panas bumi yang mencapai 23,7 gigawatt (GW) di dalam negeri. Meski begitu, pemerintah mencoba mengejarnya dengan menargetkan penerapan karbon netral di 2060. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa pemanfaatan energi panas bumi Indonesia hanya sekitar 2.175 megawatt (MW) atau sekitar 9,2 persen dari total yang ada.

Selain itu, Indonesia juga menempati posisi kedua sebagai negara dengan sumber daya panas bumi terbanyak di dunia, di bawah Amerika Serikat yang memiliki cadangan sebesar 30 GW. Direktur JSK Petroleum Academy Moch Abadi mengatakan bahwa panas bumi sudah harus dimanfaatkan dengan optimal untuk mencapai target netral karbon pada 2060.

“Kita agak terlambat memanfaatkan panas bumi. Padahal, potensinya sangat tinggi. Sesuai target pemerintah 2060 net zero emission, pemanfaatan panas bumi harus lebih aktif mulai sekarang,” katanya saat media training, Sabtu (26/9/2021). Besarnya potensi panas bumi itu disebabkan letak geografi Indonesia di dekat cincin api atau ring of fire,

Selain itu, potensi energi tersebut juga terdapat di wilayah non-vulkanik meski daya yang dimilikinya lebih rendah dibandingkan dengan di daerah vulkanik. Dari total sumber daya panas bumi, Sumatra menjadi daerah dengan potensi panas bumi paling besar mencapai 9.472 MW. Sayangnya, kapasitas panas bumi yang terpasang di Sumatra hanya 744,4 MW.

Kapasitas terpasang dari panas bumi sendiri paling banyak dimanfaatkan di Pulau Jawa, yakni sebesar 1.253,8 MW. Secara urutan, Jawa memiliki total resource hingga 8.050 MW, atau berada di posisi kedua setelah Sumatra. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mencatat, saat ini ada 16 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia dengan total kapasitas terpasang mencapai 2.275 MW.

Secara detail, kapasitas terpasang di PLTP Sibayak mencapai 12 MW, PLTP Sarulla 330 MW, PLTP Sorik Marapi (87,4 MW), PLTP Muara Laboh (85 MW), Lumut Balai (55 MW), PLTU Ulubelu (220 MW), dan PLTP Salak (377 MW). Kemudian, PLTP Wayang Windu (227 MW), PLTP Patuha (55 MW), PLTP Kamojang (235 MW), PLTP Darajat (270 MW), PLTP Karaha (30 MW, PLTP Dieng (60 MW), PLTP Lahendong 120 MW), PLTP Ulumbu (10 MW), serta PLTP Mataloko dengan kapasitas 2,6 MW.

Dari total pembangkit listrik tersebut, PT Pertamina Geothermal Energi mengelola enam pembangkit listrik tenaga panas bumi, sedangkan sisanya dikelola oleh PT Geo Dipa Energi, PT Supreme Energi Muara, PT Sorik Marapi, Sarulla Operation Ltd, Star Energy Geothermal, dan PT PLN (Persero).

Apa yang dimaksud dengan konversi energi surya?

3. Energi Cahaya Menjadi Energi Panas – Konversi berikutnya dari energi matahari adalah mengubah energi cahaya yang dihasilkan menjadi energi panas. Manusia memanfaatkannya sejak lama. Misalnya menjemur pakaian basah di bawah terik matahari agar cepat kering. Kemudian menjemur padi, menjemur kasur, dan lain-lain.