Semakin Banyak Baterai Yang Digunakan Maka Nyala Lampu Makin?

Semakin Banyak Baterai Yang Digunakan Maka Nyala Lampu Makin
HUBUNGAN ANTARA BANYAKNYA JUMLAH BATERAI DENGAN JUMLAH ARUS LISTRIK dan TEGANGAN.

  • LAPORAN FISIKA:
  • HUBUNGAN ANTARA BANYAKNYA JUMLAH BATERAI DENGAN JUMLAH ARUS LISTRIK dan TEGANGAN.
  • Karya Tulis Ini Disusun sebagai Laporan atas Hasil Percobaan Fisika yang dilakukan di Laboratorium Fisika SMP Santa Laurensia, Tangerang.
  • Oleh
  • Gregorius Bryan IXA/12
  • SMP Santa Laurensia
  • Thn. Ajaran 2007-2008
  • BAB 1: TUJUAN

Seperti kita ketahui, listrik adalah sumber energi utama yang dianggap oleh banyak orang paling berpengaruh di bumi ini. Dengan tidak adanya listrik, hampir semua orang tidak dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Sebab, dewasa ini, hampir seluruh alat rumah tangga memerlukan energi listrik untuk dapat digunakan.

  1. Terlepas dari itu semua, saya bersama kelompok kerja saya melakukan percobaan menggunakan baterai sebagai sumber energi listrik. Percobaan yang saya lakukan bertujuan untuk:
  2. – mengetahui besar arus dan tegangan listrik yang dihasilkan pada setiap jumlah baterai
  3. – mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah baterai terhadap terangnya nyala sebuah lampu.
  4. Maka dari itu, kami melakukab percobaan fisika untuk memenuhi semua tujuan yang sudah ditargetkan tersebut.
  5. BAB 2: HIPOTESA
  6. Dalam percobaan yang saya lakukan, saya mengambil hipotesis yang akan saya buktikan dengan percobaan-percobaan ilmiah. Berikut hipotesa yang saya miliki:
  7. – Semakin banyak jumlah baterai, maka lampu bohlam akan semakin terang
  8. – Semaikin besar kapasitas suatu lampu bohlam, maka nyala lamou akan semakin redup, tetapi tidak akan mudah putus bila dialiri listrik dengan jumlah besar.
  9. – Semakin banyak jumlah baterai, maka jumlah arus listrik dan tegangan listrik akan semakin besar
  10. BAB 3: PROSEDUR
  11. BAB 3.1: Alat dan Bahan
  12. Dalam percobaan ini, saya dan kelompok kerja saya menggunakan alat-alat dan bahan sebagai berikut:
  13. – 5 buah batu baterai
  14. – 1 set Voltmeter
  15. – 1 set Amperemeter
  16. – 5 pasang kabel capit buaya (plus dan minus)
  17. – 1 set saklar
  18. – 3 set tempat baterai
  19. – 1 buah bohlam berkapastias 7 V.
  20. – 1 buah fiting
  21. – Alat tulis untuk mencatat data
  22. BAB 3.2: Prosedur
  23. Dalam melakukan percobaan ilmiah, saya dan kelompok saya menyusun suatu prosedur agar percobaan dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal. Berikut prosedur-prosedur yang saya gunakan:

1. Pasangkan baterai, lampu, dan saklar dengan rangkaian parallel pada tempat-tempat yang sudah tersedia.2. Pasangkan amperemeter secara parallel pada rangkaian tersebut 3. Pasangkan voltmeter secara seri pada rangkaian tersebut.4. Hubungkan semua komponen dengan menggunakan kabel agar arus listrik dapat mengalir.5.

