Sel Surya Merupakan Perangkat Yang Digunakan Untuk Mengubah Energi?

Sel Surya Merupakan Perangkat Yang Digunakan Untuk Mengubah Energi
Apa dan Bagaimana Sistem Kerja Panel Surya? – Penggunaan listrik mulai mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai langkah penemuan energi baru terbarukan mulai di lakukan di Indonesia. Salah satu yang banyak dilirik adalah pemanfaatan energi surya untuk pembangkit listrik tenaga surya.

Banyak kota-kota besar di Indonesia sudah memanfaatkan panel surya untuk berbagai keperluas seperti mesin irigasi atau produksi listrik lampu jalanan. Panel surya adalah kumpulan sel surya yang ditata sedemikian rupa agar efektif dalam menyerap sinar matahari. Sedangkan yang bertugas menyerap sinar matahari adalah sel surya.

Sel surya sendiri terdiri dari berbagai komponen photovoltaic atau komponen yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik. Umumnya sel surya terdiri dari lapisan silikon yang bersifat semikonduktor, metal, anti reflektif, dan strip konduktor metal. Banyaknya sel surya yang disusun untuk menjadi panel surya akan berbanding lurus dengan energi yang dihasilkan.

  • Dalam artian semakin banyak sel surya yang digunakan, maka semakin banyak pula energi matahari yang dikonversi menjadi energi listrik.
  • Ada beberapa jenis sel surya yang telah dimanfaatkan dan dapat ditemui di pasaran, diantaranya adalah Monocrystalline Silicon PV Module, Polycrystalline Silicon PV Module, Amorphous Silicon PV Module, dan Hybrid Silicon PV Module.

Prinsip kerja sel surya dimulai dari partikel yang disebut “Foton” yang merupakan partikel sinar matahari yang sangat kecil. Ketika foton tersebut menghantam atom semikonduktor sel surya sehingga dapat menimbulkan energi yang besar untuk memisahkan elektron dari struktur atomnya.

  1. Elektron yang terpisah dan bermuatan negatif akan bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari material semi konduktor, sehingga atom yang kehilangan elektron kekosongan pad strukturnya dan disebut “hole” dengan muatan positif.
  2. Daerah semi konduktor dengan elektron bebas bersifat negatif dan bertindak sebagai donor elektron yang disebut dengan semi konduktor tipe N.

Sedangkan daerah semi konduktor “hole” sebagai penerima elektron dinamakan semi konduktor tipe Pdi. Persimpangan daerah positif dan negatif akan menimbulkan energi yang mendorong elektron dan hole begerak ke arah berlawanan. elektron bergerak menjauhi darah negatif, dan hole menjauhi daerah positif.

Sel surya mengubah energi apa menjadi apa?

Pemanfaatan Energi Surya Skala Rumah Tangga Energi telah menjadi kebutuhan vital masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk menopang kehidupannya dan mendukung kegiatannya sehari-hari. Misal, untuk memasak makanannya, manusia membutuhkan energi panas atau untuk memenuhi kebutuhan air di perkotaan, masyarakat membutuhkan energi listrik untuk menyalakan dan menjalankan pompa air.

Energi listrik yang umumnya dipakai oleh masyarakat Indonesia berasal dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan bahan bakar fosil. Kelemahan penggunaan bahan bakar fosil adalah pembakarannya menghasilkan gas rumah kaca sehingga menambah konsentrasi gas rumah kaca di bumi penyebab peningkatan suhu bumi dan pemanasan global.

Bumi sudah semakin panas, sehingga manusia sudah harus memikirkan untuk beralih dari bahan bakar yang tidak ramah lingkungan ke bahan bakar yang ramah lingkungan. Pemanfaatan tenaga panas matahari bisa dijadikan pilihan. Sel Surya Merupakan Perangkat Yang Digunakan Untuk Mengubah Energi Sumber : Koleksi Knowledge Center Perubahan Iklim Matahari adalah sumber energi yang berjumlah besar dan bersifat terus-menerus (tidak habis), khususnya energi elektro magnetik yang dipancarkan oleh matahari. Penggunaan tenaga surya tidak membutuhkan pembakaran sehingga tidak menghasilkan gas buang berupa gas rumah kaca.

Pemanfaatan energi matahari dilakukan dengan mengubah sinar matahari menjadi energi panas atau listrik untuk memenuhi kebutuhan energi manusia. Pemanfaatan tenaga surya dilakukan dengan mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik. Dua tipe dasar tenaga matahari adalah sinar matahari dan photovoltaic, yaitu tenaga matahari.

