2. Teori Big Bang – Teori proses pembentukan planet-planet di tata surya ini dikenal sebagai teori ledakan besar yang kemudian menjadi teori paling popule. Teori big bang berawal menyebutkan jika tata surya berasal dari gumpalan kabut yang berotasi atau berputar pada porosnya.
Putaran tersebut mengakibatkan bagian terkecil dan ringan terlempar ke bagian luar putaran, lalu berkumpul menjadi sebuah cakram raksasa. Gumpalan tersebut kemudian meledak dan membentuk galaksi serta nebula. Selanjutnya, nebula tersebut mengalami proses pendinginan dan akhirnya membeku selama miliaran tahun.
Nebula yang membeku kemudian membentuk galaksi Bima Sakti yang kemudian di dalamnya terdapat tatanan tata surya. Sementara bagian ringan yang terlempar keluar bakal mengalami kondensasi, lalu membentuk gumpalan yang telah melalui proses pendinginan, kemudian memadat.
Akhirnya, gumpalan inilah yang membentuk planet, termasuk salah satu diantaranya adalah bumi. Bukti dari teori ini adalah jumlah hidrogen dan helium yang terdapat di ruang angkasa. Di berbagai penelitian menyebutkan bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta sangat sesuai dengan perhitungan sisa peninggalan peristiwa big bang tersebut.
Apabila alam semesta tidak memiliki permulaan semacam ini dan jika memang sudah ada sejak dahulu kala, maka bisa dipastikan unsur hidrogen seharusnya sudah habis dan berubah menjadi helium.
Teori Geosentris – Sebelum muncul, teori awal yang muncul terkait dengan sistem tata surya kita adalah teori geosentris. Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli dari Yunani bernama Claudius Ptolomeus. Teori geosentris menyatakan bahwa semua objek dalam tata surya kita bergerak relatif terhadap bumi.
Sebab itulah teori ini juga didukung oleh para ilmuwan lain seperti, Socrates, Plato, Aristoteles, Tales, Anaximander, dan Phytagoras.Hingga kemudian ditemukan kelemahan dalam teori geosentris, yaitu teori ini tidak dapat menjelaskan matahari dan bulan yang bergerak dalam jejak lingkaran mengelilingi bumi, tetapi planet bergerak tidak teratur dalam serangkaian simpul ke arah timur.Nah, detikers sekarang sudah paham perbedaan antara dan geosentris, bukan? Simak Video ” Ilmuwan Dapatkan Visual Lubang Hitam di Pusat Galaksi Bima Sakti ”
(pal/pal) : Teori Heliosentris dan Teori Geosentris dalam Tata Surya, Apa Bedanya?
Contents
Apa itu teori heliosentris dan geosentris?
Perbedaan Antara Teori Heliosentris Dan Geosentris – Teori heliosentris adalah bentuk revolusi bagi dunia sains. Teori sebelumnya, yakni geosentris, didasarkan pada fakta bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta. Bumi juga juga dikelilingi oleh Matahari dan semua planet dan teori ini direduksi menjadi dua jenis pengamatan umum dan jelas.
Hal pertama yang diperhatikan dalam teori ini adalah bintang dan matahari karena kedua benda langit ini sangat mudah untuk dilihat ke langit dan dapat diperhatikan sepanjang hari dengan bergerak di langit. Dengan cara ini, Aristoteles mengungkapkan bahwa Bumilah yang tetap dan benda langit lainnya yang bergerak.
Selama abad ke-XNUMX SM, Bumi dianggap datar, meskipun teori Aristoteles ini menemukan fakta bahwa planet sebenarnya bulat. Sampai akhirnya kedatangan astronom bernama Claudius Ptolemy yang mengungkapkan bahwa detail tentang bentuk planet dan Matahari yang akhirnya juga distandarisasi.
- Claudius Ptolomeus berpendapat bahwa Bumi menjadi pusat alam semesta dan semua bintang yang berada pada jarak tertentu tersebut juga tidak jauh dari pusatnya.
- Inilah ketakutan Nicolaus Copernicus yang bisa saja dipenjara oleh kelompok orang- orang Gereja Katolik sehingga membuatnya menahan penelitiannya dan tidak mempublikasikannya sampai saat kematiannya.