No. Jumlah Baterai Pembacaan Voltmeter (V) Pembacaan Amperemeter (A) Pembacaan Voltmeter/pembacaan Amperemeter (V/A)
1 1 1 V 0,2 A 5 V/A
2 2 2,1 V 0,28 A 7,5 V/A
3 3 3,5 V 0,48 A 7,23 V/A
4 4 5 V 0,58 A 8,6 V/A
5 5 6 V 0,6 A 10 V/A

ul>

  • BAB 4: KESIMPULAN
  • Dari hasil percobaan yang telah didapat, dapat disimpulkan bahwa:
  • – Jumlah baterai sangat mempengaruhi jumlah arus dan tegangan listrik
  • – Semaikn banyak jumlah baterai, maka semakin besar arus dan tegangan listriknya.
  • – Percobaan yang dilakukan harus menggunakan lampu yang jenis kapastiasnya sama.
  • You might be interested:  Apa Yang Terjadi Jika Komputer Tidak Memiliki Baterai Cmos?

    : HUBUNGAN ANTARA BANYAKNYA JUMLAH BATERAI DENGAN JUMLAH ARUS LISTRIK dan TEGANGAN.

    Apa yang terjadi pada nyala lampu jika jumlah baterai ditambahkan secara seri dalam rangkaian listrik sederhana?

    1. Rangkaian Seri – Rangkaian seri biasanya disusun secara berjajar atau berderet. Pada jenis rangkaian ini lebih hemat bahan terutama kabel, karena hanya menggunakan satu aliran arus listrik atau satu kabel. Namun ada kerugian yang ditimbulkan. Rangkaian seri adalah salah satu model rangkaian yang dikenal dewasa ini.

    Dalam pelajaran kelistrikan, rangkaian merupakan adalah suatu rangkaian yang semua bagian-bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik yang sama. Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian tunggal, membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap bagian, dan kembali lagi ke sumber tegangan.

    Kuat arus yang mengalir selalu sama di setiap titik sepanjang rangkaian. Hambatan yang dirangkai secara seri akan semakin besar nilai hambatannya. Sedangkan, lampu yang dirangkai secara seri nyalanya menjadi semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka lampu yang lain juga akan mati.

    Manakah yang menghasilkan cahaya lampu redup?

    Pembahasan – RANGKAIAN LAMPU SERI DAN PARALEL Ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. Rangkaian listrik seri adalah rangkaian listrik dimana lampu atau hambatan dipasang atau dihubungkan dalam satu rangkaian kawat penghantar.

    • Pada rangkaian seri dengan tiga hambatan
    • R =
    • Maka besar hambatan total akan menjadi lebih besar dari sebuah hambatan.
    • V = R × I
    • dimana
    • V = beda potensial (volt)
    • R = hambatan (ohm)
    • I = kuat arus (A)
    • Akibatnya, arus yang mengalir akan semakin kecil, maka lampu yang menyala menjadi lebih redup dibandingkan dengan nyala normal lampu.
    • Pada rangkaian paralel dengan tiga hambatan
    • Maka besar hambatan totalnya jauh lebih kecil dari sebuah hambatan.
    • Akibatnya, arus yang mengalir akan lebih besar, maka lampu yang menyala akan terlihat lebih terang dibandingkan dengan nyala normal lampu.
    • Diketahui:

    A. Rangkaian paralel 3 lampu dan 2 baterai seri.B. Rangkaian seri 3 lampu dan 2 baterai seri.

    1. Ditanyakan:
    2. Lampu yang terlihat lebih redup ?
    3. Penjelasan:
    4. Jumlah baterai pada kedua rangkaian sama, maka memiliki beda potensial yang sama.
    5. Maka terang atau redup hanya tergantung pada jenis rangkaian.

    Rangkaian listrik yang akan menghasilkan cahaya lampu redup adalah rangkaian listrik B. Karena rangkaian listrik seri akan menghasilkan cahaya yang lebih redup.

    • Pelajari lebih lanjut
    • Rangkaian Listrik Seri
    • Rangkaian Seri Dan Paralel
    • Rangkaian Paralel
    • Besar Arus Pada Rangkaian Seri
    • Detail Jawaban
    • Kelas : VIII
    • Mapel : Fisika
    • Bab : Listrik
    You might be interested:  Bahan Tambang Yang Dimanfaatkan Sebagai Bahan Baku Baterai Adalah?