Bahan dasar untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi adalah bahan semi konduktor. Umumnya bahan yang digunakan adalah bahan silikon. berwarna hitam. Bahan dasar silikon ini dibuat menjadi lempengan dan dipasangi tiang agar bisa diarahkan langsung pada matahari.

  1. Silikon adalah bahan yang dapat merefleksikan matahari seperti kaca.
  2. Cara kerja lempengan silikon kaca atau yang bidas disebut sebagai solar panel adalah kaca-kaca silikon besar mengkonsentrasikan cahaya matahari ke satu garis atau titik.
  3. Onsentrasi cahaya matahari akan menghasilkan panas.
  4. Lalu, panas yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan uap panas.

Panasnya tekanan uap digunakan untuk menjalankan turbin yang kemudian menghasilkan listrik. Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Rumah Tangga, Sumber: Pada awal penelitian pemanfaatan tenaga surya, solar panel biasanya digunakan untuk penggunaan energi dalam jumlah besar seperti industri.

  1. Tetapi, semakin hari masyarakat semakin sadar bahwa mereka tidak dapat mengandalkan energi yang berasal dari bahan bakar fosil.
  2. Hal ini yang mendasari ide solar panel dibuat dalam ukuran kecil untuk penggunaan rumah tangga.
  3. Saat ini sudah banyak penyedia solar panel untuk penggunaan skala rumah tangga.

Untuk penggunaan jangka panjang, penggunaan solar panel ini terhitung sangat murah. Dengan menggunakan solar panel, msayarakat dapat menghemat energi listrik. Sumber :

http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_matahari/ Hasil wawancara dengan CV Diartona dalam Pekan Nasional Perubahan Iklim, 4 Agustus 2017.

: Pemanfaatan Energi Surya Skala Rumah Tangga

Sel surya merupakan perangkat yang di mana?

Jawaban. Sel Surya merupakan perangkat yang dimanfaatkan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik.

You might be interested:  How Much Should It Cost To Solar Tint Residential Windows?

Dari manakah sumber energi PLTS?

Pertamina Power Indonesia melakukan berbagai inisiatif terkait pengembangan Energi Baru Terbarukan, diantaranya adalah pemasangan Solar PV sebagai pembangkit energi terbarukan berbasis modul Surya di berbagai area di Indonesia. – Kebutuhan energi listrik Indonesia selama ini berasal dari hasil pertambangan energi konvesional seperti minyak bumi dan batu bara.

  1. Sebagian besar hasil pertambangan ini selain di ekspor ke luar negeri juga dipakai untuk konsumsi dalam negeri seperti digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar transportasi, perindustrian, pemukiman penduduk dan lain-lain.
  2. Pemakaian sumber energi surya di Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik, mengingat bahwa secara geografis sebagai negara tropis yang dilewati khatulistiwa mempunyai potensi energi surya yang cukup baik dengan insolasi rata–rata harian yang besar yang dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber energi murah dan tersedia sepanjang tahun.

Hal ini disebabkan karena pembangkit listrik yang mempergunakan konversi fotovoltaik dalam memanfaatkan energi surya atau lebih umum di kenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini tidak lagi memerlukan bahan bakar. Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah sumber energi penghasil listrik yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan bahan bakar minyak, sehingga sangat murah, karena energi surya/matahari merupakan sumber energi yang tidak terbatas.

Apakah sel surya termasuk energi ramah lingkungan?

Manfaat Panel Surya –

Ramah Lingkungan

Manfaat panel surya yang pertama adalah ramah lingkungan. Hal tersebut dikarenakan energi listrik yang dihasilkan berasal dari sinar matahari (sumber daya alam yang dapat diperbaharui). Selain itu, proses pengubahan energi panas dari sinar matahari ke energi listrik tidak menghasilkan emisi karbon yang berbahaya bagi lingkungan. Tidak seperti bahan bakar fosil.

Hemat Pengeluaran

Meskipun pemasangan panel surya dapat dikatakan cukup memakan biaya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa panel surya dapat secara efektif menghemat pengeluaran untuk biaya pemakaian listrik di masa yang akan datang. Pasalnya, pemilihan bahan bakar fosil sebagai tenaga pembangkit listrik menjadikan harga listrik melambung bahkan diperkirakan selalu mengalami kenaikan tarif antara 20 sampai 30 persen per tahun.