Ancamannya Nicolaus Copernicus akan mati ketika dia menerbitkannya pada tahun 1542. Setiap keberadaan planet dalam sistem tata surya yang dirancang oleh para astronom ini digerakkan oleh sistem dua bola. Salah satunya adalah bentuk diferensial dan epicycle.
- Artinya different ini merupakan lingkaran yang titik pusatnya terlepas dari posisi bumi.
- Inilah yang akhirnya digunakan untuk menjelaskan bagaimana perbedaan durasi disetiap musim.
- Di sisi lain, epicycle ini tertanam di bagian yang berbeda dan bergerak seolah-olah itu adalah bentuk roda di dalam roda lain.
Epicycle ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana gerakan retrograde dari planet- planet yang ada di langit. Hal ini dapat diperhatikan saat gerakan planet- planet melambat dan bergerak mundur untuk kembali bergerak secara perlahan. Meskipun teori heliosentris ini tidak menjelaskan semua perilaku yang diamati di alam semesta, teori ini hingga saat ini telah digunakan oleh banyak ilmuwan sebagai dasar studi dalam kajian astronomi dan alam semesta.
Nah, itulah penjelasan tentang teori heliosentris dalam kajian astronomi modern. Apakah Grameds sepakat dengan teori Nicolaus Copernicus ini? Dalam dunia ilmu pengetahuan memang terus mengalami perkembangan berdasarkan revolusi dan kebaruan karena zaman juga terus berubah. Itulah sebabnya kita masih sering menemukan perdebatan dalam teori- teori ilmu pengetahuan.
Termasuk kajian ilmu astronomi ini. Bahkan beberapa waktu lalu juga masih diperdebatkan apakah bentuk bumi bulat atau datar. Nah, jika Grameds ingin mengetahui lebih jauh tentang teori- teori alam semesta, termasuk tata surya dari planet- planet maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com,
Kapan atau teori yang menyatakan bahwa bumi sebagai pusat peredaran dikemukakan oleh?
Geosentrisme atau teroti geosentrik adalah istilah padaastronomi yang menjelaskan bahwa bumi sebagai pusat alam semesta dan pusat pergerakan semua benda-benda di angkasa. Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles dan Claudius Ptolemaeus. Jadi, jawaban yang tepat adalah A. Jadi, jawaban yang tepat adalah A.
Apa itu teori Tidal?
Teori Tidal – Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918 mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam,Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan membentuk planet – planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori Nebula?
Teori Awan Debu – Teori Awan Debu ( The Dust-Cloud Theory ) pada awalnya dicetuskan oleh Carl Friedrich von Weizsӓcker, kemudian teori ini ‘disempurnakan’ lagi oleh Gerald Peter Kuiper, Pada dasarnya, mereka mengatakan kalau tata surya terbentuk dari gumpalan awan dan debu dengan jumlah yang sangat banyak, yang berputar menyerupai cakram, lalu berubah bentuk menjadi planet dan matahari,
- Pada teori Awan Debu, proses yang terjadi adalah pemampatan atau penggumpalan.
- Pada proses pemampatan ini, partikel debu tertarik ke bagian pusat awan, membentuk bola, dan lama kelamaan menjadi cakram.
- Nah, partikel yang berada di tengah cakram saling menekan, lalu menimbulkan panas dan menjadi pijar.
Bagian tengah ini, kemudian menjadi matahari, Sementara bagian luarnya berputar dengan sangat cepat, lalu sampai pada titik di mana mereka terpental dan terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil. Bagian inilah yang pada akhirnya menjadi planet dan penyusun tata surya lainnya selain matahari. Referensi: Wardiyatmoko. (2006). Geografi untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Erlangga. Yasinto, Sindhu P. (2016). Geografi untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Erlangga. Artikel ini telah diperbarui pada 16 November 2021. Kresnoadi Pembuat cerita. | http://www.keriba-keribo.com/
1 Apa beda geosentris dan heliosentris?
Geosentris = pandangan geosentris memandang bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta atau tata surya. heliosentris = pandangan heliosentris memandang bahwa matahari adalah pusat peredaran benda langit.
Siapa yang menemukan teori heliosentris?
Abstract Para tokoh astronom Muslim telah memainkan peran yang penting dalam peradaban Islam, salah satunya yaitu dalam perkembangan dan kemajuan astronomi, khususnya ilmu Falak. Beberapa dari mereka telah menyumbangkan banyak hal dalam rangka memajukan astronomi; baik dari pemikiran, buku, maupun alat pendukung untuk mempermudah astronomi dan Falak.