    Kode : 8.6.8. #AyoBelajar : rangkaian listrik manakah yang menghasilkan cahaya lampu redup? jelaskan

    Bagaimana arus listrik yang terjadi jika tegangan listrik semakin tinggi?

    Hubungan Antara Tegangan (Volt), Arus (Ampere) dan Daya (Watt) –

    Hubungan antara Tegangan, Arus dan Daya Listrik

    Hubungan antara Tegangan, Arus dan Daya, adalah: P = V x I

    P: Power (Daya Listrik) dalam satuan Watt V: Voltage (Tegangan Listrik) dalam satuan Volt I: Intensity (Arus Listrik) dalam satuan Ampere

    Karena, P = V x I, maka: V = P/I I = P/V Hubungan Daya (Watt) dengan Tegangan dan Arus Listrik Besar Daya Listrik (Watt) dipengaruhi oleh Besar-Kecilnya Tegangan (Volt) dan Arus Listrik (Ampere) yang mengalir, dan hubungannya adalah sebagai berikut:

    Semakin Besar Tegangan (Volt), maka semakin Besar Daya (Watt) Semakin Besar Arus (Ampere), maka Semakin Besar Daya (Watt) Semakin Kecil Tegangan (Volt), maka semakin Kecil Daya (Watt) Semakin Kecil Arus listrik, maka semakin Kecil daya

    Catatan: Jika yang diketahui adalah Besar Tegangan Listrik dan Arus Listrik, sedangkan besar daya (Watt) belum diketahui. Hubungan Tegangan (Volt) dengan Daya dan Arus Listrik Tegangan Listrik dipengaruhi oleh Besar-kecilnya Daya (Watt) dan Arus Listrik (Ampere) yang mengalir, dan hubungannya adalah sebagai berikut:

    Semakin Besar Daya (Watt), maka semakin Besar Tegangan (Volt) Semakin Besar Arus (Ampere), maka Semakin Kecil Tegangan (Volt) Semakin Kecil Daya (Watt), maka semakin Kecil Tegangan (Volt) Semakin Kecil Arus (Ampere), maka semakin Besar Tegangan (Volt)

    Catatan: Jika yang diketahui adalah Besar Daya Listrik (Watt) dan Arus Listrik (Ampere), sedangkan besar Tegangan (Volt) belum diketahui. Hubungan Arus Listrik (Ampere) dengan Daya dan Tegangan Listrik Arus Listrik (Ampere) dipengaruhi oleh Besar-kecilnya Daya (Watt) dan Tegangan (Volt) yang digunakan, dan hubungannya adalah sebagai berikut:

    Semakin Besar Daya (Watt), maka semakin Besar Arus (Ampere) Semakin Besar Tegangan (Volt), maka semakin Kecil Arus (Ampere) Semakin Kecil Daya (Watt), maka semakin Kecil Arus (Ampere) Semakin Kecil Tegangan (Volt), maka semakin Kesar Arus (Ampere)

    Catatan: Jika yang diketahui adalah Besar Tegangan Listrik Volt) dan Daya Listrik (Watt), sedangkan besar Arus (Ampere) belum diketahui. Contoh perhitungan Daya Listrik (Watt): 1,Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Tegangan Listrik sebesar 220 Volt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 10 Ampere, berapa besar beban daya listrik yang digunakan? Jawab:

    P = V x I P = 220Volt x 10A P = 2200Watt.

    2,Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Tegangan Listrik sebesar 380 Volt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 10 Ampere, berapa besar beban daya listrik yang digunakan? Jawab:

    P = V x I P = 380Volt x 10A P = 3800Watt.