Investasi Jangka Panjang

Selain hemat, penggunaan panel surya juga dapat menjadi salah satu alternatif investasi jangka panjang. Bagaimana bisa? Proses instalasi panel surya di masa kini memang terbilang cukup memakan biaya. Namun apabila menggunakannya secara rutin, maka dalam jangka waktu 7 sampai 8 tahun, kamu bisa menghemat pengeluaran untuk biaya listrik.

Apakah sel surya termasuk energi ramah lingkungan?

Manfaat Panel Surya –

Ramah Lingkungan

Manfaat panel surya yang pertama adalah ramah lingkungan. Hal tersebut dikarenakan energi listrik yang dihasilkan berasal dari sinar matahari (sumber daya alam yang dapat diperbaharui). Selain itu, proses pengubahan energi panas dari sinar matahari ke energi listrik tidak menghasilkan emisi karbon yang berbahaya bagi lingkungan. Tidak seperti bahan bakar fosil.

Hemat Pengeluaran

Meskipun pemasangan panel surya dapat dikatakan cukup memakan biaya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa panel surya dapat secara efektif menghemat pengeluaran untuk biaya pemakaian listrik di masa yang akan datang. Pasalnya, pemilihan bahan bakar fosil sebagai tenaga pembangkit listrik menjadikan harga listrik melambung bahkan diperkirakan selalu mengalami kenaikan tarif antara 20 sampai 30 persen per tahun.

Investasi Jangka Panjang

Selain hemat, penggunaan panel surya juga dapat menjadi salah satu alternatif investasi jangka panjang. Bagaimana bisa? Proses instalasi panel surya di masa kini memang terbilang cukup memakan biaya. Namun apabila menggunakannya secara rutin, maka dalam jangka waktu 7 sampai 8 tahun, kamu bisa menghemat pengeluaran untuk biaya listrik.

Apakah energi matahari bisa menjadi energi listrik?

Sel Surya Merupakan Perangkat Yang Digunakan Untuk Mengubah Energi

Matahari adalah sumber energi cahaya yang dapat dimanfaatkan langsung atau dapat juga kita ubah menjadi bentuk energi lain, seperti energi panas dan energi listrik. Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi panas dengan menggunakan teknologi “surya termal”, alat perubahnya disebut “kolektor surya/panas” sedangkan untuk mengubah cahaya matahari menjadi listrik, digunakan teknologi “photovoltaic”, nama alatnya adalah “sel surya” atau lebih dikenal dengan istilah “modul surya”. Cahaya matahari ini memiliki partikel-partikel energi yang disebut “foton”. Saat cahaya matahari mengenai sel surya, energi foton ini akan membangkitkan elektron-elektron yang ada dalam material sel surya tersebut sehingga menghasilkan tegangan (voltase) listrik. Itulah mengapa disebut “photovoltaic”, karena berasal dari kata “photo = foton = cahaya” dan voltaic = voltase = tegangan listrik” yang artinya ; cahaya menjadi listrik. Jadi, walaupun pagi/sore, mendung atau hujan, selama masih ada cahaya matahari (tidak gelap) maka sel surya tetap akan dapat menghasilkan listrik, meski jumlahnya lebih sedikit dibandingkan saat siang terik atau kondisi cerah.

Jumlah energi cahaya matahari yang dapat diubah menjadi listrik sangat tergantung pada alat konversinya, yaitu modul surya. Modul surya terbuat dari berbagai material elektronik berupa semikonduktor yang mempunyai kemampuan menyerap cahaya matahari dan membangkitkan muatan listrik (pasangan electron-hole) yang terdapat didalam material sel surya tersebut. Kemampuan jenis panel surya yang ada di pasaran saat ini, dapat menyerap dan mengubah cahaya matahari menjadi listrik rata-rata sebanyak 16-20% cahaya matahari. Artinya, tidak semua cahaya matahari dapat diubah menjadi listrik karena keterbatasan alami material sel surya yang hanya mampu menyerap radiasi cahaya matahari pada panjang gelombang (spektrum) tertentu. Sedangkan cahaya matahari sendiri memiliki rentang panjang gelombang (spektrum) yang sangat besar. Energi cahaya matahari yang diterima suatu permukaan di bumi adalah sekitar 1.000W/m2. Artinya, setiap lokasi seluas 1 m2 berpotensi menghasilkan energi listrik tenaga surya sebanyak 160-200W.

You might be interested:  Berikut Adalah Hak Yang Dimiliki Oleh Tenaga Kerja Kecuali?