- Teori-teori para astronom Muslim ini digunakan sebagai panduan dan masih dipelajari hingga saat ini.
- Salah satu tokoh paling menonjol dari para astronom Muslim pada abad keempat belas adalah Ibn Al-Shāṭir.
- Ibn Al-Syāṭir adalah pelopor pembentukan teori heliosentris yang memecahkan teori Geosentris Ptolemy.
Namun demikian, ternyata sejarah lebih akrab dengan Nicholas Copernicus sebagai penemu awal teori heliosentris. Berdasarkan hal itu, penulis ingin membahas tentang pemikiran Ibnu Al-Syāṭir dan kontribusinya terhadap kemajuan astronomi. Penulis menemukan bahwa Ibn Al-Shāṭir adalah seorang tokoh yang mengkritik teori geosentris Ptolemeus, ia memetakan gerakan planet-planet di ruang angkasa sampai teori heliosentris didirikan, sekitar 2 abad sebelum Nicolas Copernicus.
Apa yang dimaksud dengan teori geosentris?
“Geosentrik” beralih ke halaman ini. Untuk orbit yang mengitari Bumi, lihat Orbit Geosentrik, Figure of the heavenly bodies (Gambar benda-benda langit) — suatu illustrasi sistem geosentrik Ptolemeus karya kosmografer dan kartografer Portugis Bartolomeu Velho, 1568 (Bibliothèque Nationale, Paris) Geosentrisme atau disebut Teori Geosentrik, Model Geosentrik (bahasa Inggris: geocentric model atau geocentrism, Ptolemaic system ) adalah istilah astronomi yang menggambarkan alam semesta dengan bumi sebagai pusatnya dan pusat pergerakan semua benda-benda langit.
Model ini menjadi sistem kosmologi predominan pada budaya kuno misalnya Yunani kuno, yang meliputi sistem-sistem terkenal yang dikemukakan oleh Aristoteles and Claudius Ptolemaeus, Dua pengamatan umum mendukung pandangan bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta. Pengamatan pertama adalah bintang-bintang, matahari dan planet-planet tampak berputar mengitari bumi setiap hari, membuat bumi adalah pusat sistem ini.
Lebih lanjut, setiap bintang berada pada suatu bulatan stelar atau selestial (” stellar sphere ” atau ” celestial sphere “), di mana bumi adalah pusatnya, yang berkeliling setiap hari, di seputar garis yang menghubungkan kutub utara dan selatan sebagai aksisnya.
- Bintang-bintang yang terdekat dengan khatulistiwa tampak naik dan turun paling jauh, tetapi setiap bintang kembali ke titik terbitnya setiap hari.
- Observasi umum kedua yang mendukung model geosentrik adalah bumi tampaknya tidak bergerak dari sudut pandang pengamat yang berada di bumi, bahwa bumi itu solid, stabil dan tetap di tempat.
Dengan kata lain, benar-benar dalam posisi diam. Model geosentrik biasanya dikombinasi dengan suatu Bumi yang bulat oleh filsuf Romawi kuno dan abad pertengahan. Ini tidak sama dengan pandangan model Bumi datar yang disiratkan dalam sejumlah mitologi, sebagaimana juga dalah kosmologi kitab-kitab suci dan Latin kuno.
Apa itu teori pembentukan Bumi?
Teori Pembentukan Bumi – Penjelasan tentang asal muasal terbentuknya bumi beserta serangkaian gejala di dalamnya disebut sebagai teori pembentukan bumi. Menurut Littlejohn, teori merupakan suatu konsep yang menjelaskan hubungan antar fenomena secara sistematis.
- Dengan demikian, maka teori pembentukan bumi merupakan pandangan sistematis yang berisi hubungan fenomena-fenomena terkait proses terjadinya bumi.
- Melalui berbagai penelitian yang dilakukan, para ilmuwan mencoba untuk menjawab hipotesis dari pertanyaan-pertanyaan terkait pembentukan bumi.
- Inilah yang melatarbelakangi lahirnya berbagai macam teori.
Teori pembentukan bumi tersebut kemudian menjadi rujukan para ahli geografis untuk mendalami sifat-sifat yang terkandung dalam bumi itu sendiri. Nah, selanjutnya kita bahas contoh-contoh teori pembentukan bumi ya, Grameds.