    3,Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Tegangan Listrik sebesar 220 Volt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 20 Ampere, berapa besar beban daya listrik yang digunakan? Jawab:

    P = V x I P = 220Volt x 20A P = 4400Watt.

    Contoh perhitungan Tegangan Listrik (Volt): 1,Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 2200Watt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 10 Ampere, berapa besar Tegangan listrik yang digunakan? Jawab:

    You might be interested:  Why Is My Solar Inverter Buzzing?

    V = P/I V = 2200Watt/10A V = 220Volt

    2,Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 4400Watt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 10 Ampere, berapa besar Tegangan listrik yang digunakan? Jawab:

    V = P/I V = 4400Watt/10A V = 440Volt

    3,Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 2200Watt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 20 Ampere, berapa besar Tegangan listrik yang digunakan? Jawab:

    V = P/I V = 2200Watt/20A V = 110Volt

    Contoh perhitungan Arus Listrik (Ampere): 1,Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 2200Watt, dan Tegangan listrik yang digunakan adalah sebesar 220 Volt, berapa besar Arus listrik yang Mengalir? Jawab:

    I = P/V I = 2200Watt/220Volt I = 10Ampere

    2,Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 4400Watt, dan Tegangan listrik yang digunakan adalah sebesar 220 Volt, berapa besar Arus listrik yang Mengalir? Jawab:

    I = P/V I = 4400Watt/220Volt I = 20Ampere

    3,Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 2200Watt, dan Tegangan listrik yang digunakan adalah sebesar 400 Volt, berapa besar Arus listrik yang Mengalir? Jawab:

    I = P/V I = 2200Watt/400Volt I = 5,5Ampere

    Kesimpulan: Hubungan antara Tegangan, Daya dan Arus Listrik, adalah sebagai berikut:

    Besar Daya (Watt) berbanding Lurus dengan Besar Tegangan Listrik (Volt) Besar Daya (Watt) berbanding Lurus dengan Besar Arus listrik (Ampere) Besar Arus Listrik (Ampere) berbanding Lurus dengan Besar Daya Listrik (Watt) Besar Arus Listrik (Ampere) berbanding Terbalik dengan Besar Tegangan listrik (Volt) Besar Tegangan Listrik (Volt) berbanding Lurus dengan Besar Daya Listrik (Watt) Besar Tegangan Listrik (Volt) berbanding Terbalik dengan Besar Arus Listrik (Ampere)

    Semoga bermanfaat! Tempat kita berbagi ilmu : Hubungan antara Tegangan, Arus dan Daya listrik

    Mengapa kuat arus pada rangkaian seri sama?

    Jawaban: Arus Listrik Pada Rangkaian seri besarnya sama. Karena rangkaian seri adalah rangkaian tanpa percabangan, sehingga arus yang mengalir pada rangkaian seri dari arus masuk hingga arus kelur sama.

    Bagaimana beda potensial pada rangkaian seri?

    bagaimana perbedaan beda potensial pada rangkaian seri dan paralel Rangkaian Seri dan Paralel Perbedaan beda potensial atau tegangan pada rangkaian seri dan paralel yaitu:Pada rangkaian seri:Tegangan pada setiap hambatan berbeda-beda, namun besar arusnya sama. Besar tegangan mengikuti hukum V = I R, semakin besar hambatan maka semakin besar pula tegangannya. Pada rangkaian seri:Rs = R1 + R2 +, + Rnpada rangkaian paralel:

    R itu hambatan. Beda potensial itu V (-_-)

    : bagaimana perbedaan beda potensial pada rangkaian seri dan paralel

    Apa yang terjadi pada lampu lampu lain apabila salah satu lampu yang disusun secara seri terbakar?

    Pada susunan rangkaian listrik seri. Semua lampu akan terhubung dalam sebuah kabel, di mana apabila salah satu lampu rusak, akan mempengaruhi lampu lainnya. Pada hal ini saat lampu terbakar lampu menjadi rusak danarus terputus, sehingga lampu yang lain akan padam.