Pembangkit listrik tenaga surya atau biasa disebut sistem fotovoltaik (PV) merupakan pembangkit energi listrik yang mengkonversi energi sinar matahari menjadi listrik dengan menggunakan suatu piranti semikonduktor yang disebut sel surya. Sel surya adalah suatu piranti elektronik berbasis material semikonduktor yang berfungsi menyerap energi foton dari radiasi matahari untuk membangkitkan pembawa muatan listrik (electron-hole) di dalam material tersebut. Muatan listrik ini kemudian dipisahkan ke masing-masing kontak elektroda untuk kemudian dialirkan ke beban listrik. Tegangan yang dihasilkan sebuah sel surya berupa tegangan arus searah sebesar lebih kurang 0,5V. Agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, sel surya disusun secara seri atau paralel atau gabungan seri dan paralel kemudian dienkapsulasi dan dirakit dengan menggunakan komponen tambahan seperti bingkai, penyangga,kaca penutup, kabel, baut dan sebagainya sehingga membentuk modul surya. Beberapa rangkaian modul surya kemudian digabungkan untuk menghasilkan tegangan dan daya yang dibutuhkan. Suatu instalasi sistem pembangkit listrik tenaga surya biasanya terdiri dari beberapa modul surya. Listrik yang dihasilkan dari PLTS dapat dimanfaatkan secara langsung untuk beban rumah tangga dan peralatan elektronik lainnya (skala residensial/komersial) ataupun disuplai ke jaringan listrik yang tersedia (skala utilitas). Sistem PLTS umumnya membutuhkan inverter untuk mengkonversi arus listrik DC yang dihasilkan modul PV menjadi listrik AC.

Berikut ini adalah komponen-komponen yang digunakan dalam sistem PLTS :

1. Modul surya Modul surya merupakan komponen utama PLTS yang berfungsi mengubah cahaya matahari menjadi listrik. Teknologi modul PV untuk saat ini ada dua macam, yaitu teknologi berbasis silikon kristalin dan thin film. Modul PV yang banyak di pasaran saat ini adalah berbasis sel surya silikon kristalin yang dibedakan atas dua jenis, yaitu silikon monokristalin dan silikon polikristalin. Sel surya silikon monokristalin memiliki satu keping kristal silikon dan merupakan jenis sel surya dengan efisiensi paling tinggi, namun cukup mahal dalam proses pembuatannya. Tipe ini juga sangat rapuh dan harus dipasangkan pada rangka atau penyangga yang kuat. Sel surya tipe polikristalin mempunyai beberapa kristal silikon. Efisiensi tipe ini lebih rendah dikarenakan pemakaian material yang lebih murah dan sifat reflektif dari kristal-kristal penyusunnya sehingga mengurangi penyerapan sinar matahari. Tetapi dari sisi biaya, tipe ini lebih murah dari monokristalin. Sel surya thin film dikembangkan sebagai upaya menurunkan harga sel surya berbasis silikon. Jenis ini menggunakan teknologi deposisi untuk menghasilkan material lapisan tipis (thin film) yang dapat berperilaku sebagai sel surya. Beberapa jenis modul PV thin film yang sudah komersial antara lain sel surya a-Si, CdTe dan CIGS. Dibandingkan dengan jenis silikon kristalin, teknologi modul PV thin film memiliki keunggulan antara lain; 1) Bahan baku bervariasi, tidak tergantung pada satu jenis material saja yaitu silikon, 2) konsumsi bahan baku jauh lebih sedikit, 3) Proses pabrikasi lebih sederhana, 4) Aplikasi lebih variatif karena dapat dibuat pada bahan yang elastis / fleksibel, 5) Efisiensi sel surya masih dapat ditingkatkan dengan berbagai alternatif bahan baku, struktur lapisan (multi junction), proses pembuatan (deposisi). Namun efisiensi modul PV thin film yang ada di pasaran saat ini khususnya a-Si masih cukup rendah sehingga membutuhkan luasan lahan yang jauh lebih besar dibanding jenis silikon mono/polikristalin. Sedangkan untuk jenis modul CIGS/CdTe, secara efisiensi sudah dapat bersaing dengan jenis sel surya silikon kristalin namun ketersediaan bahan baku yang mahal dan terbatas khususnya Indium dan Telurium menyebabkan jenis sel surya ini belum dapat bersaing secara komersial dengan sel surya silikon kristalin.

2. Struktur Penyangga Modul surya harus dipasang pada arah dan kemiringan tertentu agar penyinaran tahunan matahari dapat diterima secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan struktur penyangga agar arah / orientasi modul PV yang dapat terjaga dan stabil. Arah dan Kemiringan Modul PV Daya yang dihasilkan oleh sistem PLTS berbanding lurus dengan besarnya intensitas matahari yang diterima modul surya. Semakin besar intensitas matahari yang diterima oleh panel maka semakin besar daya yang dapat dihasilkan oleh PV tersebut. Besarnya intensitas matahari yang diterima oleh panel surya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti letak astronomi lokasi pemasangan panel, gerak semu harian dan tahunan matahari serta cuaca. Untuk memaksimalkan intensitas matahari yang diterima oleh modul surya maka dibutuhkan sudut kemiringan yang paling tepat untuk menerima radiasi matahari yang paling tinggi. Sudut yang mempengaruhi pemasangan modul surya pada instalasi PLTS ada 2 macam, yaitu;

Sudut kemiringan panel surya terhadap bidang horisontal. Sudut yang diukur searah dengan acuan arah utara/selatan yang disebut dengan sudut azimut.

Sudut kemiringan optimum biasanya dipasang sesuai dengan posisi garis lintang sedangkan sudut azimut tergantung posisi lokasi. Jika berada di bagian selatan khatulistiwa maka modul surya dipasang menghadap utara dengan sudut azimut 00 dan jika berada di bagian utara khatulistiwa maka sudut azimut adalah 1800 menghadap selatan. Perhitungan sudut azimut yang lebih detil dan akurat membutuhkan studi dan analisis khusus dengan mempertimbangkan arah pergerakan matahari atau posisi horison lokasi. Sebuah sistem penyangga modul surya dapat dipergunakan untuk mengatur orientasi arah utara atau selatan dan elevasi sudut kemiringan dari sistem penyangga modul surya untuk memaksimalkan kinerja energi dari modul surya tersebut. Biasanya terbuat dari stainless steel atau aluminium. Struktur penyangga modul surya dirancang untuk aplikasi pemasangan secara universal yaitu bingkai penyangga miring yang dipasang diatas tanah atau atap bangunan gedung.

You might be interested:  Hasil Teknologi Yang Menggantikan Tenaga Kerbau Untuk Membajak Sawah Adalah?

3. Inverter Inverter adalah suatu alat yang berfungsi mengkonversi arus dan tegangan listrik DC yang dihasilkan PLTS menjadi arus dan tegangan listrik AC sehingga beban-beban yang pada umumnya memerlukan suplai listrik AC dapat disuplai oleh PLTS. Pemilihan jenis inverter tergantung pada kebutuhan beban serta aplikasi. Kapasitas inverter ditentukan berdasarkan kapasitas daya yang dibutuhkan, untuk efesiensi kerja inverter yang maksimal diusahakan kapasitas inverter mendekati kapasitas daya yang dilayani, Namun untuk sistem PLTS, perbandingan kapasitas daya sistem PV (Pdc) terhadap inverter (Pac) biasanya berkisar antara 0.9-1,3.

4. Sistem baterai (jika dibutuhkan), berfungsi menyimpan energi surya 5. Sistem pengkabelan 6. DC Combiner, digunakan untuk menghubungkan/mengumpulkan arus dan tegangan dari rangkaian modul surya 7. Panel Distribusi, berfungsi untuk mendistribusikan beban-beban listrik dari pembangkit ke pelanggan.8. Sistem Proteksi, untuk melindungi peralatan dan personil apabila terjadi tegangan/arus berlebih.9. Proteksi penangkal petir, untuk melindungi sambaran petir terhadap sistem PLTS 10.Sistem pentanahan/ pembumian (grounding)

Berdasarkan topologi jaringan pembangkit, sistem PLTS dibedakan atas;

1. PLTS on grid – yaitu sistem PLTS yang tersambung/interkoneksi ke jaringan PLN.2. PLTS off grid – yaitu sistem PLTS yang bekerja sendiri atau tidak tersambung dengan jaringan PLN.3. PLTS hybrid – Yaitu PLTS yang tersambung/interkoneksi dengan sumber pembangkit lain untuk mensuplai beban yang sama. – Jenis sistem ini bisa on grid/off grid.

Berdasarkan lokasi pemasangan modul, sistem PLTS dibedakan atas ;

1. PLTS atap, dipasang di atas atap gedung/bangunan.2. PLTS ground mounting, dipasang di atas tanah.3. PLTS terapung, dipasang diatas permukaan air.

Jenis sistem PLTS berdasarkan topologi beban ;

1. PLTS Terpusat, yaitu sistem PLTS yang melayani sekelompok beban yang berbeda, seperti listrik desa/komunal.2. PLTS Tersebar, yaitu sistem PLTS yang melayani satu beban tertentu di satu titik lokasi, contohnya ; solar home system (SHS), LTSHE, PJUTS, Pompa air tenaga surya (Solar water pump).

PLTS atap adalah jenis PLTS on grid yang dipasang di atap gedung/bangunan dan tersambung dengan jaringan PLN eksisting. Tujuan / manfaat pemasangan PLTS atap adalah untuk mengurangi tagihan listrik bulanan PLN dengan memanfaatkan sumber energi surya yang ramah lingkungan. Sistem PLTS atap dapat meng-ekspor/menjual listrik ke PLN dengan skema “net-metering”.

Net metering adalah suatu skema layanan PLN untuk jual-beli listrik dari sistem PLTS yang terhubung ke jaringan PLN dimana, pelanggan PLN yang menggunakan PLTS dapat mengekspor kelebihan produksi PLTS dan/ataupun mengimpor listrik dari jaringan PLN. Pada skema ini, pelanggan PLN harus menggunakan alat pembaca meteran listrik 2 arah atau disebut kWh-meter EXIM (Export-Impor) dengan sistem pembayaran tagihan pasca-bayar. Transaksi jual-beli listrik pada skema net metering ini tidak dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk kredit kWh, dimana produksi listrik PLTS yang diekspor (dikirim) ke jaringan PLN dihitung sebagai kwh ekspor dan dapat digunakan (dikonsumsi) kembali oleh pelanggan/pengguna sebagai kwh impor. Jika kWh ekspor lebih besar dibanding kWh impor, maka selisih kWh tersebut akan di-kredit-kan dan dapat digunakan untuk mengurangi tagihan bulan berikutnya. Namun listrik yang dihasilkan PLTS akan lebih ekonomis apabila dikonsumsi langsung daripada diekspor ke PLN, karena harga listrik kwh ekspor hanya sebesar 65% dari kWh impor. Oleh sebab itu penggunaan PLTS membutuhkan perencanaan dan pola konsumsi listrik yang optimal agar lebih efisien dan ekonomis.

Hampir semua jenis atap dapat dipasang PLTS. Yang perlu diperhatikan adalah kekuatan atap dan struktur rangka atap harus dapat menahan beban modul surya yang mencapai 22-25 kg per modul.

a. Mencari informasi awal → melalui aplikasi e-SMART PV (1 hari) b. Menghubungi/konsultansi dengan calon kontraktor/pengembang PLTS bersertifikasi, misal : BLU P3tek KEBTKE (2-3 hari) c. Kesepakatan kerjasama / kontrak kerja dengan kontraktor yang dipilih (1 hari) d. Permohonan ijin dari pelanggan ke PLN, bisa dibantu oleh kontraktor (1 hari) e. PLN melakukan evaluasi dan verifikasi form permohonan (15 hari)

– Jika tidak disetujui;

1. Kembali ke poin d.

2. Lengkapi kekurangan syarat (15 hari)

– Jika disetujui, lanjut ke poin f

f. Mulai pembangunan dan pemasangan PLTS atap (1-4 minggu, tergantung kapasitas) g. Pengujian dan komisioning (3-5 hari) h. Pemasangan meter kWh ekspor-impor (15 hari) i. Selesai

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih modul surya yang berkualitas antara lain;

1. Spesifikasi teknis modul surya

– Temperatur operasi minimal pada rentang -10 s/d 50 derajat Celcius – Memiliki sistem proteksi sesuai standar – Memastikan laju degradasi tidak lebih dari 0.5%/tahun

2. Adanya standar jaminan kualitas dari pabrikan 3. Memilih merk/pabrikan/manufaktur dengan rekam jejak dan pengalaman yang bagus 4. Mengikuti standar teknis dan keamanan internasional dan nasional yang relevan, seperti ; IEC 61215, IEC 61646, EN/IEC 61730, IEC 60364-4-41, IEC 61701, IEC 61853, dan IEC 62804.5.

Contoh ; Modul A dengan kapasitas 300 W seharga Rp 2.700.00,- dibandingkan dengan modul B berkapasitas 330 W seharga Rp 2.900.000,-, sebaiknya pilih modul B

Sistem PLTS atap dapat beroperasi sampai 20-30 tahun sesuai umur modul surya yang digunakan. Selama masa tersebut, membutuhkan penggantian inverter sebanyak 1 kali.